It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
lanjuttt.....
Semua rombongan tengah berkumpul di area hutan pinus, dengan berpakaian ala serdadu mereka membentuk dua kelompok, masing masing dilengkapi dengan senapan mainan berpeluru bola bola yang berisi cairan kental berwarna hijau dan pengamanan standart seperti deker dan helm.
“mas ..boleh ga aku tukeran groub”,kata dera
“udah jangan aneh aneh..lagian kayak anak kecil saja pilih pilih “
“maksudku,,..aku kan mau satu groub dengan jono”gumam dera yang satu groub dengan toni.
Seorang pemandu game menuju ke tengah kelompok untuk memberi tahu aturan permainan,nampaknya sebentar lagi game akan dimulai.
“enak tuh si jono satu groub dengan pak robi”,gerutu dera
“apa enaknya..justru ini kesempatan kita melampiaskan kekesalan kita sama pak bos”,ucap toni sambil mengarahkan senapannya.
“DOOORR...”
Tembakan senapan pemandu mengisyaratkan kalau permainan sudah dimulai dan sontak semua peserta outbond berlarian ke tengah hutan dan mengambil posisi yang aman dan strategis.
Dera berlari menerabas rimbunan semak semak, tubuhnya yang ringan dan gesit memantul dari dahan satu ke dahan pohon lainnya,yang akhirnya bertengger di salah satu dahan pohon pinus yang rimbun.
“okey...let me see”,ucap dera dengan memasang wajah dingin.
“clek clek crak ,crak!,dera menyiapkan posisi senapannya bak G.I JANE, mata dera mengincar musuh melalui lensa pengintai,
angin sepoi sepoi meniup helai helai rambut dera yang lolos dari helmnya siang itu.
Tiba tiba....
“non...”
“apa.?.”,dera menoleh ke arah suara itu datang
“jebroot”,
“siaaaalll....belum apa apa udah game over”,umpat dera sambil mengusap mukanya yang belepotan cairan kental berwarna hijau.
“maaf non,,”,ucap jono cengengesan.
Lain halnya dera,toni sudah menembak dua orang lawan mainnya, toni merangkak di semak semak, sengaja seluruh badannya dibalut dengan rimbunan tumbuhan semak agar bisa berkamuflase.
“hah..sasaran empuk hiihihihi..”,senyum licik toni saat melihat robi yang berlindung di sebuah batu besar.
“swuuuuffffft...........crott..!”
“sial...meleset”
Tau ada peluru yang nyasar di batu dekat dia bersembunyi, robi segera meloncat berbalik ke sisi batu berlawanan.
Toni mengguling gulingkan badannya..merangkak seperti TNI melalui kawat duri.dan meloncat untuk menyembunyikan tubuhnya dibalik pohon besar.
“Hah..hah...hah....”,dengus nafas toni
Lalu...
“mas udah berapa yang ditembak”
“duah..heh,..heh..,ini satu lagi,.pasti kena”
“clek clek ,clack clack..”,toni mempersiapkan senapannya.
“kamuh..udah kena berapa..”ucap toni terengah engah dan tetap berkonsentrasi di lensa pengintai berharap robi muncul dari batu besar itu
“baru satu mas”
“heh..aku mau tig...”
“CROOTT....”
“sama mas berarti,.aku juga dua ,hehehe...”jono cengengesan.
“tidaaaakkkkkk..........”,teriak toni menggema memenuhi sudut sudut hutan.
"kwak...kwak,,,kwakk",burung bangau melintas
Di tempat lain robi berlari merunduk..di antara batu batu besar..hujaman peluru nyasar mengiringi langkah robi.
“swuuuufft..”
“crot!”,.
“ga asyiiikkk..”,teriak salah satu peserta yang kena tembak
“swuuufft...swuuufff,..swuuuufft...”
“crot crot dan crot..”satu per satu lawan robi tumbang terkena peluru yang ditembakkannya
“hyyyaaaa.....hhhhuuuuu.....”,riuh suara team robi menyuarakan kemenangannya pada game pertama.
“akhirnya menang...”,teriak robi sambil menubrukkan badannya ke tubuh jono, mereka berpelukan mengekspresikan kegembiraannya.
Jono pun larut dalam kegembiraan, sesaat hilang kesadaraanya bahwa robi adalah atasannya. Disambutnya tubuh robi dan dirangkulnya dengan penuh suka cita.
“perasaan ini...”,ucap robi dalam hati.
“jono......
Debit air sungai paralayang tinggi, arus sungai yang deras,membuat adrenalin semua peserta terpacu.
Mereka terbagi menjadi enam kelompok dalam perahu karet,dimana satu perahu karet terdiri dari lima peserta dan satu pemandu.
Pembagian kelompok dilakukan dengan mengundi, saat itu robi berada di perahu yang berbeda dengan jono.
Jerit dan tawa mengiringi petualangan mereka menyusuri arus sungai paralayang, sesekali perahu menubruk batu besar yang menghadang ,kemudian pemandu meneriakkan aba aba tanda akan melalui curam sungai yang cukup dalam.,
Beberapa lama kemudian tampak seutas tali tampar menghadang , rupanya tampar itu di pegang dua petugas yang berdiri di sisi kanan dan kiri sungai , sepertinya perahu akan dihadapkan pada titik tantangan yang tinggi,arus sungai pada area itu memang lebih deras, tekukan sungai yang tajam dan curam yang dalam besar kemungkinan perahu itu terbalik.
“siaaappp”
Perahu jono memasuki area berbahaya, memantul mantul dan berputar menyusuri tekukan sungai berbatu, dan akhirnya menghunjam ke bawah curam yang deras dan dalam.
Perahu karet itu sempat miring dan hampir terbalik, semua berteriak,
hingga..
“jono...tenggelaaaamm...”
Segera petugas mengencangkan tampar untuk menjaring siapa saja yang terjatuh dari perahu agar tidak terseret arus ke curam curam sungai yang dalam dan berbatu.
Mengetahui jono tenggelam,spontan robi hendak terjun ke sungai menyelamatkan jono ,namun dihalangi petugas.sempat terjadi adu mulut antara mereka.
“tenang pak ,.jono pakai pelampung, tuh dia udah di perahunya”, ucap toni sambil menunjuk jono yang muncul dari permukaan air dan meraih kembali tempat duduknya.
“huuuuu...hhaaaaa..”, jono teriak kegirangan sambil mengayun ayunkan sampannya ke udara
“anak itu..”
Semua peserta rafting akhirnya sampai ke tempat perhentian,terdengar tawa puas diantara mereka, tantangan tantangan selama outbond nampaknya menjadi obat jempolan bagi mereka yang terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang membosankan.
**hotel**
“ssssss...sshh,,hyuuuhhh”
Jono mengolesi luka gores yang ada pada kakinya dengan obat merah.
Robi menghampiri jono lalu menyahut kotak obat itu dan duduk membantu jono mengoles obat merah yang ada pada kaki jono.
“udah pak biar saya saja..”
Robi tidak merespon perkataan jono,mukanya serius mengolesi obat merah pada goresan luka di kaki jono yang sebenarnya tidak terlalu parah.
Sejenak jono tertegun,dalam hati sebenarnya jono agak risih diperlakukan seperti ini oleh robi.
Entah kenapa jantung jono berdegub kencang setiap kali ada kontak fisik dengan robi. Sesaat diamatinya wajah manajernya ini.
Wajah yang dingin, tapi juga hangat.
Wajah yang semakin dipandang menimbulkan rasa aman dan nyaman,
Wajah yang membingkai senyum terima kasih ketika secangkir kopi dihidangkan..
Jono benar benar sulit menerjemahkan, sebenarnya apa yang terjadi dalam diri jono sehingga timbul perasaan yang demikian terhadap bos nya.
Perasaan yang tidak pernah dimiliki sebelumnya, begitu asing,.tapi menyenangkan..dan hangat..
“pak..hari ini minumnya teh atau kopi..”
@rey_drew9090
@bocahnakal96
@Gabriel_Valiant
@Monic
@abang_jati
@blackorchid
@farizpratama7
@demas
@edwardlaura
@4ndh0
@Rizal_acank
@arieat
@Kim_Kei
@05nov1991
@Farnuta
@half_blood
@2000LY
@bocahnakal96
@black2_gemini
@hantuusil
@gilangrama
Hahahahaha ##PLakkk ngawur kamu rey