It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Gak jadi ah!!!
Kucing second soale!!!
)
kalo mau bahas lebih lanjut, gimana kalo mampir aja ke thread gue.
di sini kok jadi banyak becandaannya.
kurang suka ah
eh tapi gue ga bisa kirim link. soalnya ini buka BF pake situs "samaran" gitu. soalnya gue pake esia.
coba klik aja profil gue trs klik topik. yang paling atas nah itu lo klik deh.
@marvinglory
gue udah coba stop membuat skala dalam hubungan antar manusia yang ada di hidup gue. kalo ada yang gue anggep segalanya, pasti akan ada yang gue anggep biasa biasa aja. itu mending. kemungkinan buruknya bisa ada yang gue anggep ga berguna. dan ketika yang dianggap segalanya itu, dengan alasan dan segala macam prosesnya tiba tiba menjadi sama sekali bukan segalanya, dampaknya jelas dan membekas. gue kayanya sih malah udah bener bener brenti untuk melabeli orang kaya gitu.
pengennya manusia ya manusia. apa adanya. bukan manusia spesial, manusia ga berguna, manusia yang segalanya, manusia yang ga berarti, manusia sukses, manusia gagal, dll.
jadi..... kalo boleh gue bilang "sahabat" hanyalah cara sederhana untuk menyebut apa yang pengen gue miliki. sebenernya sih, pengennya punya orang yang... dia ya dia yang gue liat apanya yang kelakuannya begini begitu, tanpa melabeli dia temen apalagi sahabat.
*sorry curhat kepanjangan
@Keylo gue jadinya bertanya tanya. trus lo mendekatkan diri pada Tuhan dengan cara apa? gue percaya ga beragama bukan berarti atheis. atheis kan ga percaya Tuhan. bukan ga percaya agama. nah elo ini orang atheis yang juga ga beragama, atau ga beragama tapi masih "percaya" Tuhan? trus cukup percaya aja, atau merasa mendekatkan diri pada Tuhan dengan cara lain? #kepo
hahahahahaha
malah jelasin ulang tetep percaya Tuhan tanpa agama atau kaya ga suka gitu jawab "emang masalah?"
emang yg bilang masalah siape sik?
atau ga bilangnya urusan pribadi. kok dirahasiain? jadi Tuhan itu milik pribadi? kok ga straight to the point aja.
"gue semedi" , "gue meditasi", "gue ga ngapa ngapain. percaya sama komunikasi lewat hidup normal aja sehari hari". atau apa kek yg emang lo lakuin atau ga lo lakuin
mesitasimu, semedimu itu kayak apa?
apa yg kamu rasain?