It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
si 'aku' diculik wewe gombel ya? hahahaha
Dan "mie goreng" yg dimakan berasa amis. Nah loh
2 pepaya besar menggantung )
#1. Kemah di Kiara Payung.
Hari itu sekolahku mengadakan diklatsar gabungan semua organisasi sekolah, mulai dari paskibra hingga futsal. Pada waktu itu, aku sudah menjadi panitia untuk diklatsar paskibra. Aku ditugaskan berjaga di sebuah pos pada acara jelajah malam.
Disetiap pos, disarankan untuk jaga 3 orang. Tapi sayangnya, karena kekurangan orang, aku sendirian saja jaga disebuah pos.
Aku kesal dan merasa tidak adil, kenapa aku hanya jaga sendirian?
Tapi, kalau tidak ada yang jaga disalah satu pos, nanti peserta akan tersesat.
Akhirnya aku beranikan diri. Satu persatu pos penjagaan mulai diisi, dan aku pun dibawa ke tempat penjagaanku. Aku melewati semak-semak setinggi bahu, dan tiba di tepi jalan.
Aku hanya berbekal lampu senter dan lilin.
Suasanan sangat sepi dan gelap. Yang aku takutkan, bukan penampakan atau hal gaib lainnya, tapi takut ada ular atau hewan liar lainnya yang tidak bisa ku lihat karena gelap sekali.
Aku coba nyalakan lilin dengan korek api, tapi selalu padam. Padahal tidak ada angin. Aku merasa kesal, aku lalu nyalakan senter. Tapi tiba-tiba mati.
Apa baterainya habis?
Aku lalu putuskan untuk beli baterai baru di sebuah warung dekat pengelola perkemahan. Mumpung belum ada peserta yang datang, aku segera berjalan menuju warung tersebut. Aku berjalan di jalan aspal yang terlihat sama gelapnya dengan semak-semak. Aku berjalan hati-hati. Sampai akhirnya aku bisa melihat sebuah jalan berlubang.
Untung saja aku bisa melihat lubang tersebut, kalau tidak, aku mugkin akan tersandung.
Setibanya di warung, ternyata ukuran baterai yang aku cari untuk senterku sudah habis. Aku rupanya kurang beruntung.
Aku lalu kembali ke tempat penjagaanku karena takut ada peserta yang sudah tiba di pos'ku. Dan saat tiba di jalan berlubang tersebut, aku entah kenapa penasaran dengan cahayanya yang sedikit aneh.
Merah.
Mungkin ada lampu diatas tempat aku berdiri.
Aku menengadah.
Tidak ada.
Aku menjelajahkan pandanganku, tapi hanya ada banyangan semak dan pohon-pohon besar.
Lalu aku lihat cahaya lampu rumah 5 watt berwarna kuning dari jarak beberapa meter.
Apa lampu itu bisa sampai ke tempat ini ya?
Aku terus mengamati lubang itu. Aku bisa melihat kerikil dan tanahnya.
Aku putuskan untuk tidak berpikir macam-macam karena aku harus segara ke pos tempat aku jaga.
Setelah melewati lubang itu, jalanan kembali tidak bisa aku lihat.
Aku duduk disebuah pohon besar, menunggu peserta datang.
Lama sekali. Pikirku yang mulai kedinginan.
Aku tidak bawa ponsel, dan dalam keadaan gelap, aku harus bisa menghibur diri agar betah disana.
Beberapa saat kemudian, aku dengar suara anjing yang semakin mendekat. Bukan cuman satu, tapi beberapa.
Aku panik. Aku takut ada anjing liar.
Aku cari ranting.
Pikirku, aku akan gunakan ranting tersebut untuk melindungiku kalau ada anjing liat yang mendekatiku.
Suara anjing itu tiba-tiba menjauh. Lalu mendekat lagi.
Aku semakin penasaran, asal suara anjing itu dari mana ya?
Belum juga hilang rasa penasaranku, aku melihat sesuatu dilangit. Sebuah cahaya bergerak. Bukan, beberapa.
Malam ini sepertinya ada bintang jatuh.
Bintang jatuh kan satu, yang aku lihat banyak. Malam ini beruntung sekali bisa melihat pemandangan indah dilangit.
"gimana, aman?" tanya seseorang yang mengagetkanku. Aku tidak bisa melihat dengan jelas suaranya.
"aman," ucapku singkat.
Dia lalu pergi. Aku bisa lihat gurat senyumnya.
Dasar aneh. Cuman nanya itu saja.
Beberapa saat kemudian, kelompok yang pertama datang. Mereka teriak-teriak panik. Dasar penakut.
Saat berasa dihadapanku, mereka langsung kaget.
"lewat sana," ucapku memberitahu jalan menuju pos selanjutnya.
Pos yang aku jaga memang hanya bertugas memberitahu arah, bukan mengerjai, makanya aku hanya mengarahkan mereka saja.
Mereka buru-buru pergi.
Dasar anak-anak kurang ajar, tidak pamitan dulu, malah buru-buru pergi.
Pagi harinya, aku merasa capek sekali dan kurang tidur. Saat tiba di tenda panitia, aku lihat salah satu temanku yang katanya bisa mendeteksi mahkluk-mahkluk gaib bercerita kepada teman yang lain, sambil sarapan, mengenai kejadian semalam. Semua tampak tertawa.
Aku langsung ada jalan untuk bercerita, sambil sarapan, aku ceritakan kalau semalam aku melihat cahaya merah yang memberikan penerangan padaku sehingga aku tidak jatuh kelubang, suara anjing-anjing yang ramai dan bintang jatuh yang banyak dilangit.
Semuanya langsung menghentikan aktivitasnya. Lalu menatapku.
"kenapa menatapku?"
"kami tidak melihat bintang jatuh dan mendengar suara anjing..."
masa sih?!
Hari itu, aku bertanggung jawab dalam pengiriman mesin-mesin yang akan digunakan di proyek. Aku yang biasanya memang bertugas sendiri di gudang, segera mengecek satu persatu mesin dan alat yang akan dibawa.
Gudang yang perusahaan kami gunakan merupakan bekas pabrik tua yang sudah tidak digunakan bertahun-tahun. Kami tadinya hanya ingin menyewa gudangnya saja, tapi karena gudang itu menyatu dengan kantor, kami pun terpaksa menyewa kantornya juga.
Kantor tersebut memang terhubung langsung dengan gudang melalui dua pintu, yaitu pintu lantai bawah dan pintu lantai 2.
Kantor tersebut memang memiliki 2 lantai. Tapi sayang, karena aku sendirian yang menjaga gudang, akhirnya hanya satu ruangan dilantai bawah yang aku gunakan. Sementara diruangan lainnya, kosong begitu saja.
Pada hari itu aku mulai mengecek pada saat adzan maghrib berkumandang. Aku mengecek satu persatu mesin dan alat-alat yang akan diangkut. Dan tiba-tiba aku dengar suara gaduh besi. Aku menghentikan pengecekan. Tidak ada orang. Suara gaduh itu kembali terjadi.
Ah... Rupanya suara gaduh tersebut terjadi akibat proses mengerutan logam-logam dari troley yang disimpn digudang.
Aku kembali melanjutkan.
Ditengah pengecekan, aku merasa ada yang memperhatikan. Aku menoleh kebelakang, tepatnya pintu lantai dua kantor depan. Disana ada tangga yang menghubungkan gudang dengan kantor lantai dua.
Hanya pikiranku saja.
Aku kembali melanjutkan hingga semuanya sudah aku periksa.
Pada pukul 11 malam, truk besar pengangkut mesin pun tiba.
Di Bandung, memang tidak diperbolehkan kendaraan besar melewati jalanan di jam sibuk. Pukul 06-09 dan 16-21.
Aku segera memberikan instruksi mesin mana yang akan diangkut.
Aku melihat list stock barang dan menandainya.
"lihat... Lampunya bergerak-gerak," ucap seorang kendek truk pada supirnya. Aku yang mendengarnya, ikut memperhatikan arah pandang mereka.
Aku lihat lampu neon yang bergantung diatas kepala truk, mengayun-ayun kesamping kanan dan kiri truk seperti ayunan.
Ayunannya kencang.
Jarak lampu dengan truk sangat jauh. Karena gudangnya selain luas, atapnya sangat tinggi. Jika kesenggol mesin yang diangkut forklift, posisi ayunannya pasti akan keatas-kedepan karena foklift memasukan mesin dari arah belakang truk.
Setelah truk itu pergi dan diganti dengan truk yang lainnya, ayunannya perlahan berhenti. Dan akhirnya diam.
Aneh.
Padahal tidak ada angin, dan kenapa hanya lampu ini saja yang bergerak-gerak?
kl cerita yg perkemahan itu lampu rumah kan kuning, kok jadi merah. kl bintang jatuh itu gmn? suara anjing liar juga bisa jd patokan, cuma ada kemungkinan gak kedengaran yg lain kan?
kedua cerita itu kisah nyata yg aku alami sih.
Ttg cahaya merah: secara logika, lampu yg 5 watt warna kuning nggk mungkin cahayanya nyampe meteran jaraknya. Dan anehnya cuman dilubang itu aja.
Kata kakek aku, itu pertanda ada jimat apa gituh... Aku lupa. Tapi aku nggak percaya sih.
Pas denger suara anjing, aku ngerinya kalo ampe beneran nyerbu. Mana gelap gulita.
Kalo bintang jatuh, nggak tau ya, kok banyak banget bintang yg jatuh pd malam itu, kyk'nya sedang ada hujan meteor.
Ttg lampu bergoyang, aku sendiri bingung dgn kejadian itu, yg jelas, tiba2 aja bergoyang2 seperti ayunan. Ampe supir dan kendek'nya ketakutan. Kebayang kan supir truk and kendek yg tampang preman aja ampe segitu'nya liat lampu goyang2 ekstrem.
Di Halloween malam tahun 2004 ada seorang anak muda yang ditangkap oleh saudaranya dan beberapa anak yang lebih tua dari sekolah. Mereka menantang anak muda tersebut untuk pergi ke kuburan pada tengah malam dengan seikat karangan bunga dan tempatkan di masing-masing batu nisan. Tidak ingin mereka berpikir bahwa ia adalah seorang pengecut, anak muda tersebut menerima tantangan mereka. Malam itu tak berbulan dan bagian dalam kuburan gelap gulita. Gerbang berkarat pemakaman dibuka dengan berderit dan anak itu hati-hati masuk. Dia melihat jam tangannya. Saat itu tengah malam. Saat yang 'mempesonakan'. Menggenggam erat karangan bunga, dia berjalan ke tengah kuburan. Ia gemetar ketakutan, tapi ia mencoba untuk menenangkan dirinya. Dia takut jika dia kembali tanpa menyelesaikan tugas, anak-anak lainnya pasti akan menertawakannya. Bergerak perlahan melalui kuburan, ia mendapat firasat bahwa seseorang atau sesuatu sedang mengawasinya. Akhirnya, ia berhasil menempatkan karangan bunga di batu nisan masing-masing dan tugasnya selesai. "Nah, itu semua dari mereka", ia berbisik kepada dirinya sendiri. Saat itu, ia merasakan tangan dingin di bahunya dengan suara mendesis "Kau lupa milikmu..."
Setiap malam kau mendengar bunyi gemerisik di belakangmu. Kau melihat ke belakang tidak ada apa-apa..... kenapa tidak melihat ke atas?
Banyak orang merasa paranoid saat pulang ke rumahnya, mereka merasa tidak sendirian mereka memulai mengecek semua kamar dan menemukan bahwa mereka sendirian. Keberuntungan bagiku, mereka tidak pernah mengecek di belakang tirai.....
Seorang gadis kecil membuka pintu kamar orangtuanya di tengah malam. "Ayah, aku punya mimpi buruk", katanya.
Ayahnya berkedip matanya dan duduk di tempat tidur, bersandar pada sikunya. Jam alarm digital yang bersinar merah di kegelapan. Itu adalah 00:00.
"Apakah kamu ingin naik ke tempat tidur dan ceritakan tentang hal itu?" Tanyanya.
"Tidak, yah..." Jawabnya.
Keanehan situasi membuatnya bangun dari kantuk. Dia bisa melihat wajah pucat putrinya, diterangi dalam cahaya dari ambang pintu.
"Mengapa tidak, Sayang?" Tanyanya.
Gadis kecil itu mulai menangis. "Karena dalam mimpi saya, ketika saya bercerita tentang mimpi itu, 'hal' yang disamping ayah akan bangun." Keluh dia.
Untuk sesaat, dia terdiam, tidak dapat mengambil pandangan dari putrinya. Lalu ia merasakan sesuatu disampingnya mulai bergeser....."
Seorang anak muda di karnaval. Dia berjalan melewati kios di mana seorang pria tua sedang duduk.
"Apakah Anda ingin bermain game?" orang tua itu berkata kepadanya.
Anak muda tertarik. "Apa jenis permainannya?" tanyanya.
"Ini adalah permainan yang sangat sederhana." kata pria tua. "Aku akan memberitahu Anda aturannya. Aku memiliki sepuluh kotak logam besar. Dalam salah satu kotak ada hadiah uang. Seribu dolar."
"Seribu dolar ya?" tanya anak itu. "Apa yang rintangannya?"
"Kotak-kotak yang kokoh dan kuat," kata orang tua. "Terlalu kuat untuk dibuka dengan tangan kosong. Juga kedap udara dan tidak dapat rusak oleh palu, kapak atau bahkan gergaji."
"Jadi kotak-kotak itu tidak mungkin untuk dibuka?" kata anak itu.
"Bukan tidak mungkin." kata pria itu. "Aku punya bor yang dapat digunakan untuk membuka kotak."
"Apakah ada batas waktu?" tanya anak itu.
"Anda dapat memanfaatkan waktu sebanyak yang Anda inginkan." kata orang tua. "Bila Anda menemukan hadiah uang, itu semua milikmu. Jadi, apakah Anda ingin bermain?"
"Yah,bagaimana mungkin saya kalah," kata anak itu. "OK. Aku akan memainkan permainan Anda."
Orang tua itu tersenyum. "Aku akan membuatnya sangat mudah bagi Anda", katanya. "Ada sepuluh kotak logam, tetapi jika Anda memberi saya lima dolar, saya akan membuat mu memulai tepat didekat hadiah uang."
Anak itu dengan senang hati mengambil dompetnya dan menyerahkan lima dollar ke orang tua. Ada senyum nakal di wajah orang tua itu. Pertandingan dimulai. Uang hadiah tepat di depan anak itu. Dia bisa melihat itu. Dia bisa menyentuhnya. Namun, meskipun ia memenangkan pertandingan, anak itu tidak pernah bisa menghabiskan uang. Dia meninggal tak lama setelah ia memainkan permainan itu.
Pada suatu malam yang dingin dan berkabut, seorang supir taksi sedang mengemudikan taksinya setelah mengantar seorang wanita hamil pulang ke rumahnya. Dalam perjalanan, dia melewati sebuah jalan yang sering disebut "Jalan Kematian" karena banyaknya orang yang meninggal di jalan tersebut karena kecelakaan. Saat sedang melewati jalan tersebut, dalam kabut dia melihat ada bayangan seseorang yang sedang berdiri di ujung jalan tersebut. "Malam-malam begini kenapa masih ada orang yang berkeliaran di tengah jalan ya? Apalagi jalanan sedang berkabut."
Ia pun langsung mengemudikan mobilnya mendekati bayangan itu.Setelah sampai di sana, Ia menyadari bahwa bayangan itu adalah seorang pria yang berpakaian serba hitam. Dengan membuka kaca jendela depan sedikit,ia bertanya pada pria tersebut. "Hei,malam-malam begini sedang apa kamu di sini? Apakah kamu tersesat? Atau sedang butuh
tumpangan?" Pria itu diam tak bergeming. Ia hanya menganggukan kepalanya ke arah kaca jendela depan taksi, lalu membuka pintu belakang taksi.Begitu ia duduk,si supir bertanya. "Anda mau diantar kemana?" Si pria menjawab "Teruslah mengemudi dan jangan banyak tanya." Lalu si supir pun mengiyakan dan mulai mengemudikan taksinya kembali.
Karena bosan, supir taksi tersebut pun menghidupkan radio mobilnya. Setelah radio tersebut selesai memutarkan sebuah lagu, tiba-tiba radio memutar siaran berita mengenai seorang perampok bank yang baru saja kabur dari kejaran polisi beberapa jam yang lalu. Mendengar berita itu, supir pun kaget. Karena lokasi bank yang dirampok berada dekat dengan jalan yang sedang dilaluinya sekarang.
"Apakah kamu perampok yang sedang dikejar oleh polisi itu?" Si supir bertanya pada pria misterius tersebut.
"Kalau memang benar,memangnya kenapa? Apa yang bisa kamu perbuat? Ingat,aku membawa senjata sekarang,dan bila kamu macam-macam,aku tidak akan segan-segan membunuhmu."
Si supir terdiam sejenak.Lalu tiba-tiba ia tertawa.Awalnya hanya cekikikan,kemudian suara tawanya semakin kencang. "Kenapa kamu tertawa? Jangan macam-macam ya, atau kutembak kamu!" Si pria tampak mulai ketakutan.
"Tenang saja,aku tidak akan macam-macam kok." Kata si supir.
Selesai berkata seperti itu,si supir membalikkan wajahnya menghadap si pria. Pria tersebut kaget dan berteriak. Ia hampir saja terkena serangan jantung, karena si supir tidak memiliki wajah sama sekali,hanya terdapat dua lubang mata yang sangat besar dan tidak berisi lagi. Dengan buru-buru ia langsung melompat keluar dari jendela taksi dan jatuh di aspal jalan. Ia menderita luka yang sangat parah dan akhirnya meninggal. Dalam detik-detik kematiannya, ia masih bisa mendengar suara tawa dari supir taksi tersebut.
bikin paranoid