It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
nggak ngerti inti ceritanya apa?
si badut gila itu siapa ya kira2?
LARIIIIII!!!
tokoh aku dan teman-temannya itu sebenarnya adalah hantu. sementara tokoh anak baru itu adalah manusia yg sedang memburu hantu. dia membawa kotak di leher, maksudnya itu kamera buat memotret hantu. dan dia bawa buku itu makaudnya kitab suci, makanya ketika aku menatapnya dia malah komat kamit baca ayat suci haha )
kupikir anak itu malah dukun dan aneh jadinya ga mau didekati yg lain, ternyata yg lain nya itu hantu hahaha....
Aku heran kenapa mereka selalu membicarakanku. Apalagi topik yang dibicarakan mereka adalah hal-hal negatif yang pernah kuperbuat, seperti misalnya mabuk mabukan, suka berpesta, bergonta- ganti pasangan, candu narkoba, dan sebagainya.
Dimanapun, bahkan hingga di kamar mandi pun mereka selalu bergosip mengenai diriku! Terus terang aku bingung. Apa sebenarnya tujuan mereka mencibirku terus-terusan. Toh juga nggak akan berpengaruh denganku, bahkan tak bisa mengembalikan seperti aku yang dulu, disaat menjadi wanita yang normal?
Sial! Udah satu jam gue nunggu hujan reda di depan sekolah, sampe sekarang gak ada tanda-tanda bakalan reda. Yang ada malah makin deres. Mana gue laper belum makan siang. Aahhh sial sial..
Mata gue memandang ke sekitar bangunan di luar sekolah. Dan gue baru menyadari, sejak kapan ada warung bakso di sana? Ah sikat aja deh, cacing di perut udah menjerit minta jatah makan
Sesampainya di warung bakso, ternyata warung ini baru buka. Dan sedang ada promo diskon 50% Alhamdulillah bisa makan bakso dua porsi kalau begini. Haha.. Eh tapi kenapa ni warung sepi yah, cuma gue pelanggannya. Ah mungkin gegara hujan.
Gue pun memesan dua mangkok bakso. Pas asik makan, ada orang berpakaian compang-camping dan basah kuyup nyamperin dan duduk di samping gue.
'orang gila nih pasti', batin gue.
Tiba-tiba dia ngomong, "bintangnya indah ya."
'kayaknya beneran orang gila', oke gue mulai takut.
Ga lama, ada anjing jenis buldog lewat di depan warung bakso. gede banget badannya, serem gue. Dan orang gila itu pun ngomong lagi,
"Anak anjingnya lucu yah."
'oke fix dia orang gila', gue mulai gelisah.
tiba-tiba dia minta air putih ke abang bakso, dikasih lah segelas. Tapi dia malah marah sambil bilang "KOK GA MANIS?!".
Tuh abang bakso cuma senyum. Abis itu akhirnya tuh orang gila pergi juga. Gue lanjutin aja makan bakso. Tetiba gue menyadari sesuatu yang ganjil.
"Aaah, tiba juga di rumah lama ku"
Aku baru saja pulang dari perjalanan yang amaaaat panjang. Hal yang paling ingin kulakukan sekarang adalah tidur di kasur lama ku yng empuk. Tapi sejenak aku menemukan benda2 yang tidak asing, Ah! sepertinya ini seragam pencinta alam-ku yang sering kugunakan untuk mendaki gunung sewaktu kuliah dulu! Akhirnya ku-urungkan niatku untuk tidur. Kucoba perlengkapan bajuku satu persatu, dari sepatu , kaus kaki, celana, kaus, sampai sarung tangan. Hahaha, berarti aku gak gemukan, masi pas semua. Masih sama seperti yang dulu. Tapi... mendadak aku menangis ketika aku sadar bahwa aku tidak akan bisa lagi memaakai kacamata hitam dan Topi Fedora favorit ku. Dan Yang lebih menyedihkan lagi, aku tersadar bahwa aku tidak bisa menangis...
Anak perempuanku gemar mengoleksi boneka . Dia tidak memainkan mereka seperti pada anak perempuan umumnya, tetapi dia hanya memandangi, mengagumi, dan berbicara dengan mereka selama berhari-hari. Aku menyimpan mereka di sebuah ruangan yang tidak digunakan, dan anakku menghabiskan waktu selama setengah hari di sana, dan aku pun tidak mempermasalahkan hal tersebut. Satu-satunya hal yang membuatku geram adalah anakku mudah bosan dengan boneka-bonekanya dan selalu meminta boneka yang baru. Dia selalu meminta sesuatu yang istimewa , sesuatu yang berbeda dari yang lain.
Suatu ketika aku membawakannya boneka yang sangat cantik, hampir setinggi tubuh anakku dengan bola mata biru yang tajam dan rambut cokelat tebal mengkilap . Anakku mengatakan bahwa boneka yang kuberikan sangatlah istimewa untuk dirinya dan dia sangat senang mendapatkannya.
Setelah beberapa hari, dia mulai mengatakan bahwa dia takut, boneka itu berkedip dan bergerak, dan bahkan dia mendengar boneka cantik itu membisikkan sesuatu padanya.
"Tidak ada yang salah dengan boneka itu, Sayang." aku mencoba untuk menenangkannya .
"Tapi ayah akan melihatnya jika kamu ingin ayah memastikannya."
Aku bergegas untuk pergi ke kamar dan melihat boneka itu, lalu aku berhati-hati saat menatapnya.
"Aku rasa sudah ku beritahu untuk berdiri diam saja," gumamku saat aku memegang bahunya.
"Ini adalah pertama dan terakhir aku peringatkan. Aku tidak ingin hal ini terjadi lagi."
Mataku terbuka lebar dan perlu beberapa saat untuk menyesuaikan diri dengan cahaya terang yang menyinari di sekelilingku. Dimana aku sekarang? Aku tidak mengenal tempat ini. Aku tidak di sini beberapa saat yang lalu ketika saya tertidur, sekarang semuanya begitu terasa aneh. Aku mencoba untuk memindahkan lengan, kaki, kepala, tetapi aku tidak dapat melakukannya.
"Kadang-kadang mata mereka dapat terbuka seperti itu. Jangan biarkan hal tersebut membuatmu takut," terdengar suara. Tapi siapa yang mengatakan itu? Aku tidak melihat siapa pun.
"Mengerti, Mari kita mulai," terdengar suara lain.
Aku merasakan sesuatu yang dingin di perutku, diikuti dengan rasa sakit. Dan rasa sakit lainnya. Sekarang aku mulai mengingat keberadaanku disini. Aku berusaha untuk bergerak, menjerit, tapi tubuhku tidak merespon sama sekali. Aku merasakan sesuatu yang hangat menggali sendiri dalam perutku, sekarang aku berharap rasa sakit dapat membuatku menangis. Atau apapun itu untuk menunjukkan bahwa dokter memberikan tubuhku dosis yang salah.
Namaku Popi, kami baru saja menikah bulan lalu. Yah, seperti pengantin baru pada umumnya, kami masih berada di masa yang paling manis. Terutama suami ku itu, dia selalu memanggilku dengan julukan Puppy atau Pup, padahal sudah berkali2 aku suruh untuk menghentikan julukan itu dan memanggilku dengan julukan yang umum dipakai pasangan lainnya. Tapi dia tetap tak mau, dasar.
Suatu hari, aku mendengar kabar adanya pasien rumah sakit jiwa yang melarikan diri dan berkeliaran di kota yang kami tinggali. Pasien itu konon merupakan seorang pembunuh kanibal yang gila, akupun sangat takut. "tenang saja Puppy, aku disini menjagamu", kata suamiku menenangkanku.
Malam itu tidur kami terganggu dengan suara aneh dari lantai bawah. Suamiku mengambil pisau yang sudah disediakan dan turun ke bawah sambil berkata,"Tetap disini Pup, aku akan melihat keadaan". Aku menunggu dengan gelisah sampai aku mendengar suara gemuruh lain, lalu hening. Sambil ketakutan aku berteriak, "sayang, apa kau tak apa?". Samar2 terdengar jawaban dari bawah," Aku tidak apa2 sayang, hanya kucing liar ternyata". Oohh hanya kucing liar. Aku pun kembali membaringkan tubuhku dan memejamkan mata kembali. Aahhh, semoga tidak ada gangguan kucing liar lagi, aku ingin tidur nyenyak malam ini.
Akhirnya setelah sekian aku kembali ke kampung halamanku sudah 10 tahun rasanya terakhir aku kesana, itu bukan tanpa sebab. aku lama tidak kesana karena disana sempat terjadi kasus pembunuhan berantai yg menyebabkan aku sekeluarga pindah dari sana, kasusnya rata2 melibatkan perempuan yg dimutilasi oleh si pembunuh.
Ah... sudah lah tu kan masa lalu. kampungku kini sudah sangat asri dan sangat layak untuk ditinggali, sangat amat layak karena dari sini lah aku menemukan jodohku wanita yg sangat cantik dan manis yg pernah aku liat yg selalu memakai pita kuning cantik dilehernya, sebelum aku menikah dia membuat janji denganku, apabila aku mencintainya dia mohon agar jangan sekali2nya aku membuka pita dilehernya.
5 tahun sudah aku menikah dengannya kami dikaruniai 1 anak, tiba2 terbesit dipikiranku rasa penasaran tentang pita itu,akhirnya dengan tekad yg bulat aku buka pita itu dan....
"Aku sangat menyesal,aku benar benar mencintaimu istriku".