It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kayakx prnah bca tp lupa dmn, cman sampe crita nutup pintu dan tmnx kjedot pintu.
***
#Senyum mu sepertinya mulai melelehkan jiwaku, kau terdengar mengetuk pintu hatiku..
#Haruskah ku buka?
***
Esok paginya aku hanya membawa sedikit barang-barangku, yah karena aku memang belum punya banyak barang, hanya beberapa pakaian, buku-buku dan semua peralatan yang berhubungan dengan kuliahku saja.
Jadi aku hanya melakukannya sendiri dengan menumpang Taksi dari rumah sepupuku.
Beda dengan acara pindahan si Aska, dia udah kayak pindahan pejabat saja, keluarga besarnya ikut semua mengantar hingga harus menggunakan dua mobil pribadi, padahal dari rumahnya ke rumah Tante Mirna cuma beberapa kilo meter saja, tapi udah kayak mau di tinggal ke luar negeri. Semua mesti ikut.
Mami sama kakak-kakak perempuannya pake acara nangis-nangis segala lagi, di kira mau jadi TKI kali ya si Aska.
-Pada lebay banget deh, dasar anak manja-.
Kamar jadi penuh dengan keluarga si Aska, apalagi adiknya yang kembar nakalnya minta ampun, aku yang mau beres-beres jadi merasa gak nyaman, akhirnya numpang nongkrong di dapur Tante Mirna nunggu mereka pulang sambil ngobrol sama Bi Dadah pembantu Tante Mirna.
----
Kamar akhirnya di bagi dua, di sekat dengan kain panjang bekas tirai yang di pinjamkan Tante Mirna, ternyata si Tante itu gak pelit-pelit amat, dia juga meminjamkan kami kasur lantai untuk sementara sebelum kami bisa membelinya sendiri.
Sepanjang sore itu aku dan si nyebelin Aska beres-beres semua barang-barang kami, namun di tengah pekerjaan kami selalu saja ada hal yang bisa buat kami bertengkar jadinya, kadang ada saja ulah si Aska yang membuatku bete, rasanya aku udah gak sabar lagi sama tingkahnya.
Hidupku gak akan tenang jika terus sekamar sama dia, ah andai aku gak butuh kosan ini, dari kemarin aku udah pergi dari tempat ini. Siaaaal.
Lihat saja, aku harus segera mengeluarkan dia, lagian senyum dia benar-benar menggangguku, aih apaan sih aku ini..
***
Sekitar pukul sembilan malam kami pun selesai benah-benah dan akhirnya bisa istirahat juga. Segera aku melompat ke kasurku dengan suka cita.
Ah rasanya tubuhku pegal-pegal semua, capek banget deh.
Saat kami sudah bersiap tidur tiba-tiba Aska mematikan lampu, sontak aku berteriak kaget, aku paling tidak suka tidur gelap-gelapan, bikin gak nyaman dan akhirnya gak bisa tidur.
"Nyalain lampunya bego, gue gak bisa tidur kalo gelap gini.." teriak ku kesal
"Tapi gue juga gak bisa tidur kalo terang.." Balas aska dari balik tirai, aku mendengus kesal, lalu segera memburu saklar dan kembali menyalakan lampu, namun baru juga aku menarik selimut lampu kembali mati.
"Askaaaa... " Geramku mendelik padanya.
"Apa.." Balasnya sambil melotot kearahku, dia bertahan di depan stop kontak, aku balas melotot padanya.
"Kita suit.." usulku akhirnya, ku pikir itu jalan terbaik daripada malem-malem kudu berantem.
"Oke.." Balasnya petentengan, kami pun melakukan suit, dan Aska yang menang, aku menggeram dongkol, lalu dengan lunglai balik ke kasur.
"Nah kan, kata gue juga apa?" sorak Aska terdengar senang, bikin aku semakin dongkol.
"Dasar licik.." Rutuk ku, lalu meringkuk di kasur. Bete!
Dan..
BLASH..
Lampu mati. Seluruh ruangan total gelap, dan aku merinding, rasanya tak nyaman gelap seperti ini, keringat dingin mulai membasahi badanku yang bolak-balik tak tenang di kasur.
Beberapa kali aku mengerang dan mengeluh, aku benar-benar di buat gelisah.
Tapi iba-tiba..
BRAY..
Lampu kembali menyala, aku seakan menemukan hidupku kembali, kini aku bisa bernafas lega.
Pasti si Aska yang nyalain lampu, gak mungkin kan Tante Mirna atau Hantu penunggu ni rumah.
Tapi kenapa? Bukannya tadi dia begitu ngotot pengen matiin lampu?
Karena penasaran aku berjingkat lalu mengintip ke balik tirai, ku lihat aska terlentang dengan berselimut hingga di dadanya, di wajahnya sudah terpasang penutup mata.
Ah ternyata dia baik juga ya, akhirnya dia mau ngalah juga.
Dan... Jika di perhatiin bibir si Aska manis juga ya, pantas senyumnya manis banget..
Aaah apa-apaan aku ini? Koq malah mikir aneh-aneh sih.. Wajahku jadi memerah karena malu dengan pikiran anehku..
"Gak usah terpana deh lihat wajah cakep gue, dan lupain kalo lo mau nyabulin gue lagi ya.." Celetuk si Aska membuat aku kaget, ternyata dia belum tidur, wajahku langsung memanas.
Dasar nyebelin.. Tak ku jawab, dan langsung balik kembali ke kasur dengan wajah merengut.
"Terimakasih kembali..." Teriaknya kembali, menyindirku.
Ku tutup dua kupingku rapat-rapat.
***
Bersambung..
@caetsith
@angga_rafael2
@nakshima
@aries18
@san1204
@abrakadabra
@Farrosmuh
@maret elan
@adam25
@bayumukti
@farizpratama7
@Rimasta
@rizky_27
@mustaja84465148
@eldurion
@Tsu_no_YanYan
@arieat
@rez_1
@YANS FILAN
@adinu
@ularuskasurius
@Donxxx69
@fad31
@MikeAurellio
@brianbear_89
@Shishunki
@PohanRizky
@3ll0
@ruki
@agova
@jamesfernand084
@venussalacca
@Gabriel_Valiant
@putra_prima
@Qwertyy
@fansnya_dionwiyoko
@rendifebrian
@Beepe
@dota
@danielsastrawidjaya
@nakashima
@leviostorm
@kimo_chie
@Bonanza
@Dimz
@sasadara
@Agova
by;@quarius, THANX.