It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Akhirnya baca juga setelah kemarin2 cuma nengok doang. Bukan apa2, mood baca lagi amburadul plus mikirin proyek yang nggak kelar2 *sigh*
Anyway, memang unpredictable tapi terlalu banyak yang nggak dijelasin jadi kesannya cerita ini belum selesai. Membiarkan pembaca berasumsi itu sih baik, membiarkan pembaca menduga2 itu juga bagus, tapi kalau terlalu banyak misterinya kayak di cerita ini, bukannya jadi penasaran tapi malah ajdi bingung. Ini cerita mau nyeritain apa sebenernya? Paling nggak, buatku ya.
Yang aku tangkap adalah terlalu banyak pertanyaan di cerita ini yang sampai akhir, nggak nemu jawabannya.
Diksi kamu bagus dan udah nggak terkesan kaku lagi meskipun pakai bahasa baku dan candaan2nya sempet bikin ngakak juga, tapi, kok tokoh 'aku' ini ngingetin aku sama Tim ya? Mirip komennya si @rendifebrian Cara dia ngomong mirip banget.
Anyway, ini masuk cerpen atau novelette sih? hehehehe. Kayaknya novelette ya?
Anyway, setelah lama nggak baca cerita2 di BF (dan absen posting juga) cukup menghibur lah cerita ini, kesa unpredictable-nya kuat banget meskipun terlalu banyak
Keep writing!
,
ABI
@diyuna
Pelukan adek sama kakak mana enak diliatin? Ya bakal biasa-biasa aja, kan?
@jacksmile
Gantung? Gak ngerti lagi deh, padahal itu endingnya udah ada kepastian lho.
@bayumukti
Bima? Wow cool name. Btw, nama kita sama lho. Cuma, aku pake nama belakang tokoh wayang Bima. Bukan bima ksatria rajawali, hahaha
@Adityashidqi
Udah jelas semua itu. aku malah gak tahu kalau makna itu bisa ambigu. Maksudku sih Cuma analogi aja. Ya, walaupun enggak nyambung2 amat kayaknya ya?
@Zhar12
Aku suka yang dipaksa-paksa. Seksi. Hahaha makasih lho mau baca sampe tamat.
@Lasbreath
Bener banget. Cerita ini sih terinspirasi dari konflik keluargaku sendiri. Tentang ‘kebenaran yang disembunyikan’. Cukup lama sih, 2 taonan. Padahal antara ortu dan anak (bukan tentang orientasi seks lho ya)
@mamomento
Lanjutin patungnya! Udah, itu aja. Makasih.
@azrielalazam
Makasih komennya. Masih berusaha bikin yang ringan-ringan.
@rendifebrian
Enggak minta dimention deh ren, mana mana?
@Abiyasha
Aku gak nyangka lho bang abi mau baca cerita ini (ya biasanya kan sukanya komen di cerita yang serius2 dan gak maen2 aja, kan? Anti kata2 ‘vulgar yang gak indah’ juga, kan?) Jadi, cukup kaget.
Makasih lho masukannya. Soal yang cara ngomong sama itu mungkin karena aku belum bisa lepas dari gaya ngomongku sendiri. Jadi tiap bikin cerita pasti cara ngomong dan struktur katanya sama, ya gitu2 aja. Musti banyak latihan (tapi kayaknya gak berhasil2 dari dulu deh, hahaha)
Jangan bahas soal Tim deh, bang. Sakit rasanya.
Soal ‘terlalu banyak pertanyaan yang gak kejawab’, aku jadi penasaran banget (soalnya aku udah usahain gak ninggalin tanda tanya di endingnya), nah, contohnya kayak apa nih? Biar bisa teliti laen kali kalau aku mau bikin cerita yang ngebingungin kyak gini lagi. (kecuali detail tokoh aku, ya.)
Dan, novelette itu apa?
*males googling
*inet lemot
Dear @totalfreak, jadi kamu bilang cerita kamu itu nggak serius dan nggak maen2 ya? Cerita kamu itu justru salah satu dari sedikit cerita di BF yang temanya berat, jadi mana mungkin kulewatkan? Hihihi.
Bagian mana yg vulgar coba? Mau dibandingin sama adegan begituannya Kai & Egar? Punyamu mah masih dalam zona sangat aman. Aku selalu baca cerita kamu (kecuali yg FAM karena udah ketinggalan jauh dan males baca dr awal) karena dari sekian ratus cerita di BF, cerita kamu sedikit dari yang udah sedikit, yang bahasanya 'bener'. Bener disini bukan cuma secara EYD ya, tp juga enak bacanya dan nggak sembarangan.
Aku juga masih sering keteteran kok soal karakter dan masih terus belajar, jadi ya, mari kita sama2 belajar Loh, kenapa dengan Tim? Itu belum selesai kan? *MintaDilemparBakiak*
Pertanyaanku sih ya, entah kalau aku yg kurang teliti bacanya. Terus, pas Herman muncul di mobil itu, dia muncul dari mana, terus ngilang ke mana sampai Danang nggak liat? Apakah itu cuma bayangan atau imajinasi "aku" aja? terus, Danang mau nikah tiba2, itu kenapa "aku" nggak dikasih tahu sebelumnya? Atau itu terjadi berapa tahun kemudian? Masalah kanker, kalau memang Herman maksa danang buat ke jakarta karena penyakitnya dan ketahun belakangan kalau dia bohong, apa dulu Danang nggak nemenin dia ke dokter? nggak tanya resep dsb? Apa lagi ya? Lupa, hihihi. Chapter terakhir itu yang menimbulkan banyak pertanyaan sih sebenernya. Aku ngira ini cuma bagian dari sebuah drama atau bagian dari novel yang ditulis aku. Story within a story, macam Inception gitu. Atau tiga2nya hantu kayak di film The Others
Novelette itu kakaknya cerpen, adiknya novella dalam hal jumlah kata. Bnyk yg bilang, cerpen itu berkisar antar 3500-7500 kata, novelette 7500-17000, novella 17000-40000 dan novel diatas 40000 kata.
Anyway, tetep bikin cerita yang menantang ya? I'll always read your story, just so you know jadi nggak kaget kalau aku komen di cerita kamu
,
ABI
Overall cerita ini amusing, keep the good work, bapak calon penulis pro. haha.
Udah aku gambarin detail kondisi dan posisinya bang. Kalau yang di pemakaman, jawabannya ada di ending part 1. Kalau kenapa Danang gak liat, jawabannya ada di part 2. Dua situasi di situ sama. Bedanya waktu di rumah, Hermannya gak ngilang waktu danang muncul.
Mungkin bisa dianggap: setiap orang punya rahasia masing2 yang gak harus dibagi atau belum saatnya dibagi. Semacam, menunggu waktu yang tepat untuk cerita, mungkin? Bisa jadi, kan? hahaha
*harus pinter ngeles
Masalahnya dulu, Herman mau boongin Danang kalau dia sakit. Logikanya, masa iya si Herman bakal ngebiarin Danang buat ikut nemenin cek ke dokter? Ya kalau gitu bakal ketahuan boongnya dong bang. Gitu, lho. Jadi, pasti si Herman punya akal2an. Entah itu sekongkol, atau Danangnya yang kelewat lugu, atau periksa waktu Danang sekolah dan si Herman bakal ngasih kabar aja tanpa niat beli obat karena gak punya duit. Bisa macem2.
Wow, aku baru tau kalau ada bedanya. Tapi masa iya harus ngitung satu persatu jumlah katanya untuk bisa tahu: Suatu cerita masuk golongan mana? Gak ada ketentuan dari jumlah hurufnya aja, ya? Kan gampang di word langsung ketahuan.
Ehem, dan untuk pujiannya (kalau itu bener2 punjian) aku cuma bisa bilang makasih aja, lho bang. Berusaha ‘nulis yang bener’ kan ispirasinya dari bang Abi, jauh sebelom berani bikin akun di bf.
hei, bener banget. dets mai nem
*kasih angpao
thanksssssss
Kalau di words kan keliatan jumlahnya. Di pojok kiri bawah itu kan Words : ...., ya itu jumlah katanya. Huruf kalau di words itu characters. Beda kan? karakter itu huruf, words itu kata Tapi, ada juga sih beberapa sumber yg bilang kalau cerpen itu di atas 2000 dibawah 7500 solanya, 3500 kata itu cukup banyak lho, cerpen2ku aja rata2 cuma 2000an
Heh? Sejak kapan aku jadi inspirasi kamu? #JedotinKepalaKeTembokSambilNgunyahTirai Aku di BF baru mau 2 th Mei ini.
Aku orangnya kan picky kalau di BF, kalau dianggep sombong ya biarin jadi, baca cerita ya kalau aku suka, aku baca, di-mention ratusan kali pun kalau aku nggak suka ya nggak akan aku baca. Emang siapa situ maksa2 baca? LOL.
Anyway, Tim sama Will beneran nggak dilanjutin? #MintaDitimpukStiletto
,
ABI
sumpah, kalau gak ada yang nyadarin, aku tetep nganggepnya itu jumlah huruf, walaupun bilangnya words. wkwkwkwk gak nyadar selama ini.
lha aku baru aja satu tahun bang, jadi sebelum itu aku silent reader karena belom brani bikin akun. apalagi nulis. emang sih, yang nulisnya srius yang kubaca dulu cuma ceritanya bang abi, yang best men itu lho, sayangnya sad ending.
tim dan will, kayaknya itu dibilang tamat aja bang, kalau pake senjata kayak : endingnya dibalikin ke yang baca aja. (ya, kebangetan sih tapi, i kno) hahaha. jadi karena itu si @wessel masuk dalam daptar author yang gak bertanggung jawab. wkwkwk
@yuzz *hug
Tapi ...
Yha gitu deh
#NangisDiPojokan
Buat cerita yang ini komennya apa yak ?
Hmm
Masih kurang greget
Harusnya bang friki bisa ngembangin lagi
Soalnya emang byk yg ngegantung
mantap surantap