It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"lo kemaren pulang sama siapa di?" tanya alvin memulai pembicaraan makan siang kami dengan mulut berisi nasi goreng
"sama ojek" jawabku, menatapnya sejenak, lalu kembali ke hp ku
"lo gak makan di? kasian makanan lo dianggurin, perasaan lo tadi mesenya makanan deh bukan hp, knapa sekarang lo malah asik sama hp sih?" jawab alvin mengacak acak makanan ku
"apaan sih pin? ini makanan tauk" protes ku dan memukul jidad alvin dengan sendok nasi goreng nya
makan siang ini kulalui berdua saja degan alvin, tanpa ada saras.
"eh di gue ga masuk les ya hari ini" kata alvin lagi, kutatap ia sejenak "tok" lagi sebuah pukulan dengan sendok mendarat mantap dijidatnya hampir beriringan dengan lenguhan kesakitan nya
"apaan sih di, sakit tauk" sambung alvin dengan mengusap usap jidatnya
"............."
"yasudah yuk" jawabku mengantongi hp ku, menggaet tas yang sedari tadi ku taruh di kursi sebelah ku, kulihat alvin hanya mengekor di belakangku
" kita pake motor kamu loh pin" sambungku lagi sembari menoleh kebelang dan seketika alvin mengangkat kepalanya sehingga tanpa disadari bibirnya mengenai bibirku
"ahhh" teriakku tanpa mempedulikan sekelilingku, "lo sihpin, kenapa jalan pake nunduk nunduk segala sih" sambungku sembari ku gosok- gosok bibirku sejadi jadinya, kulihat alvin hanya terdiam tanpa ada reaksi apapun darinya di tempat ia berdiri saat ini, seketika ku hentikan reaksi ku tadi aku jadi takut telah menyinggung perasaan nya
"yasudah maafkan aku" jawabnya cepat
"kamu kenapa pin" tanyaku didalam hati, apa aku salah dengan respon ku? apa aku salah dengan reaksi ku, apa aku menyakitimu. entahlah hanya alvin dan tuhanlah yang tau..
akhirnya pintu pagar ini terbuka setelah sekian lama aku dan alvin bergantian menekan bel
"eh den aldi sama den alvin" sapa seorang kakak kakak dari balik pagar rumah saras, dia ini anak pembantunya saras yang sering membantu ibunya bekerja disini
"ga usah pake den kan kak" jawabku dengan mengangkat satu alis ku, mencoba mengingatkan nya.
"yasudah yok di" kata alvin menarikku memasuki pagar ini, kuarahkan senyum ku pada kakak tadi dan minta maaf kepadanya tanpa suara atas kelakuan alvin, alvin kenapa berubah seperti ini? apa benar karena acident ciuman makan siang tadi? tapi kenapa alvin marah? itukan hanya kecelakaan, atau mungkin karna respon ku sehingga alvin begini?
"tingtong" bunyi hp ku memecahkan kesunyian sore dirumah saras, aku hanya sendiri disini, di balkon lantai 2 rumah saras, sedang alvin dan saras sedang berbicara, sepertinya alvin tidak ingin aku mendengarkan apa yang mereka bicarakan, jadilah aku berdiri mengambang dengan semua imajinasiku
"sudah pulang belum di" sebuah aplikasi pesan dengan foto pengirim pesan di sudut kiri atas
"aku di rumah teman mas" jawabku cepat
"di daerah mana?"
dengan beberapa tingtong tingtong berikutnya di hp ku, lalu ku kantongi kembali hp ku, percakapan ku berakhir, kutaruh malas daguku diatas trali pembatas balkon lantai 2 rumah saras ini, lalu kulanjutkan soreku sampai waktunya mas eko datang menjemputku
"yok di, pulang" suara alvin memecah pikiran ku dari belakang
"aku di jemput pin, kalo mau duluan aja" jawabku malas memainkan daun ditangan ku
"di jemput siapa? supirnya mama?" tanya alvin berikutnya
"bukan, aku di jemput...." seketika aku diam, memikirkan dengan imej siapa mas eko cocok di mata mereka
"di jemput siapa di?" sambung alvin lagi
pertanyaan ini menyakitkan ku, kuhela panjang nafasku, ku balikkan lagi badanku ke arah jalan komplek rumah saras, tak sengaja kulihat seseorang memainkan hp di depan pagar rumah ini, motor itu, helm itu, iya itu mas eko, dia sudah disini, lagi ku balikkan badanku
"yasudah aku pulang dulu, itu jemputanku sudah datang" kataku, dan diiringi dengan untitan mereka dibelakangku
"aku pulang ya ras, cepat sehat" kataku menyalami saras lalu mencium kedua pipinya
"daah pin aku duluan" sambungku melambaikan tangan kearah mereka
"udah?" kata mas eko membuka helm merah yang ia gunakan dan memasangkan nya padku
"apaan si mas? aku kan bisa sendiri" jawabku ketus
"duluan ya" kata mas eko melewati kedua sahabatku diiringi dengan bunyi klakson motornya, kulihat alvin masih mematung disana dengan raut wajah yang tak bisa aku mengerti.
pelukan eratku seakan tak mau lepas dari pinggang ku, ku rasakan hangatnya punggung mas eko di dadaku, ku hirup aroma mas eko sesukaku, seolah mas eko adalah milikku seorang
"kamu tidur di?" tanya mas eko sembari mengelus elus punggung tanganku
"eh enggak mas" jawabku melonggarkan pelukan yang langsung ditahan mas eko
mas eko hanya diam, hanya itu percakapan ku dengan nya di sepanjang jalan pulang kami, aku rasa di awang awang saat ini, saat perjalanan pulangku denganya, ia tak ingin aku melepaskan pelukanku di pinggangya seolah ia menyukaiku, mas kenapa kau buat ku tergila gila seperti ini, batinku bermain main dengan segala imajinasiku yang menyenangkan
"gamau turun?" lagi pertanyaan mas eko membuyarkan imajinasiku, ku buka mataku
"kita sudah sampai" kataku bodoh saat pagar rumah orangtuaku terlihat jelas dimataku
"menurutmu?"sambung mas eko lagi, ku lepas pelukanku, ku lepas helm yang aku gunakan sedari tadi, kupakaikan kepadanya, lalu aku melompat menuruni ninja merah ini, ku gaet tangan nya cepat kuarahkan ke mulutku untuk menyaliminya
"aku masuk dulu mas, makasi" sambungku, meninggalknya, namun aneh kurasa, kenapa tak ada bunyi tarikan gas dari ninja itu? lalu ku kembali keluar
"kenapa belum pulang juga mas?" tanyaku mengagetkanya
"eh gapapa di, aku pulang dulu ya" jawabnya gelagapan, setelah kupastikan motor itu berbelok kekanan, baru kembali aku memasuki rumah orangtuaku
"aku rasa hari ini tidurku akan nyenyak" gumamku melempar tas ke salah satu pojok kamar tidurku
ku akhiri hari ini degan doa sebelum tidur
________________________________
@tarry @Zazu_faghag @UiOOp
@angelsndemons sip bos *hormat
Itu yang kucetak tebel maksudnya gimana ya?
#Sok nggak ngerti
_______________________________________________________
Author POV
tepat di seberang bangunan yang di tempati aldi, eko sedang berdiri mematung melihat hp-nya. baru beberapa menit yang lalu ia mengirimi pesan kepada aldi, bahwa ia akan ada di depan pagar rumah aldi setengah jam lagi, tapi pesan itu hanya bertanda ceklis dengan huruf d, lama ia tatap hp nya tanpa ada perubahan berarti dari pesan yang telah ia kirim itu. di kantonginya hp nya, lalu ia beranjak menuju garase di angkatnya helm merah yang sedari tadi ia pegang, di hirup hirupnya helm merah yang biasa ia pakaikan kepada aldi.
sudah 10 menit eko duduk diatas ninja merahnya, di chek nya lagi pean yang tadi ia kirimkan, masih sama, masih belum ada balasan, di putuskanya untuk masuk saja kedalam, di pencet nya tombol di sebelah pagar tinggi itu. tidak lama kemudian munculah seorang ibu berperawakan tambun dengan suara lembut "cari siapa den" kata bibi saat melihat eko di balik pagar
"aldinya ada buk?" jawab eko sopan
"ada kok, masih sarapan"
"aden ini siapanya den aldi?" sambung bibi itu dengan tampang heran.
"saya temen nya kok bi, yang tinggal di gang sebelah, di depan rumah ini"
"ooh yaudah den yok masuk" sambung bi sul mempersilahkan eko masuk
"tunggu disini dulu ya den" kata bisul saat mereka sampai di ruang tamu bangunan berwarna putih itu lalu berlalu meninggalkan eko sendiri di ruang itu
"aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhh" suara teriak aldi memecah keheningan eko, di taruhnya majalah yang baru saja ia buka dengan sedikit berlari ia beranjak menuju sumber suara yang ia dengar tadi
"kamu kenapa di?" tanya mas eko, saat ia melihat aldi sedang melepas baju putih sekolahnya, dengan refleks ia berbalik lalu menyenggol gelas susu yang sudah kosong tadi sehingga terdengar sura peraduan gelas dengan keramik
"mas eko? mm.. mmm.. mmas eko kenapa bisa ada disini?" tanya aldi heran
"jangan melangkah dulu di, disitu banyak kaca" kata eko mengarahkan sebelah tangan nya kepada aldi, dengan cepat ditaruhnya kembali kakinya yang sempat mengambang oleh aldi
"makanya kamu hati hati" sambung eko mulai memungut pecahan kaca yang berada dekat dengan kaki aldi
"ja ja jangan mas" kata aldi menjongkok memngambil tangan eko "aaau" tiba tiba aldi teriak kembali, sekian detik kemudian telah menetes darah dari jari telunjuknya
"hati hati di" kata eko mengalihkan tanganya kepada tangan aldi yang berdarah, di tekan kuatnya jari aldi sehingga, pecahan kaca kecil semakin keluar dari jari aldi, di cabutnya cepat hingga terdengar lagi pekikan tertahan dari mulut aldi, dirasakanya rasa aneh pada tanganya, rasa perih tadi sudah mulai memudar, dilihatnya tanganya yang ternyata tepat berada dalam mulut eko, di lihatnya dalam wajah eko yang mengisap jarinya matanya terpejam terlihat sangat damai, kemudian di tariknya jarinya, terlihat wajah eko terkejut seolah tidak terima dengan kelakuan aldi
"maaf mas" sambung aldi memasukan jarinya yang dihisap eko kedalam mulutnya
"yasudah cari plaster sana" sambung eko
aldi POV
kulambaikan tanganku kepada mas eko yang sudah mulai menjauhkan motornya dari rumahku, kulihat lagi jari telunjuk ku yang berplaster dengan gambar hati berwarna ping, ku tertawakan jariku dan kejadian tadi "apa ia harus pakai plaster bercorak seperti itu?" ku tertawakan diriku sendiri, pertanyaan mas eko itu membuat perutku geli "tentu saja harus dengan plaster ini mas, ini luka yang special" omelku sembari menutup pagar hitam ini
ku cari hp ku, lalu ku kirimi alvin dan saras pesan, megabarkan kalo aku ga skolah, lalu kudapati balasan pesan dari saras kalo dia juga masih belum sekolah hari ini, sedangkan pesan dari alvin hanya berisi umpatan umpatan kenapa aku tidak sekolah, hari ini sangat membosankan, tidak ada aku tidak ada saras, ia kesepian. ku taruh hp ku di meja sebelah kasurku, ku langkahkan kakiku menuju balkon kamarku, ku tatap kearah balkon bangunan diseberang rumahku, biasanya ada seseorang disana, ada seseorang yang selalu aku inginkan untuk melihatnya. oh mas eko, kenapa kau selalu membuatku gila? kini darahku telah masuk kedalam tubuhmu, pekik hatiku bahagia, lalu aku beranjak menuju kasurku untuk tidur tiduran hingga aku benar benar tertidur.
@tarry @Zazu_faghag @UiOOp @angelsndemons @3llo dibaca yak, dikomen juga yak
~lanjut tidur
@eizanki ya begitulah jadi sepi lapak ku