It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Pokoknya jangan lama² updatenya,klo lama entar aku sembunyiin koleksi G-String + kutang²mu
Terima kasih untuk yang masih setia.^^
@octavfelix @bayumukti @tarry @angelsndemons
@alvaredza @TigerGirlz @Zazu_faghag @arifinselalusial
@FransLeonardy_FL @haha5 @fadjar @zeva_21
@YogaDwiAnggara2 @inlove @raka rahadian @Chy_Mon
@Cruiser79 @san1204 @dafaZartin @kimsyhenjuren
@3ll0 @ularuskasurius @Zhar12 @jujunaidi @edogawa_lupin
@rickyAza @rebelicious @rizky_27 @greenbubles
@alfa_centaury @root92 @arya404 @4ndh0 @boybrownis
@jony94 @Sho_Lee @ddonid @catalysto1
@Dhika_smg @SanChan @Willthonny @khieveihk @Agova
@Tsu_no_YanYan @Lumia @awangaytop @Lonely_Guy
@ardi_cukup @Hiruma @m1er @maret elan
@Monic @cee_gee @kimo_chie @RegieAllvano
@faisalits_ @Wook15 @bumbellbee @abay_35 @jacksmile
@rezadrians @topeng_kaca @wahyu_DIE @Just_PJ
@nand4s1m4 @danar23 @babayz @pujakusuma_rudi
@PrinceArga @D_Phoenix @nand4s1m4 @tahrone @alamahuy
@eswetod @aw_90 @Akbar Syailendra @diditwahyudicom1
@PahlawanBertopeng @ryanadsyah @Mr_Makassar
@ipinajah @CL34R_M3NTHOL @kenan @soroi
@pangeran_awan @Richi @obay @BieMax @whysoasian
@wirapratama95 @DItyadrew2 @ardilonely
@ardavaa @Needu @ananda1 @ilhams_Xman18 @kenzo_ak
@uci @AghaChan @Cocco @YhaniJung @faisalrayhan
@lulu_75 @faisalrayhan @detective3 @Cincin_cinTron99
@DafiAditya @shinta056 @d_cetya @Wita @renitasalsabil1
@andre_patiatama @aaron_boo
@fends @nakashima @alvin21 @Xian_Lee @cute_inuyasha @BenNext @anohito @dennyz_w1 @GeryYaoibot95 @Uci14 @AryaPutra_25 @Hato @Onerepb @al_fickr @marul @parteduo
“Kak, tolong jangan gangguin Rei lagi..”
“Tapi aku ngga..”
“Aku tahu..”
“Tapi bukan aku..”
“Aku tahu. S’il vous plait juste etre votre auto.. Je crois que vous etes un cygne de princesse et non la sorciere malefique (Jadilah diri sendiri. Aku yakin kamu itu puteri angsa dan bukan penyihir jahat) ..”
“Fi.. Alfiii.. Tunggu aku Fii.. Aku.. Aku..”
Haahh.. Aku tersentak dari tidurku. Peluh menggeliat di kening dan leherku. Mimpi itu lagi. Kenapa mimpi itu selalu datang terus padaku. Rasa bersalah kah? Awalnya aku senang Alfi ingat padaku. Tetapi kata-katanya di ruang musik sekolah waktu itu selalu terngiang dan terulang dalam setiap mimpiku.
Meski aku sudah meminta maaf pada Rei, perasaanku tak kunjung tenang. Selalu merasa gelisah jika Alfi akan benar-benar membenciku. Alfi memang bersikap biasa saja. Namun resah hati dan perasaan bersalah ini, selalu menghantui.
Aku rasa aku mengerti kata-kata my musical prince sekarang. Segala kelakuanku bukanlah diriku yang sesungguhnya, lebih kepada akibat dari tekanan mami yang menginginkan kesempurnaan. Alam bawah sadarku mengakui kebenaran dari kata-kata Alfi. ‘Diriku’ yang sesungguhnya ingin menyadarkanku. Aku harus berdamai dengan diri sendiri. Menampilkan sikap asli tanpa pura-pura menjadi orang lain.
Aku adalah aku dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Tuntutan mami bukanlah kewajibanku. Tidak ada manusia yang sempurna. Status dan kedudukan bukanlah ukuran. Derajat dan martabat kenapa harus diatas cinta kasih dan kebersamaan? Sudah kuputuskan. Mulai sekarang, aku akan menjadi diriku sendiri. Diriku yang dulu, yang tak peduli dengan segala ukuran, derajat, dan pertimbangan untung-rugi. Aku, Jessica sang putri angsa.
**
“Mi, persiapan kostum untuk pertunjukan drama sekolah udah sampe mana?” Aku beranikan bertanya setelah sarapanku selesai.
Mami mengerucutkan bibirnya. “So, tell me.. pourquoi nous devrions fournir des costumes Jess dear?” (Jadi, katakan.. kenapa kita harus memersiapkan kostum Jess sayang?)
Here we go again, “Karena yang main nanti seluruh anggota tim basket. Et les trois d’entre eux sont heritiers de Suryodiningrat, Hartawan et Alatas, mama. (Dan 3 anak diantanya adalah anak dari Suryodiningrat, Hartawan dan Alatas, Mi).” Kubiarkan kata-kataku meresap ke dalam diri mami.
Benar saja, mata mami berkilat cerah. Kulanjutkan, “Lagipula ini ide dari Farel Suryodiningrat. Dan aku sebagai manager tim basket yang baru harus ikut kontribusi kan mi. Hitung-hitung promosi gratis kalo ada pejabat atau pengusaha yang ngadain masquerade. Dan mami ga lupa kan kalo orang tua para murid juga di undang?”
“Si. Very clever Jess. Don’t worry dear everything will be ready on D-day.”
*
“Apaan nih Jess?”
“Just read, please..”
“Lo sakit? Tumben pake please.”
“Rel, please.. just read ok?”
“Dan kenapa gue harus baca ini?”
“Rel..”
“Ok, fine. Gue baca. Puas?”
Kujawab dengan gestur oke-cepat-baca.
Di suatu Kerajaan antah berantah bernama Harmonia.
Hiduplah seorang anak perempuan bernama Cinderella.
Dia hidup bersama ibu dan saudari tirinya.
Karena ayahnya telah tiada dan ibu kandungnya
Pun meninggal ketika melahirkannya.
Cinderella gadis yang tabah lagi bersahaja.
Di tengah deraan perlakuan kasar ibu dan saudara tirinya
Cinderella masih bisa menerbitkan senyum indahnya.
Suatu hari datang seorang utusan Raja menyampaikan berita.
Akan ada pesta dansa istana katanya.
Pesta dalam rangka ulang tahun pangeran mahkota.
Pesta akan diselenggarakan minggu depan saat bulan purnama.
Dikatakan bahwa siapapun yang bisa memainkan piano kaca
Berhak untuk berdansa bersama pangeran mahkota.
Segera saja seluruh penduduk Harmonia berlomba-lomba
Mencari guru piano terbaik untuk mengajari mereka
“Gue baru tau kalo kerajaan Cinderella itu namanya Harmonia. Sekali lagi, kenapa gue harus baca cerita Cinderella Jess?”
“Karena cerita yang lagi lo pegang dan lo baca itu” aku tekankan nada suaraku pada kata baca. “adalah cerita drama yang bakal kita pentasin di School Festival nanti.”
“WHAT?!! Whatte.. Sakit jiwa lo Jess. Gue cabut lagi keputusan gue ngangkat lo jadi manajer tim basket.”
“Rel..”
“Jangan sebut ral rel ral rel begitu hei gadis sakit jiwa.” Cih kumat nih si Farel dramanya.
“Rel..”
“Hei gadis-yang-tak-ingin-kusebut-namanya, kagak ada pertunjukan drama buat tim basket. Titik.”
“Gue lakuin ini buat Alfi.”
“...”
“Gue ga bohong. Gue lakuin ini buat Alfi. Baca draft itu, and you’ll understand..”
“... oke. Fine.. gue baca.”
“Merci..”
Farel tidak menjawab. Fokusnya sudah beralih ke draft yang kuberikan padanya. Draft cerita yang sudah lama kusiapkan tetapi sudah lama juga terkubur dan terlupakan. Karena orang yang ingin kujadikan pemeran utama telah berubah dari sosok musical prince-nya dulu. Walau dari perubahannya yang menjadi sedingin es itulah cerita ini dulu kubuat. Dengan harapan senyum indahnya dapat terbit diakhir cerita.
Pangeran waktu itu berumur 9 tahun ketika
Dia mulai memainkan piano kaca.
Awalnya tidak ada yang salah.
Lalu lambat laun denting yang mengalun terdengar lirih
penuh ratapan perih.
Ketika jemari pangeran menyentuh tuts terakhir piano kaca
Pangeran tak lagi sama.
Keceriaannya hilang entah kemana.
Raja dan Ratu bingung karenanya.
Tabib istana menyerah hanya bisa geleng kepala.
Lalu hari itu 8 hari menjelang 8 tahun sejak insiden piano kaca
Datang penyihir dari utara.
Dia memberitahukan pada Ratu juga Raja
Bahwa kedinginan Pangeran bisa dihangatkan
Oleh orang yang bisa memainkan piano kaca dengan penuh rasa.
Karena itulah pesta dansa istana terselenggara.
“Kenapa piano?”
Tiba-tiba Farel bertanya setelah beberapa saat sibuk membaca. Dia memandangku meminta jawaban.
“Pourquoi.. Why.. Karena piano adalah memori gue tentang Alfi dimana dia terlihat ceria.”
“Lo kenal Alfi dari dulu?”
“Not exactly. Cuma.. aku pernah satu panggung sama Alfi dulu. Gue rasa lo juga nonton waktu itu Rel. Lo inget kan waktu gue jadi puteri angsa?”
Farel mengangguk dan matanya tiba-tiba berbinar. “Alfi jadi salah satu balerina itu? Oemjiii..”
“Dih! Imajinasi lo terlalu liar deh Rel. Ngaco. Alfi itu yang maen piano tau.”
“Ooohh kirain. Hihihi..”
Kuputar bola mataku.
“Oke. Gue setuju sama usul lo.”
Kukedipkan mataku beberapa kali. “Lo yakin? Gue ga salah denger kan?”
“Nope. Klub basket bakal bikin pertunjukan drama.”
“Merci beaucoup yah Rel..” kusalami tangan Farel dan hampir aku memeluknya ketika dia berkata.
“Hey Gadis yang-suka-pegang-pegang-seenaknya gue masih perjaka. Jauh-jauh dari gue.”
Yaoloh si Farel. Kata-katanya lebay banget. Sumpah demi apa jadi merasa kotor deh dengan kata-katanya. Kesannya aku gadis liar yang suka grepe-grepe dia gitu.
“Lebay deh lo Rel. Gue cuma mo makasih tau.”
“Just spit it girl. No touching. Capiche?”
Geleng-geleng deh sama si Farel.
Setelah berkata itu, perhatiannya kembali lagi pada draft yang mulai menarik perhatiannya. Aku senang impianku untuk satu panggung lagi dengan Alfi akan terwujud. Aku hanya berharap diakhir drama, senyum Alfi akan kembali. Seperti pangeran setelah Cinderella menghangatkan hatinya yang beku. Semoga saja.
Pangeran seolah terbangun dari mimpi panjang
Denting demi denting alunan piano yang terdengar
Seakan membunyikan bel yang membuatnya tersadar.
Musik itu
Bagaimana bisa begitu syahdu?
Denting yang laksana bel itu
Bagaimana mungkin bisa dimainkan secepat dan sesempurna itu?
Nada yang terdengar
Mustahil untuk disangkal.
Menyelusup ke dalam gendang telinga dan berdiam disana.
Menjerat dan membangunkan diri
Dari sedih yang entah-milik-siapa.
Dari dingin yang selama ini melingkupi jiwa.
Suara piano yang luar biasa indah.
Dalam dentingan tuts piano tersebut
Hati pangeran tergetar.
Tergelitik oleh rasa penasaran
Pangeran pun tertarik untuk memperhatikan seseorang
Yang sedang menarikan jemarinya di atas tuts piano kaca.
Cinderella terlalu fokus pada permainannya.
Hingga tak menyadari bahwa ball room pesta dansa istana
Penuh dengan tatapan mata yang tertuju padanya
Juga permainan piano yang membuat iri setiap hati yang mendengarnya.
Akhirnya nada terakhir pun terdengar.
Permainan Cinderella pun berakhir sudah.
Cinderella terbangun dari transnya.
Fokus yang selalu dia jaga ketika jari jemarinya menari lincah.
Ketika Cinderella membuka mata
Pandangannya terkunci oleh tatapan pangeran
Yang lekat, lamat, terasa dekat lagi khidmat.
Dunia pun seolah sunyi.
Ball room istana lenyap.
Raja dan Ratu berikut para undangan tak terlihat.
Dalam pandangan itu hanya ada mereka berdua.
Hanya pangeran dan Cinderella.
Dalam satu tatapan itu
Cinta lahir dan menjejak nyata.
“Anjrit. Ga nyangka gue Jess. Gue pikir lo cuma modal tampang sama gaya. Draft lo ini.. keren banget.”
“Thanks Rel. Gue cuma berharap anak-anak yang laen setuju kalo kita bakal nampilin drama di school festival nanti.”
“Hey, You don’t know me girl. Kalo gue bilang kita bakal nampilin drama, so drama it is. Gue Farel gituh.”
“We’ll see. Gue rasa Robby ga bakal setuju kalo..”
“Peduli sama kutangnya nikita mirzani kalo gue butuh persetujuan si kunyuk (baca: ga penting). Besides, gue rasa dia bakal dengan senang hati bisa tampil di drama nanti..” dan diakhiri dengan senyum licik dimuka Farel.
“Jess, berarti si Alfi jadi pangeran kan ya?” Aku mangangguk. “Dan si Cinde harus bisa maen piano kalo sesuai sama draft ini?” Lagi, aku mengangguk. “So, gimana cara kita nyomot siapa meranin siapa?”
“Gue rasa kita butuh coach acting Rel. Dan kuasa untuk nentuin pemeran ada di dia. Soalnya gue mo drama ini bukan cuma numpang lewat. Tetapi bener-bener kita bikin dengan serius. Gimana menurut lo?”
“Coach acting.. Ya ya ya.. Boleh juga usul lo. Gue cuma minta satu peran. Gue rasa ibu tiri Cinderella udah ada yang dapetin. Hwahhahaa..”
*
“Jess..! Jess..! Turun sayang. Vous avez invite attente..” (ada tamu yang nunggu)
Aku segera turun dan menemukan Mami sudah menunggu di bawah tangga. “Qui? (Siapa?). Siapa yang datang Mi?”
“Jerry.” Aku mau bertanya Jerry siapa, tetapi raut wajah mami mengatakan aku harus segera menemui si Jerry ini tanpa banyak tanya.
“Well done Jess. Mami ga nyangka kamu kenal anak duta besar Parengkuan. Mami bangga sama kamu.” Anak duta besar? Parengkuan? Jika aku bilang tidak kenal, rasa terkesan yang ditunjukkan mami bisa hilang detik itu juga. Jadi aku lebih baik diam. Dan menemui si Jerry ini dan bagaimana dia bisa mengenalku.
Jerry Parengkuan.. Lets see ada urusan apa dia mencariku..
**
Aaand CUT..!
Segini dulu yah.. next update Drama dimulai.
Daaaannn.. Nantikan kejutan bagaimana penampilan ibu tiri Cinderella dengan ‘gaun’ yang udah disiapin Farel.
Bukan Cuma itu.. satu karakter yang banyak disebut_tapi ga pernah muncul_akhirnya muncul.
Thanks untuk yang masih setia. Love you guys.
Untuk SR, atau siapapun yang mau dimention. Tinggalin jejak yah.
Kecup lagi aahh.. :-*
Nb: Oh iya ini alamat blogku (buat yang minta dan mau tau):
http://fuumareicchi.wordpress.com
aku tunggu kunjungannya ya.. Tinggalin komen lebih makasih deh..^^
Jerry mau minta tiket biar dibolehim nonton, atau malah si Jerry minta peran wkwkwk
Yang pasti... gak sabarrrrrr! Drama!><