It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Tapi jujur paling benci sama cewek dan cowok yang sok kecantikan dan kepanjangan yang bisanya cuman ngambil keuntungan orang doang, Fuck...
"Kalian tahu siapa empat orang ini ?" Pembukaan dari wali kelas kami
Langsung kami teringat dan menghubungkan dengan beberapa minggu yang telah berlalu.
Empat orang dari kami ini adalah peserta bimbel Fisika di rumah pak guru itu.
Tergambar lagi di mataku bahwa saat itu Natasya sangat bersemangat menyeret mereka keluar kelas tatkala kami akan berunding mengenai langkah-langkah penyelamatan kelas dari kearogonan seorang guru.
"Mereka ini telah kalian kucilkan ! apa kalian merasa atau tidak ?" pancing bu guru
Kami tidak mengelak, tetapi tidak mau juga disalahkan seperti ini.
Kami belum mau bersuara sambil melihat perkembangan ke arah mana perundingan ini berjalan
"Ya silahkan Wini sebagai juru bicaranya" wali kelas mempersilahkan satu dari empat anak itu bicara
"mmmmmm" winni ragu untuk bicara
"ga usah khawatir, sebentar lagi Bapak yang kalian vonis akan dihadirkan disini oleh Kepala Sekolah" lanjutan dari wali kelas
maka setelah itu, bersuaralah wini yang akan menyampaikan beberapa informasi
"Kemaren, kami seperti biasa menuju rumah guru kita untuk bimbel Fisika. Disana sudah ada Natasya" kata wini
hmmmmm geeerrrrrrrr nnngggiiiuuunngggg, gemuruh kelas oleh suara kami yang bertanya satu sama lain
"ini ada si sok imut, pendiam, tapi menikam dari belakang ! Silahkan dijelaskan ! nanti dibilang kami memfitnah" kata winni lagi
Mana mau Natasya bersuara
Dia hanya mengalihkan matanya ke jendela, seolah-olah tidak ada yang terjadi
parah
"baiklah ! kalau kamu tidak mau bicara, maka dapat ku sampaikan bahwa Natasya yang meminta pada bapak itu supaya kesepakatan hukum menghukum Daya dihentikan" kata winni
haaaaaaa ??????
"Kalau bapak itu masuk, kalian akan dengar sendiri" kata winni
Mendengar itu Natasya menarik tangannya dengan kuat dari tangan Daya. Natasya akan mencoba lari keluar dari dalam kelas ini.
Namun beberapa anak barisan depan segera menghadang pintu
"bukain pintu ga ! bukain !" hardik Natasya
"Natasya, kalau kamu lari, maka persoalan kelas kamu ga akan selesai ! kita mencoba mengambil jalan tengah dan mencoba mencari damai !" bujuk bu wali kelas
Beberapa anak cowok berhasil menenangkan Natasya dan menahannya untuk tetap duduk
Datanglah orang-orang yang kami tunggu
Pintu di ketok dari luar
"Selamat pagi anak-anak ! bapak fisika masuk lagi tapi bukan untuk mengajar" kata pak kepala sekolah
Di belakang mereka berdua ini, ada barisan tenaga administrasi, guru konsultasi, dan Ibu bahasa Inggris kami yang selalu ada waktu untuk anak-anaknya
"Kita mulai dari mana ?" kata kepala sekolah
"kenapa bapak ini tidak adil, kenapa hanya Daya yang dihukum ?" Tanya Dika sang ketua kelas
Guru yang tertuduh itu menjawab seadanya, setelah menutup-nutupi informasi
"Saya dapat informasi dari Natasya di awal semester ini, bahwa Daya yang mengompori kelas ini untuk tidak bimbel di rumah saya. Saya tersinggung oleh prilaku Daya" kata bapak itu
huuuuuuuuuuuuuuuuuuu tidak benarrrrrr kata anak-anak
Kelas menjadi gaduh
"tenang, Saya harap kalian tenang ya. Kita jumlahnya lengkap sekarang. Jadi tidak ada main fitnah di belakang" kata kepala sekolah
"Benar itu Natasya ?" desak ibu wali kelas
Sikap masa bodohnya si Natasya bolehlah dapat acungan jempol, bagaimana ya cara dia bisa secuek ini ? setelah ketahuan apa-apa yang telah diperbuatnya. Dia bisa kuat untuk bungkam
"dari tadi kamu tidak mau menjawab Natasya! Ada apa dengan kamu ini ! gini saja, untuk anak-anak Ibu mau tanya, benarkah Daya mengompori kalian untuk tidak bimbel di rumah Bapak ini" tanya wali kelas
"Tidaaaaakkkkkkkk" jawab anak-anak serempak
"tuh Bapak dengar ! orang macam Natasya yang bapak percaya !" suara ibu bahasa Inggris bergema
"kami ga mau disalahkan oleh teman-teman di kelas ini" permintaan winni
"ya, kalian dengarkan ? kalian merasa ga ?" desak wali kelas
"iya bu ..." jawab kami serempak
"Natasya, tolong dijawab ! Apa alasan kamu memfitnah Daya ?" sentak pak kepala sekolah
"mana mau ngomong dia pak ! sok ayu, sok imut ! meski salah" kata Fanni
"kamu ini diam-diam, tapi banyak intrik di belakang" komentar bu bahasa Inggris
Waduh, kalo cewek lain ini pastilah sudah menangis minta maaf. Ini cewek apa ya ?
Dari kejauhan terlihat Daya geleng-geleng kepala dengan ketidak percayaanya, masih saja Natasya bisa bungkam
Akhirnya Daya, beralih duduk di sebelahku
Rasanya sudah seratus tahun lamanya aku tidak duduk di samping orang yang ku sayang. Tak kuasa tanganku untuk tidak memeluk pundaknya.
Di pundak orang yang kusayang ini diletakkan Natasya beban yang berat.
"Sabar ya ! orang sabar disayang Tuhan" hiburku pada Daya.
Dia menggenggam jariku, ada banyak cerita di dalam mata Daya yang akan disampaikannya padaku. Tetapi cerita itu masih disimpannya.
Aku ingin membaca cerita itu suatu hari nanti jika Daya telah menulisnya dengan tinta emas.
"Saya mohon, bapak juga berbuat yang baik setelah ini. Bimbel tidak boleh di rumah ! gaji yang bapak terima lebih dari cukup ! inilah pak akibat bimbel itu, ada batasan yang tak bisa bapak kontrol ! sehingga seperti hari ini akan terbongkar juga" kata pak kepala sekolah
kami waktu itu ga ngerti apa yang diinstruksikan kepala sekolah pada guru itu !
"tapi intinya, minggu depan akan ada hari yang indah ! kita lihat bersama ! fisika akan menarik untuk kalian tidak jadi monster lagi" kata kepala sekolah
kami bertepuk tangan
"hhhmmm hmmmmm, ibu bhs Inggris bersuara, jangan kawatir. Kita akan lihat pribadi yang berbeda kalau kita dalam suasana jalan-jalan" kata beliau
"jalan-jalan ......................... ASIIIIIKKKKKKK" sorak kami
"Iya ada dua planning untuk anak IPA : bapak fisika ini, ibu ngajar Kimia, dan PKN akan membimbing jalan-jalan ke singapura dan malaysia" kata kepala sekolah
huuuuuuuuuuuu, sorak kami bukan ga tertarik tapi ada bapak fisika itu pula, weeeeeekk
"Ibu bahasa Indonesia, bahasa Inggris ini, dan ibu matematika : mengajukan planning jalan-jalan ke pantai dan resort di Pangandaran" kata beliau lagi
"Asiiiiikkkkk............................................" kata kami serempak
"Ya kita koleksi pendapat anak-anak kelas XI IPA lainnya, baru kita putuskan mau kemana !" kata kepala sekolah
"jadi kelas ini ikut Ibu ya" tegasan dari ibu bahasa Inggris ! itu klimaks si ibu membalas pak fisika dan si Natasya
"Pasti itu Ibu" kata kami
Perundingan kelas berlangsung dengan damai
Masing-masing memahami kesalahan
Natasya bagaimana ? cewek aneh ini kagak bisa diprediksi
Terserahlah, aku pasrah apa yang akan dilakukan Natasya padaku. Aku tidak begitu kenal seluk beluk Jakarta. Aku masihlah anak baru ! seandainya aku punya kendaraan mungkin aku jadi paham seluk beluk itu sehingga julukannya bukan anak baru lagi. Sehari-harinya, aku hanya terbenam di rumah menolong mama.
Jauh dalam lubuk hatiku, aku bero'a janganlah mama dan adikku yang lemah jadi pelampiasan Natasya. Jika Natasya sangat membenciku, tentunya kebencian itu hanya tertuju pada diriku bukan untuk orang lain.
Jam istirahan mulai,
aku langsung ke toilet
ku lihat di sudut ruangan, Natasya masih merengek-rengek pada Daya, entah apa yang dimintanya.
Itu bukan urusanku, aku langsung menuju toilet yang atri.
panjang juga yang antri
wajah anak-anak XI IPA yang lain tampak ceria, mengingat jalan-jalan yang akan mereka tempuh jelang ujian akhir semester. Menurut infonya, mengapa tidak pas liburan semester ? kalau liburan semester, itu saatnya untuk mereka kumpul dengan keluarga mereka liburan ke antero lokasi wisata karena iya rata-rata anak yang bersekolah disini adalah anak orang kaya.
Ya sekarang, permainan Natasya yang entah yang keberapa kali mulai lagi
Waktu memasuki kelas, tasku hilang
"kok hilang ?" padahal ga ada uang, ga ada benda berharga
Ku tengok kelas yang kosong , ya ga ada tas ku ! kemana ?
aku melangkah ke halaman sekolah
Ku lihat, tasku terbuang di atas tanah, sudah diinjak-injak anak-anak juga
Bisa kuperkirakan alat tulis dalamnya telah pecah terinjak-injak
Oh teganya. Aku mengurut dada
Aku pungut tasku itu dengan sabar
Ku bersihkan debu yang berasal dari tanah yang menempel pada tas itu
Datanglah rombongan cewek gengnya Rini
"ada yang masih berani main kekerasan ya Jala ? kita lapor ke wali kelas ?" saran Rini
"wah Jangan Rini, barusan tadi kita damai, ntar wali kelas sedih lagi. Tapi emang kelas kita yang ga akan pernah damai sebenarnya" saranku
"susah sih Jala, sama orang berhati busuk, apapun kebaikan akan ditepisnya, asal tujuannya tercapai ! Itukan ciri khas orang indonesia sejak ratusan tahun yang lalu" kata Rini menghiburku bahwa bukan aku saja, orang-orang di luar sana juga diperlakukan tidak adil
"sebelum aku datang ke SMA ini, apa kelas kita juga seperti ini ?" tanyaku dengan polos
"tidak ada tuh" jawabnya
"jadi aku pembawa masalah ya ?" tanyaku lagi
"iya Jala, kamu membawa masalah dengan ke GANTENG an kamu" kata rini sambil senyum menghiburku
"wah kamu, bisa becanda juga" kataku diikuti gelak tawa anggota geng lainnya
Ada Daya yang masih di kejar-kejar di belakang oleh Natasya. Mereka mau menju kelas. Terlihatlah wajah si suara sok imut itu yang membuatku muntah ! kalau kamu cowok sudah ku hajar kamu Natasya, sayang kamu cewek ! kata hatiku.
"aduh senyum-senyum apa nih kalian, senyum melihat tas yang KOTOR, kasihan deh !" kata suaranya yang ayu dan lembut ! tetapi menggelitik lambung untuk muntah
Daya melihat sekejab pada tasku, dan kemudian dia memalingkan mukanya. Mereka sekarang menuju kelas ! Alhamdulillah Daya, aku masih kuat, meski tidak kamu sapa ! begitu takut dan terjeratnya dengan Natasya kamu !
Tas yang kotor itu ku bawa masuk kelas
Sesampainya di bangku, aku tutp pandangan mataku. Ya Tuhan, jangan lihatkan wajah Daya untuk saat ini, apapun yang dia lakukan berdua dengan Natasya berdua saat ini aku ikhlas. Aku akan baik-baik saja.
Datanglah Fanni dan Wawan menghampiriku
Mereka bersuara sebelum guru masuk
"masih juga mirip kelas anak SD ya, main buang tas orang ke halaman sekolah" suara wawan
"Iya ya, mana dah diijak-injak oleh anak kelas lain ! apa mereka ga melihat itu tas ? atau hanya jahitan kain butut ! KASIHAN deh " suara ayu imut milik Natasya
"ga usah ditanggapi Jala, hari ini Fanni ulang tahun, jadi kamu ikut kami ya sama mobil Fanni ke rumahnya daerah Sunter" kata Rini
Aku hanya tersenyum
Wahajku hanya lurus, tidak berani miring ke kiri, karena ada Daya disana bersama Fanni
Anak-anak telah bertukar-tukar duduk, ini masih saja berdua ! Natasya dilawan ? mana berani anak lain mendekat
Biologi adalah pelajaran terakhir, lumayan juga sekedar melupakan kekejaman Natasya, aku terhibur oleh ilmu tentang darah manusia. Selain fisika aku suka membaca tentang sel darah ! apa lagi sel darah putih kesannya abadi gitu di samping yang Maha Kuasa
Tabahkanlah hatiku ya Tuhan
Daya dan Natasya, menghambur dengan cepat ke luar kelas
Sambil menunggu Fanni yang sedang berbincang dengan teman di lokal sebelah, Rini sedikit memberi penjelasan pada kami sekitar 8 orang, apa kado yang mau kita belikan ?
Mobil Fanni cukuplah membawa 8 orang
"Wah kita butuh bantuan Dika nih beli kado !" saran wawan
Setelah Fanni selesai, kitapun bergerak menuju halaman Parkir
Terlihat, Natasya dengan beberapa cewek kelas XII IPS sedang bicara dengan Daya
Sampai juga di lokasi parkir mobil Fanni
Setelah itu, anak berebutan naik, eeehhhhhhhh
"Kok kempesssssss ? kempesssssss" Fanni tertegun. Aku ingat jadinya hal serupa menimpa mobil paman waktu pementasan acara Daya dulu
Beberapa anak sibuk mencari petugas keamanan sekolah, apa terjadi ? apa pemecahan masalahnya ? karena waktu kami pendek untuk pesta ultah si Fanni
Yahhhh ban itu di pompa !
duuussssss
kempes lagi
"wah ini ban karet dalam yang bocor ini non" kata petugas itu
"karet dalam ? ditusuk ?" tanya dan protes Fanni
"ya kira-kira gitulah non" jawabnya
"ADUH KASIHAN DEH, KEMPES YA ?" hinaan dari Natasya yang segera akan pulang dengan Daya, karena mobil jemputan Daya sudah datang
"Nak Jala..... Cantik kan Cewek den Daya !!!!!!! Pak Imam juga berkata begitu loh" teriak pak Tamam (supir Daya keluar dari mobil)
anak-anak bengong dan bengong ! siapa dia
aku menyahuti suara pak Tamam
"Iya pak, orang Cakep pasti ceweknya Cantik" basa-basi dari ku
huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu cibir anak-anak
Natasya tersenyum, sambil menari tangan Daya
Fanni tampak gusar ! menyerah ! yaaahhh taxi dong !
"gini aja ! ntar aku yang datang sama Dika ya. Kalian pakai taxilah ! biar bisa bantu keluarga Fanni menyusun hidangan" saranku
"OK Jala, sampai ketemu disana ya ! jangan lupa minta tolong Dika" kata Rini
"Ya" jawabku singkat dan berlalu ke kiri.
Aku berjalan kaki ke rumah, ntar sore dijemput Dika. Kok ada ya orang yang sampai hati gitu ! mana Fanni ulang tahun lagi, ban mobilnya ditusuk ! Seandainya si Natasya itu yang digitukan orang ? hmm
Kalau mobil pamanku juga ditusuk kemaren, jika terbukti si biang kerok di belakang kejadian ini aku akan bersuara. Tapi kita bersuarapun, dia diam ! cuek, merasa tidak bersalah ! ya tali 13 di otaknya telah putus dan miring !, yang penting bagaimana dia bisa nempel dengan Daya, hahaahahh.
Itu baru segelintir pembalasan dari Natasya ! Aku sangat takut kalau dia menyakiti mama dan adikku.
Dari segi strategi Natasya boleh lah, tetapi tidak perlu dicontoh ya kawan-kawan. Berjanjilah, hahahah
BERSAMBUNG
Kawan semua, selamat hari libur pesta demokrasi. Ini lanjutan Jala bertahan dari masalah Natasya dan Daya
@Yohan_Pratama , @YogaDwiAnggara, @dafaZartin, @tarry, @bayumukti , @Tsu_no_YanYan , @alfa_centaury , @darwin_knight , @d_cetya , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @Gabriel_Valiant , @zava_21, @boybrownis
Anyway keep up tge good work. Tuntasin ya
kok gue gak dapet clue-nya kenapa Daya manut aja sama Natasya... emangnya Natasya itu siapa? putri raja?! kalo takut orng yg disayanginya dilukain, ya lindungin!! toh Daya punya kekuasaan yg lebih dari Natasya, kenapa harus ketakutan gak jelas.. lagian nurut sama Natasya juga gak bikin lintah menjijikan itu berenti berulah kan? terus apa alasannya tetap diam? takut ketauan homo? ck, jadi ragu sama perasaan Daya ke Jala.. #esmosi
lanjuuutt><
Tidak terlintas sedikitpun di benakku untuk mengikuti acara wisata itu.
Kalau memaksapun, tidak baik akibatnya. Berujung pada kesedihan mama. Dari mamaku punya uang segitu banyak.
Di papan pengumuman samping kelasku, tertempel anggota dari 3 kelas XI IPA yang telah mendaftar ikut wisata itu.
Hanya beberapa anak yang tidak ikut, tidak banyak, termasuk aku.
Terlihat Nama Daya dan nama Natasya berderet
Lalu diikuti oleh nama teman kelasku yang lain
Semua pergi
Di kelasku, hanya aku yang tidak pergi
Gimana lagi, ini akan jadi bahan penghinaan lagi dari Natasya akan nasibku
Teman-teman lain dan para guru tidak pernah bertanya padaku kenapa tidak pergi, karena itu sensitif karena jawabnya sudah ketahuan bahwa aku tidak punya uang.
Dapat belajar di SMA ini sudah hal yang terbaik pernah kurasa dimana aku menjadi kenal dengan Daya, kenal dengan geng cewek cantik si Fanni-Rini CS, sama Dika, Wawan, dan Riki.
Sekarang kami belajar bahasa Indonesia.
Aku juga mulai kagum dengan Ibu ini
Lalu ibu ini berkata
"bolehlah planning kita yang lebih banyak dipilih siswa, kita akan berlibur bersenang-senang bahagia di pantai pangandaran ya anak-anak" kata ibu itu
Semua temanku bersorak
"Iya ibuuuuuu......" kata mereka
Dapatkah mereka paham rasa dalam hatiku ?
Tapi kali ini aku tidak sensitif sedikitpun, hanya menarik nafas. Pandangan mataku nanar dan lurus ke depan
Aku semakin tidak berani menatap ke arah kiri kelasku, disana Daya dan Natasya duduk. Wah dah mirip penganten baru mereka itu semoga tambah akur selalu.
Semoga juga Natasya tidak akan lagi berbuat yang nekat tanpa perhitungan.
Semoga juga Daya memeliki power untuk mengontrol Natasya agar menjadi lebih baik.
Aku tidak kecewa, setidaknya Daya dapat cewek yang benar-benar mencintainya
"Tapi Jala masih menabung bu menyicil dari penjualan kuenya untuk biaya wisata" kata Natasya dengan lembut dan sungguh imut
tetapi tidak imut terdengar oleh teman-teman
semua diam
"aku menelan ludah, tapi aku memang akan begitu kalau nekat ikut ! karena hidup kami tergantung dari penjualan kue" kata hatiku
tidak perlu diambil hati
kira-kira apa lagi permainan Natasya
Sepertinya dia baru puas jika aku ke luar dari sekolah ini
Kita lihat saja, seberapa kuat aku menghadapi permainan Natasya
Pelajaran dilanjutkan dengan menyenangkan, karena pada prinsipnya kami sayang sama guru bahasa Indoensia ini.
Beliau mererangkan dengan baik penuh dengan contoh kalimat yang bisa kami cermati perbedaannya dengan kalimat yang diucapkan pada percakapan.
Jam istirahat tiba
Hari ini terasa agak aneh ! anak-anak bolak-nalik ke kantin tetapi tidak menjumpai kue yang kuantar tadi pagi di kantin
Sepertinya dulu Daya berprasangka bahwa ibu kantin itu main dengan harga, hingga dia yang mengontrol kue itu.
Aku berfikiran positif saja, toh uangnya penjualan itu sangat lancar masuk rekening
biarlah si ibu itu sdikit menaikkan harga untuk siapa yang ingin mesan secara khusus
Tapi hari ini, kemana kue itu ?
Pasti ada satu orang yang berani bayar lebih
diborong
ga apa juga sih
kan uangnya full masuk ke rekening mamaku
"mana yah kue mamamu Jala ? satupun ga ada !" Fanni geram
"sepertinya ibu kantin itu tahu loh Fanni, bisa ditanya" jawabku
Daya berjalan ke arahku, aku hanya memandang lurus
Ahirnya Daya mundur, dia paham aku lagi berbicara dengan Fanni
Natasya mengikuti di belakang
Teman-teman Fani juga berdatangan pada protes
"mana sih ? satupun ga ada kuenya !" teriak Rini
Natasya kembali dan kembali, kali ini apa informasinya ?
"Ehhhh aku dapat kiriman pict twitt, kue mama jala kok dibuang ke COMBERAN ?" teriak Natasya yang ga bisa berteriak karena suaranya yang halus dan ayu
Mata Fanni dan Rinni membara
"elu tahu segala informasi !!!!!!!!! elu kurang ajar !!!!!!!!!! kalo kehuan elu yang membuang kue mama Jala ke comberan, elu atau kita semua yang dikeluarkan dari sekolah ini !" teman-teman memanggil ibu bahasa Inggris dan Ibu bahasa Indonesia dan mereka berlari menuju kantin.
Natasya santai saja dan masih bermanja-manja dengan Daya sambil cekikikan entah apa yang mereka ketawakan
"Ibu penjaga Kantin itu melarikan diri" gerammnya Fanni
"Iya dia disuruh seseorang, dan itu foto yang ngirim ke twitt adalah si tukang piring" kata Rini
"tahu ga elu monyet !!!!!!!! Elu yang nyuruh !!!!!! nih gue rekam tadi dia ngomong. Gue udah lapor elu pada kepala sekolah" kata Fanni
"iya emang, kan aku beli, emang salah kalau aku buang ? ga salah kan ?" kata si Natasya ini dengan tidak berperikemanusiaan
Aku kali ini agak emosi, tapi pada dasarnya badanku kurang enak ! agak pusing sejak tadi subuh waktu membungkus kue itu. Mungkin masuk angin
Aku minta izin
Kali ini Dika tidak tinggal diam, dia menutup kelas, saat aku beringsut pulang sendiri
Sesampainya di rumah, mama agak sedih mendengar keteranganku
"berarti mereka tidak suka kue kita nak ! kok dibuang ke comberan ?" mamaku ga habis fikir apa kesalahan kami
"tapi kan tetap dibayar kan ma ! ga apa lah ! besok kita ga masukin lagi kesana" kata ku
"moga pamanmu bisa minta tolong ke SMP swasta seberang jalan tempat dia ngajar" harapan mama
"semoga ya ma, sehingga kita masih bisa melanjutkan hidup" balasku
Aku kemudian dibaringkan mama di kasur dan diberi minuman hangat penolak angin
Aku coba memejamkan mata
Ada SMS dari Daya, wah tumben masih ingat aku, tapi aku dah janji ga akan menyakiti dia ! tapi dia boleh nyakitin aku
"Cepat sembuh ya" sms darinya
aku balas cepat biar dikata ga dendam
"makasih ya ! semoga kamu bahagia selalu" balas sms ku
sudah
berhenti
tidak ada lagi
Lalu tiba-tiba mucul SMS satu lagi ....
apa lagi Daya ? coba yang kuat saja Daya dengan peran yang kamu pilih, hatiku pilu jika harus mengingat kembali sosok Daya
Aku buka SMS itu
Ternyata dari Dika
"boleh gue call" sms Dika
Aku malah yang ngecall Dika
"halo Dika, ada apa ?" kataku
"tidak lama kamu pulang karena sakit, Daya pingsan ! sekarang sedang di rawat di rumah sakit" kata Dika
"Tapi kamu juga lagi sakit ! kalau boleh memilih kami akan menjengukmu" kata Dika
"Aku ada mama, tapi Daya ga ada mama, jadi jenguklah Daya" kataku
telpon ditutup Dika
oh Daya pingsan ?
semoga Daya cepat sembuh juga
aku lelah ! aku ingin tidur ! itu saja
sudah cukup penderitaan yang ku terima !!!!!
Besok hari Kamis adalah persiapan untuk wisata kelas
Lagian aku tidak memasukkan kue lagi ke SMA dimana aku sekolah
Faktanya aku tidak ikut wisata itu
Meski masih pusing, pagi-pagi aku bergerak menuju rumah paman
Sepi...... Anak-anak paman sudah bekerja dan istri paman lagi di Surabaya, anak putrinya yang SMP sudah berangkat sekolah
"Kata kepala sekolah hanya kamu yang ga pergi jalan-jalan !" kata paman
"iya karena paman tahu biaya nya mahal, ga ada uang mama" balasku
"hmmm ga juga sih ! gini aja ini ada sedikit uang pergilah kunjungi mas Ekomu" kata paman
Mas Eko, Anak paman ini lebih tua dua tahun dariku, langsung bekerja di resort KALINADA Lampung Selatan. Mas Eko tamatan SMK pariwisata
Aku asik saja sih ! Daya bisa jalan-jalan, aku ternyata juga bisa meski bukan perjalanan mewah seperti mereka.
Selanjutnya kami mengantar kue-kue ke SMA dan SMP yang orang kantinnya kenal dengan paman
Jum'at dan Sabtu Paman yang menolong mengantar kue-kue ini,
karena aku akan berada di Lampung saat itu.
Sedang paking-paking barang bawaan, aku dikagetkan oleh SMS dari Fanni
"Semua terkendali, Daya telah sembuh ! semua siap untuk berwisata. Kamu moga cepat sembuh ya" SMS dari Fanni
aku balas sms itu dengan tidak bersemangat !
"iya, semoga kalian selamat sampai tujuan dan balik dengan selamat" do'aku
"oh Jala, kamu sungguh pintar merangkai kata yang sejuk" kata Fanni
aku tidak menanggapi, karena pulsaku dah hampir habis. Kalau ada hal-hal yang penting pulsa sisa lebih penting untuk ngasih kabar ke mamaku.
Daya akan bahagia, karena Natasya akan mengurus nya dengan sangat telaten hingga tidak boleh ngobrol dengan siapapun, hahaha, kalau berani-berani, lihat saja ulahnya. hmmmmmm
ya sudahlah, adanya aku sedih dan pilu lagi mengingat kue mamaku dibuangnya ke comberan.
Pagi sekali aku berangkat menuju gerbang tol kb jeruk, untuk menyetop bus Prima Jasa ke Merak. Setelah naik bus itu yang hampir kosong, kau bisa pakai dua bangku sekaligus untuk istirahat dan melupakan beban hati telah berani menyayangi Daya. Kenapa dalam kepala ini hanya ada Daya, jalan seakan terpotong-potong oleh banyangan mobil sebelah menyebelah, meskipun begitu otakku masih memikirkan Daya.
Oh.... sudahlah.... belum tentu Daya memikirkan aku
Ada call yang masuk dari nomor mas Eko
"Assalaamualikum Jala, udah naik bus ?" tanya dia
"Sudah mas ?" kataku
"Sampai di Bakauheni, naik bus-bus yang ke arah Panjang ! nanti ga jauh kok dari bakauheni itu adalah daerah Kalianda. Kamu bisa lihat pantai yang indah" kata mas Eko
"Tunggu aku disana ya !" pesanku
"Iya kau tunggu di rumah makan padang pinggir jalan sana" Jawab mas Eko
Telpon ditutup mas Eko setelah itu
Perjalananku ditemani oleh lagu-lagu Chrisye yang mengalun dari speaker bus itu. Sampai pada lagu DAMAI BERSAMAMU, mampu mendamaikan hatiku
terutama pada lirik : Bila ku jauh dari dirimu,
Akan ku tempuh semua perjalanan,
Iya Daya, aku sekarang menempuh perjalanan ini !
Hanya Padamu Tuhan,
Tempatku berteduh
Dari Semua Kepalsuan Duniaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Sampai di merak, aku langsung membeli karcis untuk naik Kapal Feri
Saat itu pukul 11.00 siang
Banyak sekali kapal antri kalau masih jelang siang ini
Pelabuhan ini rame kalau sore dan malam hari
Aku Pilih Kapal Feri apa itu namanya Prima Nusantara besar dan mantap
Menjelang kapal berangkat aku pilih masuk ruangan lesehan ! waktu itu membayar tambahan tujuh ribu lima ratus rupiah
Aku berbaring, memejamkan mata sesaat
Apa kabar mamaku saat ini ?
Apa kabar adikku saat ini ?
Hanya dua hari saja ! setelah itu aku kembali ke Jakarta
aku lebih senang mengulang senandung Chrisye tadi yang kusenangi makna dan iramaya
Hanya padamu tuhan
Tempat ku berteduh
Dari semua kepalsuan Dunia
"Mau kemana kamu dek, suaramu bagus !" sapa seorang ibu-ibu yang menggendong cucunya yang berumur sekitar 2 tahun
"oh, Ibu, mau ke Kalianda" kataku
"Oh aku juga mau ke sana" kata ibu itu
"wah kebetulan ya bu" kataku
Saat ibu itu sibuk membuat tenang cucunya agar bisa tidur, kembali aku terbaring
Sekarang Daya sudah di Bandung, minimal ! main-mainlah rombongan itu di Ci-Walk
Dayakan paling suka empek-empek ! karena masih ada darah palembangnya. Semoga mereka menemukan menu itu, pernah ku baca di artikel majalah, restoran jenis makanan apa saja bisa ditemui di Bandung, aku belum pernah ke Bandung, tetapi ke Lampung malah ku tempuh saat ini.
Nah, kapal berjalan juga akhirnya
kami keluar dari ruang lesehan
wah ada angin laut semilir menyapa rambutku
hahahah
Selamat datang di selat sunda Jala, seperti itu irama ini terdengar di telingaku
hmmmmmmm, asiknya pemandangan itu
Ada pulau-pulau kecil setelah kami meninggalkan merak ini
Pandangan mataku tertuju arah sebalik bukit-bukit menuju Jawa Barat, nah Bandung lagi, hahahah
Sudah makan empek-empek Daya makan apa alagi ya ? sedangkan aku belum makan sediktpun karena uangnya pas-pas an
Ga bisalah makan mewah-mewah diriku. Ntar saja aku minta numpang makan di resort nya mas Eko
enak pastinya
Sendiri is happy
Kurasakan damainya hatiku
Gelombang air laut yang dipecah oleh baling-baling kapal, sangat biru......
Ada iringan burung laut menuju pulau kecil itu
Dari tengah perjalanan ke Bakauheni, terlihat pelabuhan Merak dari kejauhan. Kapal sudah mulai lambat
Sakarang agak antri menjelang masuk pelabuhan.
Hingga di depan pelabuhan Bakauheni, sekitar satu jam kami menunggu untuk kapal bisa bersandar. Semua serba antri
Tapi asik saja, laut masih biru dan menyenangkan
Biru dan semilir, itu kesan dalam otakku
Lumayan bisa happy saat ini
Setelah kapal bisa merapat aku segera turun dan menuju bus yang banyak berderet semua ternyata mengarah ke Kalianda.
Aku bertemu lagi Ibu itu
Sekarang aku duduk di samping ibu tu
Sambil bercanda dengan adik kecil berumur dua tahun itu
Jalan lepas dari pelabuhan itu langsung menajak, hmmmmmm ga henti-henti hingga sampai pada yang datar baru terasa tenang.
Bukannya apa-apa, ini busnya juga ompreangan
"Mau kemana kamu?" kata keneknya dengan sangat kental Sumatranya
"Kalianda mas" kataku
"Tujuh belas ribu !" kata kenek itu
Aku bayar
"eh mahal itu, biasanya hanya lima belas ribu" kata ibu itu
"ga apa lah ibu, beda dua ribu juga" jawabku
ibu itu diam dan supir bus menghidupkan musik yang jarang kudengar, yaitu musik tok tok tok hahaha lagu dangdut ngebit, jadi terdengar di kuping ku hanya tok tok tok. Mereka menamai musik HAJAR MANG
Iya hanya sekitar 40 menit dengan berenti dimana-dimana bus ini, kami dah sampai di restoran yang kami sepakati
"tuh restoranya" kata ibu itu
"Iya ibu" balasku
"Ibu masih 10 menit lagi" kata ibu itu lagi
Aku turun, dan disambut oleh mas Eko
Dah banyak berubah mas Eko nya, lebih hitam dan lebih dewasa kelihatannya dibandingkan 4 tahun yang lalu saat dia lebaran di Surabaya
mama mas Eko yaitu istri paman agak hitam kulinya
Mas Eko lahir di Jakarta dah jadi anak Jakarta sekali dia. Tadi ku dengar di pelabuhan Bakauheni ini anak mudanya malah gunakan bahasa jakarta gitu
Jadi ga masalah bagi mas Eko tentang kultur daerah sini
Lagi juga dekat dengan Jakarta
Saat itu menunjukkan pukul 16.25
Aku tidak sabaran melihat laut dekat resort mas Eko bekerja
Aku letakkan semua tas dan ransel di kamar mas Eko
Tidak terfikir lapar oleh perutku
satu yang kufikir, saat ini Daya lagi amin ombak. Aku juga main ombak
"Jangan terlalu ke tengah Jala" kata mas Eko
"Iya mas" balasku
Wah pantainya putiiiihhhhhh, kalah deh Surabaya, heheheh
Pohon kelapanya aku suka, meliuk-liuk batangnya ke arah laut, lalu daunya melambai-lambai disapu angin.
Tapi sepiiiii
Kemana para penghuni lain ? sore-sore gini kan asik
Kuhabiskan dengan berlari-lari sepanjang pantai
Cepat sekali hari berjalan ! menjelang senja, aku mulai lelah
Selanjutnya aku hanya mengambil pict sunset yang indah dengan kamera saku yang kupunya.
dari bergabai sisi, dan berbagai altar pasir putih dengan pohon kelapanya.
Aku dijemput oleh mas Eko, udah magrib ga baik sendiri di pantai itu, itulah kata mas Eko
Aku menurut, dan berjalan kembali ke kamar mas Eko di resort itu
"Jala, aku akan sibuk hingga larut malam, kalau kamu mau join acara kami silahkan saja" kata mas Eko
hmmmmm senja dan malam tamu baru berdatangan
aku baru pertama kali berkunjung ke resort pinggir pantai
Kalau resort daerah tinggi dengan sayur, apel, dan strawberi, pagi hingga sore jam ramenya.
Beda kondisi daerah beda juga jam-jam sibuknya
Menarik acara mereka ini, ada live musik, ada karaoke, ada panggang daging, ada kumpul keluarga.
Beragam !
Ada yang datang pasangan, keluarga, atau kumpulan karyawan dari suatu perusahaan.
Hingga aku kecapekan untuk segera tidur.
Mas Eko masih bekerja entah kapan selesainya
Aku tertarik untuk ikut melihat pulau-pulau kecil di tepi pantai denga boat yang ada di resort ini. Takut kepanasan, mreka mulai jam 6 pagi hingg jam 9 pagi saja.
Setelah itu pantai Kalianda sudah begitu panasnya hingga magrib
Berati aku tadi berlari-lari di pantai masih pada jam yang tidak menyenangkan bagi pengujung.
Jam tujuh pagi kami sampai di salah satu pulau yang menarik. Banyak sekali lubang bekas kura-kura bertelur. Disepanjang pantai banyak sekali bayi kura-kura berlarian menuju pantai, dan ada juga yang kembali lagi ke pantai karena dihempas oleh ombak.
Para pengunjung mengambil fotonya, aku juga mengambil banyak foto. Pemandagan masih asik. Terik tidak, gelap juga tidak.
Aku mencoba air kelapa yang di jajakan penjual disana
yaah manis dan seger
Lebih asik lagi isi kelapa seperti gel itu yang enak, manis dan gurih
Aku tertegun melihat kebesaran anugrah Tuhan
Saat ini aku termenung di bawah sinar mentari pagi
Dalam megahnya alam ini
Hatiku terasa damai
Senja dan malamnya aku ikut kegiatan mas Eko yang menangani bakar daging pada pesta ulang tahun karyawan salah satu perusahan asuransi bonafit di Jakarta. Sebelumya pada jelang senja, aku lihatkan mereka sunset yang indah, yang kemaren sore sudah kulihat, jadiaku hafal tempatnya. Mereka seperti gila ingin memotret setiap sudut pandang pemandangan yang indah ini.
Senang saja lihat senyum mereka saat puas dengan layanan resort yang indah.
BERSAMBUNG
Kawan semua, kita lihat aktivitas mereka selanjtnya
@Yohan_Pratama , @YogaDwiAnggara, @dafaZartin, @tarry, @bayumukti , @Tsu_no_YanYan , @alfa_centaury , @darwin_knight , @d_cetya , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @Gabriel_Valiant , @zava_21, @boybrownis