It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
:P
Minggu, Jam 19.00 hari itu masih senja di Jakarta kembali bermandikan cahaya. Kembalilah aku ke rumah kontrakkan kami.
Sejak beberapa minggu yang lalu, nyamuk terasa banyak di rumah kontrakan kami.
Baru saja menapaki pintu masuk, aku sudah dikejar oleh nyamuk karena dalam ranselku penuh dengan pakaian kotor yang ku pakai waktu di resort tempat kerja mas Eko.
"Assalaamu'alaikum" salam ku untuk mama dan adek di dalam rumah
"waalaikum salam" kata mamaku
"aku pulang ma" kataku
"iya ayo mandi dan sekarang giliranmu bantu buat kue" pinta mamaku
Setelah itu aku masuk kamar mandi. Saat itu aku menenteng semua baju kotor untuk ku rendam dengan air dan sabun cuci di dalam baskom. Kalau ditumpuk akan semakin menjadi sarang nyamuk dalam rumah kontrakan ini.
Sambil mandi ku bersihkan bagian-bagain kamar mandi yang bisa menjadi tempat bersembunyi nyamuk seperti kantung-kantung plastik gantungan keperluan mencuci dan mandi.
Selanjutnya ku guyur tubuhku dari segala debu dan kotoran. Aku sabuni badanku, mukaku, serta ku kasih samphoo rambutku.
Selesai mandi dan berwudhuk, aku berpakaian dan menunaikan sholat magrib sebelum waktunya habis.
Kesempatan berikutnya, aku membantu mama membuat kue. Tidak terlalu banyak dan tidak teralu repot. Hanya untuk SMA dimana paman mengajar dan SMP yang kemaren dikenalkan oleh paman. Mereka baru sekali bertemu dengan ku. Jika hari ini aku datang langsung mungkin mereka tidak ingat
Hanya 4 jam, semua pekerjaan itu beres semua termasuk menyusunnya dalam kantung plastik satu porsi masing-masingnya
Teman-temanku baru balik ke Jakarta jam 12 malam ini. Perkiraanku akan ada tambahan libur satu hari lagi untuk mereka besok. Ada keringanan untuk mereka untuk tidak masuk besok. Karena rata-rata guru juga ikut dalam acara jalan-jalan.
Sehingga jam 06.00 pagi aku sudah datang di rumah paman. Aku menenteng kue-kue yang akan dimasukkan dalam kantin SMA dimana paman mengajar dan kantin SMP yang petugasnya paman kenal.
"Paman, mungkin hari ini tolong katakan pada petugas kantin itu, untuk senjutnya aku saja yang mengantar kue-kue ini" pintaku agar paman tak repot.
"kenapa ? kamu menghindari untuk mengunjungi rumahku ?" guyon dari paman
"nah gitu paman, semua orang sibuk. Lebih baik kita bisa mandiri tidak selalu bergantung pada orang lain" pendapatku
"wah dah faham kamu, inilah Jakarta" seru Paman
"wah tahu aja paman ini" jawabku
Paman mengantarku setelah itu mengajar tentunya. Paman adalah guru geografi
"bagaimana kabar mas Eko mu ? bagus ga pantainya" tanya paman saat kami sudah keluar dari halaman rumah
"Mas Eko tambah hitam paman. Pantai dan resortnya bagus sekali paman. Setiap malam mereka kedatangan tamu-tamu yang menarik dari tingkah dan bahasanya. Bisa jadi perbandingan dari keberagaman Indonesia !" informasi dariku
"ya tentu pantai itu masih bagus karena belum begitu banyak manusia yang nginjak pantai sana" keterangan dari paman
Keluar deh filosofi ilmu geografinya
Kembali ke rumah kontrakan, mama segera berpamitan menuju pasar untuk membeli kebutuhan bahan pembuatan kue untuk esok hari.
Ku bersihkan semua tumpukan kain dan kardus-kardus aku satukan
Semoga nyamuknya segera pergi
Ku kipaskan semua ruangan dengan kain bersih untuk menggerakkan nyamuk yang bersembunyi.
Adiku yang lemah, kuselimuti dengan rapi.
Aku masuk ke kamar mandi untuk mencuci tumpukan baju yang sudah kurendam sejak semalam dan sekarang siap untuk digundar biar terkikis semua kotoran.
Ku dengar adikku menangis
Aku menghentikan cuci-mencuci ini dan segera ke kamar adikku
Adikku menunjuk-nunjuk kakinya yang sakit, itu tandanya dia sudah butuh fisioterapi. Sepertinya Ratna untuk bulan ini sudah harus difisioterapi.
Kami agak sibuk
Lalu sebelum lupa aku buat janji dengan dokter itu dan dia setuju seperti biasa habis magrib
Bulan kemaren Daya yang mengantar kami, sekarang keadaan sudah banyak berubah.
Pamanlah yang kami harapkan menolong saat ini
Lalu aku baruti kaki adikku dengan minyak telon dan kemudian dia tenang kembali. Adikku kalau badannya tidak sakit sangat tenang, karena dia tahu kondisi orang tuanya seperti apa
Setelah tenang aku lanjutkan kembali mencuci hingga beres, dan aku jemur di halaman bawah tepatnya di belakang rumah yang punya kontrakan ini.
"Jala, tante mau deh dicuciin dengan bayaran 10x lipat" canda tante yang punya rumah
'beneran nih tante ?" aku sambut candaan tante itu
"heheh teman kamu yang super cakep mirip artis korea itu kok jarang datang" tanya tente itu
"oh dia sibuk tante ! tapi kasihan juga setiap datang mobilnya terparkir jauh di ujung gang" aku ajak juga tente guyon
"hehehe emeng gitu Jakarta Jala, kalo mau ada halaman parkir yang luas itu perumahan elit" jawab si tante
Aku segera naik ke atas lagi setelah selesai menjemur baju dan celana yang kupakai waktu liburan di Lampung kemaren
Ku susun semua buku catatan, kertas-kertas jawaban soal latihan yang telah dikoreksi guru, serta tugas-tugas lainya.
Habis lah masa hura-hura
Sebentar lagi adalah masa UAS setelah anak kelas XII UAN
Rapi ....
Selepas magrib, kami dijemput oleh paman untuk mengantar adek difisioterapi. Saat menunggu ya kami menunggu saja tidak kemana-mana. Tidak seperti dengan Daya dulu kami ke food court Rembulan untuk makan Bakso di mall dekat prakterk dokter ini.
Malamnya adek kembali tampak membaik. Dia sudah bisa senyum kembali. Aku dan mama kembali mengerjakan rutinitas malam membuat kue. selesainya sekitar jam 12.00 karena kami mulainya juga dah agak telat dalam rangka membawa adek ke dokter.
Selesai juga
Sehingga aku bisa sedikit membaringkan badan, meluruskan pinggang di atas kasur.
Lumayan menguras energi sepanjang tiga hari yang telah berlalu, aku ingin tidur lelap malam ini. Karena besok pagi aku dah harus mengantar kue mama langsung.
Pagi yang ditunggu, aku akan berjuang sendiri mengantar kue-kue ini. Sengaja aku berjalan kaki dulu ke arah SMP karena kalau langsung ke SMA dimana paman mengajar sepertinya kepagian. Tepat strategiku berjalan baik. Aku letakkan kue mama, aku dapat bayaran kue yang kemaren. Pembayarannya masih manual. Syukurlah laris, dan mereka meminta agar besok (Rabu) biasanya orang tua siswa juga rame jadi volume kue juga bisa ditingkatkan. Nah di kantin SMA itu, aku sudah ditunggu paman. Cukup berhasil penjualan kue mamaku.
Aku bergegas menuju SMA sebelah dari SMA ini, itulah SMAku.
Masih ada 15 menit lagi.
Sampai juga di dalam kelas
"Jala................... kami rindu kamu !!!! kami banyak oleh-oleh untuk kamu" kemudian Rini memasukkan kantung-kantung itu ke tasku, takut ketahuan Natasya ntar tas ku dibuangnya lagi.
Hari ini aku pakai strategi yang diajukan Rini. Aku ke toilet, tapi salah satu geng cewek cantik harus ada di dalam kelas.
Belum terdengar suara Daya dan Natasya. Berati dari rumah Daya harus menjemput Natasya.
"Kelas kita diminta panitia perpisahan dengan anak kelas XII untuk menampilkan Dance oleh grup kita, dan nyanyi male singer kamu Jala yang diminta bu Bahasa Inggris" kata Rini lagi
"wah, kok tahu Ibu saya bisa nyanyi ?" selidikku
"Dari biodata kamulah Jala ! Kami pengen dengar suara merdu kamu pokoknya" demikianlah informasi dari mereka.
Ibu guru kimia berbarengan masuk dengan sejoli Daya dan Natasya.
"selamat pagi, anak-anak ! selamat datang kembali setelah libur" kata ibu itu
Setelah itu, langsunglah si ibu itu menerangkan tentang konsep dapar dan cara menghitung pH dapar
Anak-anak bergiliran mengerjakan latihan ke depan
Saat Daya ataupun Natasya tampil senyam senyum di depan kelas, kami tidak peduli. Kami pura-pura berfikir mengerjakan soal
Pulang sekolah, saat bell berbunyi, Daya dan Natasya juga langsung berhamburan ke luar menuju mobil jemputannya.
Kami langsung latihan untuk persiapan acara perpisahan
Fanni Cs berlatih di sudut aula sebelah selatan. Sedangkan band pengiring latihannya di tengah aula.
Personilnya rata-rata anak XI IPS, ada satu anak kelas XII IPS mirip kepala dan pengarah.
Pertama latihan pernafasan dan latihan mengalunkan nada dasar untuk merelexkan pita suara
Pada kesempatan berikutnya, aku diperkenalkan dengan tiga orang solois lain, tiga-tiganya cewek. Lumayan juga suaranya. Terus untuk lebih enaknya kita disuruh untuk memilihlagu. Pengecualian nih untuk cowok lagu wajib yang selalu disukai untuk acara perpisahan di SMA ini adalah lagu DAMAI BERSAMAMU
wah kok lagu itu ! lagu yang terngiang saat di dalam Bus Prima Jasa menuju pelabuhan Merak. Tidak sulit untukku lagu itu pada range suara Chrisye
Aku dikasih song text oleh kakak itu, waktu ambil nada rendah dan tinggi aku dapat.
Mengalunlah gitar dan keyboard mereka. Kakak senior memegang keyboard
karena ini lagu wajib jadi mereka lancar sekali memainkannya
Teman-teman geng cantik itu terhenti diskusi memilih gerakan dan berlari menuju kami
Aku hanyut oleh alunan musik mereka untuk membawa pada bait pertama lagu ini :
Aku termenung di bawah mentari
Diantara megahnya alam ini
Menikmati indahnya kasihmu
Kurasakan damainya hatiku
Hingga Reff aku kasih nada yang pas dan ekspresi yang pas. Lagu ini untuk orang teramat kita cintai seperti Tuhan, tetapi cocok juga untuk sang kekasih pujaan hati.
Hingga ku ungkapkan nada terakhir yang cukup tinggi
Dari semua kepalsuan di dunia
Seandainya Daya mendengar rintihan suara ini. Aku berharap sekali agar Daya mengerti, mana dunia yang tidak palsu.
Fanni menekur pada bahu Rini, ketika melihatku mengambil nafas untuk memulai Reff yang ke dua dengan nada yang lebih tinggi
Aku tidak sadar lagi suasana dalam aula
Pastinya tidak hanya solois saja ada kegiatan yang lainnya
Saat itu, aku tertantang saja untuk menaklukkan nada tinggi itu dalam mengakhiri lagu Damai Bersamamu
Mereka menjerit tertahan
"duuh Jala, ga pernah terfikir deh ! kamu bisa bercerita saat bernyanyi. Aku jadi kangen mama" kata Fanni malu-malu menyembunyikan shock di wajahnya" kata Fanni
"waaahhh, ternyata penyanyi pria masih ada di SMA ini ! Bagus dek. Kamu lagi patah hati ya ?" kata kakak itu
semua diam
patah hati ? perasaan jala tidak pernah kelihatan pacaran dengan cewek sekolah ini, mereka berfikir
"Jala jomblo lagi kak" balas Rini
"oh namanya Jala ! duh jangan patah hati donk Jala, pengen nangis nih" kata kakak itu
kami terpaku
"eh.... kok pada ngumpul sini ? ayo latihan-latihan
lagiiiii.......... suaranya suweeejjuuukkk, musiknya buwagussshhhh
Mereka tidak mau pergi
Hari ke selanjutnya di aula hanya menampilkan hasil latihan mereka. Jadi saat berlatihnya tidak di sekolah dimana saja dan itu bukan masalah bagi anak Jakarta.
Sesi penunjukan hasil latihan, laguku yang pertama dimunculkannya. Karena pengiringnya band nya sangat hafal dan lancar dengan harapan suaraku yang sedih mendayu-dayu dengan nada tinggi bisa membuat mereka terbungkam.
Kulihat beberapa cewek yang tidak ku kenal namanya, anak IPS sepertinya membawa tissue. Kurasa dia mengerti sekali makna lagu ini,
atau sedang merasakan pilu hati seperti yang kurasakan saat ini
Jangan biarkan, Damai ini pergi
Jangan biarkan semuanya berlalu
Power dan notasi tinggi kuluncurkan sangat pas, aku bercerita disini tentang harapanku pada orang yang sangat ku sayang
Tetapi dia malah membiarkan damai ini pergi
dia membiarkan semuanya berlalu
dan sekarang terjebak dalam permainnya dengan Natasya
Kalau mereka bisa membaca hatiku, saat ini aku betul betul meraung kesakitan
Aku terduduk menahan nafas dan sesak di pita suara setelah melantunkan nada kesakitan itu
"ya sudah, sekarang kita lihat hasil latihan grup lain ya" kata kakak itu lagi
"males ah kak, lagi kak, musiknya bagus sekali kak" rajuk mereka
"musik apa singer nya" kata salah seorang pemain gitar musik pengiring ini
"iya singer nya bagus amat malah" kata mereka lagi
"eh kamu anak kelas mana ?" tanya salah satu anggota penari tradisional
"kelas XI IPA" jawabku
"Anak IPA lagi unjuk gigi sekarang ya" kata dia
"Iya dong ! namanya Jala !" kata Rini
"Saya Imron, salam kenal Jala" kata dia, sepertinya dia mau menarikan tari sumatra dengan kawan-kawannya
"salam kenal" kata Jala
"eh kenal-kenalan waktu ospek bukan sekarang" protes si kakak itu
Selanjutnya mereka melakukan unjuk hasil latihan itu,
seteah Fanni Cs tampil aku mohon izin pulang, karena harus membantu mama
Sebelum meninggal, aku ingin menyuarakan suara hatiku pada Daya. Kalau bisa juga di hadapan mama, paman, dan papa Daya. Itu saja
Setelah itu aku berjalan dengan tenang pada jalan sedih yang sudah menunggu hidupku di depan.
Hari demi hari unjuk hasil latihan makin berkembang dan terarah. Tadi yang pertama waktu sesi untuk aku bernyanyi konsepnya aku duduk dibangku putar, demikian juga para pemain gitar, sedangkan kakak itu berdiri memainkan keyboard nya. Ibu bahasa Inggris sebagai ketua pengarah duduk di depan jendela menatapku.
Teman-teman duduk di depanku lumayan rame karena se SMA begitu,
Kepala yang tersandar pada bahu kawannya
atau mata yang hampa memandang lantai aku lihat dengan detil ekspresi teman-teman yang melihatku.
Di sudut dekat pintu masuk aula, ada tiga sejoli berdiri : pak kepala sekolah, ibu wali kelasku, dan ibu bahasa Indonesia. mereka terdiam melihat kepedihan yang dalam mendengar ceritaku pada lagu yang ku alunkan.
Saat itu aku tidak bisa meraba perasaan mereka, kue mamaku yang dibuang ke comberan oleh anak murid sini tidak terfikirkan oleh mereka bagaimana perasaan orang miskin yang tertindas
Meraka bersenang-senang wisata dengan uang iuran anak-anak yang hampir tiga juta per siswa, mereka juga tidak memikirkan aku yang seorang diri yang tidak bisa pergi jalan-jalan.
Sadisnya, saat mobil pamanku ditoblos orang, tepat di halaman parkir sekolah yang dia pimpin, dia tidak ada solusi untuk mengantar mamaku yang mengendong adekkku yang sudah tertidur. Padahal pamanku itu adalah temannya.
Sulit untuk meraba perasaan kepala sekolah dan wali kelas ini
Aku akhiri lagu itu dengan nada damai
Ibu bahasa Inggris itu berlarian memeluku
"aduh Jala ! coba bilang kamu punya suara bagus ! mungkin kamu bisa hibur kami waktu wisata kemaren" kata Ibu itu sambil bersandar di dadaku
Pak kepala sekolah, walikelasku, dan ibu bahasa Indonesia itu menghilang
"sudah ibu........ hahahahahah" serempak para geng cewek cantik kelasku memprotes
Sebagai pengisi acara, aku dapat mengundang orang tua, ya sekarang orang tuaku adalah paman dan mama.
Acara ini tidaklah komersial, tetapi berupa sumbangan dari anak kelas XII yang cukup besar untuk mengadakan acara, jadi penonton tidak perlu membeli tiket
Sampailah pada acara yang kunanti ! biar cepat berjalan, biar aku bisa segera UAS dan menyelesaikan kelas XI ini untuk jadi anak kelas XII
Para siswa kelas XII telah hadir dan duduk sesama mereka. Perhimpunan wali murid juga telah datang dipimpin oleh pak Imam dan jajaranya mereka duduk di barisan depan. Paman dan mamaku terlihat duduk di bagian tengah
Aku ditempatkan pada penampil nomor empat, diharapkan semua anak XII telah masuk, inilah lagu sekolah kami untuk mereka serta orang tua mereka sebelum berpisah dengan sekolah kami.
"Jala, sudah bawa pakaian dek ?" tanya kakak itu
"sudah kak" sambil ku tunjukkan baju terbaik yang ku bawa
"jangan marah ya Jala, kakak harap kamu pakai ini. Kebetulan ukuran tubuh kita ga beda-beda amat" kakak itu membukakan jas warna silvernya, kemeja merah muda, dan dasi trendy warna silver garis-garis merah, serta celana panjang stelan wanra biru tua
"wah makasih kak" kataku takjub
"Kamu pantas tampil untuk angkatan ku Jala, keluarkan segala kemampuanmu ya" pesan kakak pimpinan musik pengiring ini
Saat itulah acara dimulai, berupa momen kangen-kangenan dengan visualisasi yang baik. Penuh berbagai foto yang tak terduga dari mereka waktu ospek hingga tiga tahun di SMA ini.
Aku keluar dari ruang ganti
"waw, pangling aku Jala......." anak-anak menghambur ke dekatku
"sudah-sudah" singernya mau tampil
Munculah kakak itu di pentas, aku saja ga tahu namanya siapa
Hanya dia yang disorot lampu
"Hadirin semua yang ada di aula ini. Sebagai pengiring musik, aku akan buat anak XII dan orang tuanya yang akan meninggalkan SMA ini jadi menangis, karena SMA ini punya lagu untuk anda semua
Kakak itu menghentakkan nada di keyboardnya
Diikuti oleh gitar yang syahdu, talu-talu beratalu. Kulihat ada mama-dan paman di barisan tengah agak ke tepi. Di barisan depan ada barisan petinggi seperti pak Imam yang didampingi anaknya Daya tetapi tidak kulihat Natasya
oooooooooohhhhhhhh cuittt cuiiitttt, sorak mereka
Kemudian lampu mengarah padaku, saat suaraku lirih dan rendah memulai lagu itu dengan smooth. Benar-benar total dan tercampur baur dengan musik yang sangat bagus ini, mulailah
Aku termenung di bawah mentari
Di antara megahnya alam ini
Menikmati indahnya kasihmu
Kurasakan damainya hatiku
"Jalaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa........................................" sorak anak-anak kelas ku
Cintamu bagai air yang mengalir
Basahi panas terik di hatiku
Menerangi semua jalanku
Kurasakan tenteramnya hatiku
Nafas mereka sesak, saat aku memulai nada tinggi ini !!!!!!!
........
Jangan biarkan damai ini pergi
Jangan biarkan semuanya berlalu
Hanya padaMu Tuhan
Tempatku berteduh
Dari semua kepalsuan dunia
.........
"Hajaaaarrrrrrrrrrrrrr" sorak penonton yang jengah dengan pedihnya nada dan makna lagu ini. Mereka bertepuk tangan dengan keras karena terharu
Bila ku jauh dari dirimu
Akan kutempuh semua perjalanan
Agar selalu ada dekatmu
Biar kurasakan lembutnya kasihmu
Kami bertekat pada nada yang lebih tinggi, mereka meledak !!!! jadi tahap ini tidak hanya keprimaan suara, tapi juga penghayatan yang total pada lirik dibutuhkan. Serta merta musik menjadi lebih keras !!!!!! satu dua tigaaaaaaaaa
Bila ku jauh dari dirimu
Akan kutempuh semua perjalanan
Ohhhhhhh........................... uuuuuuuuuuuuu jerit pilu dari mereka tertahan
Hanya padaMu Tuhan
Tempatku berteduh
Dari semua kepalsuan dunia
Suasana hening meski musik tellah berhenti, mungkin mereka malu karena telah menangis
"Teman-teman semua inilah lagu SMA kita untuk anda semua ! dari adik kita tersayang Jala Tifatul Usman" kata kakak itu
"Jaaaalaaaaaaaaaaaa........................" teriak teman-teman
Daya masih meringkuk pada bahu papanya, wajahnya menghilang tersembunyi.
"Kalian terima ga rintihan dari jala" kata kakak itu
"Terima......" kata kakak-kakak kelas XII
"Ya sebagai perwakilan kalian aku akan menerimanya dengan terharu" kata kakak itu lagi. Nafasku masih sesak oleh nada mendayu-datu tadi.
Sambil memelukku dengan erat, kami disambut oleh tepuk tangan penonton
Aku melambaikan tangan pada penonton, dan turun dari panggung dengan irigan instrumen lagu yang yang telah ku bawakan tadi. Aku melihat ke arah mama dan pamanku. Mamaku juga terharu, ga tahu apa yang difikir mama sambil memeluk adek, mungkin mama mengatakan pada papa ini anakmu pa sudah besar !
Acara masih panjang, tapi paman dan mama sudah mau pulang mengingat kondisi adekku. Aku mohon pamit sama kawan-kawan musik pengiring dan kakak kelas XII itu.
Lokasi parkir lumayan terang sekarang, dan dekat mobil pamanku berjaga petugas keamanan sekolah, aman pak katanya, hmmmm artinya ban mobil pamanku ga kempes lagi.
Sampai di rumah aku berhenti dari euforia panggung, aku segera bersiap membuat kue jualan lagi untuk besok pagi. Tadi di kamar mandi sudah ku rendam baju yang kupinjam secara terpisah setiap bagiannya takut ada yang luntur dan ku jemur dengan rapi. Biasanya akan kering semalaman atau bisa dikering kan karena disetrika. Besok akan kuserahkan pada kakak itu.
Hari juga terus bergulir, waktu juga berganti
Ternyata tidak hanya Daya yang baik di muka bumi ini
Sepertinya Daya jatuh cinta pada Natasya dengan tidak disengajanya
Atau mereka telah melakukan sesuatu sehingga Daya begitu terikat dengan dia
Lebih perhatian pada UAS dan kondisi ekonomi mama ternyata lebih membahagiakan, daripada menerima kesakitan dari Natasya yang secara tidak langsung diciptakan oleh Daya.
Menjelang UAS aku kembali pada kebiasaan asalku,
seorang anak yang pendiam,
anak yang sangat takut kalau harus dihina lagi oleh himpitan ekonomi
Saat ini aku menyadari kesalahanku yang terlalu percaya pada orang lain
Ke depan aku akan lebih bermain smart yang tentunya tidak ada hubungan dengan perasaan. Semoga aku kuat menghadapi hidup yang sungguh tidak mudah.
Setelah UAS kami menerima rapor, teman-teman sudah sibuk dengan planning liburannya. Aku akan mencari kerja sampingan di Jakarta ini untuk menambah pemasukan bagi mama. Yang jelas penjualan kue tidak ada saat liburan sekolah ini. Tuhan maha adil, semoga kami masih bisa makan. Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang lebih berat lagi untukku dan mama.
BERSAMBUNG
ini Kawan yang trakhir
@Yohan_Pratama , @YogaDwiAnggara, @dafaZartin, @tarry, @bayumukti , @Tsu_no_YanYan , @alfa_centaury , @darwin_knight , @d_cetya , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @Gabriel_Valiant , @zava_21, @boybrownis
Dahlah lupakan daya, lelaki lembek, tatap masa depanmu jala.
maksudnya yg terakhir gimana? ini masih ada lanjutannya kan??
hueeee sedihh! Jalaaaaaaa TTATT