It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
mas tetep mensen aq y.. aq jd SR dulu skarang. makasih... :-*
eh padahal aku ngarepnya jala sama felix, eh udah punya cewek. semoga nanti dapat yg lbh baik ya jala, cewek ataupun cowok yg penting dia baik dan sayang sama kamu..
lanjuuttt><
Saat membuat kue sekitar jam setengah delapan malam, aku mendengar suara motor kak Felix dan kemudian pintu rumah kontrakan ini diketoknya
pintu ku buka kan
"oh ada kak Felix" sapaku
"Jala ? aku kira kamu sudah tertidur karena banyaknya kegiatan hari ini" kata kak Felix
"haha bisa aja, silahkan masuk kak. Belum tidurlah kak, ini masih mbantu mama bikin kue" jawabku
"eh ada nak Felix ! mari bergabung nak" ajak mama
"wah kebetulan ini, mama aku ada perlu dengan Jala sebentar, boleh ma ?" kak Felix mohon izin sama mama
"iya silahkan nak Felix, lagian kuenya dah hampir selesai" kata mama
Berangkatlah kami dengan motor kak Felix
"kemana kak ? coba kirim sms kak bahwa kakak mau datang, mungkin aku bisa siap-siap" kalimat pembuka untuk kak Felix
"siap-siap apa ? paling kamu ngumpet ! eeehhh koko pengen rambutmu dipotong lebih trendy" kata kak Felix
"wahaha, koko sedemikian detil mengembangkan usahanya. Hingga ke penampilan karyawan diperhatikannya" pujiku pada kak Felix
Sampailah kami pada tempat potong rambut yang biasa dikunjungi kak Felix. Sudah sepi sehingga aku bisa langsung masuk.
Kak Felix memandangi majalah dan TV di tempat potong rambut itu saat menunggu begini.
Heem baru sadar begini, setelah terlalu sibuk dengan UAS aku lupa mengatur rambut.
Terasa ringan beban fikiranku dengan rambut yang rapi begini.
Setelah itu kami langsung balik ke rumah. Aku lebih memilih mandi untuk menghilangi sisa-sisa rambut yang menempel di tubuhku sementara Kak Felix mencicipi kue buatan mama.
"enaaakkk dah lama aku ga mencicipi kue buatan mama ini" demikianlah teriakan kak Felix terkaget dengan saos asam manis dan pedas buatan mama.
Selesai mandi, aku berpakaian dan keluar menuju ruang tamu itu
"wah eheem ada yang tambah rapi nih habis mandi" aku berseru saat melihat jala keluar dengan rapi dari kamar
"kamu potong rambut ?" tanya mama
"iya nih ma, bos aku begitu perhatian pada penampilan karyawannya" jawabku
"hahaha biar pelanggan makin banyak yang datang" alasan kak Felix dengan konsep dagangnya
Setelah itu aku menemani kak Felix makan. Kak Felix mohon pamit sekitar pukul 22 an; Kulihat wajahnya juga kelelahan oleh kegiatan hari ini.
Pagi hari jam 07.00, kak Felix sudah datang menjemput. Kami langsung menuju toko kue itu untuk menitipkan kue bikinan mama. Kalau pagi begini, jalanan masih lancar. Kak Felix leluasa memacu motornya hingga kami tiba di depan toko kue itu
"Selamat pagi tante ! ini dia kue nya" sapa kak Felix
"Oh silahkan ditata dalam piring ini, tapi boleh tante cicipi ? kelihatannya enak" jawab tante itu
"Silahkan tante" kata kak Felix
"awww enak !" sorak si tante
mulutnya masih terus mengunyah kue bikinan mama
"ini akan jadi promosi tante pada teman-teman yang berkunjung ke sini" kata tante itu
"makasih tante, berarti tante sudah ikut meringankan beban hidup orang lain" puji kak Felix
"hahah kamu, itu bukan kamu tentunya" komentar si tante
"iya mama Jala si pembuat kue ini tante" jawaban dari kak Felix
"ini siapa kamu ? ini yang baru ?" tanya tante itu menggoda
"hahaha, ini yang namanya Jala" jawab kak Felix
"oh ini Jala ? mama kamu pinter ya buat kue enak" kata si tante
"makasih tante" jawabku dengan sopan
"kalau tante lihat, kalian cocok mirip kakak adek" kepolosan seorang tante
"heeemmm, kalau begitu kami pamit ya tante !" kata kak Felix
Selanjutnya kak Felix memacu motornya menuju toko dimana aku bekerja. hanya lima belas menit kemudian, kami sudah berada di depan toko itu. Ada koko sambil senyum menunggu di depan counter. Ia sedang mengecek persediaan pulsa sepertinya.
"selamat pagi koko !" sapaku
"selamat pagi Jala, udah tambah ganteng nih ! kamu potong rambut ya ?" tanya koko antusias
"kak Felix yang nyaranin tadi malam ko" jawabku
"Felix, ??? mencurigakan !" komentar koko yang diikuti oleh senyuman kak Felix
"hahah koko curiga amat ! nih ko ada kue untuk koko" jawabku
"asik, aku emang belon sarapan pagi" kata koko
"awww enak" koko terkaget pas mencoba saos itu
"eeehhh, mama kok hanya ngasih koko ? untukku mana ?" protes kak Felix
"hahahh kan sudah tadi malam" jawabku
"ko, bagi dua dong" pinta kak Felix
"ogah" balasan koko, waduuuhhh
Memasuki jam-jam para karyawan berseliweran butuh pulsa, aku dan koko duduk dengan senyum terjaga menghadapi mereka
"ada yang bening nih ko ! nemu dimane ?" tanya mereka dengan sadis
"nemu ? barang itu ! pulsa berapa nih maunya ?" tanya koko, hahaha
"tuh tadi gue tulis nomor dan jumlah pulsa, lihat tuh buku koko" kata si pelangan
"ko aku yang axis ko, ada ya ?" tanya mereka lagi
"adek, gue XL, cepet ya, dah mau masuk kerja nih" kata yang lain
Kak Felix mengambil fotoku yang lagi asik melayani pelanggan
Demikianlah kalo lagi jam sibuk, semua mereka itu adalah pelanggan koko ini.
Setelah itu kak Felix sibuk mengorder pulsa dari komputernya
Ketika para pelanggan itu pergi, kak Felix mengajarkan aku cara mengorder pulsa dari program komputer itu.
Ga terlalu sulit bagiku
Jam 11 an, koko pamit ! biasalah untuk ngurus bisnisnya. Hmmm bisnisnya banyak sekali.
Sekitar jelang makan siang Dika muncul dengan tentengan nasi bungkus di tangannya.
Dika.... Dika, katanya mau ketemu satu bulan lagi
"weeh Jala potong rambut ?" Dika berbinar
"Iya potong rambut, apa hubungannya dengan elu !" sergah kak Felix
"nanya doang ! boleh dong" jawab Dika
"dari pada tanya-tanya, asiknya kita langsung makan ya" ajak kak Felix
"ape lu ! gue bawa dua doang !" canda si Dika
"aduh, kok dua ? gue mesti beli sebungkus lagi ? dah keburu lapar nih" protes kak Felix
"hahah, aku bawa bekal kok kak, silahkan kakak makan" tawaranku
"heeem kaget elu ye ? jangan kawatir, gue bawa tiga lah" balas Dika
Asiklah kami makan bertiga. Ada tempe bacem sebagai menuku siang ini. Itu buatan mama.
Ludes deh oleh mereka dikombinasi dengan nasi bungkus Padang.
"loh kok paha ? tadi aku minta ayam goreng yang dada bukan paha" kata Dika
"aku dada kok, Jala apa ?" tanya kak Felix
"dada juga, nih kalo Dika mau !" kata ku
langsung deh Dika tukar
"hahah paha itu juga enak loh Dik" saranku pada Dika untuk tidak milih-milih makanan
Hemmm beginilah temanku, kalo mereka suka ya suka, kalo ga suka susah untuk dipaksa.
Padahal protein dan zat gizinya sama saja antara paha dan dada ayam.
Yang menentukan itu cara mengunyah dan mencerna makanan.
"wah ada RT foto elu ngiringin teman gue bersenandung, bagus ya jas yang dipakai Jala" puji Dika
"lihat dong" kata kak Felix
"nih lihat" Dika mengasihkan HP nya pada kak Felix
"hahaha, iya bagus ! gue kok segitunya memandang Jala !" seru kak Felix
"wkwkwk ! itu yang mau gue tanya, padahal Jala bawain lagu itu untuk gue" kata Dika PD
"wiihhhh bukan lah ! itu lagu untuk angkatanku anak kelas XII" protes dari kak Felix
"makanya balas dong tuh komen !" saran dari Dika
"hmmm balas ? gini aja kali ya..." kak feix tergerak untuk membuka HP nya sendiri lalu mengetik "hebat kan gue". Dika masih asik dengan HPnya dan membaca komen yang lain.
"hahahah bisa aja elu ! tunggu aja datang balasan yang kejam menanggapi komen elu" kata Dika
"hahaha iya nih, yang komen teman-teman gue dan teman-teman elu nih Dik" kata kak Felix
"nih Jala, komen yang mengarah ke elu ! dari rini, fanni, wawan, dan riki" kata Dika sambl melihatkan HPnya padaku
"waduh, makannya diselesaikan dulu" kataku sambil melihat HP dika iya rata-rata mereka sedang kangen-kangenan meski sedang bahagia liburan dengan keluarga masing-masing
"dan ini satu lagi komen dari teman elu Jala" kata kak Felix juga mneyodorkan HP nya, Dika terdiam
tertulis di HP kak Felix komen dari Daya
Daya ? masih sempat bertwitteran. Kalimat nya seperti ini :
"LAGU ITU TAHUN DEPAN ADALAH UNTUK ANGKATAN KAMI. KELAS XII KITA SEKARANG YA TEMAN-TEMAN" kalimat dari Jala
Dika dan Felix terdiam
Bermunculanlah balasan sesudah itu
"betul, saat itu kita tunggu"
"dibuat drama gitu, kamu yang nulis naskahnya !" hahahhaha ada-ada saja
"aku ga mau cewek yang nyanyikannya"
"iya betul, aku maunya cowok"
"aku ga mau siapapun, aku mau Jala yang nyanyiin itu"
"tapi Jala kan kelas XII, adik kita kelas XI dong"
hahahahahh kami ketawa lebar, ada-ada saja
Kemudian kak Felix sengaja mengalihkan perhatian teman-teman dari komen Daya
Kak Felix meng upload pict aku yang baru diambilnya tadi berjudul :
"INI KARYAWAN BARUKU" kalimat kak Felix, dan Dika jadi ngakak keras
"wah sudut tembaknya bagus nih Lix ! elu tunggu saja komen yang sadis dari teman-teman" kata Dika
hemm kembali pasaran komen dibanjiri oleh teman-teman kak Felix dan anak-anak kelas kami
"jala kami kangen kamu ! jangan pernah perpaling dari kami"
"jala yang sabar ya, ada oleh-oleh untukmu" komen spesial dari Fanni
"jala tambah ganteng" komen ga mutu dari wandi, langsung dibalas oleh teman-teman XI IPA-IPS
"wandi homo"
"wandi jelex"
"mana mau jala sama kamu wandi"
wkwkwkwk Dika ngakak sejadinya
ada satu komen yang tidak terduga
"tokonya tidak cocok untuk wajah sekeren ini" komen dari Daya
ada balasan
"toko dan karyawannya ga berkualitas" balasan dari Natasya
diamuk oleh komen cewek kak Felix
Fanni dan Rini pun mulai terang-terangan menghadang Natasya
Wajah Dika berbah tegang, mulai lagi nih
aku berfikir kok pasangan sok hebat itu yang sewot ? liburan ya liburan saja di Phuket sana
Kak Felix ga mau kalah meski sudah dinasehatin Dika
Ada komen dari Daya yang mengusik sanubari Felix yang paling dalam
"udah ah kak jangan ditangapi ! kita dengan usaha kita saja ! lagian kualitas apa yang mereka mau tidak jelaskan" aku menyabarkan kak Felix
Malam harinya aku merenung panjang.
Apapun itu tentang diriku, selalu ditanggapi rendah oleh Natasya.
sudah biasa itu ! tetapi kalau menghina usaha kak Felix dia sendiri yang cari musuh di atas dunia ini. Kapanlah temanku yang satu ini berubah. sudah diberi kesenangan oleh Tuhan masih juga usil dengan kehidupan orang lain.
Demikianlah hari-hariku di masa liburan ini. Sebelumnya aku khawatir apa aku, mama, dan adek masih bisa makan atau tidak, tenyata kami masih hidup oleh hasil penjualan kue meski tidak terlalu banyak.
Lumayan berhasil untuk setingkat kue baru dimana pelanggan di toko kue tante itu pertama kenal dengan kue bikinan mama.
Hari itu adalah hari Rabu, besok Dika berangkat ke KL untuk liburan
Tadi pagi adekku Ratna kembali menangis menahan sakit di kakinya. Kejadian ini membuatku tidak begitu bahagia di toko koko. Kak Felix lagi mengurus pendaftaran kuliahnya
Dika datang menjelang makan siang
"hari ini mata temanku agak sedih, ada apa gerangan ?" tanya Dika dengan sopan biar ga sok tahu gitu
"Dik, sibuk ga hari ini ?" tanyaku
"ga ! semua sudah tersiapkan dengan rapi, besok sore kami berangkat ke KL" jawab Dika
"Ratna malam ini dah butuh fisioterapi Dik, tadi pagi dia menangis kesakitan" kataku pada Dika
"ya harus dibawa Jala ! kalo tambah sakit ayo gimana" kata Dika serta-merta
"maaf ya Dik, ga ada maksud untuk memanfaatin kamu ! cuma aku ga ada kekuatan ! gaji dari koko masih akhir bulan ini" kataku pada Dika agak terputus
"oh Jala, ga dimintapun pasti akan ku bantu !" persetujuan Dika
aku diam
"kok diam ? aku senang sekali bisa perperan dalam menghilangkan rasa sakit di kaki adekmu, jika dizinkan !" kata Dika
air mataku menetes mendengar jawaban tulus dari Dika
"makasih ya Dik, pas gajian pasti aku kembalikan uangmu" janjiku pada Dika
"santai aja Jala ! semua pasti kembali baik ! hapus tuh air mata ! aku ingin melihat Jala yang selalu tegar" semangat dari Dika
Berkat pertolongan dari Dika, adekku kembali bisa tersenyum karena kakinya tidak terasa sakit setelah mendapat fisioterapi. Besok Dika akan memulai liburannya, sementara teman-teman lainnya telah memulai dari jauh hari sebelumnya.
Pagi harinya kembali kujalani rutinitas hidupku, di jemput kak Felix mengantar kue dan standby di toko bersama koko dan kak Felix pagi itu. Setelah itu koko pergi untuk urusan yang lain seperti biasanya.
Jam 11 an datang ceweknya kak Felix
"Jala... bawa ya kue pesananku ?" kata dia
"bawa, nih bagi kak Felix ya" saranku
"hahah beres" jawabnya
Dari informasi yang ku dapat, dia ini teman akrab Dika waktu SMP dulu. Wajar aja Dika jadi akrab dengan kak Felix.
aku sekedar mencairkan suasana
"ga pergi liburan ? Dika sore ini ke KL nya" kataku
"Felix lagi sibuk pendafaran kuliah Jala" katanya
"kami liburan lagi Jala, tiap weekend ke bandung ke rumah calon mertua" kata kak Felix
"wahaha, itumah bukan liburan !" protes ceweknya
"kamu mau ga ikut ke bandung weekend ini ?" ajak kak Felix
"wih banyak becanda kak Felix ini, terus toko siapa yang jaga ?" kataku
"suruh aja koko yang jaga, ayu ikut dong Jala" ajak ceweknya
"biar kak Felix yang minta izinnya sama koko, kalo aku kan orang baru" saranku pada mereka
"ok siiplah, mari kita lihat apa koko beri izin atau ga" harapan dari kak Felix
BERSAMBUNG
@Yohan_Pratama , @YogaDwiAnggara, @dafaZartin, @tarry, @bayumukti , @Tsu_no_YanYan , @alfa_centaury , @darwin_knight , @d_cetya , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zava_21, @boybrownis , @kimo_chie, @admmx01 , @bumbellbee , @Adra_84 , @haha5
Kalau dari sisi daya bikin emosi......