It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kawan semua, makasih ya dah meluangkan waktu tuk baca part ini.
Iya dari pada tambah jengkel, kita lihat saja perjuangan Jala dalam bertahan untuk hidup.
Iya bro Gabriel, Jala akan berjuang juga untuk cintanya
keren bgt mas @etonakotakhijau ceritanya... cemungud y...
Jala, we r rooting for you!! Be strong ya.
Setelah begitu banyak risalah hati yang diajarkan oleh Daya, aku mengerti sekali bagaimana seharusnya "agar aku tidak terlalu banyak berhayal tentang kebahagian".
Hanya orang yang punya kelimpahan uang yang pantas bahagia.
Tetapi aku tidak pernah membenci Daya karena Daya juga ditakdirkan punya kehidupan sendiri.
Jika sekarang dia tidak ada untukku, itu juga takdir.
Daya adalah guru yang baik yang telah mengajarkan banyak hal dalam kehidupan di kota Jakarta ini.
Pagi sekali aku bangun dari bunga tidur malam hari.
Kulihat jam di dinding kamar menunjukkan angka 04.15
Sebentar lagi azan subuh
wah kalau sepagi ini, biasanya aku sedang sibuk menyusun kue yang mau ku jual di sekolah.
Sekarang sedang libur, jadi mulai tadi malam aku dan mama tidak lagi sibuk membuat kue.
Aku berdiri dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi.
Ada mamaku sedang sholat sunah sebelum sholat subuh di ruang tamu.
Adekku masih tidur di kasur mamaku.
Di dalam kamar mandi, kusatukan dalam baskom semua kain dan baju kotor yang direndam dalam ember yang terpisah.
Mulailah ku cuci semua itu dengan bersih setelah beberapa kali dibilas dengan air.
Baskom yang berisi hasil cucian itu ku tarik ke luar dan selanjutnya aku mandi serta mengambil wuduk.
Selesai berpakaian aku tunaikan sholat subuh.
Banyak sekali pengharapan yang kuminta di awal liburan sekolah ini. Semoga pekerjaan sampinganku bisa untuk kami makan sehari-harinya.
Buku-buku, kertas-kertas serta alat tulis yang tidak beraturan ku tata dalam tempat yang rapi dan mudah untuk digapai kalau aku butuhkan bulan depan saat aku sudah belajar di kelas XII tentunya.
Ketika kulihat mamaku sudah selesai dengan do'anya, aku memberanikan diri untuk mengusir kegundahan dalam wajah mamaku itu :
"ma, hari ini aku mohon izin untuk memulai kerja di toko HP seken dan jualan pulsa ya ma" aku butuh do'a restu dari mama
"iya nak, yang rajin ya kerjanya" meskipun berat mama tetap tersenyum bicara padaku. Aku tahu mama merasa bahwa aku seharus seperti anak yang lain pada masa liburan seperti sekarang ini. Tetapi kehidupan kami berbeda itulah yang harus diterima
"makasih ya ma" jawab ku
"siapa yang cariin kerja disana Jala ?" tanya mama
"ada kakak kelas aku ma yang mencariin ! hari ini dia juga berusaha untuk bertanya pada toko kue di komplek Cempaka Mas siapa tahu mereka memperbolehkan kita untuk meninitipkan kue di toko mereka" jawabanku
"terus toko HP ini dimana ?" tanya mama lagi
"kalo toko ini di jejeran toko seberang Cempaka Mas" balasku
"oh ga terlalu jauh dari sini" kata mama
Jam 07 pagi HP ku bergetar oleh panggilan dari Dika.
Lumayan surprise juga, aku kira Dika sudah liburan kemana gitu, namun masih saja dia ngurusin teman-teman yang dipimpinnya.
"hi Jala, tadi kak Felix nelpon tanyain alamat kamu" kata Dika
"kak Felix ? aku tidak kenal tuh Dika !" jawabku
"itu yang jagoan main keyboard, musikus sma kita" kata Dika
"eh namanya kak Felix ! aku ga pernah diberitahu siapa namanya" informasiku pada Dika
"oh gitu ? menarik ! omg ada bisnis apa ?" tanya Dika
"aku butuh pekerjaan Dika, karena liburan kan ga bisa jual kue. ga bisa makan kan ?" kataku pada Dika
Dika terdiam, dia menghela nafas ........
"Jala ...... Jala, masalah inikan kamu bisa ceritakan sama kita-kita !" kata Dika
"oh maaf Dika, aku kirain kalian semua dah pada liburan" jawabku untuk mengelak ntar aku dikatain memanfaatkan mereka kalau Natasya tahu. Duh ya tuhan jangan lah ! cukup sudah berurusan dengan Natasya
"aku minggu depan ke KL nya, seminggu ini masih di Jakarta" kata Dika
"ya udah kalo ga ketemu lagi, aku mau ngucapin selamat liburan ya Dika" balasku, wih padahal sebentar lagi juga Dika pasti ingin melihat toko itu seperti apa dan melihat aku disana.
"iya sampai ketemu bulan depan ya Jala, moga kita masih sekelas" kata Dika, ckckck
Perasaanku hampa mendengar kalimat Dika. Apa iya aku masih di sekolah itu, atau udah ga ada biaya untuk sekolah. Dalam diam aku hanya menegakkan kepala, untuk menyongsong hari-hari di depan yang makin berat
"amiin moga kita masih sekelas" jawabku
Setengah jam setelah itu, aku mendengar deru sepeda motor di depan rumah kontrakan ini.
Aku menolehkan kepalaku ke bawah
Oh ada kakak kelas itu
Tidak sulit baginya untuk menemukan rumah ini setelah bertanya pada Dika
"Selamat pagi Jala" sapanya dari halaman bawah
"Selamat pagi kak !" balasku
"Kita langsung berangkat ?" ajaknya
"Pamit dulu yuk kak sama mamaku" saranku pada kakak itu
"OK" kata dia
"Ma, ini kak Felix yang menolongin cari pekerjaan sambilan untukku" kataku pada mama
"Oh yang ngiringin Jala di pentas sekolahan itu" kata mama
"iya ma, masih ingat saja" kata si kakak
"orang terkenal ya.... pasti keingat lah" balas mama
"hahahh, mama bisa saja" ketawa kakak itu berderai
"Iya namanya Felix ya, bagus namanya" puji mama
"hahahh kami berangkat dulu ya ma, kalau ga aku pasti ketawa terus nih sama mama" lalu kakak itu mengakhiri percakapan di pagi itu.
Berangkatlah kami menuju toko itu.
Aku diboncengnya
"Kamu kok tahu namaku ?" tanya kakak itu memecah kesunyian
"Dika tadi kak yang ngasih tahu" jawabku
"hahahh iya tadi aku telpon Dika, habis kalau telpon kamu pasti kamu menolak untuk dijemput" balasnya
"emang kenapa kak harus dijemput ?" tanyaku
"Kalo kamu kepagian, tanpa ku mendampingimu takutnya si koko menilai kekuranganmu. Kalo aku dampingi pasti si koko diam" kata kakak itu lagi
"oh itu tokonya koko kak Felix ?" tanyaku
"Iya" jawabnya
"kenapa ga kak Felix aja yang jaga toko itu" tanyaku
"aku sibuk Jala ngurus masuk kuliah" katanya
"kakak jadi masuk Binus ? " tanyaku
"heheheh keterimanya di ekonomi trisakti" kata kak Felix
"ikut tes lagi ah kak, Binus kan bagus" saranku
"Berat Jala, saingannya banyak ! Trisakti juga bagus ga terlalu jauh dari rumahku" katanya
"Bagusan ekonomi depok dong" sergahku
"itu kamu setahun lagi, masuklah ekonomi depok" saran kakak itu
"aku mau masuk teknik mesin depok kak" jawabku
"aneh, disuruh jadi bos maunya berkotor-kotor dengan oli dan debu" guyon kakak itu
tak terasa kami akhiri perjalanan yang dibarengi percakapan pemula. selama ini aku ga tahu keseharian kak Felix diapun ga pernah tahu bakatku yang lain selama ini selain tarik suara.
Di depan toko keluarga kak Felix
"Ko ini yang namanya Jala, pernikahan koko nanti Jala pantas masuk dalam tim musikku" kata kak Felix
"oh iya, saya kakaknya Felix ! waw, ini Jala ya ? harusnya Jala kerja yang lebih keren lah, wajah sekeren ini kok kerjanya di toko HP seken ?" goda koko itu
"iya ko, aku jala" aku sambut uluran tangan koko itu
"kalo HP kadang rame, kadang juga tidak Jala. Pulsa lumayan rame" informasi dari koko
aku perhatikan dengan seksama
Kemudian koko itu pamit, untuk urusan bisnisnya yang lain
Kak Felix lah setelah itu yang mengajarkan semua tata cara dan prosedur kerja disini
Jam sembilannya mulailah berdatangan pekerja-pekerja toko yang super rame di daerah ini, mereka perlu pulsa tentunya.
Setelahnya kak Felix kembali melanjutkan keterangannya
Tidak terlalu susah kerjanya
Urusan dengan kembalian uang yang harus diperhatikan, itu menurutku sangat penting.
Semoga aku tidak pernah teledor karena gajinya juga kecil kalo ada pemotongan gaji aku juga yang susah tentunya.
Koko itu lumayan rapi mengatur segala hal, uang kembalian sudah rapi terdiri dari pecahan lima ratus, seribu, dua ribu, dan lima ribu. Uang sepuluh ribu dan dua puluh ribu juga rapi berderet di box sampingnya.
Jam 12 an kak Felix pamit ke toko kue seberang toko ini. Itu toko kue relasi mamanya
Sekitar jam 2 an, koko dan kak Felix kembali hadir dengan senyumnya di depan toko mereka ini. Di tangan mereka ada bungkusan nasi masing-masing.
"Jala, kamu bawa bekal kan ?" tanya kak Felix
"bawa kak, tadi mama yang bungkusin" kataku
makanlah kami dengan makanan masing-masing
"besok coba aja bawa kuenya Jala, gitu kata tante itu" kata kak Felix
"wah, berhasil kak ? makasih ya" aku ucapkan itu untuk membalas jasa kak Felix
"kue apa Fel ? hahah biasanya tante itu mau yang kualitas OK" kata koko
"kue mama Jala, enak banget lah ko ! itu favorit kami di sekolah" kata kak Felix
"kalo seperti itu kenyataanya, koko yakin lah ! karena kamu tukang makan dengan lidah yang profesional" kata kokonya, heheheh
Jam pulang kantor, kembali rame para karyawan membeli pulsa sebelum kehabisan saat bermacet ria di sepanjang poros ibu kota.
Jam 5 an Dika datang
Hari ini dia membonceng seorang cewek
Sambil bertosan dengan kak Felix, si Dika berkata
"masa gue yang jemput cewek elu ? bayar-bayar ! dari tadi pagi elu nyusahin gue mulu" kata Dika sambil cenge-ngesan
"makasih lah ! gue kan juga ada cewek baru disini" kata kak Felix sambil melihat pada ku, heeemmm
"oh Jala............................. kamu kerja disini ?, seneng dong kak Felix ada yang selalu bernyanyi untuk jiwa musiknya, hahahah" ketawa cewek itu. Aku pernah lihat nih anak XI IPS. Waw ini toh cewek kak Felix
"isi hari libur aja ! kan mama ga bisa bikin kue kalo sekolah libur" kataku padanya
"Oh iya ya, gue kangen nih jala sama pempek baso itu, hahaha kue apa ya namanya " kata cewek itu
"ga usah lah ! ntar dibuang lagi sama si Natasya ke comberan" kata Dika
kak Felix dan ceweknya tertegun
"Jadi dia yang membuang itu kecomberan ?" tanya mereka
"Ya gitu, dia borong ! lalu suruh si ibu kantin itu untuk dibuang di comberan" kata Dika
"Kurang ajar betul !" guman kak Felix
"Bicara kekurang ajarannya ga akan habis deh ! nih lihat foto-foto dia dengan peliharaannya diupload semuaaaaaa ke twitter dan FB sekarang mereka lagi libur di Phuket" kata dika sambil melihatkan HP nya ke kak Felix dan ceweknya
"siapa peliharaanya ?" kata kak Felix
"si Daya" jawab Dika
"Daya ???????" ketakjuban mereka serentak
"hemmm ! bukan peliharaan kali Dik ! Daya suka kok sama Natasya" kata untuk meluruskan opini Dika, kak Felix, dan ceweknya
"apa ga ada cewek yang lebih keren ? Fanni tuh keren !" kata cewek itu
"jangan, Fanni itu lagi diincar oleh Dika" kataku
wkwkwkkwkwk bertaburanlah ketawa renyah mereka
Jam usai kerja, aku diantar Dika untuk membeli bahan kue yang akan ku jual besok di toko relasi mama kak Felix. Di sepanjang jalan aku merenungi hari pertama yang sudah berjalan ini. Kalau aku membuka mata, maka banyak orang-orang di sekitarku yang baik dan masih peduli nasib sesama manusia. Dika dan kak Felix adalah tulus sebagai orang baik ! tidak pilih-pilih kawan dan jiwa kepemimpinannya tinggi.
Aku memaknai pelajaran kerja hari ini.
Hari esok akan lebih baik, sehingga koko mengasih gaji dengan ikhlas karena aku bekerja sesuai dengan prosedur yang dia mau.
Tapi gaji itu bulan depan ! bagaimana caranya kami makan sekarang ? Jika ada sedikit untung dari penjualan kue besok, itu bisa dibelikan untuk bahan makanan. Pasti Tuhan akan mendengar do'aku
BERSAMBUNG
Kawan, hidup ini ternyata indah
@Yohan_Pratama , @YogaDwiAnggara, @dafaZartin, @tarry, @bayumukti , @Tsu_no_YanYan , @alfa_centaury , @darwin_knight , @d_cetya , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @Gabriel_Valiant , @zava_21, @boybrownis , @kimo_chie, @admmx01 , @bumbellbee, @Adra_84