It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
hahaha kak Yohan, lagi merangkai kalimat nih Kak. Semoga bisa ku upload malam ini
Aku juga kaya gitu ko':p , hahaha
Aku juga kaya gitu ko':p , hahaha
Alangkah letihnya tubuh ini sepulang bimbel, hal hasil aku tertidur sepanjang perjalanan dari lokasi bimbel ke rumah. Sudah sampai di depan pintu pagar rumah, baru aku dibangunin sama pak supir yang bernama pak Tamam (rasanya ga sopan kalo nyebut nama gitu) panggilan kerennnya di keluargaku adalah pak supir.
"oiii turun ! tumben nih pagar ga dibukain ! kemana ye si ipunk ?" gerutu pak supir
"huaaammmm, masuk aja pak, masih capek aku pak" dengan memelas aku minta pengertian pak supir
"lagi ada silang pendapat dengan Jala ya den ? biasalah kalo lemes gini, tanda-tanda. Kalo nurut saya aden pacaran dengan cewek aja ! putus satu dapat seribu !" gombalnya pak supirku ini
"kalau putus dengan Jala, terus bapak mau ngembat Jala ? enak saja ! tadi kata Jala, aku ini ganteng pak" wkwkwkw pak supir gigit jari. Aku segera turun mendorong pintu pagar
"sialan, kirain dah putus ! masih nempel aje ternyata !" guman pak supir
Pintu pagarpun terbuka
Tampak wajah-wajah yang kaget, walaupun pandanganku masih samar-samar dipaksa bagun oleh pak supir
"Wah ada bintang film Korea nih nyasar ! mau ketemu papa Imam ya ?" kurang ajarnya si pak satpam. Tapi jantungku berdegub kencang, kok ? papa sudah pulang ?
"eh, papa pulang ya ?" wajah gusarku membuat dia dan teman ngobrolnya merasa terhibur, duuuhhh beginilah
"heheheh maaf Daya, sesekali elu lah yang buka pintu. Gue lagi ngobrol nih sama sepupu bu Hana" jawab satpam yang tak lain kita panggil namanya Ipunk
"Gak apa kok, pak supir aja jadi ngomel-ngomel ga jelas. Terus papa benaran pulang ?" kataku
"Belum pulang, hehehe becanda. Nah ini, sepupunya Ibu Hana, namanya mas Joe" ipunk mengintroduksikan sepupu tante Hana itu.
"Met siang, saya Joe mas !" katanya dengan santai sambil mengulurkan tangannya
Seorang cowok, waaah merasa tersaing nih dengan cerah kulitnya. Dari wajahnya ku kira umurnya hampir 30 tahunan gitu, dewasa, dan agak easy going gitu. Ga jauh lah dari tante Hana. Ceria, kocak, dan agak gombal. Kenapa keluarga itu punya ciri-ciri bawaan ya ? hahahah aku tertawa dalam hati.
"aku Daya mas, keponakan tante Hana" balasku
"kok ga jadi menjemput saya mas ? kata mbak Hana dia mau ngenalin saya dengan keponakannya" ucapan mas Joe seketika itu jadi sindiran
"aku ada kegiatan lain mas, maaf" jawab ku diplomatis
"mana mau dia mas, dia ada pacar yang jauh lebih ganteng ! mas ini lewaaat dah" sambaran petir pak supir yang masih dendam kesumat sehabis ku suruh gigit jari tadi, hahahahhh
"loh bapak kira, saya mau cari pacar ? saya butuh saudara pak bukan pacar" protes mas Joe
"mana ada mas saudara-saudara an di Jakarta ini, jangan kebanyakan bermimpi !" pak supir masih dengan filosofi yang dia anut, hahaha aneh emang nih orang
"udah-udah ! kok jadi adu pendapat ?" si ipunk ikut-ikut, padahal ia ikut memanas-manasi, hahah
"kalo gue lihat sih, emang pacar Daya lebih ganteng dari mas, maaf mas bukan merendahkan mas Joe ya" kata si ipunk wkwkwk tambah parah deh
Joe berfikir, dan mungkin dia merenungi bahwa penghuni rumah ini semua penuh karakter yaitu kejam ! tak kenal apakah orang lain tersinggung atau tidak, wahahah
"Daya............ ngapain elu disana ? bokeeerrrr? ade-ade aja elu deh ! Ayo kesini" si Riki mulai kesal lihat aku dah terlambat, anak-anak dah pada kumpul, aku malah leyeh-leyeh di pos satpam
"Ok mas,aku dah ditunggu anak-anak untuk belajar, ntar ketemu ya mas" aku mohon diri dari mereka
Tak lekang mata Natasya dan anak-anak cewek memandang tubuhku berkeringat yang dibalut oleh seragam SMA. Kulihat LCD dah ada kembali setelah diservis. Tetapi anak-anak ga berani lagi meng ON kan takut berasap lagi. Aku yang kenal benda-benda elektronik di rumahku maka aku jugalah yang akan membantu mereka. Jala memasukkan data yang akan di ajarnya pada Laptopku. Lalu ku bantu dia mengonekkan Laptop pada LCD dan big screen tengah ruangan.
"Ganti baju dulu ya, tidak konsen aku ngajar lihat kamu begini" kata Jala sambil senyum penuh perhatian
"Iya aku ganti ntar. Kamu terangsang ya ?" maaf ya telah membuatmu terangsang !" kataku penuh guyon
Jala memberikan senyuman yang bertambah cakep saja di mataku
Aku tidak mempedulikan apapun itu tingkah Natasya yang matanya ga lepas memandang Jala. Mungkin emosinya bertambah tinggi melihat senyum Jala tadi untukku. Terserah deh
Aku naik ke kamarku dan Jala memulai pelajaran
Bersih-bersih badan di kamar mandi, duh.... kembali fresh nih, ganti pakaian, dan sisir rambut. Badan yang lemes harus di selonjorkan di atas ranjang.... oh asikkk..... Namun ini malah membuat rasa lapar dari perut hingga kerongkongan. Makan siang yang biasa ditata bi surti di meja belajarku sebenarnya jarang ku sentuh. Biasanya jelang magrib baru aku merasa lapar. Tapi sekarang aku lapar. Terpaksa deh mencicipi masakan bi surti ini.
Lagi asik mengunyah makanan, duuuuggg masuklah mas Joe
"maaf Daya, aku kesini. mbak Hana dan mbak Astuti lagi ada meeting dengan rekan bisnis di palmerah
"ga apa mas, ayo mas makan !" tawaranku
"tadi udah makan bareng pembantu" kata dia
"jangan bilang gitu, dia adalah orang tua bagiku ! panggil aja bi surti" jawabanku dengan tegas tidak ada pengecualian
"oh maaf" balasnya
Aku jadinya kurang respect sama mas Joe. Selera makanku jadi hilang. Uh orang seperti ini
"jangan diam lah, kata mbak aku perlu teman untuk berkeliling di Jakarta untuk shopping. Tapi mas Daya sangat sibuk seperti ini" katanya
"oh ok saja, ada Wandi kok ! jangan khawatir" kataku wkwkwkwk belum tau dia si Wandi
"ya bolehlah, tolong ya mas aku butuh teman" Mata mas Joe tampak berbinar
Tak aku kira, lama juga aku di dalam kamar, hingga sesi istirahat pengajaran oleh Jala bagaimana ya
tok tok tok
pintu kamar diketok meski tidak dikunci
"maaf Daya, aku mau ngajak kamu minum jus buatan bi surti di bawah, kita bersama anak-anak !" kata Jala
"hahah ternyata aku makan dalam kamar ! aduh lagi laper nih Jala, ayo ikut makan" ajakku
"ayo" Jala begitu bersemangat, aneeehhhh biasanya dia pasti penuh basa-basi dengan sopan
"oh ya mas Joe, ini teman saya Jala namanya" kataku
"Aku Jala mas, dari Surabaya" Jala mengulurkan tangan
"Aku Joe, sepupu mbak Hana dari Magelang" jawab Joe
"Iya mas, kami makan dulu ya" kata Jala, kkkkkk pinter amat nih anak mengusir orang. Lalu dengan terpaksa mas Joe keluar dari kamar
"Mengapa kamu lihat aku begitu" kata Jala
"Makan kamu banyak juga ternyata" kataku sambil senyum
"Katanya biar aku selalu ganteng di matamu, jadi harus sehat kan ?" hmmmm jawaban yang sederhana Jala tapi sangat beralasan
"sudah, kita turun ya ! tidak enak meninggalkan anak-anak" saran dari Jala
"habis ini sesi dua ya ?" tanyaku
"iya" jawab Jala
"capek ga kamu ?" tanyaku
"terus kalo capek harus diapakan ?" sebuah pancingan dari Jala hahahh dia memegang tangan kiriku. Apakah Jala serius kali ini ????? Kenapa dia tiba-tiba melemah seperti ini ?????
Iya, saat Jala bahagia, aku ragu dan bertanya dalam hati seperti ini ! Ketika aku bahagia, Jala juga ga percaya kalau aku serius dengan perasaanku. Saat kepercayaan itu sama-sama ada, itulah yang dikatakan penyatuan dua hati. Aku akan sabar menunggu itu, walau entah kapan datangnya.
BERSAMBUNG
@Yohan_Pratama , @YogaDwiAnggara, @dafaZartin, @tarry, @bayumukti , @Tsu_no_YanYan , @alfa_centaury . @darwin_knight
tp bagus. ketambahan karakter baru lagi. semoga ceritanya makin tambah menarik
Hahah kak Bayu. Met istirahat ya
hahahhh Kak Alfa, ini masih di depan komputer kak akan selalu merangkai kalimat
oalahhh om Joe udah 30 thn...
aku msih kelas 2 smk
Bro suka yang umuran berapa ? 19 tahun ya ?
Iya Bro Yoga
Pada sesi kedua, tugas Jala lebih berat. Sesi ini adalah sesi latihan mengerjakan soal. Jala mengamati satu persatu teman-temannya. Kesalahan berhitung tidaklah diharapkan pada sesi sekarang ini karena ini bukan lagi hari pertama atau hari ke dua.
Dugaanku, kemampuan anak-anak sudah naik berlipat kali dengan belajar dan diskusi bareng ini sehingga mereka terlihat enjoy saja dalam menjawab soal ini.
Yang terakhir, soal lanjutan yaitu jika cairan pada soal yang pertama ditambah cairan lain tetapi BJ nya berbeda. Berapa tegangan permukaannya di dalam gelas dan berapa tegangan permukaan jika dipanaskan pada suhu 40 derajat Celcius.
Tidak ada masalah bagiku, aku lancar menjawabnya karena Jala sudah membatu mengarahkan bagaimana cara menjawabnya. Sedikit mencurahkan ilmu saat bimbel dulu aku selesaikan menjawab soal itu.
Acungan jempol deh untuk Jala, ngajarnya sangat terstruktur.
Di bimbelpun guruku ga gini-gini amat.
Cendrungnya, aku ga tahu menjawabnya harus bagaimana setelah membaca soal. Kudu lihat mereka menjawab dulu setelah itu baru kita tiru jawabannya hmmmm tidak demikian dengan cara Jala. Kalau Jala jadi guru kelak, dia akan jadi guru yang baik dalam ilmu, baik dalam kepribadian, dan baik dalam penampilan.
Dalam jedah, mataku menangkap sebuah sosok cowok yang baru datang di rumahku, dialah mas Joe.
Terlihat dia melongo melihat Jala memimpin belajar bersama ini. hmmm mas Joe duduk di kursi yang ditata di dapur.
Dia tertarik minum jus juga kali yang masih banyak tersisa di dapur, atau mas Joe sudah bosan jika hanya duduk saja kerjaannya. mmmhhh dalam hal ini tante Hana dan bibiku yang tidak bijaksana, ngundang sepupu tetapi mereka sekarang malah sibuk dengan bisnis.
Aku lanjut sajalah dengan melihat Jala membekali rini dan riki yang masih agak keteter pada soal lanjutan ini.
Selesai sudah
Kali ini anak-anak dengan suka cita, membersihkan meja, menata LCD, laptop, sound system, dan big screen nya.
Lalu kami menggulung karpet, serta mengembalikan kursi-kursi tamu pada tempat sebelumnya, mas Joe juga membantu tentunya karena malu dengan pak supir ataupun si Ipunk. Bi surti jadi presiden pengaturan kali ini.
Ga ada yang bisa protes, karena mereka balas jasa atas jus bi surti terasa sangat seger sore ini. Di tangan gerombolan cewek cantik brisik terdapat bungkusan jus buah yang tersisa, sedangkan anak yang lainnya hanya melongo melihat, mau... ? beli aja di warung kkkkkkk siapa lagi yang ga kepingin menyedot jus sambil berjalan pulang di sore yang sangat cerah ini.
Pulanglah makhluk-makhluk brisik
Biarkan rumahku kembali damai
jauh dari bunyi ngiuuuuunngggg ngiuuuuunnngggg, meskipun gurunya selalu mencontohkan untuk tenang dan konsentrasi mengerjakan soal, kalau ribut malah hilang konsentrasi. Iya selama belajar mereka tenang terhipnotis oleh pesona Jala, setelah belajar mereka yang pastinya akan ribut kembali, kembali lagi pada pribadi standar mereka sehari-hari, hahahahah. Hanya makanan enak dan cowok cakep yang bisa buat mereka diam sesaat !
Lain nih dengan yang ini, Natasya
"Ok Jala mari kita pulang" rengeknya super menggoda
"Iya Jala, hari hampir magrib, sana istirahat setelah capek jadi guru" saran mas Joe. Ih orang ini mencurigakan
"ayo aku antar sampe rumah" pancing Natasya lagi
"Maaf, aku ada keperluan dengan Daya hingga larut malam nanti" kata Jala
"wah hingga larut malam ? saya juga mau minta pertolongan Daya nemanin shoping" kata mas Joe dengan polosnya, namun Jala lebih polos dalam menjawab
"ya kurang tau tuh mas, tanya Daya saja" kata Jala
"tenang mas, ada yang nolong mas kok. Kami harus pergi karena ini sangat penting" kata Daya menolak tegas
"maaf ya mas, natasya" Jala masih sangat sopan
"jiaaaahhh, mau diantar saja belagu ! ga tahu diuntung. Dah syukur gue mau ngajak elu Jala. Besok-besok kalo elu butuh, gue cibirin elu nya" hinaan dari Natasya
Jala malah senyum santai
"tuh mas Joe, mobil Natasya kosong ! Kalau Natasya bersedia ?" godaku
"jijik gue ! sori ya" kok Natasya malah menghina semua orang ! aneh orang ini, kelihatan amat ngebetnya sama Jala, parah
"eh kamu hati-hati kalo ngomong, saya tidak kenal kamu ! sok cantik sekali kamu ini !" mas Joe kali ini jadi tersinggung, belum kenalan juga dah berani gituin orang, apa lagi sudah kenal
"Nat, dari tadi mulut elu sadis banget. Elu dah merasa hebat ? Ingat tadi siang Jala kan ga mau naik mobil kamu !" aku sekedar mengingatkan Natasya ga baik dengan sikap begini
Ia pergi dengan membanting pintu mobilnya, dan mobil itu meluncur meninggalkan rumahku.
Aku segera menelpon Wandi
"tuh kan, ente kangen sebenarnya sama ane" sambut Wandy
"iyah nih, butuh bantuan ane nih !" kataku
"bantuan apa ? ane kan selalu hadir untuk ente !" jawab Wandi
"saudara ane butuh bantuan shopping" kataku
"shopping ? tidak ada kata no untuk shopping forever" seru Wandi
"makanya ayo cepatan kesini" kataku
"taxi cepat sama taxi lambat beda harga loh Daya" rengeknya hahahahhh Wandi-Wandi
"iya ada servis, ada imbalan !" rayuku
"asik, ane ada untuk ente" berbinar-binar deh jiwa dan mental preman jago memalak dari Wandi
"OK dia lagi menunggu nih, ga betah katanya" aku semakin memompa jiwa komersil milik Wandi
Jala berfikir, merangkai kalimat yang baik agar aku selalu memandangnya dengan takjub
"Wandi, itu ........ sepupu mu yang mana ?" pertanyaan halus dan tidak tembak sasaran dari Jala, ini nih yang aku demen dari Jala.
Biasanya pertanyaan yang terjadi selalu begini : siapa itu Wandi ? secakep apa sih si Wandi itu ? atau kamu ada main ya sama Wandi ?
kkkkkkkkk pertanyaan seperti itu, merupakan hasil curhat mengapa teman-teman ga betah pada pasangannya, karena selalu dicurigai.
Aduh Jala, belum juga pacaran resmi, kamu sudah mampu mengendalikan berbagai persoalan. Apa lagi dah pacaran, kamu akan temui jalan agar aku terus merasa nyaman berada di sampingmu. Aku akan sabar selalu menunggunya, kapan waktunya akan datang.
"Kata mas Taman, dia dah di suruh mbak Hana untuk mengantar saya shopping ! jadi agak kaget kok mas Daya mau pergi ? Jadi saya pakai taxi saja ya !" raut muka mas Joe agak kecewa
"hahah, tenang aja mas Joe, aku pakai mobil papa ! pergilah sama pak supir. Dia masih dendam padaku karena ga jadi putus dengan Jala" kkkkkkkk guyonku membuat Jala malu
"maaf ya, mas Daya pacaran sama mas Jala ?" tanya mas Joe
"ohhhhh........ kami temanan mas" kata Jala memerah malu, hahahahhhh
"jadi saya ada kesempatan dong memenuhi tantangan mbak Hana" mata mas Joe berbinar, aku agak terusik, harus bagaimana ya
"ya....... tidak begitu juga sih ! kalau saran saya, mas cari saja yang seumuran, jangan ganggu kami" Jala jadi kalut, hahahaha rasain loh, teman apa teman ?
"loh, saya mencari mana yang saya suka dong ! apa itu ada hubungan dengan umur ?" mas Joe berkilah untuk menantang Jala
"kurang pantas mas, ketika ada om-om menggandeng brondong !" balas Jala penuh ilmu perang
"om-om mbah mu !" mas Joe menuju arah pos satpam
kami tertawa lebar ................................
Jala memasukkan Laptop yang dipinjamnya pada tas sandang sekolahku dan menenteng buku-buku referensi. Terakhir dia meng off kan kabel-kabel penyambung. Selesai
"Makasih ya, untuk hari ini" Jala mengedipkan matanya
"Sama-sama Jala. Mau mandi dulu, ganti baju, istirahat atau kita langsung berangkat ?" tanyaku pada Jala
"Kalau boleh aku numpang mandi di kamar mandimu ya. Terus kita ke rumah minta pamit sama mama boleh ?" permintaan Jala
"Boleh" jawabku
Dalam kamarku, aku berikan handuk lembut bewarna biru muda untuk Jala. Seragam sekolah Jala agak basah oleh keringat. Setelah di pakainya handuk, dia tanggalkan baju seragamnya berikut singlet putih yang agak basah menyerap keringat tersebut. Terlihat pundak dan dada Jala yang bersih dan kuat. Otot-otot nya belum terbentuk, karena Jala bukan anak gym. Tidak berototpun dada Jala begitu sempurna.
Terakhir dia melelepaskan celana SMA nya. Tetapi pinggulnya dibalut dengan handuk lembut bewarna biru muda itu. Hahahah ternyata paha dan kaki Jala putih bersih. Kalo tangan dan wajah Jala aku sering melihat, kaki dan paha adalah hal yang selalu dijaga dan ditutupi dengan rapi oleh celana anak SMA, kkkkkkkk
"Apa lihat-lihat begitu ?" goda Jala agak malu-malu
"Hahaha Jala, kalo ga mau dilihat, adegan buka-bukanya dalam kamar mandi Jala. Disana ada gantungan, ada tempat meletakkan baju ganti. Ada cermin dua arah kalau kamu mau melihat keindahan tubuhmu" saranku pada Jala
"waaahhh, aku biasa begini, karena kamar mandiku kecil ! jadi ga leluasa membuka pakaian di dalamya. Adanya pakaianku jadi basah jika jatuh kelantai" kepolosan Jala, hahahaha
"ga apa Jala, makasih kamu telah melihatkan tubuhmu" jawabku sekenanya
"kapan giliranku melihat tubuhmu ?" pancingan lagi dari jala
"wkwkwkwwk, segitu aja ! Jala ... Jala, aku itu maunya lihat isi di dalam handuk itu" jawabku dengan yakin
"oh jadi lihat dada saja tidak cukup ? betul-betul parah kamu ini Daya" komentar lucu dari Jala
Masuklah si mas Joe dan Wandi, hmmmm kalau urusan duit dan shopping si Wandi rajanya
"aduh, ada adegan buka-bukaan ! kami pamit dulu ya !" kata mas Joe, harusnya bisa saja langsung pergi, pura-pura minta pamit ! kenal juga tidak sama dia
"oh iya" jawabku singkat, rasanya orang ini akan susah diusir dari hari-hariku
Si Wandi tidak berkedip, jakunnya naik turun, lalu ia berkata
"ente yang bernama Jala ? selamat ya !" katanya
"selamat apa ?" balas Jala bingung tiba-tiba ditegur oleh orang yang belum ia kenal
"sudah-sudah ........ pergilah shoping ! Jala mau mandi, jangan ganggu dia" pintaku
Mereka pergi dengan riang gembira, hahahaha belum tau saja mas Joe. Selamat menikmati hari indah dengan Wandi, wkwkwkwkwk
Selagi Jala mandi, kuhidupkan Laptop bibiku yang bermerek dengan disain terkini, ku ON juga kameranya. Kusambungkan internetnya. Ku arahkan pada angle yang bagus pada posis ranjang. Sempurna
Serta merta ku ON juga PC di kamarku, ku konekkan dengan laptop bibiku itu. Yes sudah, kita lihat saja adegan malam si Wandi dengan gebetan barunya. Suka aja sih karena aku belum pernah melihat tubuh Wandi. Ini kan juga sekalian melihat tubuh mas Joe. Hahahahhh apakah aku nakal ? tetapi belum tentu aku mau menontonya ! karena kerjaan yang penting lebih banyak. Untuk koleksi saja, sewaktu-waktu bisa dijadikan bahan tontonan.
BERSAMBUNG
@Yohan_Pratama , @YogaDwiAnggara, @dafaZartin, @tarry, @bayumukti , @Tsu_no_YanYan , @alfa_centaury , @darwin_knight