It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Have you seen Ray's films? The Apu Trilogy is the Greatest bildungsroman film ever made (with big 'G'). It's so damn good; you get everything, and I do mean everything (life has to offer) with Ray. And it's his first film! Damn. Some people just leap out of the gate fully formed.
The film itself is one of those incredibly powerful masterworks that just beggar description, a tour de force that stirs the emotions without ever once resorting to cheap button-pushing.
You should also try more Bergman, Bresson, Dryer, Tarkovsky, Altman, Kieślowski, and Ozu films. Their films embody passion, emotion, warmth, faith, family, and humanity in mesmerizing way. They are the real true masters of cinema.
The Wolfpack (Crystal Moselle, 2015, USA)
A fascinating documentary about a family of seven children who were raised on the lower east side of Manhattan and rarely let out of their rather small apartment.
Highly recommended! A fascinating character study of these lads (there is a sister that remains on the sidelines throughout the film) and their parents. when I say rarely let out of the apartment, I mean it: on average the boys were allowed to go out two or three times a year. There were a few years, apparently, where they were not let out at all. The boys relate that they learned "everything they know" from watching movies, and spent many hours re-enacting their favorite films. Their reading of scenes from Pulp Fiction and Reservoir Dogs had me in stitches.
4/5
Tunggu, kenapa bahasanya jadi sok-sok bule ya, haha. Maaf.
Karena kamu sudah menyebut judul filmnya Koreeda, saya anggap kamu sudah tau semua film Koreeda. Jadi, kenapa gak nyoba para leluhur Koreeda?
Biar agak rapihan dikit threadnya, saya kasih spoiler deh.
Mikio Naruse. Bisa dikatakan, dia adalah raja film melodrama Jepang klasik. Hampir semua filmnya sudah dirilis oleh Criterion, jadi aksesnya mudah. When a Woman Ascends the Stairs adalah filmnya yang terakhir tetapi bisa jadi awal terbaik untuk mengenal karya Naruse.
Kenji Mizoguchi. Ngaku pernah nonton film Jepang tanpa menonton film Ugetsu sama aja ngaku pernah pergi ke Sumatera Utara dengan melewatkan Danau Toba. Begitu menonjol, kebangetan banget kalo kelewat. Film-film dia yang lain juga banyak yg bertema permasalahan sekitar keluarga/rumah tangga juga kok. The Life of Oharu bener-bener bikin saya pengen balik ke mesin waktu, ketika saya mengunduh film-film Mizoguchi lalu mengendapkannya begitu saja. Saya ingin jitak saya-versi-tolol tsb shg saya baru sadar kejeniusan Mizoguchi baru dalam dua tahun terakhir ini.
Shohei Imamura. Dua kali memenangkan piala Palem Emas di Cannes. Koreeda aja belum tembus-tembus filmnya di Cannes buat dapetin Palem Emas, hehe.
Masahiro Shinoda. Moonlight Serenade atau Double Suicide harus ditonton.
Kaneto Shindo. Ada hampir 50an filmnya. Bebas pilih mana aja, tapi coba dulu film autobiografinya Tree Without Leaves, yang nostalgic banget.
Yasuzo Masumura. Sering disebut-sebut sebagai sutradara Jepang terbaik pascaPerang Dunia II. Well... film-filmnya baru beberapa yg saya tonton dan semuanya emmang mengesankan.
Hiroshi Teshigahara. Lebih ke arah avant-grade, tapi film dramanya bertema keseharian yang amat menarik. Duetnya dg novelis Kōbō Abe menjadikan mereka pasangan sutradara-novelis terbaik yang pernah ada di dunia sinema.
Nagisa Ōshima. terkenal karena film-itu yang penuh adegan-itu, tapi film-film dramanya worth it banget kok buat dilirik.
Kon Ichikawa. Tes dengan nonton film The Burmese Harp versi ori (dia remake filmnya sendiri). Jika suka, lanjut...
Aduh, saya jadi pusing sendiri harus nyebut nama siapa lagi saking banyaknya. Haha. Akira Kurosawa juga oke-oke kok dramanya misal yang Ikiru. Untuk yg agak baruan, coba film The Taste of Tea-nya Ishii.
Happy hunting.
Poster:
Plot:
Claire adalah seorang guru bahasa inggris, sekaligus ibu dari seorang anak yang tengah beranjak remaja. Claire memiliki masalah rumah tangga dan untuk sementara waktu pisah rumah dengan suaminya. Suatu hari, muncul Noah, seorang pemuda yang tinggal bersama pamannya di sebelah rumah Claire. Noah membantu Claire mengerjakan pekerjaan pria, yg tidak bisa dilakukan Claire, sekaligus berteman dengan anak Claire. Claire pun terkesan dengan sikap Noah yang sopan, apalagi Noah menunjukkan ketertarikan dengan sastra inggris. Suatu malam, dalam kondisi setengah mabuk, Claire melakukan hubungan seksual dengan Noah. Claire menganggap itu sebuah kesalahan. Claire meminta Noah untuk memutuskan hubungan dan melupakan dirinya, namun Noah menolak karena telah benar2 jatuh cinta pada Claire. Claire terus menghindari Noah, sehingga membuat sifat asli Noah yang asli keluar. Yup, Noah ternyata adalah seorang psikopat dan tiada henti meneror Claire dan keluarganya.
Komentar:
Film ini dicerca dan dicaci maki oleh kritikus, maupun penonton awam. Yup, gw sependapat. Banyak sekali adegan yang terkesan nanggung dan dipaksakan di film ini. Belum lagi adegan2 yg bikin ngakak.
Gw rate film ini: 5.5/10 (spesial buat anak Claire yg cakep, )
A SERBIAN FILM (2010)
Poster:
Plot:
Di Serbia, ada seorang mantan aktor porno bernama Milos, yang sekarang sudah menikah dan memiliki seorang anak yang masih kecil. Milos ditawari untuk membintangi sebuah film porno art, yang skenario dan settingnya masih belum jelas. Karena kesulitan keuangan, Milos menerima kontrak tersebut, meski semuanya belum jelas. Saat syuting dimulai, Milos baru tahu bahwa film porno yang dibintanginya melibatkan kekerasan, anak kecil dan mayat. Baru beberapa hari shooting, Milos memutuskan untuk membatalkan kontrak karena merasa tidak nyaman melakukan adegan2 tersebut. Namun disitulah awal malapetaka yang menimpa Milos dan keluarga kecilnya.
Komentar:
Hmmm... beberapa mengatakan kalau film ini sangat disturbing. Memang ada beberapa adegan yang cukup gak enak diliat, namun lebih banyak ke-lebay-an di film ini.
Gw rate film ini: 5.5/10
THREE MONKEYS (2008)
Poster:
Plot:
Di Turki, ada sebuah keluarga yang tidak terlalu banyak berbicara atau berinteraksi satu sama lain, yang terdiri dari ayah, ibu dan anak mereka yang masih remaja. Sang ayah memiliki seorang bos yang kaya raya dan sedang mencoba peruntungan di dunia Politik. Saar bos sang ayah menabrak seseorang di jalan hingga tewas, si bos meminta sang ayah untuk mengakui bahwa yang menabrak tersebut adalah dirinya. Tentunya dengan iming2 sejumlah uang. Sang ayah setuju, dan akhirnya masuk penjara, menggantikan sang bos. Saat sang ayah di penjara, si anak meminta kepada si ibu untuk meminta uang kepada bos sang ayah, guna membeli mobil. Si ibu setuju dan menemui bos suaninya di kantornya. Tak disangka, pertemuan itu membuat keduanya tertarik dan akhirnya berselingkuh. Perselingkuhan ini di ketahui oleh sang anak, namun tidak secara terang2an mengatakannya kepada sang ibu, ataupun sang ayah yg masih di penjara. Setelah 9 bulan di penjara, sang ayah akhrnya bebas dan mulai mencium hubungan terlarang istri dan bosnya. Suatu malam, sang bos di temukan tewas, dan sang anak mengakui sebagai pelaku pembunuhnya...
Komentar:
Lagi, sebuah masterpiece dari Nuri. Entah kenapa, semua film2 Nuri, walaupun berjalan lambat, namun sangat asyik untuk diikuti, tanpa menimbulkan rasa bosan ataupun ngantuk. Yup, film ini rekomendasi banget, apalagi dengan durasi yang tidak begitu panjang (kurang dari 2 jam).
Gw rate film ini: 8/10
ALL THE BOYS LOVE MANDY LANE (2006)
Poster:
Plot:
Mandy Lane adalah seorang gadis cantik dan menjadi incaran banyak pria di sekolahnya. Namun sepertinya Mandy tidak terlalu tertarik dengan mereka. Mandy malah berteman dengan Emmet, seorang pria yang cukup aneh dan tidak populer di sekolah, yang dikenalnya sejak kecil. Saat Mandy dan Emmet menghadiri pool party yang diselenggarakan oleh salah seorang pria yang mengincar Mandy, terjadi insiden yg menewaskan pria tersebut. 9 bulan setelah insiden tersebut, Mandy diundang untuk menghabiskan akhir pekan oleh teman2nya disebuah peternakan. Para pria di rombongan tersebut berlomba2 untuk menaklukkan Mandy. Malang, ada seorang psikopat yang meneror mereka dan membunuh satu persatu teman2 Mandy...
Komentar:
Awalnya gak terlalu berharap banyak dengan film ini, namun seiring film berlalu ternyata cukup asik diikuti, apalagi soundtrack2nya yang cukup catchy. Hal yg paling gw suka difilm ini adalah sikap Mandy. Gesture Mandy yang sepertinya "jinak-jinak merpati" terhadap para pria yang mencoba mendekatinya, bikin gw kagum. Mandy tau betul untuk membuat pria bertekuk lutut dengan cara tidak menjadi gampangan. Good job, Mandy!
Gw rate film ini: 6.8/10
ALONE (2015)
Poster:
Plot:
Anjana dan Sanjana adalah anak kembar dempet yang berjanji akan selalu bersama. Saat beranjak remaja, seorang pemuda bernama Kabir jatuh cinta pada Sanjana. Hal ini membuat Anjana cemburu, sebab Anjana juga mencintai Kabir. Akhirnya Anjana dan Sanjana memutuskan untuk menjalani operasi pemisahan, yang menyebabkan Anjana meninggal. Kini, Sanjana dan Kabir telah menikah dan meninggalkan semua masa lalu mereka. Saat ibu Sanjana masuk rumah sakit, Sanjana dan Kabir terpaksa harus pulang kerumah, dimana Sanjana dan Anjana menghabiskan masa kecil mereka. Kejadian horror pun dimulai. Sanjana mulai merasakan kehadiran arwah Anjana, sampai suatu ketika arwah Anjana berhasil merasuki tubuh Sanjana. Lalu dipanggillah biksu Hindu (ala India) untuk mengusir arwah Anjana, dan berhasil. Namun masih ada rahasia besar yang belum terungkap...
Komentar:
Film yang berdasarkan film Thailand berjudul sama ini banyak menuai caci maki dari kritikus. Rating di IMDB yang sangat rendah bikin gw gak begitu berharap banyak. Namun gw cukup kaget, karena film ini tidaklah seburuk itu. Film ini menurut gw standard, menggunakan hal-hal klise yang sangat umum di jumpai di film horror. Terdapat beberapa adegan lebay dan bikin ngakak, seperti saat adegan Sanjana kerasukan. Adegan saat masuk ke lagu dan nyanyian sangat pointless, but karena ini film India, bisa dimaklumilah. Dan gw jauh lebih menikmati versi India ini, dibandngkan dengan versi asli yg buatan Thailand.
Gw rate film ini: 6.5/10
AS THE GODS WILL (2014)
Poster:
Plot:
Secara tiba-tiba, sebuah Daruma-San (sejenis boneka/permainan, liat penampakan dibawah) muncul di sebuah SMA di Jepang dan membunuh seluruh isi kelas beserta guru, kecuali seorang murid pria yang berhasil menekan tombol ditubuh Daruma, untuk menghentikannya. Selanjutnya, sang murid pria ini beserta beberapa orang survivor lainnya harus menghadapi beberapa permainan maut, yang membunuh mereka satu persatu...
Daruma-San:
Komentar:
- Gw sangat ingin menganggap bahwa film ini adalah dark comedy, namun garing
- Gw heran kenapa di IMDB menyebutkan bahwa genre film ini adalah horror/thriller, karena sama sekali gak ada unsur keduanya
- Cerita sangat mudah diprediksi
- Banyak adegan super lebay
- Sedikit mirip dengan battle royale
- No matter what, tokoh utama tidak bakalan pernah mati
- Tokoh utama selalu seorang pria yg sepertinya dari kalangan biasa2 saja, namun saat cerita berlangsung, berubah menjadi super kreatif, super pintar, super kuat, super cekatan dan super2 lainnya
- Selalu ada seorang tokoh pria misterius yg dibuat menyebalkan dan memiliki kemampuan super duper jenius, namun akhirnya selalu dikalahkan oleh tokoh utama yg sebenarnya biasa2 saja
- Selalu ada tokoh utama wanita yg sangat annoying dan diam2 menyukai sang tokoh utama (well, ini sangat Jepang sekali)
- Selalu ada 2 pemenang
- Selalu permainan mereka bisa disaksikan live oleh penduduk seluruh negeri, dan mereka bersorak sorai menyemangati
- Entah kenapa, semua tokoh berakting bahwa semua itu adalah hal yang normal/wajar
Mehh, gw rate film ini: 3/10
TEACHER AND STUDENT (2014)
Poster:
Plot:
Di Thailand, Ton dan L adalah pasangan Gay yang sama2 ganteng, sama2 punya body bagus dan sama2 punya fisik yg ok. Ton bekerja sebagai guru, sedangkan L bekerja sebagai PNS (koreksi kalau gw salah). Dulunya, L adalah murid dari Ton. Ton memiliki fetish "sniffing" alias mencium aroma tubuh orang yg disukainya. Setelah 5 tahun tinggal bersama, hubungan Ton dan L sepertinya agak hambar. Apalagi Ton tiba2 menyukai Joe, salah seorang muridnya. Ton pun mulai mencuri seragam sekolah Joe guna memuaskan hasrat fetishnya...
Komentar:
- Entah kenapa begitu banyak adegan sniffing di film ini, yang karena saking banyaknya bikin film ini super duper annoying
- Entah kenapa harus ada unsur politik dan kekacauan pemerintahan Thailand di film ini
- Entah kenapa, sutradara harus memasukkan elemen suspense dan sedikit neorealisme di film ini
- Meski demikian, film ini melebihi perkiraan gw, yg udah pesimis duluan
Gw rate film ini: 5/10 (khusus untuk pemainnya yg cakep, :P )
Tales from Earthsea...boring
Mr. Robot - keren banget film ini 10/10
ttg boov , ras alien yg pintar
pindah ke bumi
pesan moral : ttg saling menghargai sesama , kekeluargaan
soundtracknya bagus
Poster:
Plot:
Tahun 1800-an, di Denmark, hiduplah dua orang kakak beradik yang sudah lanjut usia, Martine dan Filippa. Keduanya adalah putri seorang pendeta yang sangat taat dalam beragama serta memiliki kepedulian sosial dengan orang2 di sekitarnya. Setelah kematian sang ayah, keduanya tidak menikah dan lebih memilih mengabdikan diri mereka untuk Tuhan dan menolong sesama. Semasa muda, keduanya pernah jatuh cinta. Martine jatuh cinta dengan Loren, seorang tentara. Sedangkan Filippa pernah menyukai seorang penyanyi opera asal Perancis bernama Papin. Namun kisah cinta keduanya tak berakhir indah.
Suatu malam, keduanya dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita bernama Babette. Babette adalah wanita asal Perancis yang telah kehilangan suami dan anaknya akibat perang di Perancis. Atas rekomendasi Papin, setibanya di Denmark, Babette langsung menuju kerumah Martine dan Filippa. Babette meminta pekerjaan kepada keduanya sebagai pelayan di rumah tersebut, namun keduanya menolak dengan alasan keuangan. Namun Babette bersikukuh ingin bekerja sebagai pelayan, meski tanpa bayaran. Martine dan Filippa akhirnya luluh dan menerima Babette bekerja. Ternyata Babette sangat ulet dalam bekerja dan cepat akrab dengan penduduk desa tersebut.
Tak disangka, suatu hari Babette memenangkan lotere senilai 10.000 franc di Perancis. Martine dan Filippa mengira Babette akan meninggalkan mereka, apalagi Babette merencanakan akan memebuat suatu pesta makan malam nan mewah ala Perancis, dengan mengundang komunitas gereja di desa tersebut...
Komentar:
- Film ini sangat sopan. Tidak ada kata makian atau perbuatan tidak senonoh didalamnya
- Cukup asik diikuti, meski gw gak begitu paham inti dari film ini
- Adegan terakhir saat makan2, cukup menggoda selera, :P
- Ternyata dengan acara makan2, bisa menentramkan hati dan membuat segalanya lebih indah. Gw setuju.
- Film ini menang Oscar tahun 1988 untuk film berbahasa asing terbaik.
Gw rate film ini: 7/10
DAYS OF BEING WILD (1990)
Poster:
Plot:
Hongkong, tahun 1960. York (Leslie Cheung) adalah seorang pemuda yg jago memainkan hati wanita. Pertama York berkenalan dengan seorang wanita penjaga toko yg diperankan oleh Maggie Cheung. Sikap York yg agak sedikit Badboy dan ahli memainkan kata2, membuat Maggie bertekuk lutut. Namun karena kelakuan York yang terlalu nyantai dan tidak ada keinginan menikah, membuat Maggie memutuskan hubungan. Lalu York berkenalan dengan seorang wanita yg bekerja di sebuah club malam bernama Mimi (diperankan Carina Lau). Lagi, dengan keahliannya, York berhasil membuat Mimi yg liar bertekuk lutut.
York dibesarkan oleh seorang pelacur, yg tidak mau memberitahukan siapa sesungguhnya ibu kandung York. Meskipun Maggie sudah berjanji akan meninggalkan York, namun ternyata Maggie tak sanggup melakukannya. Saat mendatangi apartemen York, netapa kagetnya ia mendapati Mimi di kamar York, Maggie pun super galau dan merana. Malam2nya menjadi sangat panjang dan menyedihkan. Maggie berkenalan dengan seorang polisi yg selalu jaga malam (diperankan Andy Lau). Akhirnya setiap malam, Maggie yg kesepian selalu menemani Andy berkeliling, yg sedikit banyak mampu mengurangi kepedihan hatinya. Dipertemuan terakhir mereka, Maggie mengatakan bahwa dia sudah diterima bekerja sebagai petugas penjaga loket pada pertandingan sepak bola malam, jadi seandainya Andy lau mau menonton pertandingan tersebut, gak perlu repot2 buat beli tiket. Namun sayang, Andy Lau keburu berhenti jadi polisi dan berubah haluan menjadi seorang pelaut.
Sementara itu, walau jarang diperlakukan mesra, bahkan sering diacuhkan, tak membuat Mimi meninggalkan York. Justru hal itu makin membuat Mimi penasaran. Suatu hari, ibu angkat York memberitahukan bahwa ibu kandung York tinggal di Filipina. York pun berangkat ke Filipina, namun ibu kandungnya menolak menemuinya. Hal ini membuat York cukup frustasi dan menghabiskan waktunya dengan mabuk2an dan main perempuan. Tak disangka, di Filipina York bertemu dengan Andy lau, yg saat itu sedang menunggu kapalnya bongkar muat barang. Andy Lau menolong York yg saat itu tergeletak di pinggir jalan akibat mabuk2an. Mereka pun menjadi sahabat, hingga suatu insiden tragis menimpa York...
Komentar:
- Wong Kar Wai bukan sutradara favorit gw. Baru beberapa karyanya yg gw tonton. In the Mood for Love, gw suka. Happy Together lumayan. 2046 dan My Blueberry Night, gw gak suka
- Gw suka banget penampilan Maggie Cheung disini, cantik banget. Pakaian, rambut dan make up, semua pas dan terkesan up to date, meski setting tahun 1960 dan film ini dibuat tahun 1990
- Ada sesuatu di film ini yg gw suka, ditambah dengan ending yg tragis...
Gw rate film ini: 7.5/10
EVIL (2003)
Poster:
Plot:
Swedia, tahun 1950an. Erik (pemuda yg ada di bagian atas poster) adalah pemuda yang memiliki bakat dalam hal olahraga, khususnya berenang dan jago berkelahi. Ia dikeluarkan dari sekolahnya karena berkelahi. Sementara dirumah, Erik menjadi korban kekerasan ayah tirinya. Erik sering dipukuli ayah tirinya, tanpa balas melawan. Sementara sang ibu cuma bisa diam sambil main piano, agar suara pukulan sang ayah tiri tak terdengar olehnya.
Karena diancam oleh kepala sekolah terdahulu kalau Erik tidak bisa masuk sekolah umum manapun, ibu Erik memasukkan Erik ke sebuah sekolah Elit yang berasrama, dimana senior merangkap dewan sekolah memperlakukan junior seenak hati mereka. Erik yg jago berkelahi tentu saja menolak mentah2 diperlakukan sesuka hati mereka. Namun karena sudah berjanji dengan ibunya, Erik mencoba untuk tidak berkelahi dengan seniornya. Erik melawan dengan cara lain, tanpa kekerasan. Tingkah Erik yg sering melawan, meski tanpa kekerasan membuat senior berang, Erik pun selalu jadi bulan2an kesalahan mereka. Apalagi saat Erik memenangkan kejuaraan berenang sekolah, membuat para senior makin memebenci dirinya.
Merasa gagal dengan trik menyerang Erik, para senior mulai mem-bully orang terdekat Erik, yakni Pierre, teman sekamarnya hingga akhirnya Pierre memutuskan pindah dari sekolah elite tersebut. Sementara itu, Erik menjalin cinta dengan seorang pelayan sekolah bernama Maria, yg karena suatu sebab menyebabkan Maria hamil dan membuat Erik terancam dikeluarkan dari sekolah...
Komentar:
- Gw suka karakter Erik di film ini. Ada sesuatu yg sangat likeable pada karakternya. Suatu saat bisa sangat jahat dan kasar kepada para senior yg membully nya. Namun kadang bisa berubah lembut dengan Maria dan Pierre, dan berubah menjadi lemah kalau sudah berada dirumah dan menjadi korban kekerasan ayah tirinya. Wajah pemeran tokoh Erik ini pun sangat likeable dan memorable.
- Meski film ini cukup powerfull, namun ada sesuatu yg aneh dan asing di film ini, yg gak terhubung ke gw
Gw rate film ini: 7/10
Film ; minion !!
Kamu udah nonton 400 Blows kan? Saya lebih suka Truffaut dan Rivette ketimbang Godard sih kalau dari seangkatan French New Wave
@papiapa Karena saya sedang kesal dan pengen makan otak kayak Hannibal gegara serial Hannibal di-cancel, saya nyoba nonton Mr. Robot. Lumayan sih, cuman pas bagian monolog ttg 'evil corp' itu... aduh... Saya ngerti sih itu sbg bagian pengembangan karakter-atau-apalah. Tapi mestinya bisa dilakukan dg cara lebih elegan, bukan dg cara yg bikin saya mengerutkan dahi.
Tapi, sejak 3 menit pertama aja, bikin saya percaya kalau saya bakal lanjutin nonton serial ini.
@tiger4bella Hihi, saya suka kok As The Gods Will. Kayaknya udah jadi pakem standar gore-scifi Jepang, semuanya dilakukan secara satir-slapstik. Hampir 10 dari 10 dr film Jepang terakhir yg bertema gini, plotnya sama dg konklusi yang sama. Tapi karena saya gemar darah, saya enjoy aja. Haha.
aku nonton 1 episode trus gak minat nglanjutinnya, secara personal gak suka karakter nya will graham haha, kayak terlalu drama buat ku (ato aktingnya ya), gak tau lagi se cuman nonton 1 episode soalnya
kalo mr. robot aku kayak berasa nonton film nya nolan, seru banget, bukan film action, ato thriller yg bunuh2 an, tp bs bikin tegang banget (pengaruh musik jg mungkin ya), trus suka banget sama akting+karakter nya si karakter utamanya, gak sabar nunggu episode 4 hehe
Karakter Will Graham di versi serial ini emang agak menyedihkan sih, apalagi ditambah bumbu kalau dia mengidap semacam autisme. Dibandingkan karakter Will Graham yg diperankan William Petersen di film Manhunter jelas kalah, bahkan dibandingkan dg Ed Norton di film Red Dragon pun cuma beda tipis. Tapi secara plot keseluruhan, yang serial tampil cukup solid.
Saya malah teringat novel-novel techno-thrillernya Michael Crichton ketimbang film-filmnya Nolan saat nonton Mr Robot. Bukan fans berat Nolan juga sih, hihi.
Detective Byomkesh Bakshy! (Dibakar Banerjee, 2015, India)
Ya ampun, detektif Byomkesh Bakshy ternyata ada film barunya. Byomkesh Bakshy bisa dikatakan sebagai Sherlock Holmes dari India. Karakter ciptaan penulis Sharadindu Bandyopadhyay ini menarik--meski karakternya sedikit flat--karena seting ceritanya yang unik, India yang carut marut, sehingga kisah-kisahnya menjadi sangat komikal. Saya baru baca dua aja sih ceritanya, dapet gegara salah mengira kalau novel tsb adalah novel lain dari pengarang Bibhutibhushan Bandyopadhyay (pengarang novel legendaris Pather Panchali dan Aparajito yang sangat saya cintai). Kecele karena ada nama Bandyopadhyay-nya kayaknya, haha.
Filmnya sendiri merupakan versi update cerita film action standar masa kini dari kisah sang detektif Bengali tsb--karakter aslinya hidup di India era '30-an. Tapi, sepertinya, karena jadi film action inilah film ini jadi gak terasa kesan detektif Bakshy-nya. Cerita misterinya sebenernya menarik, tetapi khas film India yang terlalu panjang, sebenernya film ini bisa diringkas durasinya menjadi setengahnya.
Buat yang penasaran dg film misteri detektif ala India, film ini masih layak lah buat dicoba. Tapi jangan bayangkan kalau Bakshy di film ini akan sama dg Bakshy di novelnya Sharadindu Bandyopadhyay.
2.5/5