It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
15/01/2015. Ethel adalah orang tertua di Inggris
yang lahir pada masa pemerintahan ratu Victoria.
Gladys yang tinggal di pulau Isle of Wight
mengatakan jika dirinya sangat terkejut dengan kabar penobatannya. Ia hanya merasa menjadi
orang paling tua di pulau tempatnya tinggal.
Gladys memiliki seorang putra, empat cucu dan
enam cicit. Ia mengaku jika tidak pernah
membiarkan dirinya menganggur. Gladys selalu
suka dengan kesibukan apapun. "Saya selalu hidup dengan lurus, tidak pernah melakukan hal-hal bodoh, saya tidak pernah melampaui batas. Saya selalu aktif, saya pikir selalu aktif dapat membuat Anda awet muda. Saya telah melakukan apa yang ingin saya lakukan dan membantu orang lain sebanyak yang saya bisa. Saya tidak merasakan apa-apa seperti di usia saya. Saya tidak merasa berbeda seperti saat usia saya masih 70 tahun," kata Gladys memberi resep panjang umurnya.
Gladys telah mendapat banyak hal dalam hidupnya. Ia lahir pada tahun 1903 di Dulwich, London Tenggara, dan dibesarkan di Rottingdean, dekat Brighton, Inggris. Gladys, pada masa mudanya adalah seorang pianis konser di London. Ia sering tampil di gedung tari terkenal di Inggris.
Pada awal tahun 1920, Gladys bekerja pada
perusahaan mobil pertama di Inggris, Autodrive. Ia
pernah menolak tawaran pendiri Hertz menjadi
seorang sutradara. Gladys kemudian mendirikan Kingscliff House School, yang sekarang menjadi Brighton College. Gladys lahir pada tahun yang sama dengan Wright bersaudara. Mereka yang membuat pesawat terbang pertama di dunia. Ia juga berteman dekat dengan Amy Johnson, wanita pertama yang menerbangkan pesawat dari Inggris ke Australia. Suami Gladys adalah seorang pilot di Royal Flying Corps dalam Perang Dunia Pertama. Suaminya juga menjadi pilot di RAF dalam Perang Dunia Kedua. Gladys dan suaminya menikah pada tahun 1922. Anak Gladys, yang bernama Derek Hermiston Cooper (84) adalah seorang pensiunan pilot. Setelah suaminya meninggal pada tahun 1977, Gladys pindah ke Isle of Wight. Saat ini Gladys tinggal pada sebuah apartemen di rumah anaknya di Ryde. Menantunya, Veronica (68) mengatakan jika Gladys telah melakukan banyak hal. Gladys adalah wanita yang sangat kuat. Dia adalah wanita yang sangat luar biasa. Apapun yang terjadi, dia tak pernah berubah. Mereka sekeluarga bangga pada Gladys
Adik Gladys yang terakhir, telah meninggal tiga
bulan yang lalu. Gladys adalah anak pertama dari
enam bersaudara. Dari kesemua saudaranya,
Gladys adalah yang paling panjang umur.
Pada saat kelahirannya, bidan mengatakan jika
Gladys lahir dengan kondisi kepala yang cacat. Bidan pun berpikiran skeptis, jika Gladys tidak bisa
berkembang dengan baik. Terbukti, jika perkataan
bidan salah. Gladys menjadi seseorang yang brilian, dia ahli matematika dan sangat menguasai musik. Putra Gladys, Derek, menambahkan, jika dirinya sangat bangga pada ibunya. Gladys adalah orang yang sangat berjasa, ia banyak menolong dan merawat orang yang terluka pada saat perang.
Pada saat ulang tahun Gladys, keluarga
mengajaknya berjalan-jalan ke Kanada. Mereka
semua memberikan kado istimewa untuk Gladys.
Kardashian baru-baru ini tersentuh dengan
kunjungannya ke tempat anak-anak yatim piatu di
Thailand. Bintang seksi itu pun jatuh hati pada
seorang anak bernama Pink. Dilansir dari Dailymail, Pink adalah seorang anak usia 12 tahun yang memang yatim di Thailand. Ia tinggal bersama teman-teman yatim piatu lainnya di Phang Nga, wilayah yang pernah digempur Tsunami
tahun 2004. Sejak datang ke sana, Kim Kardashian sepertinya sudah memiliki ikatan batin yang kuat dengan Pink. Ia memandangnya dan memberikan senyuman yang kemudian dibalas oleh Pink. Sepanjang sesi kunjungan keluarga Kim Kardashian, wanita itu menikmati kedekatan dengan anak-anak tersebut.
Kim sempat memberitahukan suaminya, Kanye
West, bahwa ia tertarik mengadopsi Pink. Namun
saat dirinya menawarkan diri untuk mengadopsi
Pink, gadis itu malah menolaknya. Wah, kenapa
ya? Ternyata alasan yang dimiliki gadis kecil itu sangat mulia. "Semua orang ingin kehidupan yang lebih baik, aku juga. Tapi setelah kupikirkan, hal ini
kurang bagus untukku. Aku harus meninggalkan
semuanya dan aku belum siap," ujar Pink.
Pink menjawab dengan sopan namun tetap tegas,
"No." Ia menjelaskan alasannya adalah, "Aku ingin
membantu negaraku. Aku ingin orang datang ke
Thailand untuk lebih mengenal negara ini," ujarnya.
Pink bercita-cita ingin menjadi tour guide atau guru.
Ia sudah berencana bahwa nantinya ia akan masuk ke perguruan tinggi. Meski menyayangkan, namun banyak orang mendukung keputusan Pink. Ia anak yang cemerlang dan pintar, tinggal di tempatnya sekarang juga bukan hal yang terlalu buruk. Kadang hidup menawarkan dua pilihan. Yang satu begitu menyenangkan dan yang lain adalah untuk keep on track. Semua tergantung kebutuhan kita, yang pasti selalu ada resiko di baliknya. Tapi, lebih baik melakukan apa yang sesuai dengan suara hati kita. Meski tidak terlalu menyenangkan, namun ada kepuasan tersendiri saat Anda melakukannya
dengan inisiatif sendiri.
meminta-minta. Hanya dengan menengadahkan
tangan, mereka yang sebenarnya masih produktif
dan bisa bekerja justru mengandalkan belas kasihan orang lain. Bahkan tak sedikit pengemis yang hidup foya-foya. Walau begitu, masih ada orang yang hidup kekurangan, tetapi tak ingin meminta-minta. Pria ini bernama Surat Maneenopparatsuda, dia tinggal di Thailand dan memiliki pekerjaan sebagai tukang sampah. Beberapa waktu lalu, Surat ditangkap polisi dan dipenjara karena terkena kasus penjualan VCD bajakan yang dia dapatkan saat memungut sampah. Peristiwa itu membawa seseorang berhati mulia dan merahasiakan namanya untuk membebaskan Surat dari penjara dengan membayarkan uang jaminan. Berita ini santer di Thailand, sehingga ketika Surat sudah bebas, banyak orang memberi sumbangan padanya. Salah satu orang yang memberi sumbangan itu adalah artis cantik Panadda Wongphudee. Dia memberikan sumbangan sebesar 5.000 bath (sekitar 19 juta rupiah). Panadda juga berniat membantu putri Surat yang memiliki tumor wajah.
Namun semua kebaikan itu ditolak oleh Surat. Surat mengucapkan terima kasih kepada Panadaa atas kebaikan hatinya, kemudian Surat meminta agar artis cantik itu menyerahkan sumbangan kepada orang lain yang lebih membutuhkan ketimbang dirinya, seperti dilansir oleh asiaone.com. "Saya tidak sombong atau yang seperti itu. Saya bersyukur atas perhatian Anda, tetapi saya harus menolak semua ini," ujar Surat. "Saya sudah menerima bantuan sebelumnya dan semua hutang saya telah lunas. Saya sangat berterima kasih kepada siapapun Anda yang membebaskan saya dan membayar uang jaminan sebesar 133.400 bath (sekitar 50 juta rupiah)," lanjutnya.
Walaupun Surat juga kekurangan, tetapi dia ingat
bahwa di luar sana masih banyak orang yang lebih
membutuhkan sumbangan-sumbangan itu dibanding dirinya. Semangat yang luar biasa mengingat banyak orang menjadi rakus saat melihat banyak materi 'gratis' yang ada di depan mata. Semoga menginspirasi.
provinsi Jiangxi tetap pergi ke sekolah meski luka
bakar di tubuhnya belum sembuh total. Remaja
yang bernama Zhou Tao ini pun pergi ke sekolah
dengan wajah dan tangan yang ditutup perban.
Seperti yang dilansir oleh shanghaiist.com, Zhou mendapatkan luka bakar karena sebuah kecelakaan pada bulan Maret lalu. Dan meskipun di bulan September lalu ia masih dalam fase penyembuhan, ia sudah kembali ke sekolah. Guru Zhou mengatakan kepada wartawan bahwa Zhou adalah anak yang ceria dan ia mendapat ranking tertinggi di kelasnya.
Setiap hari, sang ayah akan menjemput Zhou di
sekolah dengan menggunakan sepeda motor.
Setelah Zhou keluar dari rumah sakit, ibunya lah
yang merawat Zhou. Sang ibu selalu telaten
memenuhi semua kebutuhan medis Zhou sekaligus memberikan latihan untuk cepat pulih setiap harinya. Dan kasih sayang sang ibu itulah yang membuat Zhou semangat untuk kembali ke sekolah meskipun ia tahu kondisinya belum benar-benar pulih. Zhou menuliskan dalam sebuah karangan tentang ucapan terima kasihnya pada ibu. "Terima kasih, Ibu. Terima kasih karena sudah merawatku dan menjagaku agar tak terkena infeksi bakteri di enam bulan terakhir ini. Berkat cintamu, aku bisa bertahan hidup; demi kasih sayangmu, aku harus jadi kuat."
Cinta dan kasih sayang seorang ibu bisa menjadi
kekuatan terbesar seorang anak untuk bertahan.
Seolah dengan kasih sayang seorang ibu, kita bisa
membentengi diri kita dari segala marabahaya.
Dunia pun akan terasa baik-baik saja setelah ibu
memberikan senyumannya untuk kita ketika kita sedang sedih atau tertekan. Sosok ibu selamanya
tak tergantikan, cinta dan kasih sayangnya pun tak
akan bisa terkalahkan.
mengendarai sepedanya ke sekolah, dan ke tempat- tempat yang baginya menyenangkan. Namun dia sangat sedih ketika beberapa waktu yang lalu, sepedanya dicuri orang. Ingin mendapatkan kembali sepedanya yang telah
dicuri, Weaver melaporkan kehilangannya ke kantor polisi terdekat. "Ketika seseorang mencurinya dariku, seorang tetangga mengatakan bahwa aku harus melaporkan pencurian tersebut," ungkap Weaver, seperti dilansir kfor.com.
Weaver lantas membuat laporan pada kantor polisi
Oklahoma. Seorang polisi bernama John Idlett
menerima laporan bocah itu dengan baik. Dan yang mengejutkan, John tidak hanya menerima dan menindaklanjuti pelaporan itu sebagaimana
mestinya. Polisi ini tahu bahwa sepeda itu sangat penting artinya bagi Weaver, karena itu John kemudian membeli sebuah sepeda baru dan mengantarkannya ke rumah bocah itu. Keluarga Weaver sangat terkejut sekaligus bahagia.Mereka sangat bersyukur polisi yang bertugas mengamankan daerah mereka ternyata sangat bertanggung jawab dan menganggap pencurian tersebut adalah tanggung jawabnya. Alangkah indahnya dunia ini bila semua orang memiliki kebaikan hati serta tanggung jawab seperti yang dimiliki oleh John sang polisi, terutama para pejabat yang pekerjaannya melayani masyarakat
luas.
Dalam video Facebook, Kvukthong nampak sudah biasa menyuapi ibunya. Sang ibu sudah tak sekuat dulu dan semakin tua. Kalau dahulu sang ibu mendampinginya untuk bisa menerima kekurangan dan menemukan potensinya, kini balik Kvukthong yang membalas jasa sang ibu. Meski seperti yang bisa kita lihat, kedua tangannya tidak sempurna. Di negaranya, Thailand, Kvukthong mendapat perhatian banyak orang. Bukan karena kasihan, namun karena salut dan beberapa di antara netizen merasa malu melihat semangat Kvukthong. Ia mungkin terbatas, tapi apa yang ia lakukan banyak menembus batas. Semangat itu mengetuk pintu hati mereka untuk menyumbangkan uang dan dukungan pada keluarga Kvukthong. Sejak ibunya sakit tua, Kvukthong memang tak lagi bekerja karena harus menjaganya sepanjang hari. Namun pintu rejeki Tuhan memang ada di mana-mana, tak sedikit bantuan berdatangan pada ibu dan anak ini.
terbaik untuk anaknya. Apa yang dibutuhkan anak
akan sebisa mungkin dipenuhi oleh orang tua. Tak
terkecuali dengan apa yang dilakukan oleh
sepasang tuna wisma ini. Sepasang tuna wisma
yang merupakan pasangan suami istri ini terlihat menukarkan ribuan uang koin di bank di kota
Huangshi, provinsi Hubei. Sebenarnya apa tujuan
mereka menukarkan ribuan uang koin tersebut di
bank?
Seperti yang dilansir oleh shanghaiist.com, pasangan tuna wisma ini menukarkan ribuan koin
senilai 304 yuan (atau sekitar 600 ribu rupiah) di
bank supaya bisa dikirimkan ke rumah untuk biaya
sekolah anak mereka. Butuh waktu dua jam bagi
staf bank untuk menghitung semua koin tersebut.
Pasangan suami istri ini dulunya bekerja sebagai
petani. Tetapi karena kemarau panjang di kampung halaman mereka di provinsi Anhui, mereka akhirnya beralih mengadu nasib dengan menjual bamboo sachet (kantung-kantung kecil yang terbuat dari bambu) di kota. Setiap kali ada orang yang memberikan uang lebih dari 0,5 yuan (sekitar seribu rupiah), maka mereka akan memberikan satu bamboo sachet kepada si pendonasi tersebut. Ribuan koin yang mereka tukarkan di bank tersebut merupakan hasil donasi orang-orang dermawan dan juga penjualan bamboo sachet selama dua bulan.]Gao Guanglin yang tuna netra menjelaskan kepada para wartawan bahwa ia memiliki tiga anak yang masih sekolah. Ia dan istrinya tak dapat mencari pekerjaan karena kondisi kesehatan mereka yang tak memungkinkan. Meskipun begitu, mereka tak pernah mau mengemis. Uang yang sudah terkumpul tersebut rencananya akan digunakan untuk biaya anak sekolah mereka. Koin demi koin itu pasti dikumpulkan dengan penuh usaha dan kerja keras. Apalagi mengingat usia Gao Guanglin dan Jiang Fang serta kondisi kesehatan mereka yang kurang baik, bertahan hidup jauh dari kampung halaman demi mengumpulkan uang untuk buah hati tercinta bukanlah sesuatu yang mudah.
kekurangan. Jangan biarkan kekurangan yang ada
pada diri Anda menjadi penghalang bagi Anda untuk menonjolkan kelebihan. Jangan pernah merasa tidak percaya diri dan selalu berikan yang terbaik dari Anda. Salah satu bukti nyata bahwa kekurangan tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk sukses adalah kisah dari Harrison Craig ini. Harrison adalah seorang pria berusia 20 tahun yang berhasil menjadi juara dari ajang menyanyi terkenal di seluruh dunia yang diadakan di Australia yaitu The Voice Australia pada tahun 2013. Harrison sebenarnya memiliki kekurangan yang cukup menyulitkan dirinya. Harrison memiliki kesulitan dalam berbicara alias gagap. Ia memiliki kesulitan dalam berbicara namun ia menemukan dunianya saat ia bernyanyi. Ia mulai bernyanyi sejak 9 tahun dan saat ia berusia 18 tahun ia mengikuti ajang The Voice Australia. Ia berhasil membuat semua juri menginginkannya. Dengan suara emas yang menyentuh semua pendengarnya serta keinginannya yang sangat kuat ia berhasil mengalahkan ribuan orang dan menjadi juara dari ajang ini. Selepas ajang tersebut ia pun menjadi penyanyi tenar. Harrison sangatlah spesial dan menjadi banyak inspirasi bagi semua orang. Ia menjadi panutan bahwa kekurangan yang dimiliki memang tidak boleh menutupi kelebihan yang dimiliki.
Seperti yang dilansir oleh mirror.co.uk, dua tahun lalu, Rosie harus merelakan kedua kakinya
diamputasi di Birmingham Children's Hospital.
Kedua kakinya terpaksa diamputasi karena kondisi
tulang belakang yang mengancam hidpnya. Rosie
pun menjadi satu dari hanya tiga orang di dunia
yang menjalani operasi yang baru pertama kali ada ini. Meskipun Rosie harus kehilangan kedua
kakinya, ia tetap jadi gadis cilik yang ceria dan suka mencoba berbagai hal termasuk bermain
skateboard. "Aku merasa sempurna," ujarnya
setelah memperlihatkan kemampuannya bermain
skateboard. Ia mengaku bahwa ketika bermain skateboard, ia tak merasa takut sama sekali.
Bahkan ia juga bisa bermain voli dan sepak bola.
Rosie didiagnosis menderita Spinal Segmental
Dysgenesis (SSD) dan terlahir tanpa bisa
merasakan apa-apa di kedua kakinya. Kondisi langka ini membuat Rosie hanya bisa bersila,
sampai-sampai sang ibu Mandy Collett (47)
menyebut putri kesayangannya tersebut sebagai
"little Buddha" karena posisi kakinya yang bersila
seperti patung Buddha. Mandy mengaku bahwa ketika hamil Rosie, ia sudah merasa ada yang tak beres tapi tak ada yang mau mendengarnya. Dan ketika Rosie lahir, orang- orang berkata bahwa Rosie hanya bisa berdiam di dalam bean bag tapi Rosie membuktikan bahwa orang-orang itu salah. "Setelah operasi, saya melihat perubahan yang dramatis. Sekarang Rosie sudah bisa berdiri di skateboard-nya, meluncur di atas skateboard, dan melakukan sejumlah trik," ungkap Mandy.
Usai operasi amputasi, dokter mencemaskan
kondisi punggung Rosie yang sepertinya tak cukup
kuat. Tapi setidaknya kondisinya lebih baik dari
sebelumnya dan dokter senang dengan kemajuan
Rosie.
"Rosie tak mengikuti fisioterapi. Saat itu dokter tak yakin pinggulnya akan cukup kuat jika diberi kaki
palsu prostetik. Tapi Rosie tak menyerah sama
sekali dan ia sangat suka menari di sekolah dan ikut berenang. Kuatnya tubuh bagian atasnya didapatnya karena ia melakukan hal-hal yang ingin ia lakukan dengan skateboard-nya. Rosie juga bisa berjalan dengan kedua tangannya dan jumpalitan," jelas Mandy. Mandy juga menjelaskan bahwa satu-satunya benda yang diinginkan Rosie untuk natal adalah sebuah sepeda roda dua. Tapi sepeda roda dua itu mungkin akan sangat mahal karena harus dibuat khusus. Di usianya yang masih belia, Rosie sudah memperlihatkan semangat berjuangnya dan
semangat untuk tetap menikmati hidup meski tak
memiliki dua kaki.
menunggu hingga jadi orang kaya dulu? Tampaknya tidak. Lihatlah dua pemuda dari Australia ini. Di saat teman-teman mereka bersenang-senang di usia yang masih sangat muda, dua sahabat ini justru membuat sebuah bantuan sosial yang tak biasa. Ide kecil yang menghasilkan kebaikan yang sangat besar.
Lucas Patchett (20 tahun) dan sahabatnya Nicholas Marchesi memiliki ide yang bisa dikatakan remeh. Mereka sangat ingin membantu para gelandangan memiliki pakaian yang bersih. Tinggal di kota Brisbane, Australia, dua mahasiswa teknik ini menyadari bahwa permasalahan utama para tunawisma adalah kurangnya kebersihan, terutama
pakaian yang mereka pakai. Dengan tekad kuat,
dua pemuda ini mulai mewujudkan impian mereka,
dilansir oleh odditycentral.com Berbekal sebuah mobil van dan dua buah mesin cuci sumbangan, Lucas dan Nicholas mengaplikasikan ilmu teknik dari kampus mereka. Keduanya mengubah van menjadi mobil yang bisa berjalan dan bisa mengoperasikan mesin cuci, mesin itu terhubung mesin pembangkit listrik yang sudah dimodifikasi di dalam mobil. Tentu hal ini tidak mudah, namun semangat dan keinginan membantu orang lain membuat mobil mesin cuci itu selesai dikerjakan.
Orange Sky Laundry adalah nama yang dipilih Lucas dan Nicholas untuk misi sosial mereka. Mobil mereka mulai berkendara dan berhenti di tempat- tempat para gelandangan berkumpul. Tanpa ragu, mereka meminta para tunawisma tersebut mencuci pakaian secara gratis. Dari aksi yang kecil ini, akhirnya Orange Sky Laundry dikenal oleh kalangan tunawisma kota Brisbane dan nama Lucas serta Nicholas menjadi dikenal banyak orang. Para tunawisma menyambut baik hal ini. Mereka mengakui bahwa pakaian yang dipakai tidak pernah dicuci berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Maka mesin cuci yang disediakan Lucas dan Nicholas sangat bermanfaat bagi mereka.
Satu kebaikan kecil bisa menghasilkan kebaikan yang lebih besar. Kebaikan hati dua pemuda tersebut membuat pemuda-pemuda lain ikut berpartisipasi dalam misi sosial ini. Dengan kesuksesan Orange Sky Laundry, Lucas dan Nicholas berharap suatu saat kelak bisa melebarkan sayap hingga seluruh Australia.
Sementara ini, mereka mengajak badan-badan
sosial untuk memberikan bantuan makanan bagi
para tunawisma. Sebuah misi yang sangat
mengagumkan di usia yang sangat muda
nyata. Dan memang itulah yang dikerjakan oleh
anak lelaki yang baru berusia 11 tahun ini. Samuel Love yang baru duduk di kelas tiga sekolah
dasar ini setiap tahunnya mengumpulkan ribuan
mainan untuk dibagikan. Tahun ini Samuel bertekad untuk mengumpulkan 2500 mainan untuk kejutan bagi anak-anak lainnya yang tak seberuntung dirinya. Tahun lalu, Samuel telah berhasil mengumpulkan 1500 mainan yang dibagikan pada anak-anak di Oklahoma, Kolorado. dan sekitarnya. "Setiap anak kecil harus mendapat paling tidak sebuah hadiah di bawah pohon saat pagi di hari Natal tiba, Aku tahu aku bakal sedih kalau saat terbangun tak menemukan maianan," ungkapnya seperti dilansir Huffingtonpost.com.
Hati emas Samuel juga tersentuh saat beberapa
waktu yang lalu badai Sandy menghantam New
York. Dia bahkan memutuskan tidak akan meminta
apapun di hari Natal. Dia mengatakan bahwa dirinya memikirkan keadaan anak-anak di sana. Dan Samuel juga bergerak untuk memberi mainan pada anak-anak korban badai Sandy. Wah, mulia sekali ya hati Samuel.. Semoga kisahnya dapat menginspirasi Anda untuk dapat selalu berbuat baik untuk orang lain.
bulan lalu. Seorang pria jutawan asal Korea yang
tinggal di Bahrain, setiap pukul lima pagi selalu ada
di jalanan untuk menyapu dan membersihkan
daerah di Bahrain. Tak hanya bekerja dengan
sapunya, ia juga memunguti sampah yang ada di sana.
Tak hanya kaya akan harta, hati dan pikirannya juga kaya. Tuan Yo selain memungut sampah, juga
memilah sampah yang bisa didaur ulang dan yang
tidak. Ia juga memikirkan dampak bila sampah itu
dibiarkan. "Di sini ada banyak sampah, kalau
dibiarkan bisa jadi masalah. Orang-orang bisa sakit," ujarnya. Baginya selain memungut sampah untuk kebersihan dan kebaikan orang lain, ia juga melihat peluang dari sampah yang bisa dijual atau didaur ulang. Beberapa di antaranya bisa menjadi uang dan peluang. Omar yang merekam dan mewawancarai Tuan Yo merasa salut pada pria tersebut. Ini bukan negaranya, tapi ia melakukannya sambil memikirkan sesamanya yang tinggal di bumi. "Tuan Yo adalah contoh yang nyata. Entah berapa banyak orang seperti Mr. Yo yang kita butuhkan untuk menjaga kebersihan bumi ini," ujar Omar. Tapi menurut Omar, kalau siapapun di antara kita sadar untuk mengambil sampah yang tampak di muka kita, maka kita semua bisa menjadi Mr. Yo. Bukan hanya mengagumi perbuatannya.
mengenakan sebuah helm pengaman di kepalanya. Helm ini harus dikenakan 23 jam sehari selama beberapa bulan masa penyembuhannya. Seperti dilansir Huffingtonpost.com, Talen menderita plagiochephaly, sebuah keadaan di mana tulang tengkoraknya mengalami gangguan pertumbuhan dan membentuk suatu bentuk datar.
Helm itu cukup menjadi beban bagi orangtua Talen. Mereka tak nyaman melihat bayi kesayangannya harus mengenakan sebuah helm aneh di kepalanya. Belum lagi reaksi orang di sekitar mereka yang memandang Talen dengan tatapan aneh. Mereka pun meminta bantuan secara online untuk mengubah helm aneh tersebut menjadi sebuah item fashion yang layak dikenakan oleh si imut Talen. Akhirnya, seorang seniman tatto bernama Greg Chadwick bersedia membantu mereka. Dia membuat helm medis itu menjadi helm keren ala pilot. Pembuatannya cukup sulit karena Talen hanya bisa melepasnya selama beberapa saat setiap harinya. Tetapi hasil karya seniman ini cukup menakjubkan. Orangtua Talen sangat senang anaknya tak lagi mengenakan helm aneh, namun menjadi sebuah helm yang keren. Bahkan pandangan orang di sekitar mereka pun menjadi sangat antusias dengan keadaan Talen. Bahkan kebaikan orang asing dapat sangat bermakna bagi orang lain
gadis cilik berusia lima tahun yang sedang menyapu jalanan merebak di dunia maya. Foto-foto yang berlatar tempat di daerah Liziyuan di Longhui, kota Shaoyang, provinsi Hunan ini adalah foto seorang gadis kecil bernama Xia Meiling. Siapa dia sebenarnya dan kenapa dia ikut jadi tukang bersih- bersih menyapu jalanan?
Seperti yang dilansir oleh shanghaiist.com, kedua orang tua Xia Meiling bekerja di pabrik pakaian di
Guangzhou. Dan ia pun diasuh oleh neneknya yang kini berusia 64 tahun. Sang nenek ini bekerja
sebagai petugas kebersihan dan menyewa rumah di daerah Liziyuan tersebut. Melihat nenek yang selalu rutin menjadi petugas kebersihan, Xia Meiling sering mengikuti neneknya bekerja setiap akhir pekan. Mereka bekerja bersama-sama dengan sangat baik. Bekerja dengan bergiliran, ada yang menyapu, ada yang memasukkan sampah ke tong sampah. Masih sekecil itu, Xia Meiling sudah memiliki nilai kebaikan sendiri. Diasuh oleh nenek, Xia tak lantas bermanja-manja dan membantu meringankan beban neneknya
Seperti Xia Meiling, ia mungkin sedih karena kedua
orang tuanya tak bisa menemaninya setiap hari.
Tapi yang ia lakukan justru membantu neneknya,
meringankan beban orang terdekat yang mengasuhnya. Untuk anak sekecil itu, sudah hal
yang luar biasa memiliki kesadaran untuk meringankan beban orang lain.