It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Remes dada sendiri Ko @tsunami ,klo ngeremes puya dia bisa kena salam 5jari b-(
. . .
"aku pulang"
hening
sesaat ku fikir rumah kosong sampai sosok gadis cantik bermata biru dengan rambut sebahu menyapaku
"selamat datang kak"
winona tersenyum lembut padaku dia mengenakan pakaian santai dengan apron putih polos pertanda dia sedang memasak, dengan cekatan dia menata meja makan
"mandi ganti baju mu dan kembali kesini hari ini aku masak spagetti dan beberapa cemilan pencuci mulut"
aku tersenyum lembut mendengar perintahnya,terkadang dia terlihat persis seperti mama
"darren bilang dia tidak akan pulang dia pergi ke villa,tidak biasanya kau membiarkan dia pergi cukup jauh kak"
winona menatapku lembut mata biru indahnya terlihat cocok dengannya
"adik kesayangan kita perlu libur dan dia tidak sendiri darren bersama xavier"
sebelum mendengar jawaban winona aku pergi berlalu dan memilih untuk mandi di kamar mandi yang ada di dalam kamar ku.
. . .
"makan malam siap"
aku berteriak memberi tahu xavier but...wait...kemana dia?
"papa? where are you?"
"disini darren"
aku terkejut mendengar suara berat khas xavier
"ku fikir kau meninggalkan ku,aku khawatir"
aku memeluk leher xavier dari belakang yang tengah duduk santai di balkon yang menghadap ke hutan
"aku tidak akan meninggalkan mu darren,kemari duduk di pangkuanku"
dengan senang hati aku menuruti perintah xavier dan duduk di pangkuannya,kami duduk di kursi kayu menghadap ke hutan tangan hangat xavier melingkar di perut rampingku dan dagunya bersender di bahuku
"tidak biasanya kau memanggilku papa? apa ada masalah dengan ayah atau dengan papa anderson mu?
xavier menatapku dia terlihat khawatir karena biasanya aku memanggilnya papa bila aku rindu kehangatan ayah ku atau keanu atau bahkan papa anderson
aku menggeleng lemah
"aku suka memanggil mu papa,tidak masalahkan?"
xavier mengangguk pelan dan tersenyum
"disana sangat gelap,membuatku bergidik ngeri melihatnya"
"kau yakin itu mengerikan?mmhh?"
aku melirik xavier dan melihatnya dia sangat tampan di usianya yang sudah 30 thn
"darren lihat baik-baik kau bisa melihat bintang yang tidak bisa kau lihat di kota karena cahayanya kalah terang dengan cahaya gedung pencakar langit yang ada"
"xavier benar disini cahaya bintang terlihat jelas"
"bukan hanya itu kau juga bisa melihat kunang-kunang"
xavier mengarahkan jari telunjuknya tangan kanannya dan menunjukan pada ku kunang-kunang yang berterbangan
"sangat indah,aku tidak lagi melihat kengerianya xavier"
aku berdiri dari pangkuan xavier dan mendekati pagar balkon untuk melihat lebih dekat
"darren..."
mendengar xavier memanggil namaku aku menoleh dan aku di suguhi senyuman xavier yang indah
"kemari darren peluk papa mu"
tanpa menunggu aku menghambur kepelukan xavier
"aku mencintai papa"
xavier mengelus puncak kepala ku dengan lembut
"kau bilang makanan sudah siap lalu kapan kita akan makan?
xavier menatapku yang tengah sibuk memeluknya xavier membuatku lupa tentang makan malam
"papa kau membuatku lupa dengan makan malam,baiklah ayo makan"
aku melepaskan pelukan xavier untuk masuk dan menikmati makan malam
"bawa kesini saja darren kita makan malam disini"
aku menatap heran pada xavier
"papa bercanda? hanya ada satu kursi pa dimana aku akan duduk?"
"duduk di pangkuanku bawa makanannya hanya satu posri ya aku ingin kau menyuapi ku"
aku memerah mendengar ucapan xavier telinga ku terasa panas ahh dia membuatku sangat tersipu.
beberapa menit kemudian aku kembali dengan nampan berisi sepiring cumi saus tiram yang sudah kumasak aku belajar dari winona dan susu coklat untuk ku serta kopi untuk xavier
lalu ku letakan di meja tepat di samping kursi yang diduduki xavier,
aku mendudukam diri di pangkuan xavier sedikit manyamping agar mudah menyuapinya makanan
"buka mulutmu pa"
aku mengarahkan sendok berisi cumi
dan xavier dengan senang hati melahapnya
"ini cumi saus tiram?"
aku menganggu mendengar pertanyaannya
"kau sengaja memasaknya?"
aku tau xavier suka seafood itulah kenapa jika ada waktu senggang bersama winona aku belajar memasak dengan alasan iseng
"bagaimana rasanya?apa buruk?"
"buka mulutmu darren"
aku terkejut tapi tetap membuka mulutku
CUP
xavier mencium bibirku lalu memasukan cumi yang ada dalam mulutnya kemulutku setelah cumi berpindah kemulutku dia melepaskan ciuman
"rasanya enak jadi aku ingin kau juga merasakan masakan mu"
dia tersenyum padaku sedangkan aku masih diam mematung
"darren kunyah dan telan makanan mu dear dan jangan pasang wajah mu begitu!!!"
aku mengunyah dan menelan makananku
"papa tidak suka dengan wajah ku huhh kau menyebalkan"
aku memalingkan wajah ku dari xavier kesal dengan ucapannya tentang wajahku.
. . .
darren memalingkan wajahnya dariku dia terlihat kesal dengan perkataanku dia sangat manis dengan sikapnya seperti ini sudah 3 bulan kami menjadi kekasih dan darren rela jadi kekasih gelapku,
siapa sangka darren yang dikenal cerdas di kampusnya dan juga dia pemimpin yang tegas di salah satu cabang perusahaan papa angkatnya bisa bersikap menggemaskan dan manis begini
"darren"
dia tidak mendengarkan ucapanku dan memilih menatap gelapnya hutan
"darren"
tetap diabaikan darren aku mengambil dan meminum susu coklat darren tanpa ijin dan sekarang darren menatapku tajam
"itu milik ku pa,aku sudah buatkan kopi untu...."
belum selesai darren bicara aku kembali menempelkan bibir kami karena shock dengan mudah aku memasukan susu coklat yang tadi ku minum ke mulutnya setelah yakin dia sudah menelannya aku lepaskan ciumanku padanya
"papa minta maaf tapi kau tau darren wajah mu dengan ekspresi begitu terlalu manis"
aku melihat semburat merah di pipi putihnya
"papa..."
dia memeluk erat leherku gerakannya yang tiba-tiba itu membuat sesuatu bergesekan dengan butt miliknya
"darren kau membuat gerakan yang berbahaya dear"
menatapnya dengan intes matanya coklat terang miliknya begitu bercahaya dan indah lebih indah dari milik viona
"papa kau mesum huuh aku ingin makan lagi aku lapar"
darren melepasakan pelukannya dan memilih menyuapakan cumi kemulutnya
"beri papa juga darren bukankah kau masak itu untuk papa?"
"mmh baik,ini pa buka mulutmu...".
dan kami lewati malam di villa dengan kehangatan bersama hanya aku dan darren. mungkin ini salah hubungan kami pasti akan melukai darren dan viona tapi aku tak bisa menolak darren,aku bisex dan cinta darren begitu besar dia sangat rapuh di depanku itu membuatku luluh aku pun mulai mencintainya tapi aku tidak ingin memaksa jadi ku pilih mengikuti keinginan darren.
hei dear, aku kehilangan beberapa koma dan titik yg dapat membuat jeda... butuh mereka~
mention ya^^
@Tsunami ga aku kasi koma karena waktu ngetik tiap dialog itu aku kasi spasi atas bawah gitu tapi ga tau kenapa waktu di post jadi gitu,maaf akan ku perbaiki di next chap
@lulu_75 hihihih m
@Tsunami ga aku kasi koma karena waktu ngetik tiap dialog itu aku kasi spasi atas bawah gitu tapi ga tau kenapa waktu di post jadi gitu,maaf akan ku perbaiki di next chap
@lulu_75 hihihih mungkin...
@Wita adikmu namanya darren?
@Tsu_no_YanYan aku sempat khawatir itu kurang manis soalnya aku newbie,hihi maaf karena tanda baca nya ga bener dan beberapa ga ada koma
@Tsunami ga aku kasi koma karena waktu ngetik tiap dialog itu aku kasi spasi atas bawah gitu tapi ga tau kenapa waktu di post jadi gitu,maaf akan ku perbaiki di next chap
@lulu_75 hihihih mungkin...
@Wita adikmu namanya darren?
@Tsu_no_YanYan aku sempat khawatir itu kurang manis soalnya aku newbie,hihi maaf karena tanda baca nya ga bener dan beberapa ga ada koma
mention lagi *jangan lupa