It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Luis yang menyaksikan perbincangan itu bersama ibunya sambil menenggak minuman dari balik rak buku besar tiba-tiba menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya karena kaget. “S-s-sepuluh juta p-pounds!” katanya tergagap. “Wah, dengan itu aku bisa memiliki 10 super komputer berteknologi canggih.” Katanya mengkhayal.
“B-b-benarkah?” kata North dengan sikap bahagia meski agak tergagap. “Anda yakin?” North meminta kepastian Mrs. Alice. Nampak Mrs. Alice mengangguk. North lantas menghembuskan nafas panjang. Dia merasa lega, sepertinya.
“Dengan demikian, tinggal menandatangani kontrak ini anda akan berkerja untuk saya, untuk Promoting Deal-Man Agency, dan untuk kota ini.” Kata wanita itu seraya menyodorkan kertas kontrak pada North. North kikuk menyaksikan kontrak itu disodorkan padanya. Dengan tangan gemetar, North menandatangani kontrak itu. “Terima kasih atas kerja sama anda. Dengan ini, agar anda tidak sibuk berkeliaran kesana kemari memberikan ide, saya akan mengutus orang untuk menjadi perantara kita.” Kata Mrs. Alice dengan hormat. “Dia akan datang kerumah anda. Tentang keamanan informasi. Orang-orang yang saya utus 100% keamanan informasinya. Jadi, anda bisa tenang dalam berkuliah.” Katanya dengan santai disertai senyuman.
Mrs. Alice lalu berpamitan dan pergi.
“Selamat ya, North.” Kata Mrs. Sophia pada North.
“Iya, bu!” kata North bersemangat dan tampak bahagia.
Sementara itu, Luis bergegas menuju ruang bawah tanah yang hanya di ketahui oleh dirinya juga kakaknya. Jalan menuju ruang bawah tanah itu adalah sebuah lemari besar yang terletak di depan kasur kamar tidurnya. Terdapat tombol pada lemari itu. Tapi, letaknya sukar di temukan, jadi hanya dua orang yang telah disebutkan saja yang mengetahuinya.
Luis menekan suatu tombol di samping lemari itu. Dan, lemari itu bergeser kesamping. Terpampang jelas sebuah lorong dari balik lemari yang telah bergeser. Lorong itu berupa tangga menurun. Luis memasukinya. Beberapa saat kemudian, dia sudah tiba di suatu ruangan kecil ukuran 4 x 5 meter. Disana terletak sebuah komputer, meja, mesin fax, dan lemari arsip yang terbuat dari baja. Isi dari lemari itu hanya sedikit, diantaranya beberapa disket-disket dan catatan yang dibuat oleh North ketika mereka mengusut kasus perampokkan di kota Workington .
Luis menyalakan komputer itu, dia langsung menuju search engine dan terhubung dengan internet, lalu mengetik dengan kata kunci “Promoting Deal-Man Agency”. Dia sudah berada di menu Google dengan deretan link-link yang berkaitan dengan kata kunci. Mata Luis tertuju pada sebuah link. Link disana bertuliskan “Penipuan-penipuan yang berkedok kontrak tinggi.”
“Penipuan?” kata Luis agak sangsi, keningnya berkerut. Di kliknya link itu, maka terbukalah halaman yang menceritakan segala penipuan-penipuan yang terjadi di semenanjung Inggris. Dan salah satunya ada sebuah penipuan dengan nama yang tidak asing bagi Luis. “Agen PD-MA melakukan penipuan di Workington. Korban mengaku kalau dia disuruh membayar sekian pounds untuk mendapatkan izin periklanan.” Luis memegangi dagunya dengan tangan kirinya.
“Kenapa harus melalui Promoting Deal-Man Agency? Kenapa tidak lewat lembaga pemerintahan? Apa ia benar-benar bodoh hingga bisa ditipu?” Luis merenung seraya memandangi layar monitor. “Oh ya, itu tidak penting. Yang penting, siapa yang terlibat dalam kasus itu.” Kata Luis seraya menulis di search engine dengan kata kunci “Kasus penipuan yang dilakukan agen Promoting Deal-Man Agency.” Munculah deretan link-link yang berkaitan dengan kata kunci. Tapi, tidak banyak informasi yang ia dapat tentang perusahaan periklanan itu.
“Buntu!” tu
Cerita ini ada Romancenya gak?
cerita Ala Detective,berat kayaknya menghayalnya alur ceritanya dalam memecahnya sebuah kasus.