It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ayo rusliiii temukan pengganti wiji.
ada bang jasri muncul. akhirnyaaaa
Keindahan lembah Harau ternyata 100x lipat dari gambar-gambar yang beredar di internet. Jam 3 sore kami tapaki lembah itu setelah asoy-geboy di kota Bukittinggi dengan pesona nan elok terutama pasar atas dan bawah, jam gadang, dan resto kapau kelas nasional. Kalau aku ceritakan semua penuh deh dan judulnya ganti jadi Jalan-Jalan Pelipur Lara bukan Tebing Terjal lagi hihihi. Tapi prinsipnya habis waktu di ngarai Sianok dan Kebon Binatang. Entahlah anak-anak semua pada pacaran hihihi padahal aku lebih terpukau oleh pesona pasar atas dan pasar bawah, alasannya aku benar-benar diuji untuk menaiki tangga-demi tangga di pasar itu, namanya juga atas-bawah ada konsep mendaki dan menurun tentunya. Sempatlah aku beli alpukat dan sawo (akulah penyuka buah ini hihihihi) yang menurut nenek itu adalah kualitas terbaik di tanah air. Karena Jambi dan BUkittinggi tidak terlalu jauh maka buah-buahan ini rutin datang ke rumah nenek dari pedagang Bukittinggi di kota Jambi makanya aku jadi suka. Sedikit sajian Kapau ya om tante mas abang kakak dan mbak, itu seperti resto kapau begitu ini kan aslinya, jadi disini tersaji begitu banyak pilihan dan mewah full santan dan bumbu pedas, hihihi
Ada beberapa pict yang super aku abadikan terutama pelangi di air terjun soft yang maha luas. Di daerahku air terjunnya mencurah deras dan sempit, namun yang ini begitu lembut pada tebing yang terbentang luas. Prinsipnya aku emang suka Tebing hihihi
Jam delapan malam kami sudah menurun ke arah barat yaitu Kayu Tanam yang tengah malam nanti berujung di kota Padang. Jadi sementara kami istirahat dan membersihkan muka dan terutama yaitu makan malam. Tempat kami berhenti ini adalah RM ikan bakar, pelataran parkirnya luas, lesehannya luas dan lain lain cocok sekali untuk istirahat.
Sudah wangi lagi ini tubuh, sudah fresh lagi, karena sudah sholat Isya, aku duduk dalam rombongan anak kelasku untuk segera menyantap ikan yang dibakar dengan aneka sayur khas Minang.
dreeeettt dreeettttt dreeeetttt
HPku bergetar-getar
Lalu kulihat monitornya
Nomor tidak dikenal
"Assalamualaikum" sapanya
"Alaikumsalam" aku jawab hati-hati
........Ini si Rusli sedang makan masih nelpon, habis nih jatah kau oleh si rakus Eri
kata anak cewek kelas ku hihihihi
"Sedang makan bareng ya Rus" kata suara itu berwibawa sekali Om-Om paruh baya ini
"Iya Pak, maaf kok Bapak tahu nama ku ?" tanyaku dengan sopan
"Ini om Fajar, teman papamu" kata dia
Adhuuuhhhhh selera papa Ridwan ternyata om-om hihihihihi
"Iya om Fajar, salam kenal" sambutku dengan wajar tidak yang sok akrab gimana gitu
"Besok Rusli tiba di Padang ya ? Kebetulan rumah om di Purus dekat Pantai Padang" informasi dari om itu
"oh om orang Padang ? papa Ridwan tuh orang Padang Panjang om ya ada kata-kata Padang lah" komentarku
"Iya Rus, besok adek om ngasih titipan untuk Jambi, panggil dia etek Dina ya Rus" kata dia lagi waduh.... belum apa-apa dah mau menyogok ? hihihi bukan sepertinya, karena dia ingin merebut simpati dariku
"Di Kampus Limau Manis ya om karena kami berhenti lama disana" kataku dan itu adalah kampus terbesar di sini dan pastinya Indah di atas bukit seperti gambar-gambar yang bisa diakses di internet
"Kamu anak baik kebanggan papamu, kata dia seperti itu" dia mulai berkelakar
"biarlah papa yang menilai ! aku rasanya biasa saja om ga ada yang istimewa" jawabku datar
"wahahah Rusli menarik, om dah ga sabar ingin makan malam bareng kamu dan papamu" kata dia
"dimana ?" tanyaku
"Jakarta" jawab dia
"jauh om ! emang om tinggal di Jakarta ?" tanyaku
"iya Rus, ada usaha percetakan kecil-kecilan" jawab dia
"iyalah om, tanya papa saja" aku ingin segera makan lagi hhii dah habis tuh jatahku oleh si Eri
Saat menyuap makanan datang kiriman pict dari papa Ridwan, ada gambar mereka berdua sekarang lagi makan malam
lalu di bawahnya ada tulisan
"Ini yang TUA Rus, tapi yang mudanya sangat agresif, semua cara dilakukannya"....... kalimat papa Ridwan
Ga tua amat sih, ganteng dan 7:7 dengan papa Ridwan
Namun ada calon yang ke dua ? Muda ? agresif ?
Menurut buku-buku yang kubaca papa butuh yang muda pada puber ke-dua ini, yang muda yang agresif, segala macam cara dilakukannya, apa itu ? teringat pola yang ditempuh mas Wiji hihihihi
Jangan Pa, jangan sama yang muda, nanti papa menyesal, heeemmmmmm tapi itu urusan papa Ridwan, silahkan jalani sendiri asal tidak ketahuan masyarakat dan nenek wkkkkkkkk
Ya om tante mas abang kakak mbak dan temanku, keindahan pantai serta kesejukan mata memandang kota kecil yang bersahaja akan aku ceritakan pada episode mendatang, intinya pemandangan dan suasana study tour ini sangat menghibur jiwaku.
Adek om Fajar yang bernama tante Dina itu ternyata seorang wanita cantik langsing berjilbab cirikhas warga Sumbar, beliau menitipkan kue lapek bugih namanya. Pengen tahu yah apa itu lapek bugih bisa mengunjungi kota Padang kalau tidak high season, tiket pp pesawatnya bisa jutaan karena semua pesawat full oleh pedagang urang Minang dengan keterampilan berdagang.
Bulan-bulan berikutnya, setelah semester ganjil, masuk juga semester Genap yang artinya semester yang tidak belajar di kelas XII ini, hanya penuh dengan pembahasan materi uan dan latihan mental serta mencari kemana bakat siswa untuk memilih karir.
Keluarga Bapak di muaro Tembesi terutama etek dan mamak dari Bapakku sedikit rajin mengunjungiku dan bersilaturahmi dengan kerabat baiknya yaitu Nenek dan uwo yang tiada ternilai jasanya. Mereka menginformasikan tentang partisipasi mereka pada jalan hidupku yang sudah hampir tamat SMA terutama harta warisan bagian dari Bapak adalah untukku.
"sudah lah Nur, bagian Rusli dariku dan dari si Ridwan jugo adolah tenang bae" nenek menolak
"dari pado diambil dan dibagi oleh menantu-menantu ku" kata nenek Tembesi
"kan ado undang-undangnyo, dak bisa gitu sajo" jawab uwo
"namonyo manusia uni, hargoilah uni bahwa Mansur itu ado" diplomasi dari etek
nenek dan uwo terdiam sesak nafas, bagaimanapun aku adalah anak Bapak dan mereka juga menghendaki sedikit banyak ada tanda dari pihak Bapak.
"nek, rasonyo mamak lupo dari pembagian" saranku dengan suara yang merendah
"Rus, kalau lah cerai mati beberapa tahun, secara adat itu hilang bagiannyo, lagipula kau tidak dapat naungan hidup" jawab nenek Tembesi
aku diam ....... namun jika saatnya aku dapat bagian itu, maka demi Allah aku akan kasihkan beberpanya untuk mamak yang telah melahirkanku apapun yang telah beliau lakukan.
aku terdiam, dan berfikir panjang
Pertemuan itu kami akhiri dengan duduk-duduk di taman keluarga nenek belakang rumah sambil menikmati hidangan sore hari.
Malam harinya, pertemuan antara nenek, papa Ridwan, dan uwo tidak berlangsung harmonis.
Uwo dan nenek mengerti alasan nenek Tembesi bukan berarti sahabat, tapi papa Ridwan merasa apalah, aku belum bisa meraba perasaan orang dewasa.
Entah mengapa, sejak ada edaran Fakultas Ekonomi di univ negeri besar di kota Padang membuka pendaftaran, aku langsung tertarik oleh jiwa leluhur. Sejak mengenal daerah itu, aku jadi ringan, banyak ilmu yang akan kupetik, terutama aku ingin mendalami ilmu agama di sela-sela kuliah, aku simpulkan itu tidak akan aku dapat jika aku terus berada di jambi ini.
Meski Pro sama papa, pak kepala sekolah itu mengerti kehebatan FE di Padang jadi ini untuk nama baik sekolah juga, dan yess aku ikut. Menariknya, untuk Akuntansi mereka meminta anak IPA dari SMA 1 Jambi jadi maaf hahahah bukan menduakan anak jursan lain, ini semata berhubungan dengan Matematika. Tapi jalur resmi seperti SMPB tentunya anak IPS juga boleh dong.
Sebulan kemudian uan berlangsung juga, seru, dengan soal yang hampir sudah kami jawab semua hahahah saat latihan, inikan kompetensi ! jadi soalnya bisa dikalkulasi harus ada kompetensi apa.
Ok
dan iya
Lumayan puas dengan suasana sekolah dengan keterbatasan fisik ku, tiga tahun dengan suka dan duka.
Sekarang teman-teman sudah berpencar, ada yang ingin kuliah ke Jawa dan ada juga yang pengen kawin. Ini ternyata masih daerah hemmmm kawin lah ...
Sesuai dengan Janjiku, aku penuhi untuk menjenguk mamak yang tidak jauh rumahnya dari rumah etek muaro Tembesi. Sambil menunggu dua hari lagi pengumuman dari FE di Padang.
Mamak bersembunyi dalam kamar, ada sekitar 4 orang keponakan etek membentengiku hemmm lumayan
Di depan rumah itu, hanya ada pak etek si jagoan, sekarang badan beliau sudah kurus, kasihan sekali
kemana si jago main kartu judi ? jago minum tuak ?
"Assalamualaikum pak etek" sapaku
"alaikum salam Rus, mamak kau lagi menangkap ikan" katanya yang masih saja bisa bohong padahal aku dengar sradak-sruduk dalam kamar, sedemikan benci beliau sama diriku
"iyo pak etek, mamak jo pak etek sehat sehat sajo ?" kataku
"lah sakit-sakit Rus" jawab dia
"ini ado uang dari nenek Muaro Tembesi" kataku
"oh jangan Rus" tampak wajah pak etek pucat pasi,..... belum tahu dia kalau orang sudah naik darah sengasara hidup
"tidak apa pak etek, bilang saja ini dari Rusli, mengertilah nenek tu" hiburku
Kemudian aku melongok ke dalam kamar sedetik, terlihat mamak lagi tersedu-sedu dibalik meja dapur mengakui dosa pada anak kandung sepertinya.
Mungkin tidak saat ini, saat aku sudah jadi orang terpandang, aku akan rangkul mamak dan bawa mamak pada jalan yang lebih benar.
Sekarang aku masih dalam berjuang hidup, sabar ya mak.
Malam hari dalam kamar papa
"nah Rus malam Minggu kau off kan ?" kata papa Ridwan
wih bahasanya off
"iya pa" jawabku
"ini Rus yang tuo makso pengen ketemu sama kau" ....
"boleh pa ! yang muda tidak begitu ?" tanyaku
"iya mungkin seumuran ?????" jawab papa
"mungkin pa" kataku
"Rus, si Wiji numpang tidur di kamar kau ya !" kata papa Ridwan
Astaghfirullah.......... ternyata yang muda itu si Wiji, pantesan dia kebelet ingin memutus komunikasi, berhasil papa memainkan peran SMS agar aku berhenti berharap. Dia mendekatiku untuk menutupi aksi papa Ridwan. Dan selama ini papa Ridwan begitu protektif bukan alasan sepeda motor.
Tapi ya sudah lah ! Alhamdulillah aku tidak ketahuan main hati sama dia oleh nenek dan uwo, alangkah malunya, sudah numpang hidup, berprilaku tidak terpuji di mata orang baik-baik.
Dia bersandiwara, aku juga bisa bersandiwara !
"oh iya pa, boleh ! nanti kita bilang, jangan merepotkan orang kalau berkunjung ke Jambi" alasanku dengan senyum semaput melihat kebusukkan ini
"jangan gitu Rus, dia itu anak baik ! banyak jasanya sama kamu" kata papa Ridwan
"iya jasanya membuatkan PR dan memotifasi dia UAN" kataku
"Jangan hitung-hitung jasa ! jasa orang juga banyak sama kamu ! sadar" umpat papa
waduh, marah dan bela betulan nih yeeee !!!!!!!!!
Belum tahu saja si kadal Wiji, silahkankan habisin tuh harta Nenek !!!!!!!!!! good bye maximal !
Selang hari berikut, aku dapati pengumuman yang ku tunggu di Internet, Alhamdulillah ya Allah, aku akan jadi orang berguna di kota Padang.
Datang juga pengumuman aku lolos 5 besar tingkat Nasional olimpiade MTK itu dan akan ada pengarahan untuk bertanding di Budapes Bulgaria, jiaaaahhhhh aku abaikan ! siapa pula yang mau ke Jakarta lagi. Sertifikatnya saja ya Alhamdulillah .........
Aku tinggalkan semua baju yang dibelikan keluarga ini, apa yang kubawa dulu itu pula sekarang yang tersisa.
Aku segera bersiap-siap bertolak ke Padang, mendaftar ulang, cari kos yang baik, dan lebih beradaptasi. Secara garis besar aku sudah lihat lingkungan menjelang Limau Manis itu.
Nanti segala dokumen yang masih tersisa di sekolah akan dipaketkan oleh pak kepala sekolah.
Dan dari Muaro Tembesi aku dilepas oleh etek dan mamak dari Bapak.
Berjuang jadi anak kebanyakan adalah sangat membahagiakan tentunya, selama cacat fisik di SMA ini ada senangnya tapi lebih banyak menahan hati sebagai orang menumpang hidup.
Akhirnya, syukur ya Allah .... semoga kaki ini semakin kuat dan aku bisa menghadapi segala persoalan hidup yang ada di kota Padang nanti.
Bersambung .....
bro @3ll0 , bro @Tsunami , bro @balaka , bro @d_cetya , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa
mein goooott
wiji deketin rusli buat pdkt ssama wiji!???
gak salah tu @balaka yg manissss
*shock
g rh aje bekas anak ye wlp bkn kandung sie..tenang ruslu msh banyak ko.kl dh masuk dunia kuliah..wiihh cumungutzz
g th aje bekas anak ye wlp bkn kandung sie..tenang ruslu msh banyak ko.kl dh masuk dunia kuliah..wiihh cumungutzz
makasih udah dibilangin dan makasih juga dibilang manis