It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Masih mengalir ................
bro @balaka , bro @d_cetya , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa , bro @ularuskasurius , Bro @RereLiem28
jd dia plu juga yee?
waah kayaknya bisa nih. namanya siapa?
jd dia plu juga yee?
waah kayaknya bisa nih. namanya siapa?
Rusli jgn mau masuk lubang kesalahan yg sama diwaktu dl..
Masih di rumah kos kakak kelasku yang sejurusan yaitu akuntansi bukan manajemen (teman mas Wiji). Waduh dia melotot seperti itu, padahal adek-adeknya memiliki senyum yang ramah. Apa lagi si cantik yang sedang sakit ini.
"Misal di Padang Panjang ada alatnya, ga perlu jauh ke sini" aku pancing pembicaraan dengan halus tidak bernada menyelidik
Kemudian papanya berucap lagi, kelihatan mereka ramah. Ah aku ga tertipu lagi sama orang manis-manis di depan saja, di ujung-ujung berbuat pahit.
"Lebih bagus di Padang ini nak ! plus pantauan dokter yang berpengalaman" kata papanya ini
Kemudian,
"Doa in saja ya nak proses cuci darahnya lancar. Biasanya kami bermalam dikosan si Ulzam ini biar ga terlambat pagi-paginya" kata mamanya
Ohhh namanya si kakak Jakarta ini Ulzam ! eeitt hihihi bagus namanya ....
"amiin semoga lancar, karena sudah malam aku balik dulu ya om tante " aku mohon pamit
"makasih telah memberi tumpangan pada si Ulzam malam ini saja. Kalau minggu ini kamu ke Padang Panjang berkunjunglah" kata mamanya
Adek cantik yang tergolek lemah ini berusaha senyum saat ku usap keningnya. Aku mohon pamit dan berjalan ke luar dari pintu diikuti oleh dua adek laki-laki kakak kelas ini, sedangkan dia terlihat mengulurkan tangan pada papanya hahahahh sudah besar masih minta uang. Papanya tersenyum
"Uda sia namonyo ?" tanya si kecil anak SMP itu wkwkwkw (kakak siapa namanya ?) baru kali ini aku dipanggil uda hahah asik sih
"Rusli, adek namonyo siapo ?" tanyaku berbalas
"Tito !" jawabnya
"Titit maksudnyo uda" kakak yang agak besar ini lebih lucu dan agak cuek , hahah jadi si Tito dipanggil Titit
Datang kakak kelasku itu dan membekap mulut adeknya yang ngomong alat kelamin cowok itu
Aku longokkan kepala ke dalam mobil dan melihat bungkusan sisa yang berisi manggis. Tadi untung ga kelihat sama kakak kelas atau sama si Juita. Mungkin ini rezekinya si kecil
"Siapa yang mau Manggis ?" tawaranku
"Mau uda, mau !" mereka berebut
"Tadi gue kok ga lihat? hihihihihi" dia meracau
"Bye uda ..... Bye....." kata si kecil dua-an
Kami kemudian terlibat pembicaraan di dalam mobil
"aduh si kecil Bye Bye segala, siapa yang ngajar itu" ledekku
"Dari umur 2 tahun di Jakarta dulu mereka biasa ngomong Bye gitu" jawab dia
"Oh... kok abang pindah ?" tanyaku secara halus
"Bukan pindah ! mama kan orang Padang Panjang" jawab dia
"Oh abang ngomong Padang lah ! kalau begitu" pancingku
"Ntar kalau dah lancar gue ngomong Padang" janji dia
"Siiip" kata ku
"Sekarang gue lapar ! kita ke martabak mesir ya" ajak dia
"eeeeit tadi dah makan kitanya ! terus ini tinggal belok kiri ke Pauh kalo ke martabak mesir masuk Lubeg, Sawahan, jauh bang" kataku
"Ga apa ! gue senang aja adek gue suka sama elu ! mereka masih tahap memahami orang" kata dia
Aku berbelok lagi dan ambil jalan lurus menurun dari Indarung masuk ke Lubeg
"heem di Padang Panjang dia sama mama saja? " tanyaku
"iya" jawab kakak itu
"Orang sana baik-baik loh bang" komenku
"iya ! ga tau tuh nurut adek gue" jawab dia
"dikenali dia bang dengan lingkungan" saranku
"InsyaAllah, elu akan jadi imam yang baik" doa dari dia
"amiinnn, tapi kok gitu doa nya ?" tanyaku
"gue kira elu asik di Air Tawar, eh ternyata lebih dari itu ke Padang Panjang chuy" kalimat dari kakak itu
"aku suka sih alam Padang Panjang" jawabku
"Terimas kasih" jawabnya
"yeeee ! bukan abang, tapi nuansa alam" agak gimana gitu lihat ekspresinya
"hahah.... ya sudah, tetapkan pilihan jadi akunting atau imam" dia ketawa ngakak
"asik dong ahli akuntansi yang jadi panutan umat" alasanku
"tuh macet kan simpang Lubeg" alasan dia
"hahah jangan protes, abang yang ingin makan martabak mesir" jawabku
Sesaat kemudian dia mencuri-curi padangan ke HP nya membaca sekejab namun jadi gelisah, ngomong lagi, gelisah lagi hahah
"dituntasin dulu cerita Boyzstories" kataku
"Wiji nih beri rekomendasi cerita" kata dia
"mas Wiji gitu emang bang ! aku juga jadinya baca sembunyi-sembunyi di rumah nenek" kataku
"terus?" dia jadi tertarik dengar kalimatku
"terus, ya ga kuat bang ! kasihan saja ! apa orang miskin harus terusir dari Jakarta" kataku
"masih lanjut baca? aku dah lebih dari setengah !" tanya dia lagi
"hahahah belum lanjut bang ! ujung-ujung ngingatin sama mas Wiji" kataku
"artinya sudah ga mau ingat dia ?" tanya dia
"lebih baik begitu kan bang ? biar dia juga fokus sama papa" pendapatku
"iya lebih baik begitu, duuuh yang sayang sama papa" itu pendapat dia
"Siip bang ! lihat sekarang, aku santai saja dan lanjut hidup di kota Padang ! aku punya cita-cita sendiri" kalimatku
"dulu emang Wiji sempat galau" kata dia
"Aduh bang ! kan kita dah sampai pada kesimpulan ! bukan galau tapi dia bingung ! namanya juga masih SMA" kataku
"Elu akan lebih sukses dari mereka! yang penting semangat saja !" kalimat baik dari dia
"Tidak mempan pujian cak itu ! aku lebih dari waspada bang" kataku
"Hahaha Bukan Rusli ! kalo gue suka maka gue akan bilang suka" kata dia
"iyalah bang, nih kita dah sampai di Pasar Raya ! belok ke Permindo atau di depan Padang Theatre ?" aku ga tahu dimana lokasi martabak mesir itu.
"Belok ke Permindo lebih rame dan enak disana" kata dia
Aku membelokkan mobil ke arah yang dia maksud. Selanjutnya duduklah kami dan menunggu martabak yang dipesan. Ngilu-ngilu batin ini, mereka pernah duduk disini ! ada papa dan mas Wiji juga. Namun aku lebih ngilu lihat dia masih akan membaca melanjutkan yang tertunda.
"bang dilihat orang baca itu ga baik bang" saranku
"ah mereka juga ga ngerti ! manapula mereka tau situs ini" kata dia
"Nah tutup HP tuh ! martabaknya sudah jadi" info dari mulutku
Ternyata enak juga ini. Doninan gurih dan saosnya mirip cuko pempek tapi ga terlalu manis ada daun bawang seger. Martabaknya isi daging. Aku pernah makan martabak Har di Palembang, dan beda jauh.
Selesai makan kami segera menuju kosanku.
Saat itu jalan tampak indah dengan penerangan jalan, sepi, dan banyak orang duduk di warung tenda sepanjang jalan.
Untuk makan dan santai-santai pada jam-jam seginilah yang baik. Kalau siang terlalu panas untuk duduk-duduk di pinggir jalan.
Masuk dalam kosan, para penghuni sudah berjibaku dengan buku pelajran masing-masing. Aku langsung masuk kamar dan menggosok gigi dan mencuci muka hingga bersih dari aroma martabak mesir hahahah
"ayo bang, cuci muka dulu dan gosok gigi" saranku
"Hahah kalo diperhatikan begini bisa betah menahun gue tinggal dikosan elu " kata dia
"serah deh" kataku
Tapi dia beranjak juga ke kamar mandi dan bersiul-siul dia berlama di kamr mandi cara kakak kelas ini. Masih canggung manggil namanya bang Ulzam.
Selesai dia dari kamar mandi aku berucap :
"aku baca buku untuk pelajaran besok ya bang ! silahkan abang mau tidur dah wangi dan bersih jadi tidurnya enak" kataku
"yang rajin ya Rusli ! gue iya dah ngantuk" kata dia
Aku lanjut dengan keingin tahuanku saat ini akan bahan pelajaran. Sedikit-sedikit terlupakan papa, terlpakan mas Wiji, terlupakan mas Syahrial, dan lain-lain peristiwa yang padat hari ini. Aku konsentrasi dengan bahan bacaan hingga larut malam sekali.
Setelah mengerti, aku langsung jadi mengantuk dan mendapati bang Ulzam si kakak kelas ini sudah terlelap dalam mimpinya.
Aku selimuti tubuhnya dan aku juga bersiap untuk masuk dalam alam mimpi.
Dalam damai begini, air mataku mengalir tanpa sadar. Sejauh apapun menghindar, aku akan kembali diingatkan pada mas Wiji. Ada saja penyebabnya, seperti ini temannya, banyak topik pembicraan dengan dia ini, namun ujungnya kembali pada mas Wiji. Lagi apa mas Wiji saat ini ? lagi belajar ? atau lagi asik dengan kawan-kawan kampusnya ? siapa tahu ada papa Ridwan yang menemani dia di Semarang atas. Dekat itu bagi papa Ridwan dari Cengkareng ke Semarang.
Tapi ada yang beda dengan bang Ulzam ini, dia tidak pernah guyon dengan bahan yang pura-pura lucu dan memojokkan banci. Kalau yang di Semarang itu selalu begitu, walau dalam hatinya tidak ada orang yang tahu.
Aku sedikit percaya sama orang ini. Budaya Padang kental sama darahnya ! Pembawaanya yang santai typical mas Wiji karena ya itu dia lahir dan besar di Jakarta.
Apa konsekwensi do'aku untuk dapat cowok dari tanah leluhur nenek ? hihihi jadi senyum,
ternyata bang Ulzam ini dari daerah sana !
Pagi sekali setelah sholat subuh, perhatian pada kaki, mandi, dan sarapan aku antarkan kakak kelas itu ke RS Yos Sudarso untuk menemani adiknya yang dapat tindakan medis. Setelah itu aku segera ke arah atas untuk mengikuti kuliah di kampus Limau Manis pagi itu. Aku minta tolong teman cewek grup akrabku dalam keseharian di kampus untuk membungkus kado heemm. Aku rahasiakan siapa yang ultah, kalo tahu aku akan kasih kado ke si Juita, habis deh..... !!!!!!
Entah dengan cara ini bisa menyadarkan Juita bahwa kaum pendatang itu tidak selamanya jelek. Mungkin bisa menyadarkan, kita lihat saja di kemudian hari.
Bersambung .....
Kemana mengalirnya ? ....
bro @balaka , bro @d_cetya , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa , bro @ularuskasurius , Bro @RereLiem28
Makasih Bro Rere dan Bro Hyujin, moga berkesan ya dengan yang baru diupdate
Ya dia kan lihat dan menyaksikan kedekatan pak Ridwan dan Wiji libur di Padang. Terus komunikasi dia dengan Wiji selama ini. Makasih ya Bro dan selamat menikmati yang baru diupdate
Iya Bro kakak kelas jurusan akuntansi, bukan kakak kelas manajemen. Tedensinya iya PLU mari kita simak ya BRo. Makasih atas supornya
InsyaAllah Rusli lebih dari waspada Bro Tio, makasih ya
Masih beberapa sesion lagi Bro Lulu, suka apa suka atau apa . Makasih ya Bro Lulu