It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Dua hari telah berlalu.
Semangat dan fokus pada cita-cita demi masa depan yang baik masih tertanam di hatiku. Pagi sekali di hari Selasa ini, aku bergerak menuju kampusku. Dengan hati-hati kubaca pesan dari bang Syahrial yang punya planning kuat untuk delegasi tugas Mesjid ke aku. Biasanya hari Selasa adalah hari yang lumayan rame mahasiswa hadir di kampus. Hampir semua angkatan ada kuliah. Minimal satu pelajaran. Angkatanku malah tiga mata pelajaran hari ini. Bagi yang hunting, istilah Padangnya Maintai (mengintai=hunting) calon pacar, maka hari Selasa ini adalah hari yang ditunggu. Kegiatan anak muda di kampus berlanjut setelah itu. Hingga jam 3 sore ok saja (di balkon-balkon koridor, di bangku pojok taman, atau berlanjut di tempat kos) untuk penjajakan lebih dalam, hahah dunia mahasiswa.
Yang jomblo biasanya duduk di kantin, melepas duka lara sambil memanjakan lidah. Meskipun demikian kami lebih akrab ! dan rame. Yang maintai itu terlihat aneh, seringnya menghilang-hilang. Sehingga kalau salah atu anggota kami menghilang, kecurigaan begitu besar ! bahwa dia telah melepas status jomblo hihihi
Masih duduk di kantin dengan rombongan superberisik,
adat para gadis angkatanku kalau ada para senior cewek berkumpul dekatku, mereka menghindar. Bercerita deh para uni-uni ini tentang cowok-cowok daun muda angkatanku wkwkkk ada saja, mereka tidak mengangap sedikitpun bahwa aku ini juga cowok, hahahah segitunya.
Tapi yang utama mereka melepaskan hasrat tentang pemecahan soal pelajaran Hitung Dagang II. Sesaat kemudian aku dapat SMS. Aku keluarkan HP yang bergetar itu untuk melihat siapa yang mengirim. Hemm ini pesan dari nenek di kota Jambi.
"Bentar yo uni, ado SMS dari nenek " kataku dan perbincangan terhenti sejenak
"Ondehh tangguang ang ko ! beko se lah SMS tu, capek lah soal nomor 2" .... (adeeh tanggung kamu nie! ntar sajalah SMS itu, cepat lah soal nomor 2) celotek mereka, sengaja aku buat mereka naik pitam hahahah
Tertulis SMS dari nenek : "Seminggu kau libur kan ? Tamani nenek ke Kuala Tungkal" begitu SMS
Aku senyum-senyum
"Napo ang senyum-senyum?" hardik uni itu (Ngapain kamu senyum-senyum?)
"SMS nenek lucu, libur 3 hari disangka seminggu" kataku
"Ang jadi yo ka Jambi ?" tanya mereka
"Jadi uni lah ditunggu papa dan nenekku" jawabku
"Sepi acara kampus, cubolah sakali rayoan tahun baru ka Bukittinggi awak" .... saran mereka (sepi acara kampus, cobalah sekali rayakan tahun baru ke Bukittinggi kita)
"Tahun 2016 yo uni kalau ado umur panjang" jawabku
Aku balas juga SMS nenek dengan fakta sebenarnya : "Libur hanya 3 hari nek" ..... gitu kalimatnya
Setelah itu sambil santai, sambil menyemangati uni-uni untuk lulus pelajaran ini, masa gara-gara pelajaran ini ga lulus-lulus, hahaha malang nasib uni ini diberi kemampuan terbatas dalam berhitung.
"Senyum-senyum lah ang ! setelah ini ketemu ang sama ekonomi mikro dan makro" kata mereka
"heheh lah tahu aku infonyo, asal rajin bikin tugas, idak neko-neko, baik hati, suara mengalun, lulus tu samo profersor tu" jawabku
"kkkkkk...." serempak ketawa mereka sambil memporak-porandaku pipi dan rambutku
Kemudian mereka senyum puas dengan kertas jawaban di tangan. Alhamdulilah setidaknya besok tidak jadi bahan amarah bagi dosen hitung dagang, karena mereka buat tugas, hahahahah
Aku bergegas ke mushola untuk menyelesaikan sholat Zuhur, sebentar lagi masuk pelajaran ke Tiga untuk hari Selasa ini.
Saat mengambil wudhuk
"Yo jangan dekat-dekat adiak den, batal udhuk kalian !" sorak kakak kelasku yang mau pulang
"Mana pula bersentuhan batal ! kalau dipegang seperti ni ya batal udhuk si Rusli, hahahaha" kata temannya yang tanpa terduka memegang bongkahan celanaku berisi burung pusaka, padahal tangannya masih basah hahahha
dhuukksss
"aduh bang, basah celano ku ! malu aku bang" aku protes sejadinya
Jejak tangan yang basah tercetak di bongkahanku, heeemmmm ambil wudhuk lagi deh, karena tadi sempat berdesir karena kaget dipegangnya.
Mereka kegirangan saat meninggalkanm mushola itu menuju koridor menunggu bus transit dalam kampus. Aku segera sholat dan lanjutin kegiatan selanjutnya.
Selesai kuliah ini, jam setengah empat aku bergegas ke kampus Sastra menjemput bang Syahrial sesuai janji sejak pagi. Namun SMS lain juga masuk tiba-tiba.
Dari bang Ulzam
"Ketemuan ntar di Air Tawar ya, gue mau lihat elu memimpin pengajian" Tulisan bang Ulzam
"Iya bang, tadi aku cari abang, di gedung mana tadi kuliah nya ?" tanyaku
"Gue di gedung B hingga jam 11, kejauhan balik ke jurusan" tulis nya
"see yea" kalimat penutup dari ku
Sekitar jam 4 sore aku kehausan sampai si kampus bang Syahrial. Berkeringat aku menyusuri koridor disapa oleh anak kampus ini
"Rusli" kata bang Syahrial yang lagi diskusi dengan para pengurus BEM sastra
Aku menoleh ke arah suara itu dan segera terpampang wajah bang Syahrial. Aku santai saja, mengingat mereka masih diskusi, dan aku memilih duduk menjauh dari kelompok itu
"Kasiko lah Rusli" ajak mereka (Kesini lah Rusli) dan akupun mengikuti keinginan mereka
"gitu yo Yal, aden titipan ka kawan ang dokumennyo" kata yang agak dihormati, sepertinya ketua BEM sastra
"Gimana rasanya semester ini Rusli ?" tanya dia lagi
"Baik bang, kebanyakan dosennya masih yang semester I dulu" kataku
"Syukurlah" kata dia dan berlalu dari hadapan yang lain
Tiga menit setelah bang Syahrial menuntaskan diskusinya dengan para anggota, selesai
"Rusli ka kosan aden yo" kata si abang (Rusli ke kosan aku ya)
"Ok bang" kataku sambil menolongkan tiga map berisi kumpulan surat-surat.
Di kosan bang Syahrial aku tertidur karena kepanasan sore itu, sedangkan dia sangat sibuk sekali ! dia harus segera meninggalkan kegiatan di kampus untuk aktivitas lain yaitu di Sungai Dareh.
Malam setelah sholat Isya, para pengunjung pengajian sudah berkumpul termasuk bang Ulzam. Dua abangku menyalami dia yang sudah mau membuka hati. Delegasi tugas sudah diatur oleh bang Gani. Hari ini masih aku yang buka pengajian dengan irama ynag lebih mendayu. Lalu ayatnya diartikan oleh bang Gani seperti bacaan dalam surat terjemahaan saja sengaja begitu. Aku yang menterjemahkan secara maknawiyah dari ilmu yang menumpuk dikepala selama di Padang Panjang. Lama bang syahrial dan bang Gani mencermati sambil senyum-senyum kalimatku yang sangat rapi terstruktur seperti waktu akua akan ujian dengan tutor di Padang Panjang. Aku tidak paham apa yang mereka fikirkan apa juga mereka senyumkan.
Pertanyaan yang terlontarkan saat ini tidak tingkat tinggi dibandingin kalau pengajian menjelang waktu sholat di perguruan Padang Panjang. Aku menerangkan dengan lancar dan terkesan tidak menggurui. Kalau sanggahan berupa kalimat RASANYA, MENURUT SAYA, DARI PENGAJIAN DI ... langsung didiskualifikasi oleh bang Gani, tegas sekali ! Dakwah itu pasti berdasarkan kitab resmi bukan dari sumber yang tidak jelas
Bang Ulzam senyum-senyum, artinya ini menarik baginya, dan artinya juga dia punya dasar yang baik ! mungkin karena bablas saja dengan pergaulan yang terlalu moderen.
Sebelum pamitan, aku minta sebuah lemari untuk semua buku qoidah bang gani dan Bang Syahrial, lalu besok akan ku kunci dengan kunci yang kubeli sendiri. Mereka setuju !
Aku dan bang Ulzam konvoi dari air tawar menuju Ulak Karang berbelok kiri ke Asratek
"kok belok bang ?" aku heran
"Nitipin mobil ini ke rumah Hendri" kata dia
Siapa lagi nih temannya, Hendri aku tidak kenal nama, mungkin wajah aku pernah lihat
Keluar seseorang dari pintu, ayyy yaelah ternyata bang bontet kakak manajemen teman mas Wiji itu
"Oh ada Rusli, masuk yuk. Makasih ye pinjaman mobilnya" kata dia, heeh ? pinjam-pinjam ternyata, ada acara sepertinya anak manajemen besok.
Kami masuk rumah yang jauh lebih bagus dari Rumah bang Ulzam di Padang Panjang. Tapi rumah bang Ulzam indah pemandangannya, ini mah ya kota gitu saja ! komplek perumahan
"Mau minum apa nie?" tanya dia
"ga usah Bro, gue hanya ngasihin ini ke elu. Kebetulan Rusli bawa mobil" kata dia
"Ok gue antar besok malam ya Bro ! kemana ? ke Indarung atau ke kosan Rusli ?" tanya dia
"Ke kosan Rusli saja: jawab bang Ulzam
"OK" persetujuan mereka
Kamipun pamit
Munuju pusat kota
"Sekarang kita ke martabak yang lain" sergah dia
"Martabak apa bang ?" tanyaku
"Martabak Bandung ! elu kenal ga martabak Bandung ?" tanya dia
"Belum bang ! seperti apa sih ?" tanyaku
"Lebih enak, lebih variatif, lebih deh" penjelasan dari dia yang tidak jelas hahahah ya udah dilihat saja ntar seperti apa.
Oh ternyata iya, banyak pilihan, orang yang beli lebih rame, lebih besar ukurannya dari martabak biasa, dan lebih enak. Selera elitku bertambah ilmu nih, tapi aku ga tergoda harus makan yang ini terus ! jauh lagi dari lokasi kosan. Makan martabak biasa atau makan gorengan enak juga, pasti itu.
Setelah cuci muka dan gosok gigi, bang Ulzam terpaku sedikit berkerut memecahkan tugasnya. Tapi ini bedanya dari mas Wiji, dia berusaha dulu, hitung menghitung dan berdehem bila salah.
Aku lihatin sepertinya repot dengan kalkulator yang tidak leluasa berumus seperti di XL.
"Bang ada file nya ga ? mungkin dengan XL aku bisa membantu menyederhanakan " kataku
"Ada Rusli, makasih ya elu benaran baik mau bantu teman yang susah" kata dia
Aku tidak hiraukan, aku buka filenya dan ku lihat buku catatannya untuk mendapatkan selisih penjualan setiap harinya. Oh ada faktor pengali kalau kita mau menyimpan laba itu untuk modal kedepan. Aku programkan rumusnya setiap kolom itu dan otomatis keluar angka yang akan digrafikkannya.
"Heheheh makasih ya, kalau dah ada angka ini gampang tinggal dijadikan grafik" kata dia
"Mau kemana bang ?" tanyaku yang heran lihat dia berdiri
"Ambil kertas grafik" kata dia
"Hahhah abang, itu pelajaran zaman kapan ? langsung digrafikkan saja dari XL bang" saranku
"Beda kata Pak dosen nya" info dari dia
"Oh beiau minta ini kali Sigma Plot" kataku
"Iya itu" kata dia
"Tuh ada di laptop ku" kataku
"ya ampun, elu tuh baru tamat SMA secanggih gini program hitungan-hitungannya ?" kata dia
"terpaksa bang untuk olimpiade matematika kan internasional bang ! gratis bang diinstalkan waktu di jakarta dulu" kataku
"ckckckcck canggih bener elu ini !" jawabnya
Tidak perlu waktu lama, grafik yang dia mau sudah ada didepan mat, kemudian dia tertidur dengan senyum bahagia.
Aku lanjutkan belajar untuk pelajaran esok, kebetulan kalau Rabu hanya 1 pelajaran. Terbentur mataku pada wajah yang teramat ganteng ini ! Dalam beberapa minggu, ini adalah hal yang selalu menghiasi pandangan mataku.
Sifat bang Ulzam jauh berbeda dengan sifat cowok Happy-Riang, yang mudah jatuh cinta dan mudah pula berdusta. Bang Ulzam lumayan sportif, kalau dia mau ya mau, kalau dia butuhpun dia meminta dengan baik atau mencoba berusaha dulu. Tapi sejauh ini tidak ada tanda-tanda dia yang bagaimana-bagaimana pada diriku. Juga dia tidak pernah bercerita siapa teman dekat dia sekarang. Aku yakin sikap yang terbaik saat ini adalah agar aku mampu bersikap datar, tidak usah sok kecentilan ! Jika sudah datang hari yang dijanjikan Allah, maka pasti ada seseorang yang akan berkata: Rusli aku sayang kamu, apa adanya ...
Mungkin kawan-kawan sudah malas membaca cerita ini, tidak apa.
Namun terasa tanggung,
Cerita nasib Rusli masih mengalir :
bro @balaka , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa , bro @ularuskasurius , Bro @RereLiem28 , Bro @SteveAnggara
Makasih Bro Steve atas waktunya. Selamat datang di blog Rusli