It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aku seide dg Bro Tio ! ya bro pasti tetap semangat kalo ada Bro yg setia mendampingiku merangkai kata
Hahahahah Bro, sudah ada sih kepikiran buat yang BF+ tapi aku belum ada ide menemui wiji, kalo pak Ridwan aku segan Bro, mungkin aku lontarkan ke Ulzam gimana cara nolongnya, sabar ya Bro
Makasih Bro Steve lagi apa Ramadhan ini ?
Iyo Bro Kim, gimana ada diskon tiket ke Surabaya untuk ku ?
Wah selamat datang ya, dan makasih biar Wiji tambah panas hahaha
Sama-sama Bro NanNan, makasih juga atas waktunya selama ini, moga Ramadhan ini selalu semangat ya
Tidak lama setelah aku menelpon balik papa Ridwan, sekarang giliran bang Fikri yang dapat telpon. Ketika aku berjalan balik dari ruang tamu kediaman ibu kos, aku melihat wajah bang Fikri begitu berseri.
"senang amat pagi ini ?" aku pancing
"heheh tahu aja si adek nie ! kegiatan abang disetujui dekan, acara pertengahan Ramadhan akan semarak di kampus sastra" kata si abang
"selamat yah, perasaan kegiatan Ramadhan di Pd Panjang selalu semarak, aku biasa saja" aku goda lagi
"wkwkwkwk itu lain dek, kegiatan adek didanai konglomerat dan jadi rujukan bagi propinsi lain" kata dia lagi
"heheh ada-ada aja abang ini" tanggapanku
"pagi ini abang rapat sebentar ya dek, eh jam berapa balik ke Pd Panjang ?" kata dia
"sebelum ashar dah harus sampai di Pd Panjang bang" kataku
"Ga ada kegiatan kampus ?" tanya dia
"belum ada bang, anak-anak dah hampir selesai SP (semester pendek) minggu depan ada pertemuan dengan ketua jurusan" jawabku
Jam 07.30 pagi yang sejuk itu, aku meluncurkan si Brio hitam menuju kampus sastra dimana bang Fikri mau rapat. Selalu sejuk mataku memandang hijaunya pepohonan yang memagari jalan pada pintu gerbang untuk masuk ke kampus limau manis ini. Kali ini terasa lain, lebih sepi, dan lebih terasa ada sesuatu yang berbeda.
Tiba-tiba bang Fikri bersuara :
"tambah gesit adek bawa mobil setelah sekian lama off" kata dia
"hehehe mobil ini terasa lancar, baru abang servis ya ?" kataku
"Iya sudah masuk masa servis kedua, ganti oli dan filter, ganti aki juga" kata bang Fikri
"kok ga ada tagihannya ke aku ?" candaku
"tagihannya ke Apak, kan abang yang makai!" kata dia
"heheh bisa aja abang nie" jawabku
"Iya lah ! eh ang tunggu sabanta yo, abang sekitar 45 menit saja" kata dia
"iya bang, paling aku putar-putar kampus saja, pustaka belum buka" jawabku
"maaf yo dek merepotkan" balas dia
"ga apa bang sesekali, habis nie aku ke Pd Panjang lagi. Hari ini saja aku bisa nolong abang" kalimatku
"cieee so sweet bgt adek abang pagi ini" kata bang Fikri sambil memegang bibirku
"megang jangan lama-lama, ntar abang jadi pengen megang yang lain, hahaha" candaku
"ai ai ai nanggung nie, tapi... yo lah dek, abang rapat dulu ya" kata bang Fikri
Dari kaca Brio hitam ini, ku lihat sinar mentari telah menerangi dan menerobos dedaunan di pohon yang tinggi dari bukit-bukit kecil berbaris di sebelah Utara itu. Ada bukit kapur putih sebagai bahan baku dari semen padang. Indah sekali.
Bukit kapur putih itu bewarna keemasan oleh sinar mentari pagi ini.
Dengan perasaan bahagia, aku meluncur pelan-pelan ke bawah. Hari-hari biasa aku ga akan bisa melakukan ini karena sibuk dan malu saja dikira rang ga ada kegiatan wkwkwwk, asik lah sekarang aku berputar-putar mumpung ga banyak mahasiswa.
Hmmm ternyata fakultas ilmu budaya ini bagus juga, setelah itu aku melihat fakultas ilmu komputer wow, dan fakultas kedokteran ternyata sebelum aku menjumpai mesjid kampus. Mesjid kampus ini sering sih aku pengajian dengan bang Gani, dulu. Aku kita fakultas ekonomi saja yang menarik, tetapi hahaha. Namun kemana ya prestasi anak-anaknya seolah tenggelam oleh kebrisikan anak-anak teknik, ekonomi, dan sastra. Sesekali aku mendengar anak MIPA lumayan juga.
Terlihat juga audirotium yang sedang rame petugas cleaning service nya ada juga gedung perkuliahan bersama yanga ku kadang-kadang kuliah disana saat bertemu dengan cowok dari fakultas lain heheheh.
Namun hati ini tak kunjung lepas.
Menyikapi komen pembaca di boyzstories, aku tidaklah setega itu.
Lilahita'ala aku maafin nenek dan papa Ridwan. Tidak ada dendam.
Tapi aku malu untuk balik ke Jambi, malu ditertawai sama orang dusun dan sedulur-sedulur nenek itu, itu saja !
Untuk sementara inilah yang terbaik, sambil kasih waktu untuk mereka melupakan aku.
Kasih waktu juga untuk papa Ridwan menikmati anggur kehidupan sebagai orang kaya,
aku tidak akan jadi penghalang surga dunianya.
Aku ingat kok mereka pernah sayang sama aku masa-masa SMA dulu aku berterimakasih sekali untuk itu,
dan mereka, harus ingat juga dong pengorbanan Bapakku, hingga mereka jadi kaya,
rasanya impas kan ?
Materi yang dikasih ke aku selama masa SMA tidak sebanyak materi yang diupayakan Bapakku untuk mereka. Selama masa SMA itu aku juga kerja untuk mereka membereskan pembukuan dagang mereka ga hanya gratis begitu !
Oh dilema... garisan langkah ! ku coba untuk menghadangnya !
Hufffssss nafasku panjang dan berat, rasanya belum puas meringankan fikiran dengan menyaksikan pemandangan pagi di atas bukit karena kampus kami terletak di atas bukit, aku dapat call dari bang Fikri huuffssss dah lama rasanya tidak berHP hanya orang-orang tertentu yang tahu nomorku, dan ku angkat panggilan itu.
"ga jadi ya bang rapatnya ? " tanyaku
"Jadi, tapi si Cinta lah menuju kota Padang" kata dia
"eeeiittt si Cinta lah waktunya melahirkan ? syukurlah, ayo bang" ajakkku
"ayo, ini abang tunggu" kata dia
hihihihi akhirnya jadi Om juga aku ini ........ !
Begitu semangat bang Fikri yang menyetir ke Khatib Sulaiman itu dan sekitar 50 menit saja di jalan yang tidak macet kami sampai dan tentunya si Cinta belum sampai karena mobilnya berjalan harus pelan ada orang hamil di atasnya.
Tak lama berselang, kami melihat rombongan mobil kijang itu dan kami membantu yang mau melahirkan turun dari mobil. Kami arahkan ke kamar persalinan.
Wajah yang hadir ada dua jenis, ada yang bahagia dan ada yang cemas. Yang cemas tentunya suami si cinta, kami sih happy happy saja.
Apa lagi amak da apak, sebentar lagi dapat cucu. Cucu pertama, dan mata itu tertuju pada bang Fikri, kapan bang Fikri menghadirkan cucu ? hahahah mana pula bang Fikri ada anak ? why ? nasib juga ga tahu kaleee, siapa tahu sebentar lagi bang Fikri kawin dan aku tinggal, bisa saja kan ? terjadilah ! aku semakin mantap memandang dunia ini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, itupun masa depan ! masa sekarang saja dulu yang dibereskan.
Lumayan lamaaa..... hehehe dah hampir dua jam
Nambah lagi.... hampir tiga jam, ohhhhh.......... ini melahirkan atau nonton film India ? hihihihi
Ngeaakkkkk................... Ngeaaaaakkkkkkkkkkkkkkk
"Alhamdulillah anak bapak laki-laki" kata suster itu pada suami si Cinta
bang Fikri senyum dan berucap
"Wajar saja laki-laki, si cinta agrsif !" kata dia dan suami si cinta senyum
aku bingung
"emang kalo pengen anak laki, maka si istri harus agresif ?" tanyaku
"hahahah" kata si Bang Fikri ada-ada saja teorinya, dan kalo pengen anak cewek maka penis suami harus besar dan panjang, ohhhhhhh
Tapi kalo si Cinta dikatakan bang Fikri pemain agresif aku tahu itu, karena pernah tidur di kamar sebelah suami istri itu, emang si Cinta brisikkkkkkkkk derak-derik, dan penis suami si cinta kecil dong ? hahahah
Jam 14.00 mobil jemputan dari perguruan Pd Panjang menjemputku di depan RS ini dan aku bersiap untuk bertugas di Pd Panjang lagi dua hari ini. Ada obrolan yang terencana dari petugas ini :
"Pembangunan rumah usaha itu lancar Rus ?" kata dia
"Lancar uda, tadi malam juga mereka masih berkerja" kataku
"syukurlah ! ang langsung ke Buya dulu baru ke mesjid" kata dia
"Ok uda, Buya pasti ga ke mesjid malam ini" kesimpulanku
"Iyo, Rus, aku dan Buya ke Batu Sangkar malam ini" kata dia
"siip uda, hati-hati" kataku
"ang pulang sorang malam ko, aden tidak bertugas" saran dia
"indak uda, aku tidur di mesjid saja !" kilahku
"haa??? tuh buku-buku Buya siapa yang nyusun ?" sentak dia
"eeiii malam ini pertemuan ya, gimana dong ga ada Buya ?" kataku
"makanya ang disuruh ngadap Buya !" kata dia
"hahaha Buya gitu ! apa aku bisa itu da ?" kesangsianku
"bisalah Rus, mereka tidak sebegitu kuat, dari Pariaman saja. Buya kasih ang tugas yang bisa ang laksanakan, sama orang Bukittinggi ang tuh masih unggul, nurut den" kata dia
"mokasih uda, doain yo da biar kau ga salah-alah menerangkan" harapku
"amiin Rus, Buya ado dekat ang" kata dia
"amin uda" kataku
Pembaca bingung ya ? wkwkwkwkkw ini malam pembahasan kitab, biasanya Buya yang ngasih, berhubung beliau ke Batusangkar, jadi aku yang memakili perguruan. Aku takutnya, tamu lebih dalam ilmunya, tapi menurut Buya, mereka tidak begitu paham, jadi aku bisa emban tugas. Jadinya harus balik tidur ke perguruan, karena banyak kitab yang harus disusun kembali tidak hanya digelentar itu tidak boleh itulah dalamnya ilmu perguruan ini. Begitu ya, hahahah. Kalau sedikit aku ceritakan itu hanya ilmu manajemen manusia dengan manusia yang dikonsepkan Rasulullah gitu saja butuh daya nalar dan analisa yang tajam.
Bukan ilmu yang apa-apa gitu, hemmmmmm
Namun ilmu inilah yang diperlukan ormas islam tingkat nasional dalam mengatur umat. Toh ilmu kedokteran, komputer, dan pertanian juga sama-sama penting kok. Nurutku
Selepas itu aku diam, indahnya pemandangan sicincin dan kayu tanam, kembali membuatku kangen sama nenek dan papa Ridwan, inikah ikatan emosional itu ? meski rasa kesal dan marah sekalipun ?
Namun mengingat rasa malu dan rendahnya harga diri, aku kembali berusaha kuat untuk menata masa depan.
Yang terbaik sajalah untuk semua pihak, nenek dan papa bahagia, aku juga bahagia, tidak menyakiti orang lain,
amiiiiin ya Allah yang mendengar apa lagi bulan Ramadhan ini.
Masuk Malibu Anai, langit sedikit mendung sehingga rasa sejuknya hawa lembah, semakin terasa hingga ke hidung ku hihihiiii
Ini pemandangannya lebih bagus lagi dan supeeerrrrr, permadani pepohonan hijau, ada air terjun lembah Anai, ada pohon-pohon indah memagari tebing gunung, dan ada riak sungai deras yang airnya sunggung bening. Perfek kataku. Semua jelas terlihat dan terasa dari kaca mobil.
Inilah pinggiran kota Pd Panjang, dan setelah keindahan ini tentunya mobil masuk kota yang juga indah yaitu kota Pd Panjang. Saat aku sudah ditunggu lagi oleh tugas yang lain.
Pertama harus konsentrasi dengan masukan dari Buya dan berusaha paham, kedua mempersiapkan semua kitab yang dibutuhkan dan dibahas nanti, serta yang ketiga berkonsolidasi dengan panitia lain.
Setelah itu aku bersih-bersih diri dan bersiap sholat ashar. Habis tu membantu menyiapkanperbukaan, lalu berbuka bersama dengan anggota Perguruan kecuali Buya yang berbuka di mesjid Batusangkar hari ini.
Setelah sholat magrib aku ke mesjid besar kota Pd Panjang, dan setelah taraweh dimulai pertemuan rutin dan penting itu.
Lancar sekali aku membawakannya dan pada dasarnya mereka suka sama anak muda yang kinclong dengan senyum manis, heheheh
malam harinya tulang ini serasa rontok !
mata ta terpejam
asa tak bisa terbang menjemput mimpi
apa yang harus aku lakukan ?
Satu yang kufikirkan dari pagi tadi yaitu menyelamatkan papa Ridwan dari arus duniawi !!!!!!!!
Aku beranikan menelpon Uwo, Uwo oh Uwo....... orang hebat yang membatu menyelamatkan nyawaku berkali-kali, ini tidak bisa aku pungkiri
Kriiiiiiiingggg
Kriiiiiiingggg
"Halo Rus, lah hampir duo bulan Uwo tunggu ini nak" kata beliau
sontak air-mataku berurai .......
"apo kaba Uwo tu ? malam ini aku letih Uwo" tangisku begitu panjang
"baliklah ke nenek dan Uwo kalau kau letih" kalimat Uwo terputus-putus
"mudah balik Uwo, tapi pandangan urang dak cak dulu lagi" hampanya perasaanku
"iyo nak, apo yang harus kito perbuat ?" Uwo juga pasrah
tangisku makin terisak....
"bertegur sapa juga mereka tidak Rus, nenek cak itu, papa kau cak itu" kata Uwo
"Uwo bilang ke papa, belajar ngaji di Rumah bang ILyas, itu pinta Rusli" harapanku
"oh iyo nak ! bagus nian pemikiran kau" sambut Uwo
"Kasihkan nomor ini ke Papa dan nenek yo Uwo" kalimatku
"Pasti nak, nomor kaulah yang kami cari selama ini" kata Uwo
"aku istirahat dulu yo Uwo, asaalaamualaikum" kataku
Sepuluh menit berselang langsung datang telpon dari papa Ridwan, beliau sungguh sangat bersemangat akan belajar ngaji selama Ramadhan bersama bang ILyas. Masih ingat ya om tante kakak uda mas abang dan mbak, bahwa bang ILyas itu yang mengurut kakiku dengan embun setiap pagi waktu masih lumpuh dulu.
Dan menjelang tidur, aku lama berbincang dengan nenek tentang makanan kesukaan kami dan apa kegiatan nenek selama Ramadhan ini. Meski kegiatannya hampa, nenek selalu menyiapkan masakan kesukaanku. Menurutku karena tidak terbukti aku bejat, jadi nenek masih memihak padaku dan begitu kecewa dengan papa Ridwan. Jika suatu hari nanti jika terbukti aku menyukai cowok, maka nenek juga akan kembali kecewa seperti beliau kecewa pada papa Ridwan. Namun aku harap tidak, aku tetap akan jadi cucu yang dia sayang, amin ya Allah....
karena selayaknyalah menyayangi seseorang itu dengan menerima dia apa adanya, semoga nenek mengerti suatu hari nanti.
Aku letih om, tante, abang, kakak, mas, uda, mbak, dan rekan-rekan seperjuangan ! aku ingin berbaring dekat Bapak dan Mamak tapi mereka tidak ada, aku ingin berkeluh-kesah dengan nenek dan papa Ridwan tapi apa mereka masih mau menerimaku, sudah diterima nanti aku disakiti lagi, siapa yang bisa aku percayai ?
Let me go hooooooome........... :
bro @balaka , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa , bro @ularuskasurius , Bro @RereLiem28 , Bro @SteveAnggara , Bro @Asu123456 , bro @boy , bro @andrean20 , bro @Raenaldi_Rere , bro @Rifal_RMR , mbak @Watiwidya40Davi , bro @kvnandrs6 , bro @nakashima , bro @j4nji , bro @abyyriza , bro @DItyadrew2 , @Mami100C , bro @raka rahadian , bro @alvin21 , bro @Sho_Lee , bro @Flowerboy
part ini makin ngerti apa yg dirasa rusli. trs maju rus ! jgn takut cemooh org. ... peluk rusli
Sabar itu lah yg bisa saya ucapkan.
Oh ya rusli..
Tgl 14 jadi imam di mesjid mana sih rus di padang.
Yg ada di part sebelum ini...
Saya pengen jadi jamaahnya rus...
Kamu dekat di sekitar daerah tinggal saya,tapi kenapa ya ngak tau...