It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
kangen abub gak yaa?
gak dua2nya menurut gw. hehehe
nanti kita gak bisa baca ceritanya lagi?
-now-
"Bagaimana denganmu?" Tanya Kak Bima dengan mulut yang penuh udang dengan Jambalaya. Kami baru saja bercerita tentang acara Sho' Im Ahh yang sedang menuai kontroversi itu. Beberapa lembaga agama dan juga kalangan masyarakat memberikan teguran yang cukup keras akibat goyangan yang dinilai benar benar sensual itu. Aku setuju dengan pendapat kak Bima yang mengatakan bahwa goyangan itu memang vulgar , tapi para orang tua harus pandai mengontrol tayangan yang ditonton oleh anak anak mereka juga kan? Jadi bukan sepenuhnya itu salah orang tua. Eh, aku kan orang tua sekarang.
"Oh Glenn kemana?"
Lagi kerja kak. Biasalah, siang begini kan jam prakteknya Glenn. Huh
"Apa dia masih dirumah sakit?" Dan kujawab dengan anggukan. "Aku kebelakang dulu meletakkan piring piring ini ke sinky" kata Kak Bima sambil membereskan piring yang bersisa sedikit kepala udang dan kuah Jambalaya. Aku mengambil tumpukan pakaian yang tadi kuletakkan disamping sofa dan membawanya kedalam kamar Glenn. Bukannya aku dan Glenn berbagi lemari, tapi tumpukan yang kubawa ini memang punya Glenn.
Aku kembali ke ruang tengah dan mengambil beberapa tumpukan kain lalu menyusunnya didalam lemari kamarku. Ketika aku keluar kamar, aku melihat kak Bima yang kembali menonton TV. Kemudian aku duduk disampingnya.
"Belakangan berita tentang penyelundupan narkoba menjadi semakin marak yah"
Benar. Setiap hari pasti ada saja berita tentang penyelundupan. Penyelundupan TKW ilegal lah. Penyelundupan Narkoba juga.
"Aku hanya tak mengerti kenapa orang orang masih mengkonsumsi benda itu padahal mereka sudah mengetahui resiko yang akan diakibatkan jika menyalahgunakannya"
Lagi lagi aku membenarkan argumen kak Bima. Dia benar. Banyak hal negatif yang dapat diakibatkan oleh benda haram itu.
"Oh, dan ngomong ngomong. Kau dan Glenn bagaimana?"
Apanya yang bagaimana?
"Maksudku, yah.. aku tau kalian saat ini.." kak Bima menggantungkan kalimatnya "adalah pasangan kekasih"
Wajahku terasa panas. Apa maksud dari kak Bima?
"Apa... kau.."
Apa?
"Apa kau tidur dengannya? Maksudku berbagi ranjang dengannya? Maksudku..."
Aaaaaahhh!!! Aku tau mau membicarakan itu Kak!!
"Benarkah? Menurutmu lebih besar mana, punyaku atau punya Glenn?"
Kak Bima!!!!!!
******
Aku dan Kak Bima duduk bersama di ruang tengah sambil menikmati Waffle sebagai camilan kami. Saat ini TerasTV sedang menayangkan Merry Potret seri ke 5. Sebenarnya aku sudah menonton film ini bersama kak Bima beberapa tahun yang lalu, tapi karena Cinta Henny season 17 sudah selesai , kak Bima memutuskan untuk menonton film ini saja.
Aku cukup suka dengan Merry Potret. Ini film buatan luar negeri favoritku. Aku suka jalan cerita Merry si gadis kecil dan sahabatnya menuntut ilmu di Sekolah Fotografi. Banyak hal seru yang terjadi pada Merry dan Temannya.
"Oeeeeeeeeeee!!!!!!"
Oops. Sepertinya Koi bangun. Aku meletakkan piring waffle ku dan segera berjalan menuju kamar anakku. Hmm.. dia menangis. Aku lalu memeriksa popoknya. Masih kering.
Aku lalu mengecek bagian selangkangannya yang kemarin ruam. Sudah agak mendingan. Kayaknya ngga mungkin juga Koi nangis gara-gara ruam yang sudah hampir hilang ini. Apa mungkin Koi mimpi buruk? Memangnya Bayi bisa mimpi buruk?
"..si..sinii bareng ayahh" kataku sembari mengangkat Koi dari kasurnya dan meletakkannya dalam gendonganku. Koi masih menangis saat kubawa keluar. Aku menggoyang-goyangkan badanku untuk menenangkannya.
"Koi kenapa?" Tanya kak Bima yang langsung kujawab dengan gelengan.
"Tiiiiiinnn!!! Tiiiiin!!!" Kalian tau kan itu bunyi klakson mobil siapa? Langsung saja aku berjalan sambil menggendong Koi keluar rumah dan membukakan pagar untuk Glenn agar mobilnya bisa masuk.
Setelah memasukkan mobilnya kedalam garasi, Glenn lalu menghampiriku dengan sebuah bungkusan ditangannya. "Oohh anak papa yang cakep udah bangun rupanyaa". Lalu ia mengambil Koi dan menggendongnya.
"Oh aku lupa" Glenn mencium dahiku. "Ini aku tadi beli bubur bayi. Dan juga beberapa lumpia. Kamu suka lumpia, 'kan?" Yang langsung kujawab dengan anggukan. "Didalam ada Bima yah?". Aku lalu mengangguk. Sesaat kemudian ekspresi Glenn berubah menjadi datar. "Ayo kita masuk".
Koi masih menangis saat kami masuk kedalam rumah. Mata kak Bima seperti terbakar saat melihat tanganku digandeng oleh Glenn. Tapi aku juga bisa melihat sedikit kepasrahan dalam tatapannya.
"Yo! Apa kabar" ucap Glenn
"Kabar baik" kak Bima bangkit lalu bersalaman dengan Glenn. Seperti, ada paksaan. Dan ketidak ikhlasan.
Tapi untuk apa?
"Wah, ada waffle nih. Kau yang bikin?"
"Yo i. Kalau kau mau nanti akan kuajarkan Nial"
Glenn menjatuhkan bokongnya dengan pelan ke atas sofa. "Anak papa cakep.. udah jangan nangis terus.. kasihan ayahmu itu"
Aku meraih Waffleku dan memakannya. Aku berusaha fokus pada Merry Potret akan tetapi ekor mataku tak bisa berhenti menatap kak Bima yang sepertinya sedang menahan sesuatu. Apa kak Bima ingin buang air besar yah?
"Sayang, aku gerah nih.. siapin air panas yah di bath tub. Yah?"
Aku tersedak karena panggilan itu. Ini pertama kalinya Glenn memanggilku sayang didepan seseorang. Aku reflek langsung melotot pada Glenn, tapi yang ditatap malah fokus pada anaknya sambil melepaskan kancing kemejanya.
Dan juga. Aku mendengar sebuah dengusan dari kak Bima. Cukup keras. Cukup berisik. Karena kak Bima mendengus berkali kali.
"Ayolah.. pleasee" Glenn memasang tampang memelasnya padaku.
Baiklah. Baiklah.
Aku berdiri dan meninggalkan Glenn dan kak Bima lalu berjalan ke kamar mandi. Semoga saja tidak terjadi perang dunia ke-7 , atau paling tidak semoga tak satupun spesies penghuni Ragunan Zoo yang akan memenuhi seisi rumah.
@balaka @3ll0 @bianagustine @new92 @cute_inuyasha @lulu_75 @d_cetya @Tsunami @arifinselalusial @keanu_ dan gue lupa siapa lagi ._. maaf maaf