It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Moga lancar terus updatenya ampek tamat,gak cuman diawal aja [-O<
Nial, dari pada nonton sinetron, mending nonton anime sini bareng aku. Aku punya banyak loh, ada genre romance, gore, horror, mystery, supranatural, adventure, sport, action, comedy, drama, fantasy, matrial arts, mecha, psychological, school life, sci-fic, Slice of Life, shoujo, shonen, dan yang gak ketinggalan, YAOI! ayo sini sini #seretNial
Moga Kisah asmara TSnya langgeng ampek -eh- Kakek-kakek ato kakek-Nenek nih?
Nial : Anime? Aku ga suka kartun @Tsu_no_YanYan . Maaf yah tapi menurut aku kartun tuh ngebosenin
Author : Heh ajakan orang baik malh dihina .
Nial : tapi.. tapi..
Glenn : Udah minta maaf aja *sambertanganNial*
Bima : eh NGAPAIN PEGANG PEGANG TANGAN NIAL!?
Author : ya ampun jadi pada ngaco nih . Maaf
lol
ayo lanjut lagi ts! *ditampar
Lihat! Dia menggerak gerakkan bibirnya! Ah lucu sekali . Apa begini perasaan semua orang tua di dunia? Tiba tiba aku sebelah tangan Glenn merangkulku kedalam pelukannya dan satu tangannya lagi membelai kepala bayi itu .
"Dia tampan yah"
Aku setuju . Apapun kata yang berarti indah yang ditujukan pada anakku ini . Aku setuju . Eh , anakku?
"Kau tampak benar benar bahagia , Nial"
Sejelas itukah? Benar . Aku memang bahagia saat ini . Glenn tiba tiba merogoh sakunya dan mengeluarkan ponsel . "Aku akan mengabadikan momen ini . Say cheese!" Klik! Dan sebuah foto tersimpan di dalam ponselnya .
"Lihat . Kau tersenyum disini" Glenn meliatkan hasilnya padaku . Pandanganku bukan tertuju pada diriku atau Glenn . Tapi bayi ini .
"Aku akan memanggilnya Phillips Rialen"
Enak saja!Aku yang harusnya memberi nama . Aku menggeleng dan melotot pada Glenn .
"Kau tidak suka?" aku mengangguk . Tentu saja! Phillips dan Rialen terdengar sangat keren untuk nama seorang anak lelaki . Tapi sangat aneh jika dicampurkan .
"Koi"
"Excuse me?" sambung Glenn
"A.. aku akan memberinya nama Koi" Ya . Aku pikir nama itu tepat untuknya . Glenn menatapku lagi dengan tatapan meneduhkannya itu .
"Koi . Nama yang bagus" Ia kembali mengeratkan pelukannya padaku . Dan terus memperhatikan , Koi .
Tangan koi meraba raba badanku . "Lihatlah ia lucu jika bergerak" kata Glenn . Gerakannya semakin aktif hingga .
"AAAAAH!!" Aku terpekik .
Ia menggigit dadaku .
-----------------
"Kau yakin tak mau membawa kaset kaset Cinta Henny ini?" tanya kak Bima mengangkat sebuah kotak yang berisikan koleksi kaset Cinta Henny-ku .
Aku mengangguk . Aku sadar bahwa setelah Koi pulang kerumah besok , aku tak akan punya banyak waktu lagi untuk beristirahat dan menonton ulang Cinta Henny . Aku akan disibukkan dengan anakku itu . Eh , anakku lagi? Rasanya masih mustahil .
"Baiklah . Kau pergi saja dulu keatas mobil . Biar aku yang mengangkat yang kursi goyangmu ini"
Aku melakukan perintah kak Bima dan segera turun menuju mobil pick-up yang membantuku untuk memindahkan barang barang . Diikuti oleh kak Bima dibelakangku .
Setelah siap , kami kemudian melaju menuju rumah .
"Ehm.. Nial?" kak Bima masih fokus pada jalanan . Ia terlihat sedikit kikuk .
"Apa kau benar benar harus membawa pulang anak itu?"
Aku mengangguk . Aku tak tega jika meletakkannya di Panti Asuhan .
"Kau yakin?"
Aku kembali mengangguk . Kak Bima melirikku sebentar sebelum kemudian kembali fokus pada jalanan . "Aku takut dengan anak kecil"
Hah? Masa? Orang yang berbadan besar ini takut dengan anak kecil? Aku berusaha menahan tawaku sekarang .
"Jangan mengejekku!" ia mendengus sebal . "Tapi aku bisa mengerti perasaan orang tua baru sepertimu"
Aku menyunggikan senyumku padanya . "Kau tahu , setiap orang berkata bahwa masa masa terindah dalam hidup itu ialah menghabiskan waktu bersama keluargamu" Ia melirikku sebentar dan kemudian kembali fokus . "Ingin rasanya aku menjdikanmu keluargaku"
Kakak ini bicara apa?Ia kan sudah seperti kakak sendiri bagiku . Tentu ia telah menjadi bagian hidupku . Keluargaku .
"Kenapa kau menatapku seperti itu?"
Aku menggeleng .
"Ah apa kepulangan anakmu besok harus dirayakan?"
Aku mau! Seandainya punya uang .
"Sayang sekali besok aku harus kerja pagi pagi sekali . Kritikus makanan akan mengunjungi tempat kerjaku"
Oh.. jadi begitu . Biar aku saja sama Glenn yang menjemputnya pulang .
"Kau tak berencana melupakanku untuk mengantarkan anakmu itu pulang ,kan?"
Eh? Kak Bima tau darimana?
"Aku pasti besok akan menemanimu pulang . Aku janji . Aku yakin bisa izin sebentar"
Baiklah . Kurasa itu cukup bagus . Rasanya aku bagaikan melayang layang diudara , karena sebentar lagi aku akan menjdi orang tua.
"Ngomong ngomong , kenapa kau daritadi selalu mengusap dada sebelah kirimu?"
---------------
Author : itu beda lagi , bego *jitakNial*
"Eh kau jangan berdiri disana . Bantuin"
Senang rasanya bisa melihat kak Bima dan Glenn akur saat mendekorasi ruangan kosong yang akan dipakai untuk menjadi kamar Koi . Kau tahu? Glenn ternyata benar-benar serius ingin merawatnya .
Ketika aku baru sampai didepan rumahnya , aku telah disambut Glenn didepan pintu dengan senyumannya yang merekah . Ia langsung menarikku masuk kedalam dan meninggalkan kak Bima diluar .
Ketika aku masuk , Glenn langsung mengarahkanku pada 2 buah ruangan kosongnya
"Kau bisa meletakkan barang barangmu disini" Tunjuknya pada sebuah ruangan "Dan disebelahnya akan menjadi ruangan Koi" .
Aku langsung mrmbuka pintu dan mengecek keadaan calon kamar Koi dan kamarku tentunya . Kamarku cukup besar , seperti kamarnya Glenn . Hanya saja tak memiliki TV . Aku sengaja tak membawa TV usangku karena takut hanya akan membuat sumpek saja . Karena , Glenn sudah memiliki 2 TV dirumahnya . Jadi untuk apa repot repot?
Tak perlu ku deskripsikan bagaimana ekspresiku ketika melihat kamar Koi pada kalian .
Yang penting , sekarang kami hanya perlu membawa Koi pulang .
********
"Dugaanku benar . Tori lah yang melakukan perbuatan keji itu!"
Glenn mencomot popcorn yang ada di pangkuanku sambil menonton Cinta Henny . Kak Bima yang tau bahwa aku penggemar Nikita April -Aktris pemeran Henny- mengingatkan ku bahwa hari ini adalah episode terakhir Cinta Henny season 17 .
Sementara itu kak Bima sibuk dengan ponselnya di sebelah kiriku. Ia melirik aku dan Glenn yang tengah fokus sekali kali .
"Aku tak menyangka kalau Tori tega melakukan itu" kicau Glenn lalu kembali mengambil pop corn . "Aku yakin sebentar lagi Henny pasti akan ditemukan"
Ya! Henny tak mungkin mati dalam kecelakaan mobil rekaan Tori itu . Ya ampun apa yang harus kulakukan jika Henny mati? Itu kan artinya sinetron ini akan tamat . Aku yakin Henny masih hidup!
"Fokus banget nontonnya" Kak Bima memasukkan ponselnya kedalam saku celananya . Dan ia berdiri . Mau kemana sih? Ini kan lagi seru serunya . "Mau ke WC" . Dan dia beranjak pergi
Tersisa aku dan Glenn . Kami kembali fokus menatap layar melihat kelanjutan kisah Henny . Tuh kan! Henny tuh masih hidup! Ngga mungkin dia mati!
"Henny! Sayang!Kau tak apa-apa?" Lihatlah , bahkan Daffa -kekasih Henny- sampai terharu haru begitu . Ah kapan yah aku bisa memiliki orang seperti itu . Yang juga mencintaiku .
"Hei . Popcornnya habis" Aku menoleh pada Glenn lalu turun menuju mangkuk popcornnya . Benar , popcornnya habis . Padahal Cinta Henny nya masih 15 menit lagi .
"Nial?"
Aku melirik Glenn .
"Ayo kita tidur sekarang"
Setidaknya aku sudah memiliki kamar sendiri sekarang , disamping kamar Koi . Aku mengangguk dan mematikan TV . Nonton tanpa pakai camilan itu , rasanya nggak lengkap! Aku berdiri dan juga diikuti Glenn . Aku berjalan ke arah kamarku .
"Eh . Kau kenapa jalan kesana?"
Kenapa? Didalam ruangan itu kan terdapat barang barangku .
"Nggak . Kau tidur didalam aja . Bareng aku" ajak Glenn sambil menarik tanganku .
Kak Bima melihat itu dan langsung menegang , "Heh kenapa narik narik tangan Nial?!"
Ya ampun , apa bakal perang lagi?
"Mau ngajakin tidur bareng"
Ah , Glenn. Sebaiknya aku tidur sendirian saja didalam kamar .
"Nggak boleh! Nial tidur disampingku hari ini . Didalam kamarnya"
"Heh aku duluan yang ngajak!"
Kak Bima lalu juga menarik tanganku . "Ayo kita masuk kamar , Nial"
"Ngapain tuh? Nial tidur bareng aku!"
"Bareng aku!"
"Heh! Liat aja Nial tuh maunya tidur ama calon papa Koi! Aku!" Glenn menarik tanganku
"Aku orang yang bakal jadi Papa Koi!" kak Bima menarik tanganku.
Ya ampun mereka menarik narik tanganku lagi . Aku yakin tanganku bertambah panjang sekitar 2cm gara gara ini .
'''''''
"Selamat malam , Nial" lalu Glenn mencium keningku .
"Selamat malam , Nial-ku" dan kak Bima mencium pipiku .
Aku menyesali keputusanku yang lebih memilih tidur di kamar Glenn . Dan diapit oleh 2 berbadan indah yang bertelanjang dada di samping kiri dan kananku .
****
Cahaya pagi membangunkanku dari tidur . Tak ada siapapun lagi diatas kasur berukuran king sized ini . Mereka kembali meninggalkanku . Lagi .
"Kriiit" pintu kamar terbuka . Ah itu pasti kak Bima lagi . Oh , itu Glenn . Rambutnya basah . Sepertinya baru saja selesai mandi . Ia tersenyum padaku dan aku juga membalas senyumannya .
"Nyenyak tidurnya?" . Glenn , bagaimana aku bisa nyenyak tidur jika kalian berdua tadi malam terlalu rusuh tidurannya? Aku anggukan saja kepalaku . Aku tak mau membuat masalah pagi pagi seperti ini .
"Selamat pagi" Glenn duduk di pinggir kasur dan mengacak acak rambutku . "Kau kelihatan kusut sekali pagi ini . Bima sudah pergi bekerja 3 jam yang lalu . Kau mau ikut aku ke Rumah Sakit?"
Kenapa? Apa yang akan aku lakukan disana?
"Kau bisa menemani aku melayani pasien seharian sih jika kau mau" Glenn terkekeh . Tiba tiba ia mengenggam tanganku . Aku kembali menatapnya . "You know , menurutku Rumah Sakit menjadi lebih ramai jika kau datang"
OMG . Where's mirror? I've got to be blushed right now . Glenn! Ini masih pagi! Jangan menggombaliku
"Dokter yang menangani Koi tadi menelfonku . Katanya keadaan Koi sudah benar benar stabil dan bisa dibawa pulang siang ini" Aku dan Glenn melihat jam . "Pukul 14:000 nanti aku akan menjemputmu . Bagaimana?"
Ah . Tapi kak Bima sudah janji akan mengantarkanku kerumah sakit nantinya .
"Kau tak mau?"
Aku menggeleng . Bukan seperti itu, Glenn!
"Kau tak mau menjemput Koi?"
Tentu aku mau!
"Kau akan pergi ke rumah sakit sendirian?"
Tepatnya diboncengi kak Bima , Glenn!
"Ehmm.. kau diboncengi Bima?"
Nah benar!Aku mengangguk . Glenn berdiri dan merapikan dirinya di cermin . "Baiklah , aku akan berangkat sekarang"
Kenapa? Apa yang salah dengan anggukanku tadi?
"Eh kau jangan berdiri disana . Bantuin"
Senang rasanya bisa melihat kak Bima dan Glenn akur saat mendekorasi ruangan kosong yang akan dipakai untuk menjadi kamar Koi . Kau tahu? Glenn ternyata benar-benar serius ingin merawatnya .
Ketika aku baru sampai didepan rumahnya , aku telah disambut Glenn didepan pintu dengan senyumannya yang merekah . Ia langsung menarikku masuk kedalam dan meninggalkan kak Bima diluar .
Ketika aku masuk , Glenn langsung mengarahkanku pada 2 buah ruangan kosongnya
"Kau bisa meletakkan barang barangmu disini" Tunjuknya pada sebuah ruangan "Dan disebelahnya akan menjadi ruangan Koi" .
Aku langsung mrmbuka pintu dan mengecek keadaan calon kamar Koi dan kamarku tentunya . Kamarku cukup besar , seperti kamarnya Glenn . Hanya saja tak memiliki TV . Aku sengaja tak membawa TV usangku karena takut hanya akan membuat sumpek saja . Karena , Glenn sudah memiliki 2 TV dirumahnya . Jadi untuk apa repot repot?
Tak perlu ku deskripsikan bagaimana ekspresiku ketika melihat kamar Koi pada kalian .
Yang penting , sekarang kami hanya perlu membawa Koi pulang .
********
"Dugaanku benar . Tori lah yang melakukan perbuatan keji itu!"
Glenn mencomot popcorn yang ada di pangkuanku sambil menonton Cinta Henny . Kak Bima yang tau bahwa aku penggemar Nikita April -Aktris pemeran Henny- mengingatkan ku bahwa hari ini adalah episode terakhir Cinta Henny season 17 .
Sementara itu kak Bima sibuk dengan ponselnya di sebelah kiriku. Ia melirik aku dan Glenn yang tengah fokus sekali kali .
"Aku tak menyangka kalau Tori tega melakukan itu" kicau Glenn lalu kembali mengambil pop corn . "Aku yakin sebentar lagi Henny pasti akan ditemukan"
Ya! Henny tak mungkin mati dalam kecelakaan mobil rekaan Tori itu . Ya ampun apa yang harus kulakukan jika Henny mati? Itu kan artinya sinetron ini akan tamat . Aku yakin Henny masih hidup!
"Fokus banget nontonnya" Kak Bima memasukkan ponselnya kedalam saku celananya . Dan ia berdiri . Mau kemana sih? Ini kan lagi seru serunya . "Mau ke WC" . Dan dia beranjak pergi
Tersisa aku dan Glenn . Kami kembali fokus menatap layar melihat kelanjutan kisah Henny . Tuh kan! Henny tuh masih hidup! Ngga mungkin dia mati!
"Henny! Sayang!Kau tak apa-apa?" Lihatlah , bahkan Daffa -kekasih Henny- sampai terharu haru begitu . Ah kapan yah aku bisa memiliki orang seperti itu . Yang juga mencintaiku .
"Hei . Popcornnya habis" Aku menoleh pada Glenn lalu turun menuju mangkuk popcornnya . Benar , popcornnya habis . Padahal Cinta Henny nya masih 15 menit lagi .
"Nial?"
Aku melirik Glenn .
"Ayo kita tidur sekarang"
Setidaknya aku sudah memiliki kamar sendiri sekarang , disamping kamar Koi . Aku mengangguk dan mematikan TV . Nonton tanpa pakai camilan itu , rasanya nggak lengkap! Aku berdiri dan juga diikuti Glenn . Aku berjalan ke arah kamarku .
"Eh . Kau kenapa jalan kesana?"
Kenapa? Didalam ruangan itu kan terdapat barang barangku .
"Nggak . Kau tidur didalam aja . Bareng aku" ajak Glenn sambil menarik tanganku .
Kak Bima melihat itu dan langsung menegang , "Heh kenapa narik narik tangan Nial?!"
Ya ampun , apa bakal perang lagi?
"Mau ngajakin tidur bareng"
Ah , Glenn. Sebaiknya aku tidur sendirian saja didalam kamar .
"Nggak boleh! Nial tidur disampingku hari ini . Didalam kamarnya"
"Heh aku duluan yang ngajak!"
Kak Bima lalu juga menarik tanganku . "Ayo kita masuk kamar , Nial"
"Ngapain tuh? Nial tidur bareng aku!"
"Bareng aku!"
"Heh! Liat aja Nial tuh maunya tidur ama calon papa Koi! Aku!" Glenn menarik tanganku
"Aku orang yang bakal jadi Papa Koi!" kak Bima menarik tanganku.
Ya ampun mereka menarik narik tanganku lagi . Aku yakin tanganku bertambah panjang sekitar 2cm gara gara ini .
'''''''
"Selamat malam , Nial" lalu Glenn mencium keningku .
"Selamat malam , Nial-ku" dan kak Bima mencium pipiku .
Aku menyesali keputusanku yang lebih memilih tidur di kamar Glenn . Dan diapit oleh 2 berbadan indah yang bertelanjang dada di samping kiri dan kananku .
****
Cahaya pagi membangunkanku dari tidur . Tak ada siapapun lagi diatas kasur berukuran king sized ini . Mereka kembali meninggalkanku . Lagi .
"Kriiit" pintu kamar terbuka . Ah itu pasti kak Bima lagi . Oh , itu Glenn . Rambutnya basah . Sepertinya baru saja selesai mandi . Ia tersenyum padaku dan aku juga membalas senyumannya .
"Nyenyak tidurnya?" . Glenn , bagaimana aku bisa nyenyak tidur jika kalian berdua tadi malam terlalu rusuh tidurannya? Aku anggukan saja kepalaku . Aku tak mau membuat masalah pagi pagi seperti ini .
"Selamat pagi" Glenn duduk di pinggir kasur dan mengacak acak rambutku . "Kau kelihatan kusut sekali pagi ini . Bima sudah pergi bekerja 3 jam yang lalu . Kau mau ikut aku ke Rumah Sakit?"
Kenapa? Apa yang akan aku lakukan disana?
"Kau bisa menemani aku melayani pasien seharian sih jika kau mau" Glenn terkekeh . Tiba tiba ia mengenggam tanganku . Aku kembali menatapnya . "You know , menurutku Rumah Sakit menjadi lebih ramai jika kau datang"
OMG . Where's mirror? I've got to be blushed right now . Glenn! Ini masih pagi! Jangan menggombaliku
"Dokter yang menangani Koi tadi menelfonku . Katanya keadaan Koi sudah benar benar stabil dan bisa dibawa pulang siang ini" Aku dan Glenn melihat jam . "Pukul 14:000 nanti aku akan menjemputmu . Bagaimana?"
Ah . Tapi kak Bima sudah janji akan mengantarkanku kerumah sakit nantinya .
"Kau tak mau?"
Aku menggeleng . Bukan seperti itu, Glenn!
"Kau tak mau menjemput Koi?"
Tentu aku mau!
"Kau akan pergi ke rumah sakit sendirian?"
Tepatnya diboncengi kak Bima , Glenn!
"Ehmm.. kau diboncengi Bima?"
Nah benar!Aku mengangguk . Glenn berdiri dan merapikan dirinya di cermin . "Baiklah , aku akan berangkat sekarang"
Kenapa? Apa yang salah dengan anggukanku tadi?