It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Jangan panjangin yang lain tapi :P
kalo update aku di mention juga dong .. (^○^)
"Kyaaaaaah!!!! Adam!! From the O to the M to the G. O Em Jiiiiiiih tadi lo keren bingiiiiz!!" Ini nih yang bikin gue keder kalau habis manggung di kantin. Gue dan Yoga mencoba tak menghiraukan Yuyun yang masih kayak orang kesurupan kalau ketemu gue abis jam istirahat. "Lo before this kereeen very!!!" Dan yang bikin gue makin males , ini kuntilanak (rambutnya panjang banget ngelewati pantat. Mana dicat merah lagi kayak Trio Macan) pede banget ngomong pake bahasa inggris yang hancur banget.
"Gue mau duduk dulu. Oke?" Kata gue sambil menyuruhnya pergi dari depan bangku gue. Sementara Yoga ngikut duduk disamping gue. Si Kunti malah duduk di meja didepan gue.
"Lo before song-ing (maksudnya nyanyi kali) nya parah crazy euy!! Uyun teh jadi numpahin mitbol gitu"
"Mitbol apaan?" Tanya Yoga keheranan
"Helllaaaaw! Puh-Leaaase from the Kam to the Seu to the Pay. Ewhhhh. Mitbol itu baso kali, Yogeng" pede banget bilangin Yoga kamseupay.
"Nama gue Yoga, dan gue ngga kamseupay"
"Yuyun tadi sampai...." gue membiarkan Yuyun berbicara sendirian lalu mengeluarkan earphone dari dalam tas dan langsung menyetel lagu Highway Don't Care di HP plus, dengan volume super gede. Yuyun tuh kalau mulutnya udah kebuka,lo bakal , bahkan harus butuh kekuatan Kyuubi nya Naruto untuk bisa menghentikannya. Errr. Sementara gue mendengarkan musik, Yoga lebih memilih menyibukkan bukunya dengan komik Hentai yang katanya baru dibeli kemarin di toko loak. Di gramedia ngga ada, katanya loh ya.
Pas gue lagi asik asiknya menikmati melodi yang dimainkan Keith Urban pada akhir lagu ini, tiba tiba gue melihat orang orang di pintu kelas gue jadi pada rame. Yuyun juga kayaknya udah berhenti ngomong.
"Eh, ga. Apaan tuh?"
Yoga menurunkan komik dari wajahnya, "Entah". Singkat. Padat. Tepat. Dan jelas banget jawabannya
"Tau ngga Yun?" Tanya gue
"I don't tau. Times aja there's pipel gitu yang berantem"
"People, Yun" ralat gue.
"Ya apalah. I don't ker" ngga ada gunanya gue interupsi lagi. Seseorang , lebih tepatnya beberapa orang kemudian memasuki kelas. Kalau gue liat dari selangkangannya,maksud gue wajahnya. Ini pasti kelas 12. Mereka berjalan kemeja gue dibagian paling belakang.
"Lo" kata salah seoràng dari mereka yang segera gue ketahui namanya Udin dari nametag. Padahal wajahnya Western banget loh keliatannya. "Kumar mau ngomong 4 mata"
Huh? Kurma? Eh,Kumar? "Ngapain?" Yoga akhirnya menutup komik hentai yang ia baca setelah gue balik bertanya pada Udin.
"Ada sesuatu. PENTING" katanya.
"Dam, Kumar ngapain?"tanya Yoga yang gue jawab dengan gelengan. Akhirnya gue berdiri sambil tetap mengalungkan earphone pada leher dan mengikuti orang orang itu keluar kelas. Like seriously, what the hell? Apa jangan jangan Kumar tau sesuatu tentang kejadian di kantin? Tapi, Kumar kan tempat tongkrongannya bukan di kantin Mbak Jarwo.
Yoga sengaja ngga ngikutin gue karena dia masih ngelanjutin komik hentainya, dasar mesum. Wait, hehe gue juga sih. Loh.
Beberapa menit kemudian, bener dugaan gue. Gue dibawa ke atap. Bukan, bukan genteng. Tapi atap sekolah. Lebih tepatnya bagian puncak sekolah. Gue udah pernah beberapa kali sih kesini. Diajakin Kevin. Trus dikenalin. Sampai akhirnya (gue juga ngga tau kenapa) Kumar udah meng-claim gue sebagai salah satu miliknya (anak buahnya). Bahkan Wakil Presiden geng Anti-Koi buatannya ini membacakan peraturan dan juga akibat jika melanggar. Hiiy ngeri kalau dihukum kayak gitu. Hiiy! Gue suka puncak sekolah, pernah liat atap sekolahnya Nobita? Nah kurang lebih ngga begitu. Atapnya kaya di gedung gedung lantai tinggi gitu loh. Ya gitu gitu deh.
Sinar matahari siang kemudian menyilaukan mata gue. Didaerah sekolah gue engga ada yang lebih tinggi bangunannya dari tempat gue berdiri sekarang. Makanya mata gue suka silau kalau siang siang kesini. Gue melihat seseorang tengah bersandar pada salah satu dinding.
Namanya Kumar. Gue lebih doyan manggil Kurma. Aslinya sih Adam bin Kumaruddin. Keturunan Malaysia. Lebih lama di Indonesia sih. Dia pernah cerita kalau keluarganya tuh ga jelas banget. Kakeknya Jerman, Neneknya Jepang. Ibunya India, Ayahnya Thailand. Ah gue juga ngga ngerti ama silsilah keluarganya.
"Yo Adam!" Kumar bangkit dari duduknya lalu high-five dengan tangan gue. "Udah lama gue ngga ketemu lo" dia melingkarkan tangannya di bahu gue dan mengajak gue ketempatnya duduk tadi.
"Perasaan baru ketemu seminggu yang lalu deh" Kita lalu duduk. Gue bersandar pada dinding dan dia juga. Kami duduk di sisi yang tak terkena cahaya matahari. "Kok rasanya udah lama banget yah?"
"Mana gue tau" ucap gue.
Kemudian hening. Kenapa bel selanjutnya belum dibunyiin ya?
"Lo, masih ingat dengan peraturan geng ini kan?"
**
'This is, the part when i say i don't wanna
I'm stronger than i've been before
This is, the part when i break free. Cause i can't resist it no more'
Alunan suara Ariana Grande menyeruak masuk kedalam indra pendengaran gue saat sudah sampai di bengkel. Koi meninggalkan gue begitu kita sampai, karena emang gue yang minta sih. Setelah meminta kunci motor, gue langsung cabut dan men-starter motor matic gue. Udah jalan. Nyaman. Hoho. Bisa diajak balap balapan lagi kayaknya.
Gue kemudian mulai melaju diatas jalanan. Dari sini ke Jalan Raya Persimpangan Akhirat kayaknya sepi banget. Hari ini gue ada schedule buat latihan. Jadi, gue bisa terbebas dari ikan jahannam. Huahahahahaha
'Dddddrrrrrrrrt' duh HP gue kenapa bergetar sih? Gue menepikan motor sebentar.
From: +6288xxx
Adam bawa motornya hati hati! Jangan ngebut ya -Koi
Gah! Sejak kapan ini anak dapet nomor hp gue? Langsung aja tuh pesan gue hapus. Eh, jalanan makin sepi aja nih kayaknya. Lebih asik sambil denger lagu kayaknya. Gue lalu memasang earphone yang masih terkalung di leher dan memainkan playlist selanjutnya. Wah. Lagu Ariana Grande lagi nih. Lanjut jalan lagi ah
'I've cried enough tears to see my own reflection in them.
And then it was clear, i can't deny i really miss him
To think that i was wrong,
I guess you'll don't know what you got 'till it's gone
Pain is just the consequence of love
I'm saying sorry for the sake of us'
Suara Ari emang topcer deh. Setelah belok dari pertigaan tadi, kayaknya makin kesini makin sepi deh ini jalan. Kayaknya kalau cepat dikit nggak apa-apa yah. Sekilas pandangan gue terfokus pada kios pedagang ikan di pinggir jalan. Ah tuh kan jadi keingat Koi lagi!
'He was my everything to we were nothing.
And it's taking me a lot to say' HP gue kembali bergetar. Ini pasti Koi. Sialan!
'But now that he's gone, my heart is missing something' lagi lagi HP gue bergetar.
'So it's time to push my pride away' Gue semakin melajukan kendaraan gue. Bodo. Apa hak dia ngelarang gue buat ngebut bawa motornya?
"TIIIIIIIIIINNN!!!!!!" . "BRAAKK!!"
'You are.. you are.. you are..' semuanya berputar. Hitam. Kepala gue..
'My everything..'
,
Terus Kumar namanya juga ada Adamnya?
Terus itu lagunya Ariana lagi?
Terus Abub fans nya Ariana? Udah donlot semua lagu di album My Everything? Aku udah lamaaa X///D *gak ada yg tanya deh*
Terus nabrak deh si Adam. Gak mention aku sih. xD