It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Rizky datang ke rumahku tepat pukul 00.00 untuk memberikan kejutan ulang tahunku, saat ini di rumah nenek juga ada mama yang kemarin baru datang, kami berempat, aku, Rizky, mama dan nenek berada di kamarku.
"Met ultah ya Ta.. Semoga panjang umur." Rizky duduk di sampingku dengan membawa kue yang di atasnya berdiri lilin angka 18.
Aku mengangguk mengucek-ngucek mataku(sapa tau ad beleknya..hehe)."Koq malem-malem gini sih, bangunin seisi rumah aja, kan bisa besok pagi-pagi kamu kesininya, Ky."
Mama langsung memelukku"Panjang umur ya sayang, mama sayang kamu." Mama tiba-tiba menangis memelukku erat, nenek juga kemudian memelukku ikut menangis.
"Udah ma, nek.. Tirta juga sayang mama sama nenek." aku mencoba menenangkan mama dan nenekku, tetapi mataku melihat ke arah Rizky yang masih diam melihat kami.
Mama dan nenek melepas pelukannya, dan mulai meredakan air mata mereka, mmungkin mereka sadar ada Rizky yang sedang memperhatikan kami.
"Tiup lilinnya dong, pegel nih tangan." Rizky mulai mencairkan suasana.
"Ini siapa yang nyiapin kuenya?" Karena yang aku tahu mama gak pernah bangunin aku dan nyiapin kue malam-malam ultah aku, mama sibuk, aku maklum. Mama datang kesini juga karena kebetulan waktunya, dua minggu sekali mama dateng nemenin aku brobat, dari jakarta ke kota ku cuma 3 jam perjalanan klo naik pesawat.
"Aku..hehe" Rizky nyengir.
"Cepat di tiup lilinnya sayang..!" nenek mengusap kepalaku.
"Doa dulu!" Rizky menghentikan mulut ku yang udah mau niup tuh lilin.
Aku cuma meliriknya, lalu berdoa dalam hati.
"Huuf..huuf" aku langsung meniup lilin setelah doaku selesai.
....
Setelah kejutannya selesai mama dan nenek kembali ke kamar masing-masing, dan Rizky, huh dia ijin pada mama dan nenek untuk tidur disini malam ini.
"Ta, aku punya hadiah buat kamu." Rizky mengeluarkan sesuatu dari kantong jaketnya.
"Hadiahnya harus mahal ya." kataku bercanda.
"Huh yang di nilai itu ketulusannya bukan harganya."Rizky memberikan hadiahnya.
"Itu cuma alasan dari orang yang pelit! Koq kecil sih kotaknya." aku melirik kotak kecil yang sekarang ada di tanganku.
"Huh balikin sini klo gak mau! Protes aj, makasih kek gitu!" Rizky mencoba merebutnya kembali dari tanganku tapi gak berhasil.
"Hehe becanda.. Maksih ya.." Aku langsung merobek kertas kado yang membungkusnya dengan paksa. "Apa ini?" aku pandangi bentuknya benda kecil perak berbentuk seperti burung.
"Itu bisa bunyi loh, coba tiup..hehe" Rizky menjelaskan.
Aku langsung meniupnya "priwiitt..priwitt.." begitu suara yang keluar dari si burung. "Ini priwitan?" aku tunjukin priwitan berbentuk burung itu tepat di depan hidungnya.
"Haha, iya itu gandulan kalung yang bisa juga di jadiin priwitan.." Rizky tertawa.
"Kalungnya mana?"
"Kalungnya kamu beli sendiri..haha" Rizky tertawa puas.
"Dasar peliiitt.." Aku langsung menubruknya, dan kami berguling-guling di atas tempat tidurku, aku lancarkan seranganku dengan mengelitikinya(Rizky gak tahan geli) tanpa ampun. "Hahaha rasain, rasain ya, sukurin gak ada ampun.."
Rizky teriak-teriak minta ampun sampai aku kecapekan baru aku sudahin seranganku. Aku terlentang di sampingnya.
"Huh payah nih, masa aku yang di serang tapi kamu yang ngos-ngosan sih Ta." Rizky masih tengkurap, menaikan kepala untuk melihat le arah ku.
"Nih.." Rizky mengulurkan seuntai kalung perak tepat di atas hidungku. "Di pake ya? Dan jangan lupa bilang maksih.." Dia tersenyum jahil padaku.
"Wah ngerjain nih.." aku rebut kalung itu dari tangannya.
"Sini aku bantu pakainya!" Rizky duduk bersila menghadapku.
Aku bangun dan duduk membelakanginya. Ku rasakan jari-jari tangannya di tengkuk ku saat dia sibuk mengaitkan kalung di leher ku.
"Ky, aku boleh peluk gak?" ku balikan tubuhku menghadapnya.
Rizky membentangkan kedua tangannya "Sini.."
Aku peluk erat Rizky, dan membisikan di telinganya "Makasih Ky.." Aku cinta kamu ky.. Aku melanjutkan kata-kata itu dalam hatiku.
Ya aku belum berani mengungkapkan rasa itu ke Rizky, aku belum siap akan reaksi Rizky jika dia mengetahuinya, aku tahu Rizky sayang sama aku, tapi klo cinta? Aku tidak akan berharap banyak. Paling tidak untuk saat ini rasa sayang Rizky buat aku sudah lebih dari cukup. 'Tuhan, aku ingin hidup lebih lama untuk bisa bersamanya..'
Ini true storya puya ts?
Cubit perut ko @Tsunami ya ndut.wek