It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
16.48
Rika: kadonya udah di buka? Suka gk Ta?hehe
Aku balas : belum di buka, hehe tdi smpe rmh langsung ketiduranran.
18.03
Rizky: maghrib Ta..
18.20
Mama: Sayang mama baru sampai jakarta, maaf ya mama perginya gak nunggu kamu pulang.
Aku balas: Iya ma gpp, maaf tadi Tirta ketiduran waktu mama tlp.
18.22
Rizky: Ta.. Lg apa? Udah sholat kan? Jam 8 nanti aku jmput ya, diner kita..hehe
18.50
Rizky: Angkat tlp aku ta, lagi apa sih kamu?
Aku malas bls sms Rizky, aku liat jam sudah jam 19.43
Aku bangun, ambil handuk, mau mandi dulu. Diner sama Rizky gak ya? Sekalian aku mau tanya tentang Irna. Tetapi badan ku lemas banget, huft.. Pergi gak ya?
Belum selesai aku berfikir, Rizky masuk ke dalam kamarku dan aku masih berdiri mematung dengan masih memakai celana sekolah, telanjang dada dan handuk yang aku sampirkan di bahuku.
Aku sedikit kaget melihat Rizky yang tiba-tiba ada di hadapanku, Rizky ganteng banget malam ini dengan kemeja putih yang ia kenakan.
"Kamu baru mau mandi?" Aku mengangguk.
"Baru bangun tidur ya?" Aku mengangguk lagi.
"Gak sholat maghrib?" Rizky mulai menekan suaranya.
"...."
"Pantas aja aku sms gak di balas-balas, telpon juga gk di angkat" Rizky memelankan suaranya, tapi dia kelihatan kesal.
"Maaf.." Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku, aku menundukan kepalaku, gak kuat liat tatapannya yang tajam. Tapi kenapa aku minta maaf sama dia ya?
Dari ujung kakinya aku bisa melihat Rizky berjalan mendekatiku, aku semakin menundukan kepalaku, air mata yang tidak di undang ini tiba-tiba sudah ada di ujung mataku.
Ku rasakan Rizky membelai kepala ku dengan tangannya, aku terisak, air mata ku sudah berjatuhan.
"Kamu nangis, Ta?" Rizky menundukan kepalanya, tangannya membelai rambut di dahiku, aku semakin terisak. "Maafin aku ya Ta.." deg, Rizky memelukku, tangannya mengusap-ngusap punggung dan kepalaku di tekan dengan tangan yang satu lagi untuk masuk lebih dalam pelukannya.
"Udah jangan nangis dong, mendingan sekarang kamu mandi, karna badan kamu udah bau banget..Haha"
Aku melepas pelukannya dengan kasar, ku beri dia tatapan mematikan, Rizky masih tertawa.
Aku berjalan keluar kamar, sebelum menutup pintu, aku berbalik melihatnya. "Ky, ingus aku nempel di dada kamu.Haha" Aku julurin lidah aku, tutup pintu dengan cepat, dan kabuuurrr..
"Tirtaaaa!" Aku dengar Rizky berteriak dari dalam kamarku..haha
....
Rizky mengajak ku di satu restoran terbuka, dari restoran itu kita bisa melihat ke bawah ke tengah kota, karena restorannya berada seperti di bukit.
"Makan di sini pasti mahal ya Ky?"
"...."
"Ky.."
Rizky masih sibuk saka makanannya, aku dari tadi di cuekin, pasti masih marah gara-gara tadi deh.
"Masih marah?" Rizky melirik sebentar ke arah ku, lalu balik lagi ke makanannya. "Aku pulang aj deh!" Aku mulai kesal.
"Apaan sih Ta? Aku cuma lagi mikirin sesuatu." Rizky menghentikan kegiatan makannya, dia menatap ku serius, lalu tersenyum simpul.
"Ta, tadi sore waktu kamu kerumah aku koq muka kamu pucat?"
"Ah masa sih?" aku garuk-garuk kepalaku yang tidak gatal. "Aku kecapekan mungkin, makanya tadi sampai rumah langsung ketiduran.hehe" aku coba mencari alasan.
"Koq aku merasa kalo kamu tuh ada ngerahasiain sesuatu ya dari aku."
"...."
"Aku tadi gak sengaja ngeliat botol kecil berisi pil di kamar kamu, waktu kamu lagi mandi."
"...."
Deg, aku gak tahu harus jawab apa, Rizky semakin serius menatapku, jadi ini yang buat Rizky diam dari tadi, aku gak mau Rizky khawatir karna aku.
"Vitamin." ku tarik nafas perlahan "itu vitamin buat daya tahan tubuh yang di berikan mama, karna mama khawatir sama aku." Aku tersenyum paksa, maafin aku Ky, karna aku gak bisa jujur.
"Beneran?"
"Ngapain aku bohong..hehe"
"Oke aku percaya, aku khawatir sama kamu Ta.."
"Iya Ky, makasih ya."
"Ta, kamu tahu gak, pertama kali aku ngeliat kamu, aku fikir kamu anak yang dingin dengan potongan rambut kamu yang lebih mendukung image kamu, cool bnget. Tapi waktu kita bertatapan dan aku melihat mata kamu, fikiran aku berubah, mata jernih kamu yang sendu, seakan menyimpan berlian di dalamnya. Dan aku senang banget karna kita bisa dekat, aku selalu berfikir gimana caranya agar aku bisa terus melihat kamu tersenyum." Rizky menarik nafas perlahan "Jangan tanya alasannya, karena aku juga gak tau!"
Aku hanya bisa tersenyum, kami saling menatap, aku udah gak perduli lagi pertanyaan aku tentang Irna. Rizky sayang sama aku, itu yang penting buat aku sekarang. 'Terima kasih Tuhan'
Bocoran nih aku jga gk suka sma yg sad ending..hihi