It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
pelatihan untuk menjadi detektif. Untuk menguji
kemampuan mereka dalam mengenali tersangka, ia menunjukkan orang pertama gambar selama 5 detik dan kemudian menyembunyikan gambar itu.
"Ini adalah tersangka Anda, bagaimana Anda mengenalinya?"
Jawaban orang pertama, "Itu mudah, kita akan
menangkapnya cepat karena ia hanya memiliki satu mata!"
Polisi itu berkata, "Wah, bukan itu! Itu karena saya
menunjukkan gambar tampak sampingnya." Sedikit bingung dengan respon konyol ini, ia menunjukkan gambar selama 5 detik kepada orang kedua dan bertanya kepadanya, "Ini adalah tersangka Anda, bagaimana Anda mengenalinya?"
Sambil cekikikan, orang kedua berkata, "Ha! Dia
akan terlalu mudah untuk ditangkap karena ia hanya memiliki satu telinga!"
Polisi itu dengan marahnya merespon, "Apa yang
terjadi dengan kalian berdua? Tentu saja hanya satu mata dan satu telinga karena gambarnya menghadap ke samping! Apakah itu jawaban terbaik yang bisa kalian berikan?!!" Sangat frustrasi pada saat ini, ia menunjukkan gambar ke orang ketiga dan dengan suara yang sangat datar bertanya, "Ini adalah tersangka Anda, bagaimana Anda mengenalinya? Tolong dipikir dulu sebelum memberi saya jawaban yang bodoh." Terlihat orang ketiga melihat di gambar itu dan berkata, "Hmmm... tersangka memakai lensa
kontak." Polisi penguji itu terkejut dan tidak dapat berkata- kata karena ia malah benar-benar juga tidak tahu jika tersangka memakai lensa kontak atau tidak.
"Nah, itu jawaban yang menarik... Tunggu di sini selama beberapa menit sementara saya memeriksa berkasnya dan saya akan kembali kepada Anda."
Dia meninggalkan ruangan dan pergi ke kantornya,
memeriksa file tersangka dalam komputer, dan
kembali dengan senyum berseri-seri di wajahnya.
"Wow! Aku tidak percaya itu ... itu BENAR! Tersangka sebenarnya memakai lensa kontak.
Good work! Bagaimana kau bisa membuat
pengamatan yang tajam seperti itu?"
"Itu mudah," jawab orang ketiga itu, "Dia tidak bisa
memakai kacamata biasa karena ia hanya memiliki
satu mata dan satu telinga."
Polisi penguji: "???!!!"
segera pergi mencari seorang dokter mata. Ia
menanya: "Dokter, mataku tidak bisa melihat barang yang terlalu jauh."
"O, ya? Yuk, silahkan kemari!" kata dokter.
Kemudian sang dokter mengajak pasien itu keluar. Sambil menunjuk ke angkasa dengan jari
telunjuknya, ia menanya: "Kamu lihat baik-baik, itu
apa?"
"Matahari." Jawab pasien itu tak mengerti maksudnya.
Dokter menoleh kepada pasien itu dan berkata: "Kalau begitu, kamu masih mau melihat berapa jauh lagi?"
Pasien: "????"
"Halo? Aku menelepon untuk melaporkan tetangga
saya, Susanto. Ia menyembunyikan ganja di dalam
kayu bakar di belakang rumahnya!"
"Terima kasih banyak untuk informasinya, Pak."
Keesokan harinya, polisi turun di rumah si tetangga. Mereka mencari gudang tempat kayu bakar disimpan. Menggunakan kapak, mereka membuka setiap bagian dari kayu, tetapi tidak menemukan ganja. Mereka menyumpahi sang tetangga dan meninggalkannya.
Telepon berdering di rumah tetangga. "Hei Susanto, apakah Polisi datang?"
"Ya."
"Apakah mereka memotongi kayu bakarmu?"
"Ya."
"Bagus, sekarang giliranmu untuk menelepon. Aku
butuh kebunku dicangkuli."
Dua Polisi di Kuala Kapuas menggunakan sepeda
motor mengejar tersangka dengan Toyota Avanza
menuju Banjarmasin. Ketika tersangka melewati
perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Selatan, Polisi pertama menepi dengan cepat.
Polisi satunya menepi di belakangnya dan berkata, "Hei, Poltak, kenapa kau berhenti?"
Poltak menjawab, "Dia di Banjarmasin sekarang.
Berarti Dia satu jam di depan kita, jadi kita tidak akan bisa menangkapnya."
Polisi pertama : ???!!
supermarket untuk membeli beberapa barang ketika ia melihat seorang wanita tua mengikutinya. Tanpa berpikir apa-apa, ia mengabaikannya dan
melanjutkan. Akhirnya ia pergi ke kasir, tapi dia
sudah antri duluan di depannya. "Maafkan saya," katanya wanita tua itu, "Saya minta maaf jika cara saya menatap Anda telah membuat Anda merasa tidak nyaman. Hanya saja Anda terlihat seperti anak saya, yang baru saja meninggal baru-baru ini."
"Saya sangat menyesal," jawab pemuda itu, "apakah ada yang bisa saya lakukan untuk Anda?"
"Ya," katanya, "Saat saya pergi, bisakah Anda
mengatakan 'Selamat tinggal, Ibu!'? Ini akan
membuat saya merasa jauh lebih baik."
"Tentu," jawab pemuda itu.
Ketika wanita tua itu pergi, dia berseru, "Selamat tinggal, Ibu!"
Saat ia melangkah ke kasir, dia melihat bahwa
tagihan totalnya adalah Rp.900.000.
"Bagaimana bisa?" ia bertanya, "Saya hanya
membeli beberapa barang!"
"Ibu Anda mengatakan bahwa Anda akan membayar untuk dia," kata petugas.
Sesudah habis minum kopi, majikan bertanya
kepada mereka rasanya bagaimana. Beberapa pegawainya berkata: "Wow, bagaimanapun kopi buatan luar negeri, benar-benar tak sama, rasanya lain dari yang lain! Ini bisa bikin mata melek sepanjang malam!"
Majikan berkata: "Karena kalian sudah merasa tak
ngantuk lagi, nah, malam ini mari kita bekerja
lembur."
tanpa huruf C, di simpen di museum aja.
Yang bikin LAKI-LAKI itu gagah adalah huruf L.
Kalau tanpa huruf L, pasti sudah tidak gagah lagi
alias peot.
Yang bikin BEBEK GORENG itu enak adalah huruf B. Kalau gak ada huruf B, jangan dimakan yeee.
Yang bikin BIDADARI-BIDADARI itu indah ya
DADAnya, kalau gak ada, pasti jadi temannya
kambing.
menanya: "Kamu kemari ada urusan apa?"
Orang itu berkata: "Berilah aku segelas air minum!"
Si kikir memberinya segelas susu. Orang itu merasa sangat heran dan berkata: "Semua orang
mengatakan kamu sangat pelit, tapi aku merasa kamu sedikit pun tak pelit, buktinya ialah kamu kini
telah menyedekahkan segelas susu kepada diriku."
Si kikir akhirnya mengeluh: "Kalau bukan karena
tadi ada seekor tikus jatuh ke dalam segelas susu,
segelas air minum pun aku juga takkan
memberimu."
penjara selama 3 tahun, kepala rumah penjara
mengizinkan mereka bertiga masing-masing
mengajukan satu permintaan.
Orang Amerika suka menghisap cerutu, maka ia
minta 3 kotak cerutu. Orang Prancis menyukai romantisme, maka ia minta seorang wanita cantik
untuk mendampinginya selama di penjara. Sedang
orang China berkata, ia minta sebuah pesawat
telepon yang bisa melakukan hubungan dengan
dunia luar.
Tiga tahun kemudian, yang pertama keluar dari penjara ialah orang Amerika. Dengan mulut dan
hidung penuh dijejali cerutu, ia berteriak-teriak:
"Berilah aku korek, berilah aku korek!" Jadi ternyata ia telah lupa meminta korek.
Yang kedua keluar dari penjara ialah orang Prancis. Hanya terlihat kedua tangannya sedang menggendong seorang anak kecil, sedangkan
wanita cantik yang ada di belakangnya tangannya
juga menuntun seorang anak kecil, berjalan
perlahan-lahan karena perutnya sudah nampak
menonjol besar, tak pelak lagi, di dalam perutnya ia
sedang mengandung anaknya yang ketiga. Yang keluar terakhir ialah orang China. Dengan
wajah penuh kegembiraan ia menjabat tangan
kepala rumah penjara: "Selama 3 tahun di sini, aku
setiap hari berhubungan dengan dunia luar,
daganganku tidak hanya tak rugi, malah telah
mengalami pertumbuhan sampai 500%. Untuk menyatakan rasa terima kasihku, aku memutuskan
menyumbang sebuah mobil BMW kepada Bapak!"
terhadap keluarga kerajaan. Surahmat diseret ke pengadilan dengan istri dan ibu mertuanya dan diberi hukuman fisik. Masing-masing dari mereka akan menerima 50 cambukan di bagian belakang. Namun karena keluarga kerajaan tidak ingin tampil memusuhi orang asing, mereka memberikan para tamu di negara mereka permintaan asalkan permintaan itu mampu terpenuhi. Istri Surahmat masuk pertama kali,
"Apa yang Anda inginkan untuk diri sendiri?"
"Saya ingin bantal terikat pada punggung sebelum
dicambuk."
"Oke, itu akan diberikan kepada Anda." Istri Surahmat memiliki bantal terikat di punggung
dan menerima hukumannya. Tetapi karena bantal
terlalu kecil dan algojo juga memukul beberapa kali
dengan keras, ia menerima punggung yang luka
lebam.
Berikutnya adalah gilirannya ibu mertuanya itu. "Apa yang Anda inginkan untuk diri sendiri?"
"Saya ingin 2 bantal terikat di punggung saya
sebelum dicambuk."
"Oke, itu akan diberikan kepada Anda."
Ibu mertuanya menerima lima puluh bulu cambukan, tapi hampir tidak terasa sakit karena terhalang bantal yang tebal.
Kemudian datang Surahmat sendiri.
"Apa yang Anda inginkan untuk diri sendiri?"
"Saya memiliki dua keinginan. Apakah Anda ingin
memenuhi mereka untuk saya?"
"Karena Anda adalah tamu di negara kita, kita ingin memenuhi keinginan Anda, asalkan mereka masuk
akal."
"Saya ingin 100 cambukan bukan 50."
Algojo terkejut, tapi segera menjawab, "Ya, itu
adalah keinginan yang baik, maka harus diberikan
kepada Anda. Dan apa keinginan kedua Anda?" "Saya ingin ibu mertua terikat di punggung saya.
yang mengebut melewati alat radar otomatis.
Surat tilang sejumlah Rp.300.000 disertakan
bersama foto tersebut. Lucunya, pengendara yang
ketahuan mengebut itu membalas dengan mengirim
foto uang sebesar Rp.300.000 ke kepolisian. Polisi menanggapi hal itu dengan mengirimkan
sebuah foto borgol.
berdiri di dekat boks tempat tidur bayi mereka.
Diam-diam istrinya itu melihat saat suaminya berdiri menatap bayi yang sedang tidur, dia melihat di wajah suaminya campuran emosi: tidak percaya,
ragu-ragu, senang, takjub, terpesona, skeptis. Tersentuh oleh pemandangan yang tidak biasa dan
emosi yang mendalam itu, dengan mata berkilau ia
menyelipkan lengannya di suaminya.
"Katakanlah yang engkau pikiran," katanya.
"Sungguh menakjubkan!" suaminya menjawab, "Aku tidak bisa melihat bagaimana orang bisa membuat boks bayi seperti ini hanya dengan harga
Rp.250.000,-"
Dengan rasa bangga Pak Banu pun berkeliling di
kota. Sampai di depan lampu lalu-lintas, Pak Banu
berhenti karena lampu merah. Ketika lampu hijau,
semua kendaraan mulai bergerak tetapi Pak Banu
masih tetap tidak beranjak dari tempatnya. Lalu datang seorang polisi dan bertanya pada Pak Banu.
Polisi: "Kenapa tidak jalan? Kan lampu hijau itu?"
Pak Banu: "Maaf pak, belum ada warna lampu yang saya sukai. Bila sudah keluar warna yang saya suka, saya akan jalan." (Tersenyum)
Polisi: "Mampus kalau seperti ini!" (Tepok jidat)
mengalami masalah susah tidur. Dia sudah
mencoba berbagai obat tidur tetapi tetap susah
untuk tidur.
"Mungkin pengobatan tradisional akan berhasil,"
kata dokter, "Sebelum tidur cobalah menghitung dari angka satu, dua, tiga sampai akhirnya Anda
tertidur."
Seminggu kemudian Mike kembali ke dokter itu.
"Tampaknya Anda sudah lebih segar dan sehat.
Apakah cara itu berhasil?" tanya dokter.
"Sebenarnya hampir berhasil. Pada jumlah ke tujuh saya sudah mulai mengantuk.. tetapi pada jumlah
kedelapan saya terbangun kembali," jawab Mike.
Dokter merasa heran, "Mengapa Mike.. apakah
Anda ada masalah besar?!!"
"Ya, karena saya adalah seorang petinju!"