It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
kebetulan seorang dokter. Ketika sedang asyik
mengobrol, anak kecil si ibu tadi sibuk menggeledah laboratorium kecil di rumah dokter tersebut. Si ibu tersebut tidak pula melarang anaknya yang semakin lama semakin asyik menggeledah kamar yang dipenuhi botol-botol obat. Dokter tersebut tidak mengatakan apa-apa tentang kenakalan anak si ibu tadi.
"Prangggggg!!!" Suara botol kaca pecah. Barulah si
ibu bersuara, "Saya harap Engkau tak marah
dengan anak saya tu. Dia memang sedikit nakal. Biasalah, anak-anak."
"Ehh! Tidak apa-apa. Nanti kalau sampai ke botol
racun itu, dia akan diam," kata dokter tersebut
dengan santai.
kakek-kakek duduk ditepi rawa dengan memegang
pancing sambil merokok. Orang-orang yang melihatnya heran, ada yang kasihan dan ada juga yang tertawa. Tiba-tiba Budi menghampirinya dan bertanya, Budi: "Kakek ini memancing untuk apa?"
Kakek: "Untuk makan."
Budi: "Oh.. kalau seperti itu, ayo ikut saya makan,
saya traktir.."
Mulanya kakek itu malu-malu kemudian setelah
dipaksa akhirnya dia ikut. Sambil makan Budi bertanya,
Budi: "Kakek mancing di rawa itu dapat ikan kah?"
Kakek: "Oh ada."
Budi: "Yang benar kakek ini? Sudah dapat berapa
ekor?"
Kakek: "Kamu yang kelima."
tugas ke Bali.
Nyak: "Abah, nanti kalau di Bali jangan
sembarangan makan ya! Tanya dulu dimasaknya
pakai minyak apa. Kalau pakai minyak babi jangan
dimakan yaa..."
Abah: "Iye Nyak...!!!"
Sampai di Bali, si Abah mampir ke restoran...
Abah: "Waduh enak nih sambel goreng kentang. Ini
sambel goreng kentangnya di masak pakai minyak
apa..?"
Pelayan: "Minyak babi, Pak..."
Abah: "Nggak jadi deh, kalau oseng-oseng kangkung ini di masak pake minyak apa?"
Pelayan: "Minyak babi, Pak..."
Abah: "Nggak jadi deh!"
Dia liat ada rendang, lalu tanya lagi:
Abah: "Ini masakan apa ?"
Pelayan: "Oh, ini rendang babi Pak..."
Abah: "Dimasaknya pakai apa?"
Pelayan: "Minyak Bimoli Pak..."
Abah: "Syukur deh akhirnya gue bisa makan juga..."
sore, mereka semua bermain polisi dan perampok di lapangan belakang rumah setelah makan sore.
Salah satu anak laki-laki "menembak" ayahnya dan
berteriak, "Bang! Kau sudah mati!"
Dia menggeletak ke tanah dan ketika dia tidak segera bangun, tetangga berlari untuk melihat
apakah ia telah terluka ketika tergeletak tadi.
Ketika tetangga membungkuk, ayah yang terlalu
banyak bekerja membuka satu mata dan berkata,
"Ssst. Jangan beritahu. Ini satu-satunya
kesempatan saya bisa istirahat sepanjang hari ini."
dengan Paman yang berdiri di samping kita ini."
Ibu: "Huus, ngomong kok seenaknya saja, jika
omonganmu ini didengar oleh..."
Anak kecil: "Ah, ngga usah khawatir Bu, takkan ada masalah, kera itu kan tak mengerti omongan kita."
selalu mengatakan di dalam lambungnya ada
sebuah botol bir. Dokter berusaha sedapat mungkin menjelaskan bahwa ini adalah suatu gejala halusinasi, tetapi ia sedikitpun tak
mendengarkannya. Tak lama kemudian, pasien itu pergi berobat ke rumah sakit umum untuk menjalani operasi karena kena radang usus buntu. Dokter bedah dan dokter penyakit jiwa berkonsultasi akan menggunakan kesempatan ini untuk menghapus halusinasi pasien penyakit jiwa yang aneh itu. Keseluruhan operasi berlangsung dengan sangat lancar. Saat si pasien dengan perlahan-lahan sadar kembali, dengan sebelah tangan menjinjing sebuah botol bir, dokter berkata: "Kami barusan telah membantu kamu mengeluarkan botol bir yang ada di
dalam lambungmu itu."
Setelah melihat dan memeriksanya dengan teliti,
pasien itu berkata: "Dok, botol bir yang ada di dalam perutku bukan botol yang bermerek ini."
"Ah, hal yang kamu ceritakan ini masih bukan apa-
apa." kata yang lain, "Jembatan di negeri kami
masih jauh lebih tinggi lagi. Jika ada orang ingin
bunuh diri, kamu terkah ia bagaimana matinya?
Percaya atau tidak, terserah, yaitu ia akan mati dalam proses jatuh ke bawah karena kelaparan!"
membuat keonaran, komandan polisi Tom selalu
memilih anggota polisi yang tubuhnya kurus
kerempeng sebagai mitra kerjanya. Orang lain merasa sangat heran dan bertanya kepadanya: "Apakah kalian akan berkelahi habis- habisan dengan para pemabuk itu?"
"Betul, ngga salah. Jika ada 2 orang polisi datang
ke bar hendak menangkap dirimu, seorang di
antaranya badannya lebih kurus dari polisi yang
satunya lagi, nah, siapa yang akan kamu jotos lebih dulu?"
siap-siap melakukan injeksi kepada Agus cilik.
Hanya kelihatan dokter itu memegang sebatang
kapas beralkohol berbentuk bulat, lalu berulang-
ulang mengoleskannya di pantat Agus. Sejenak
kemudian ia melihatnya dan melihatnya lagi, lalu mengolesnya berulang-ulang, entah sudah ke
berapa kali ia telah mengoleskan kapas beralkohol
itu. Hati Agus merasa cemas, ia bahkan mencurigai
dirinya kemungkinan terkena penyakit berat.
Pada saat itu, hanya kedengaran dokter berkata dengan santai: "Dik Agus, kamu sudah berapa lama tidak mandi?"
menemukan sebuah cicin emas yang berharga,
mengapa cincin itu kok tak kamu segera serahkan
ke kantor polisi atau ke kantor barang-barang
hilang?"
Terdakwa: "Pak hakim, semulanya aku memang punya niat begitu, tapi saat aku melihat sebaris
tulisan yang terukir dengan sangat jelas di atas
permukaan cincin itu, maka niatku tadi akhirnya
kubatalkan."
"Apa isi tulisan itu?"
Terdakwa: "Ini selamanya adalah untukmu."
akan bercerai sedang menunggu keputusan hakim
di pengadilan.
Hakim: "Mengapa kalian hendak bercerai?"
Istri: "Karena ia tak berbicara dengan diriku."
Hakim: "Mengapa kamu tak berbicara dengan dirinya?"
Suami: "Karena aku tak ingin memutuskan
pembicaraannya."
mimpinya telah menjumpai Malaikat, maka ia
segera menanyanya: "Bisakah Engkau memberi
tahu diriku, aku masih bisa hidup berapa tahun
lagi?"
Malaikat itu mengatakan ia masih bisa hidup beberapa puluh tahun lagi.
Sesudah bangun tidur wanita tua itu merasa
girangnya bukan main. Maka, pada hari keduanya,
ia segera pergi ke sebuah salon kecantikan untuk
melakukan bedah plastik. Ia berpikir, sisa hidupnya
toh masih sangat panjang, merias dirinya supaya kelihatan lebih cantik tidak ada salahnya.
Sesudah melakukan bedah plastik, wanita itu
memang nampak lebih cantik dan muda, bahkan
banyak di antara teman-temannya sampai tidak
mengenalnya. Tetapi pada tahun keduanya, di luar
dugaan ia tiba-tiba tewas tertabrak mobil. Jiwa wanita itu akhirnya naik ke surga, ia bertanya
kepada Malaikat yang sama: "Engkau dulu dalam
mimpiku kan pernah mengatakan bahwa aku masih bisa hidup di dunia selama beberapa puluh tahun lagi, kenapa sekarang kok sudah memanggilku kemari?" Setelah mengawasinya berulang-ulang, Malaikat itu berkata sambil tersenyum: "O, ini kamu ya? Karena parasmu telah berubah, maka aku sama sekali tak mengenal dirimu lagi."
wisatawan dari Jakarta menemukan bahwa sisa
uang di dalam kantongnya hanya cukup buat
membeli selembar tiket kapal untuk pulang lewat
Sorong. Naik kapal dari Sorong ke Jakarta
memerlukan waktu 4 hari, maka ia memutuskan selama 4 hari di atas kapal ia takkan makan
makanan apa pun.
Pagi pertama ia tidak pergi sarapan pagi. Waktunya makan siang, ia tetap bersembunyi di dalam kamarnya, malam harinya pun wisatawan itu
menahan lapar di dalam kamar. Selang 2 hari kemudian, waktunya makan malam segera akan dimulai, perut wisatawan itu laparnya bukan main, ia nampaknya sudah tak tahan lagi. Ia berpikir: "Kali ini aku harus makan, sekalipun sesudah makan nanti mereka melemparkan diriku ke dalam laut, aku juga harus makan." Waktunya makan malam, ia melahap habis semua makanan yang disuguhkan pelayan kapal di depannya, dan ia juga sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi suatu pertengkaran, termasuk kemungkinan-kemungkinan lainnya.
"Seluruhnya habis berapa? Bawalah tagihannya kemari!" katanya.
"Nggak ada tagihan apa-apa Pak!" jawab pelayan
kapal, "Di atas kapal, makan 3 kali sehari,
ongkosnya sudah dihitung di dalam tiket kapal."
trompet, akhirnya pada hari keduanya ada 3 dan 4
orang datang membeli senapan. Kemudian
trompetnya laku satu lagi, dan hari keduanya juga
ada orang datang membeli sepucuk senapan.
Pedagang itu merasa aneh dan ingin tahu, maka ia menanya salah seorang pelanggan yang membeli
senapan itu.
Pelanggannya berkata: "Bajingan tengik yang
tinggal di depan rumahku itu kemarin telah meniup
trompet seharian, seluruh keluargaku hampir sudah tak dapat menahan diri lagi! Maka itu aku hari ini datang kemari membeli sepucuk senapan."
dicium oleh teman lelakinya. Esok harinya, ia
menemui lelaki itu.
"Abang semalam mencium kakakku bukan?"
"Ya, tapi jangan keras-keras. Ini sepuluh ribu untuk
tutup mulut!" "Terima kasih, ini uang kembaliannya lima ribu!"
"Lho, kok pakai uang kembalian segala?"
"Saya tidak mau nakal, Bang. Semua orang yang
mencium kakak juga saya tagih lima ribu!"