It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
" Kalo Lo kaku gini. Gue kaya tidur bareng Pohon tau. Rileks aja kali. Lo gak akan gue apa-apain kok. "
Kata Kak Arsya agak terdengar kesal.
Aku tak merespon perkataannya.
Gimana mau rileks kalau posisi ku dan Kak Arsya terasa janggal begini.
Dia memelukku seperti memeluk guling.
Tangan kanannya ia letakan di bawah tengkuk ku sehingga kepala ku bersandar di dadanya, tangan kiriku memeluk pinggangku dan kakinya ia tumpangkan di kakiku . Pokoknya persis meluk guling.
Dadaku dari tadi tak berhenti berdetak keras.
" Bisa nggak sih kak. Tidurnya biasa aja, gak usah meluk-meluk segala. " kataku mencoba protes.
" Nggak! Gue kedinginan." katanya gak nyambung.
" Kan Lo udah pake selimut. Lagian ACnya juga udah Gue matiin. "
kataku masih mencoba berargumen.
Lalu kurasakan Kak Arsya mendengus keras di kepalaku. Sepertinya Dia mulai kesal.
"Gak usah bawel deh! Kaya Cewek aja Lo. Udah Diem Gue ngantuk."
Jawabnya kesal.
' Dia kira gue gak kesal! Udah meluk seenaknya. Pake ngatain gue kaya Cewek lagi. Dasar.'
" Tapi kan Ka--"
" Diem atau gue 'MAKAN' Lo!!"
Gertaknya sambil menekankan kata 'Makan'.
Aku langsung bungkam.
'Maksudnya 'Makan' apa coba? Ambigu banget!'
Setelahnya ku rasakan hembusan nafas teratur dari Kak Arsya.
Ku lirik sebentar wajah Kak Arsya dan ternyata dia sudah terlelap.
Sepertinya Efek obat membuatnya cepat tidur.
Tapi, sekarang aku yan tak bisa tidur.
Ku coba melepaskan diri dari Kak Arsya. Rasanya tubuhku 'gerah' sekali. Tapi tak bisa. Pelukannya erat sekali.
Setelah beberapa kali kucoba dan gagal terus akhirnya aku menyerah.
' lagi sakit gini masih kuat gini. apa lagi kalau lagi bugar. '
Aku yang memang juga cukup kecapean akhirnya ngantuk juga.
Aku mulai memejamkan mata dan setelahnya aku langsung terlelap.
Di jemput kegelapan dan mulai terbuai mimpi.
***
Author Pov
Jam menunjukan pukul 06:10 WIB.
Arsya yang sudah terbangun dari 10 menit yang lalu Masih diam di ranjangnya, dengan tangan yang dia ia sangghakan(?) di kepala dan menghadap ke arah satu sosok manis di sebelahnya yang masih terlelap dengan pulasnya.
Arsya menatap Rio dengan tatapan sulit di artikan. Ia mentap Rio dengan raut mengagumi namun juga sendu.
Dengan perlahan arsya angkat tangan kirinya, lalu ia arahkan tangan kirinya ke pipi Rio.
Arsya terlihat agak ragu tapi akhirnya ia menyentuhkan jarinya di pipi Lembut Rio yang gak Chubby itu.
Arsya mengelus pipi Rio pelan. Lalu raut wajah Arsya berubah melembut saat ia merasakan betapa kenyal dan lembutnya pipi Rio.
Lalu tatapan Arsya beralih kearah bibir merah sewarna cerry Rio yang sedikit terbuka.
Seolah tebuai sesuatu Arsya lalu meletakan tangan kirinya di dagu Rio mengangkat dagu itu perlahan padanya. Sedangkan Arsya perlahan menurunkan kepalanya mendekatkan wajahnya dan Rio.
" Enngghh~? "
Jarak mereka hanya terpaut 5 cm lagi saat Rio menggumam. Terlihat Rio mulai akan bangun dari buaian mimpinya.
Arsya membulatkan matanya, seolah tersadar akan hal apa yang akan ia lakukan pada Rio.
Dengan cepat Arsya menjauhkan wajahnya dari wajah Rio dan dengan kasar ia lepaskan dagu Rio.
" Nngghh?! " Rio langsung membuka matanya terkejut.
Masih dengan wajah mengantuk Rio melihat bingung ke sekitarnya.
" Bangun woy! Gak sekolah Lo!." kata Arsya keras dengan ketus dan wajah tak menatap Rio.
Rio yang masih ke bingungan, mulai mendudukan tubuhnya. Lalu mengucek patanya pelan dengan bibir tertekuk imut.
Wajah Arsya bersemu merah saat melihat kebiasan Rio di pagi hari yang sangat manis itu.
' Sial! ' umpat Arsya saat merasakan wajahnya memanas.
Rio lalu melihat ke sekitarnya. Dan menatap bingung ke arah Arsya.
Kelihatannya otaknya masih Loading mengumpulkan ingatan yang terjadi semalam.
" Ngapain Lo masih ngejogrog(?) disana?. Balik ke kamar Lo sana."
ucap Arsya ketus saat melihat Rio diam dan malah menatap bingung.
Rio yang mulai ingat kejadian semalam. Menata Arsya lebih intens. Arsya yang terus di tatap terus mulai terlihat risih.
" Kenapa sih?, gue bilang sana balik ke kamar Lo!. Bisa gatel-gatel gue kalo kasur gue Lo tidurin terus. " Teriak Arsya Kesal sambil menatap jengah Rio.
Rio yang di teriaki Arsya balik menatap Arsya dengan kesal.
" Biasa aja kali. Pagi-pagi udah merepet kaya emak-emak. " gerutu Rio pelan, yang masih bisa di denger Arsya.
Arsya melotot menatap Rio tajam.
Tanpa memperdulikan pelototan Arsya. Rio melihat Kearah Jam yang menunjukan pukul 06:25 WIB.
Rio membelalakan matanya kaget.
" SIAL! GUE TELATTT!! " teriak Rio Panik lalu dengan cepat beranjak dari kasur Arsya dan berlari Keluar Kamar.
" Mana Hari ini jam pertama Pelajaran Bu Wati Si Guru Medusa lagi !, bisa jadi patung di depan kelas gue. Aarrrgghh! SIALLL!! " Arsya masih bisa mendengar gerutuan sekaligus teriakan frustasi Rio.
Arsya menghelanafas lalu mengusap wajahnya gusar.
' Apa yang tadi mau gue lakuin? AARRRGGH!! Sialan!! '
Sepertinya pagi ini, pagi yang buruk untuk ke dua Kakak beradik itu..
Yah, walau pun sepertinya tak terlalu buruk bagi Arsya.
-TBC-
@Tsu_no_YanYan
@3ll0
@Yuuki
@Arie_Pratama
@Wita
@Centaury
@lulu_75
@kristal_air
@cute_inuyasha
@balaka
@4ndh0
@d_cetya
@Cylone
@DoniPerdana
@Widy_WNata92
Aku gak janji besok bisa update atau nggak..
Akhir2 ini Tidurku gak teratur soalnya dan kepalaku mulai sering pusing..
tapi aku usahain tetap update walau gak tiap hari kayaknya..
maaf .. :-|
Silahkan~
whuhu, kak Arsya suka ama Rio tuh...
Ihh penasaran ah sama Ergha-Dave... Banyakin mereka donk hihihi
tuh kaan bener apa kata gw. benih2 cinta tumbuh dan kisah percintaan di cerita ini baru saja dimulai. hahaha
@Wita salah sasaran marah n nyekeknya #Poor Agra (Sapa ya?) dianiyaya Wita ) Erghanya malah kencan ama Dave )
Selain itu, kata ini juga dipakai untuk menggambarkan seseorang yang "biasanya menunjukkan sikap dingin, namun di depan orang yang disukainya, sikap tersebut berubah menjadi penuh kasih sayang."
Sumber : id.m.wikipedia.org/wiki/Tsundere
@balaka