It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Dan zion akan sangat sakit hati. Kasian kali dia
Dan zion akan sangat sakit hati. Kasian kali dia
Aku sedikit tergagap dari tidurku mendengar suara ketukan yang cukup kencang, Dengan kelimpungan aku bangkit dan membuka pintu. Sedikit terkejut ku dapati Arya berdiri di sana dengan tatapan, entahlah aku kurang paham dengan tatapannya yang sekarang.
Aku hanya menatap dia dengan mata mengantuk,
Dia mendengus. “Siapa dia?” Aku mengerutkan dahi, sedikit bingung dengan pertanyaan yang ia lontarkan padaku.
“Aku tidak mengerti.”
Arya menatap geram ke arahku dan dengan sekali sentak dia mendorong tubuhku dan menyudutkan aku di dinding dekat pintu yang masih terbuka. Aku menatap gusar kearahnya, apa yang mau dia lakukan.
Dia mendekatkan wajahnya dan mencium paksa, aku mendorongnya.
“Apa yang kamu lakukan?” Aku berucap dengan nada tak suka. Dia menyeringai.
“Kamu milikku dan akan selamanya seperti itu.” Dia menatapku dengan tatapan yang membuatku merinding. Merinding dalam artian aku takut. Aku mencoba memberikan tatapan tenagku tapi sungguh aku ingin ada orang lain di antara kami sekarang.
“Gadis itu, dia kekasihmu?” Aku mulai mengerti dengan arah pembicaraannya dan tentu saja aku tak suka dia mulai bersikap mengekang.
“Kalau ia tak ada hubungannya denganmu bukan?” Aku mulai mencoba lepas dari belenggunya tapi dia tetap tak menyingkirkan kedua tangan di sisi kiri dan kananku.
“Bukankah sudah ku bilang kamu milikku jadi itu tandanya tak ada yang boleh bersamamu kecuali aku.” Nada mematikannya membuat aku susah menelan ludahku sendiri.
“Sejak kapan aku mulai menjadi milikmu? Seingatku aku tak pernah menjual diriku, sehingga orang lain bisa mengaku kepemilikkan atas diriku yang dengan nyatanya hanya akulah yang memiliki diriku.” Aku sendiri aneh dengan jawaban yang ku berikan untuknya tapi tak apa asal dia bisa mencerna semua ucapanku.
“Sejak kamu menciumku di toilet dulu, kamu sudah sangat mengakui kalau akulah pemilikmu jadi jangan berlagak tak tahu apapun sekarang!” Tatapannya menakutkan, siapapun tolong aku yang lemah dan tak berdaya ini.
“Aku-aku tidak mengerti denganmu. Itu hanya sebuah ciuman dan sama sekali tak pantas untuk kau akui sebagai hak ke pemilikan. Bukankah kita hanya menjalani semuanya untuk senang-senang saja. Jangan terlalu lugu untuk menganggap semua yang ku lakukan denganmu selama ini adalah nyata adanya karena semua itu tak lah benar.” Aku menantang tatapnya, mencoba bersuara setenang mungkin karena aku tak ingin tersulut emosi dan membuat ia melakukan hal yang tak ku inginkan.
“Kamu benar-benar berengsek Win!”
“Aku minta maaf, sungguh aku sedang khilaf waktu itu. Aku tak pernah bermaksud menyakiti dirimu dan Zion. Aku juga tak tahu setan apa yang telah dengan lancang membisikkan hal bejat itu padaku. Aku berharap kamu mau mengerti!” Aku menunduk, berusaha menerima tamparan atu bahkan pukulan darinya, aku memang pantas mendapatkannya.
Arya memegang daguku dan mengangkatnya, membuatku bisa menatap matanya yang sudah sangat berkaca. Rasa bersalah semakin menghujam dadaku. Aku memang brengsek.
“Semua sudah terlambat.” Suaranya yang lirih belum sepenuhnya dapat ku cerna saat bibirnya mengulum bibirku yang kaku. Saat sadar mendatangiku, aku mencoba mendorongnya tapi aku kalah tenaga.
Aku merasakan bibir kami terlepas dan suara jatuh yang membuat mataku langsung terbuka. Arya sudah terjatuh dengan darah yang merembes dari kedua lubang hidungnya. Aku sangat yakin kalau hidungnya pasti bengkok.
Rion berdiri di sampingku dengan tangan terkepal sempurna dan dapat kurasakan aura kemarahan di sekitarnya. Dia tak menatapku, hanya terus menatap Arya yang masih sibuk dengan ringisannya.
“Bangun kamu bangsat, sekali lagi kamu sentuh dia. Kamu mati di tanganku.” Aku mengerjap melihat Rion yang mengangkat tubuh Arya dengan marah dan juga Arya yang hanya terkekeh, seolah itu lucu buatnya.
“Kau pikir semua ini lucu?” Rion kembali menjatuhkan tubuh Arya tapi kekehan Arya tak juga berhenti.
“Dia milikku tuan, sebaiknya kau cari yang lain.” Rion kembali melayangkan tinju ke wajah Arya yang membuat wajahnya lebam. Aku hanya bisa meringis melihat Arya yang sama sekali tak memperlihatkan rasa sakitnya.
“Sebaiknya memang kau di berikan pelajaran!” Rion menyeret Arya entah kemana, aku hanya bisa terpaku menatap kepergian mereka.
***
“Hahaha..” Bisakah aku membunuh mahluk tak berempati di depanku ini? Jika boleh maka bisakah aku di pinjamkan pisau, karena sekarang membunuhnya rasanya akan mengurangi sedikit kekesalanku tapi aku juga pastinya akan menyesali perbuatanku, mengingat hanya dia sepupu paling baik yang ku miliki. Aku memang memiliki dua sepupu tapi yang satunya malah ogah-ogahan kenal sama aku.
Namanya Rava, adiknya Ben yang ku ingat tuh anak baru balik dari luar negeri. Dan kalian mau tahu, kalau mereka benar-benar beda seribu derajat. Ben yang malaikat dan dia yang iblis. Anaknya sih baik tapi jahatnya sama aku aja, Anehkan?
Ohh shit! Kenapa malah jadi bahas si Rava gak penting itu, Seharusnya ku di sini bahas Ben yang dari tadi gak menghentikan tawanya saat aku bercerita padanya soal lebam di sudut bibirku. Ya well aku juga belum kasih tahu kalian kalau beberapa menit setelah menghilangnya dua mahluk yang berkelahi di kosanku itu, datanglah Zion yang tanpa berucap langsung menghadiahi aku sebuah tinju bebas. Aku sih mau ngebalas tapi kasihan juga dia kalau wajahnya yang tak berdosa itu malah jadi berantakan.
Aku takutnya tuhan murka sama ku karena menghancurkan ciptaan indahnya jadi aku hanya menatapnya dengan tatapan tak mengerti yang membuat dia hanya menyeringai dan berucap, “Itu hadiah dariku.” Udah segitu doang dan dia cabut. Aku yang lola hanya bisa bengong dengan sudut bibir yang berkedut perih.
Malamnya aku langsung berdoa pada tuhan agar tidak marah pada perbuatan Zion yang telah membuat mahluknya yang super ganteng ini berantakan[lupakan ucapan ngelanturku yang ini]
“Seperti satu pukulan dariku bisa membuat semuanya tambah bagus deh, pria dengan wajah bekas hajaran akan terdengar sexy.” Ben berucap dengan membolak-balik wajahku seperti majalah yang sering di baca cewek-cewek di kampus.
“Jangan harap kamu selamat jika sekali saja menyentuh wajahku!” Aku mengancam dengan memicingkan mata tapi bukannya takut, dia malah terbahak dengan menjengkelkan.
“Kamu benar-benar manis sepupuku sayang.” Ben memelukku seolah baru bertemu denganku setelah aku hilang berpuluh-puluh tahun. [oke itu berlebihan]
“lepasin, aku bukan anak kecil.” Aku berucap sambil meronta tapi Ben masih tersenyum simpul. “Jadi buat apa aku di panggil kesini?” Ucapku mengingat Ben memaksaku datang seperti katanya ada hal darurat yang harus ia bicarakan.
“Ya itu, Rava bentar lagi mau ulang tahun. Aku maunya kamu bantu aku buat nyiapin aku acara pestanya.” Ben mulai berucap serius.
“Adik kesayangmu itu benci padaku jadi buat apa kamu ngajak-ngajak aku ikut acara ulang tahunya. Aku sih sebenarnya mau-mau aja bantu kamu tapi mengingat ia yang suka menatapku dengan tatapan tak sukanya, aku jadi gak deh.” Aku berpura-pura merinding membuat ben tersenyum geli kearahku.
“Rava sebenarnya tidak membencimu.”
“Hanya tidak suka, begitu?”
“Seperti itulah.”
“Itu sama saja!”
“Oke-oke tapi aku mohon sama kamu, bantu aku bikin acaranya. Kalau bukan kamu siapa lagi.” Ben menaruh kedua tangannya di depan dada dan menatapku dengan tatapan memelasnya. Aku hanya bisa memutar bola mataku.
“Ultahnya masih beberapa bulan lagi.” Jawabku yang mengingat ultah dari sepupu jahatku.
“Tapi aku mau kamu janji?” Ben tersenyum lagi, sekarang malah menampakkan giginya.
“Oke.”
“Yeee!” Dia berseru girang membuatku hanya bisa menggelengkan kepala.
***
Zion udah tau ya klo Arya selingkuh?
UPDATE
@Bun
@SteveAnggara
@lulu_75
@nakashima
@Andre_patiatama
@hendra_bastian
@akina_kenji
@harya_kei
@NanNan
@boy
@BangBeki
@arieat
@Asu123456
@boybrownis
@DM_0607
@littlemark04
@dimasalf9
@freeefujoushi
@4ndho
@jacksmile
@kristal_air
@Pradipta24
@abong
@cute_inuyasha
@Aurora_69
@JimaeVian_Fujo
@panji
@Hiruma
@ArDewa
@wita
@Rifal_RMR
@zakrie
@happyday
@aasiam
@Adra_84
Ckckckckckck
#goyang2KepalaTitit
kok perpindahan pas arya di hajar ma rion lansung ke reva adeknye ben? jadi agak bingung ane bacanye.
kok perpindahan pas arya di hajar ma rion lansung ke reva adeknye ben? jadi agak bingung ane bacanye.
perkelahian rion sama arya gimana akhirnya? tiba tiba erwin sudah bersama ben aja....
berarti zion udah tau ya tentang hubungan erwin dengan arya....itu sebabnya mereka bertengkar di cafe waktu itu....
apa rava juga suka sama erwin? jadi penasaran kek apa karakternya si rava...
dan Erwin dijotos Zion...hehehe...