Saya pernah baca kalo banyak PLU yg tidak menyukai dan tidak memilih melakukan seks anal.
Pertanyaannya:
1. PLU yg tdk melakukan seks anal dikategorikan sbg apa?
2. Seberapa penting pelabelan top-bot? Berarti pelabelan ini hny utk mereka yg melakukan seks anal kan? Mengingat label top-bot terkait "menusuk" dan "ditusuk" semata. Tidak ada hubungannya dengan maskulinitas dan femininitas.
3. Mengapa hrus ada pengkotak2an top-bot? Bahkan konon semacam "kasta," yakni bot dianggap kasta rendah.
4. Apakah menjadi PLU harus baku mengikuti rule top-bot? Bisakah tetap menjadi diri sendiri tanpa terkotak2 dgn kategori tsb? Misalnya, memilih utk tdk melakukan seks anal.
5. Pernah dengar bhw seorang bot akan selalu mencari kepuasan via seks anal. Benarkah harus melalui seks anal? Kalau partnernya tidak suka seks anal, lantas?
Mohon pencerahan dari para suhu di sini dan juga pengalaman teman2.
Terima kasih :-)
Comments
2. Penting bagi yang mementingkan seks, ga penting bagi yang hubungannya udah penuh chemistry dalam banyak hal lain.
3. Karena pembedaan role dalam seks, penting bagi yang mementingkan seks.
4. Tidak harus. Bisa. Kalau pacaran mau seks, ya lakukan, kalau gamau, ya ga usah. Yang nentuin gimana cara pacaran ya yang menjalani sendiri. Sebenernya ga ada pengkotak-kotakkan, justru pikiran mas jack sendiri yang mengkotak-kotakkan situasi.
5. Tidak benar. Balik ke jawaban nomer 4.
2. penting. biar gampang mengidentifikasikan. kalau tidak nanti kayak biro jodoh hetero tidak menyertakan jenis kelamin. trus ketemu sesama jenis, kan berabe.
3. ♪bottom dijajah top sejak duluu.. dijadikan perhiasan sangkar maduu.. namun ada kala top tak berdayaa.. tekuk lutut di sudut kerling bottom..
4. ya terserah masing2. mau tidak anal kek, mau anal fisting kek. tidak ada keharusan. emangnya jadi binan pakai daftar?
5. tidak lah. yg kayak gitu cuma bot lacur saja.
Preferensi tidak serta membutuhkan kategori baru
2. Seberapa penting pelabelan top-bot?Berarti pelabelan ini hny utk mereka ygmelakukan seks anal kan? Mengingat label top-bot terkait "menusuk" dan"ditusuk" semata. Tidak ada hubungannya dengan maskulinitas danfemininitas.
Penting karena itu "gender" kita, tapi selalu ada perkecualian
3. Mengapa hrus ada pengkotak2an top-bot? Bahkan konon semacam"kasta," yakni bot dianggap kasta rendah.
Nggak, itu mah binan yang baru mletek aja.
4. Apakah menjadi PLU harus baku mengikuti rule top-bot? Bisakah tetap menjadi diri sendiri tanpa terkotak2 dgn kategori tsb? Misalnya, memilih utk tdk melakukan seks anal.
preferensi seksual seseorang sangat personal dan beragam. Kenapa harus ribut dengan label.
5. Pernah dengar bhw seorang bot akan selalu mencari kepuasan via seks anal. Benarkah harus melalui seks anal? Kalau partnernya tidak suka seks anal, lantas?
Main dildo.
Preferensi tidak serta membutuhkan kategori baru
2. Seberapa penting pelabelan top-bot?Berarti pelabelan ini hny utk mereka ygmelakukan seks anal kan? Mengingat label top-bot terkait "menusuk" dan"ditusuk" semata. Tidak ada hubungannya dengan maskulinitas danfemininitas.
Penting karena itu "gender" kita, tapi selalu ada perkecualian
3. Mengapa hrus ada pengkotak2an top-bot? Bahkan konon semacam"kasta," yakni bot dianggap kasta rendah.
Nggak, itu mah binan yang baru mletek aja.
4. Apakah menjadi PLU harus baku mengikuti rule top-bot? Bisakah tetap menjadi diri sendiri tanpa terkotak2 dgn kategori tsb? Misalnya, memilih utk tdk melakukan seks anal.
preferensi seksual seseorang sangat personal dan beragam. Kenapa harus ribut dengan label.
5. Pernah dengar bhw seorang bot akan selalu mencari kepuasan via seks anal. Benarkah harus melalui seks anal? Kalau partnernya tidak suka seks anal, lantas?
Main dildo.
makasih @lightsaber :-)
maklum mas @arif_jogja
saya masih awam sama dunia beginian. pingin menjalani apa adanya aja, tanpa dipusingkan dgn ini-itu.
bisa lebih dijelaskan apa itu PLU vegan, mas? mksh :-)
@jeje00
bisa bisa, hehe
kereeen
@RealRadit
betul bgt mas @adhywibawa
greaaat @sinjai