BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

-

edited July 2015 in BoyzRoom
Saya pernah baca kalo banyak PLU yg tidak menyukai dan tidak memilih melakukan seks anal.

Pertanyaannya:

1. PLU yg tdk melakukan seks anal dikategorikan sbg apa?

2. Seberapa penting pelabelan top-bot? Berarti pelabelan ini hny utk mereka yg melakukan seks anal kan? Mengingat label top-bot terkait "menusuk" dan "ditusuk" semata. Tidak ada hubungannya dengan maskulinitas dan femininitas.

3. Mengapa hrus ada pengkotak2an top-bot? Bahkan konon semacam "kasta," yakni bot dianggap kasta rendah.

4. Apakah menjadi PLU harus baku mengikuti rule top-bot? Bisakah tetap menjadi diri sendiri tanpa terkotak2 dgn kategori tsb? Misalnya, memilih utk tdk melakukan seks anal.

5. Pernah dengar bhw seorang bot akan selalu mencari kepuasan via seks anal. Benarkah harus melalui seks anal? Kalau partnernya tidak suka seks anal, lantas?

Mohon pencerahan dari para suhu di sini dan juga pengalaman teman2.

Terima kasih :-)

«13456

Comments

  • 1. Namanya ya gay. Ga ada kategori apa-apa.

    2. Penting bagi yang mementingkan seks, ga penting bagi yang hubungannya udah penuh chemistry dalam banyak hal lain.

    3. Karena pembedaan role dalam seks, penting bagi yang mementingkan seks.

    4. Tidak harus. Bisa. Kalau pacaran mau seks, ya lakukan, kalau gamau, ya ga usah. Yang nentuin gimana cara pacaran ya yang menjalani sendiri. Sebenernya ga ada pengkotak-kotakkan, justru pikiran mas jack sendiri yang mengkotak-kotakkan situasi.

    5. Tidak benar. Balik ke jawaban nomer 4.
  • tindih tindihan aja kak =))
  • 1. plu vegan.

    2. penting. biar gampang mengidentifikasikan. kalau tidak nanti kayak biro jodoh hetero tidak menyertakan jenis kelamin. trus ketemu sesama jenis, kan berabe.

    3. ♪bottom dijajah top sejak duluu.. dijadikan perhiasan sangkar maduu.. namun ada kala top tak berdayaa.. tekuk lutut di sudut kerling bottom..

    4. ya terserah masing2. mau tidak anal kek, mau anal fisting kek. tidak ada keharusan. emangnya jadi binan pakai daftar?

    5. tidak lah. yg kayak gitu cuma bot lacur saja.
  • Gue gak suka anal, gue nyari pasangan tanpa syarat role nya apa. Seks dianggap wajib atau nggak terserah anggapan masing2 aja.
  • Jangan dibikin pusing sama urusan kotak-kotak begituan. Urusan ranjang itu urusan masing-masing pasangan. Apa pun pilihan kita, selama pasangan nggak masalah kenapa harus pusing dengan pendapat orang.
  • 1. PLU yg tdk melakukan seks anal dikategorikan sbg apa?

    Preferensi tidak serta membutuhkan kategori baru


    2. Seberapa penting pelabelan top-bot?Berarti pelabelan ini hny utk mereka ygmelakukan seks anal kan? Mengingat label top-bot terkait "menusuk" dan"ditusuk" semata. Tidak ada hubungannya dengan maskulinitas danfemininitas.

    Penting karena itu "gender" kita, tapi selalu ada perkecualian

    3. Mengapa hrus ada pengkotak2an top-bot? Bahkan konon semacam"kasta," yakni bot dianggap kasta rendah.

    Nggak, itu mah binan yang baru mletek aja.

    4. Apakah menjadi PLU harus baku mengikuti rule top-bot? Bisakah tetap menjadi diri sendiri tanpa terkotak2 dgn kategori tsb? Misalnya, memilih utk tdk melakukan seks anal.

    preferensi seksual seseorang sangat personal dan beragam. Kenapa harus ribut dengan label.

    5. Pernah dengar bhw seorang bot akan selalu mencari kepuasan via seks anal. Benarkah harus melalui seks anal? Kalau partnernya tidak suka seks anal, lantas?

    Main dildo.
  • 1. PLU yg tdk melakukan seks anal dikategorikan sbg apa?

    Preferensi tidak serta membutuhkan kategori baru


    2. Seberapa penting pelabelan top-bot?Berarti pelabelan ini hny utk mereka ygmelakukan seks anal kan? Mengingat label top-bot terkait "menusuk" dan"ditusuk" semata. Tidak ada hubungannya dengan maskulinitas danfemininitas.

    Penting karena itu "gender" kita, tapi selalu ada perkecualian

    3. Mengapa hrus ada pengkotak2an top-bot? Bahkan konon semacam"kasta," yakni bot dianggap kasta rendah.

    Nggak, itu mah binan yang baru mletek aja.

    4. Apakah menjadi PLU harus baku mengikuti rule top-bot? Bisakah tetap menjadi diri sendiri tanpa terkotak2 dgn kategori tsb? Misalnya, memilih utk tdk melakukan seks anal.

    preferensi seksual seseorang sangat personal dan beragam. Kenapa harus ribut dengan label.

    5. Pernah dengar bhw seorang bot akan selalu mencari kepuasan via seks anal. Benarkah harus melalui seks anal? Kalau partnernya tidak suka seks anal, lantas?

    Main dildo.
  • Ah semua itu hanya konsep dalampikiran masing-masing saja, tidak ada benar salah, tidak mutlak berlaku bagi setiap homo
  • Ah semua itu hanya konsep dalampikiran masing-masing saja, tidak ada benar salah, tidak mutlak berlaku bagi setiap homo
  • lightsaber wrote: »
    1. Namanya ya gay. Ga ada kategori apa-apa.

    2. Penting bagi yang mementingkan seks, ga penting bagi yang hubungannya udah penuh chemistry dalam banyak hal lain.

    3. Karena pembedaan role dalam seks, penting bagi yang mementingkan seks.

    4. Tidak harus. Bisa. Kalau pacaran mau seks, ya lakukan, kalau gamau, ya ga usah. Yang nentuin gimana cara pacaran ya yang menjalani sendiri. Sebenernya ga ada pengkotak-kotakkan, justru pikiran mas jack sendiri yang mengkotak-kotakkan situasi.

    5. Tidak benar. Balik ke jawaban nomer 4.

    makasih @lightsaber :-)
  • arif_jogja wrote: »
    1. plu vegan.

    2. penting. biar gampang mengidentifikasikan. kalau tidak nanti kayak biro jodoh hetero tidak menyertakan jenis kelamin. trus ketemu sesama jenis, kan berabe.

    3. ♪bottom dijajah top sejak duluu.. dijadikan perhiasan sangkar maduu.. namun ada kala top tak berdayaa.. tekuk lutut di sudut kerling bottom..

    4. ya terserah masing2. mau tidak anal kek, mau anal fisting kek. tidak ada keharusan. emangnya jadi binan pakai daftar?

    5. tidak lah. yg kayak gitu cuma bot lacur saja.

    maklum mas @arif_jogja

    saya masih awam sama dunia beginian. pingin menjalani apa adanya aja, tanpa dipusingkan dgn ini-itu.

    bisa lebih dijelaskan apa itu PLU vegan, mas? mksh :-)
  • jeje00 wrote: »
    tindih tindihan aja kak =))

    @jeje00

    bisa bisa, hehe
  • RealRadit wrote: »
    Gue gak suka anal, gue nyari pasangan tanpa syarat role nya apa. Seks dianggap wajib atau nggak terserah anggapan masing2 aja.

    kereeen

    @RealRadit
  • adhywibawa wrote: »
    Jangan dibikin pusing sama urusan kotak-kotak begituan. Urusan ranjang itu urusan masing-masing pasangan. Apa pun pilihan kita, selama pasangan nggak masalah kenapa harus pusing dengan pendapat orang.

    betul bgt mas @adhywibawa
  • sinjai wrote: »
    1. PLU yg tdk melakukan seks anal dikategorikan sbg apa?

    Preferensi tidak serta membutuhkan kategori baru


    2. Seberapa penting pelabelan top-bot?Berarti pelabelan ini hny utk mereka ygmelakukan seks anal kan? Mengingat label top-bot terkait "menusuk" dan"ditusuk" semata. Tidak ada hubungannya dengan maskulinitas danfemininitas.

    Penting karena itu "gender" kita, tapi selalu ada perkecualian

    3. Mengapa hrus ada pengkotak2an top-bot? Bahkan konon semacam"kasta," yakni bot dianggap kasta rendah.

    Nggak, itu mah binan yang baru mletek aja.

    4. Apakah menjadi PLU harus baku mengikuti rule top-bot? Bisakah tetap menjadi diri sendiri tanpa terkotak2 dgn kategori tsb? Misalnya, memilih utk tdk melakukan seks anal.

    preferensi seksual seseorang sangat personal dan beragam. Kenapa harus ribut dengan label.

    5. Pernah dengar bhw seorang bot akan selalu mencari kepuasan via seks anal. Benarkah harus melalui seks anal? Kalau partnernya tidak suka seks anal, lantas?

    Main dildo.

    greaaat @sinjai
Sign In or Register to comment.