It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@AbdulFoo makasih senpaiii !!
@Aurora_69 di tunggu besok pagi update kok, sekarang lagi kerja di cibubur
@doniperdana93 di uc ane kecil kok, coba cek seting nya gan
→jumat, 20 agustus 2000←
Haripun berganti, aku terbangun saat rosit mecubit pipiku sambil menatapku dengan senyumnya.
"Mandi dulu kak, tadi aku udah mandi duluan,, setelah itu kita turun ke bawah untuk sarapan. Aku sudah menaru baju ganti untuk kakak di kamar mandi" ucap rosit
"hmm.. makasih ya " ucapku saat bangkit untuk mandi. 5 menit kemudian aku sudah selesai mandi dan rositpun mengajaku untuk sarapan. Sehabis sarapan, aku dan rosit kembali kekamarnya,
"kakak benar gak ingat apa-apa?" aku hanya menggeleng
" hmmm kalo gitu gimana kakak aku kasih nama roni, gimana ? kakak suka gak?" ucap rosit.
"emmm.. bagus juga, kalo kamu senang kakak juga senang kok" ucapku menghibur rosit. Senyumnya yg ikhlas membuatku ikut tersenyum,
"kakak mungkin seumuran dengan almarhum kakaku, tahun ini ia menginjak 11 tahun. karna kakak tidak ingat apa-apa, jadi tanggl kita bertemu adalah tanggal lahir kakak dan kemarin adalah ulang tahun kakak yg ke-11" ucapnya dengan gembira. Aku tak ingin menghilangkan senyum darinya hanya bisa meng-iyakan ucapan rosit.
Kami menghabiskan seharian untuk bersenang-senang tanpa di sadari jam sudah menunjukan pukul 4 sore hari, kami bahkan lupa untuk makan siang jika tidak bi sri yang mengantarkan makanan ke kamar rosit. Aku tak ingin menyusahkan keluarga rosit itu yang terfikir di benaku,, saat rosit izin untuk pergi membeli cemilan, aku menulis sebuah surat di selembar kertas dan aku kantungi di saku celana. 10 menit kemudian rosit tiba dan membawa bungkusan berisikan cemilan,
"kamu ngebut ya?" tanyaku
"ia kak" jawab rosit tersenyum
"yaudah mandi dulu sana ! bau keringat"
ucapku, rositpun menuruti perintahku dan bergegas menuju kamar mandi. Kesempatan ini aku gunakan untuk pergi meninggalkan rumah ini dan meletakan surat di atas meja belajar, saat aku ingin keluar rumah pak satpam menegurku
"mau kemana den?"
"mau kedepan sebentar pak" jawabku , pak satpampun membukakan pagar untuku.
Entah berapa lama aku sudah berjalan tanpa arah menyusuri jalan raya ini aku sudah lelah, dan kuputuskan untuk duduk di trotoar jalan raya.
# Di rumah rosit # (rosit pov)
Aku sudah membaca surat yang kak roni tinggal kan di atas meja tadi, aku berlari sambil menangis menuju pagar rumah. Akan tetapi pak satpam mencegah aku keluar karna hari yang sudah petang
"pak buka pagarnya pak" pintaku dengan air mata yg masih menetes
"gak bisa den, nanti bapak akan di marahi papah kamu. lagi pula sebentar lagi mereka pulang den"
"tapi kak roni pergi pak, rosit ingin cari kakak roni" ucapku dengan air mata yang tak kunjung berhenti. Kemudian terdengar bunyi klakson mobil dari luar pagar, satpampun membukakan pagar karena yang datang adalah orang tua rosit.
"Rosit kenapa menangis ?" ucap wanita cantik yg keluar dari dalam mobil
"kak roni pergi mah"
"yasudah kita masuk dulu dan ceritakan semua ke mamah yah ?" bujuk sang ibu rositpun menceritakan semua yg terjadi.
# Di pinggir trotoar # (roni pov)
Aku yg masih lelah sehabis berjalan tiba-tiba sebuah mobil menepi, seorang perempuan dan seorang pria menghampiriku dengan wajah yg di basahi air mata
"rey ! rey ! anaku" teriak si wanita tadi, memeluku dengan erat dan begitu pula si pria.
"Kamu kemana aja rey? mamah dan papah keliling cari kamu" ucap si wanita
" maaf kalian siapa?" sautku
"ini aku rey mamah kamu, dan dia papahmu" ucap wanita itu
"maaf saya gak ingat apapun" kalimat yg terlontar dariku.
Akhirnya mereka berdua mengajak aku untuk ke rumah sakit, setibanya aku di sana aku di bawa di suatu ruangan dan di periksa oleh beberapa orang yg memakai pakian serba putih dan memakai masker menutupi hidung hingga mulur mereka. Lama aku menunggu di dalam ruangan ini, aku tak tau apa yang di bicarakan mereka di pojok ruangan, yang aku tau wanita tadi menangis dan di peluk oleh sang pria.
"Kita pulang ke rumah rey" ucap sang pria tadi, aku hanya bisa mengikuti perintah mereka. yang ada dalam benaku hanya rosit, mungkin dia sedang sedih di sana karena aku meninggalkanya tanpa bicara langsung padanya.
Yg ga mau di tag bilang yow !!
@harya_kei
@AbdulFoo
@3ll0
@Aurora_69
@doniperdana93
@lulu_75
Lanjut @LostFaro
@Aurora_69 udah pamit kok, tapi lewat pesan. Soalnya ga tega lihat rosit nangis T_T
@lulu_75 saya juga ga tau kak, pas saya tanya dia gak inget apa2,, jadi belum tau penyebab hilang ingatan roni/rey
Yg ga mau di tag bilang yow !!
Mulai part ini bakal update agak panjang, tapi update nya paling lama seminggu sekali, mohom kripik pedas nya !!
@harya_kei
@AbdulFoo
@3ll0
@Aurora_69
@doniperdana93
@lulu_75
Yg ga mau di tag bilang yow !!
Mulai part ini bakal update agak panjang, tapi update nya paling lama seminggu sekali, mohom kripik pedas nya !!
@harya_kei
@AbdulFoo
@3ll0
@Aurora_69
@doniperdana93
@lulu_75
Karena aku tak ingat apapun orang tua ku ( aku sudah mengangap mereka sebagai orang tuaku karena mereka memberikan sebuah album foto yang berisikan foto-fotoku sejak bayi hingga saatku ulang tahun ke-11 2 bulan lalu) mereka memanggil guru les datang hampir setiap hari kerumahku untuk mengajari semua pelajaran yang sudah terlupakan olehku hingga kurang lebih selama 10 bulan.
Bulan depan aku sudah bersekolah di salah satu SMP suasta di bekasi, hari-hari kulewati hanya dengan belajar dan belajar karna aku tidak pandai bergaul. Sering sekali teman-teman di kelas mengajaku untuk bermain bersama tapi semua aku tolak, aku hanya terdiam di kelas membaca buku pelajaran/novel saat aku bosan belajar, aku bisa di bilang pintar, karena sejak kelas 1 SMP aku selalu peringkat 1, Sering aku berfikir tentang rosit dan rindu akan sosok adik yg imut seperti dia, tapi aku tak bsa menemuinya karna aku selalu di antar jemput oleh supir. 3 tahun berlalu kini aku sudah duduk di bangku SMK jurusan akuntansi, banyak wanita di sekolahku yg bilang aku ini tampan tapi semua tidaku perdulikan. Setelah lulus SMK aku melanjutkan kuliah mengambil S1 jurusan akuntansi karena aku ingin membantu papah di perusahaanya.
# Agustus 2011#
4 tahun berlalu sangat cepat, aku sudah membantu ayahku di perusahaanya untuk bagian keuangan pada perusahaan, kadang aku juga menggantikan posisi ayah di kantor jika dia ada keperluan di luar kota. Memang perusahaan ayahku cukup besar di jakarta dan kini ayah memiliki 2 kantor cabang di jawa barat jumlah pegawai di perusahaan ayahku berjumlah lebih dari 4000 pegawai yg tersebar di 3 perusahaan ayah. Tahun ini aku di pindahkan ayah ke jakarta untuk mengurus kantor pusat di sana sedangkan ayah dan ibuku mengurus 2 kantor cabang di bandung.
# Pertemuan kembali #
senin, 16 juni 2014
Sudah 3 tahun aku tinggal di jakarta. Hari ini tak tau mengapa sejak pagi aku ceria, mungkin ada yg spesial di hari ini. Aku hanya berkeliling kantor memeriksa pekerjaan para pegawaiku bersama sinta serkertarisku,
"pak sekarang sudah jam istirahat, nanti ada interview jam 1 siang untuk lowongan bagian accounting perusahaan yg bapa minta minggu lalu" ucap sinta
"baik kalu begitu kita istirahat dulu" ucapku.
Kurang lebih ada 10 orang yg akan aku interview sendiri karena aku tak mau sampai ada masalah di bagian accounting perusahaan yg aku pegang ini, apa lagi ini kantor pusat perusahaan papahku. jadi aku tak ingin ada masalah di perusahaan yg kutangani ini.
Kurang lebih sudah 9 orang yg aku interview tapi tak ada yg cocok dengan kriteriaku sampai sosok seorang pria tinggi dengan kulit putih dan mata yg sedikit sipit masuk keruanganku dan aku mengenali orang ini
"duduk" ucapku, pria itu langsung duduk di hadapanku dengan raut seperti menyelidik
"silahkan perkenalkan diri anda " ucapku
"selamat siang pak, saya rosit lulusan S1 accounting di universitas XXXXXXX bla bla bla bla......
" ucap nya tak ku dengarkan, yg ada di fikiranku hanya kerinduan pada anak ini.
"ok kamu di terima" ucapku, anak itu bingung mengapa ia baru memperkenalkan diri tetapi sudah di nyatakan di terima
"bapak bener pak? gak bercanda?" ucapnya,
"iya kakak gak bercanda sit" ucapku dan seketika rosit terkejut dan meneteskan air mata
"ternyata dugaanku benar, kak roni ?" ucapnya
"ia adiku yg imut" jawabku, sontak rosit segera berdiri dan menghampiriku lalu memeluku sangat erat
"duhh,, pelan-pelan aja dek, nanti kakakmu pingsan gimana?" ucapku, akhirnya rosit melepas pelukanya dan tersenyum bahagia di depanku
"maafin kakak ya sit karena kakak pergi ninggalin kamu tanpa bicara langsung ke kamu" ucapku
"iya kak, rosit maafin kok" ucapnya.
"Bentar ya sit" ku angkat telfon di meja kerjaku untuk menghubungi sinta
"sin, habis ini masih ada jadwal?" ucapku lewat telfon
"sudah tidak ada pak" jawabnya
"ya sudah aku akan pulang, oh iya tolong perbarui untuk pelamar bernama rosit di terima dan mulai besok bisa bekerja" ucapku
"baik pak" jawabnya.
"Come on sit kita bicara sambil jalan-jalan" ajaku, kali ini rosit yg diam dan hanya mengikutiku di belakang.
# In cafe #
Karena aku ingin lebih leluasa mengobrol dan melepas rinduku pada rosit, aku mengajak rosit untuk pergi ke sebuah maid cafe ala jepang yg kukira baru saja buka.
"Selamat datang tuan" sapa seorang wanita muda yg memakai kostum anime terkenal dan menuntun kami ke sebuah meja di ujung ruangan. Kami lalu duduk dan memilih menu,
"2 choco cake dan 2 hot capuchino, silahkan di tunggu tuan" ucap sang gadis dengan nada centil,
"kenapa kakak ninggalin rosit?" ucapnya
"maaf sit,, kakak gak mau merepotkan keluargamu" jawabku
"tapi kak,," ucap rosit terpotong
"udahlah sit, yg lalu biarlah berlalu toh hari ini kita bertemu kembali" potongku
"terus kakak pergi kemana ? aku dan papah semalaman keliling mencari kakak" ucapnya
"kakak juga gak tau kakak mau pergi ke mana, kakak berjalan tanpa arah hingga kakak bertemu dengan orang tua kandung kakak" ucapku dan wanita tadi membawa pesanan kami lalu pergi kembali
"kakak bertemu ortu kakak?" ucap rosit, kurang lebih 30 menit aku menceritakan semua yg terjadi kepadanya
"sampai sekarang kakak masih gak ingat kenapa dulu kakak hilang ingatan?" ucap rosit
"gak sit" jawabku.
"oh iya, dari tadi ngebahas kakak terus, gantian dong bahas kamu dan ortumu"
"emmm..." jawab rosit
"ada apa sit?"
"papah bangkrut kak tepatnya tahun lalu, papah menghabiskan tabungan papah untuk membayar uang kuliahku" ucapnya sedih
"lalu sekarang ortumu dimana?" tanyaku
"sekarang mereka di bandung kak, dulu papah pernah membeli rumah yg sederhana" jawabnya
"sekarang kamu tinggal dimana sit?" tanyaku sembari meminum capuchino yg tadi kupesan
"aku ngekos kak" ucapan rosit membuatku menjadi tersedak saat minum
"uhuk,, uhuk kamu ngekos?" rosit hanya menganggukan kepala.
"Yuk !" ucapku
"kemana kak?" tanya rosit
"ya ke kosanmu lah! kamu pindah hari ini, kakak gak mau kalu kamu ngekos" jawabku
"lalu aku tinggal dimana kalau gak boleh ngekos?" tanya rosit
"ya tinggal sama kakaklah! dah yuk mumpung masih sore" ajaku.
kamipun beranjak menuju kosan rosit, setibanya di sana (kasihan rosit, ia harus tinggal di tempat seperti ini) ucapku dalam hati
"ayo kak masuk, kamarku di paling ujung" Akupun mengikutinya hingga sampai di suatu ruangan kecil yg berisikan beberapa loker plastik dan kasur lipat yg sedang di duduki 2 orang pria.
"kenalkan kak, yang agak gemuk ini roy kalau yang kurus doni" ucap rosit akupun berselaman dan memperkenalkan diri,
"waah maaf ya kak ruanganya kotor, maklum anak kos" ucap roy
"iya maaf ya kak" ucap doni
"gak apa-apa kok" jawabku
"oh ya guys gw hari ini mau pindah ke rumah kak roni" ucap rosit
"yaaah,, makin sepi deh disini" ucap roy
"hehehe sorry ya rositnya saya bawa" ucapku. setelah 40 menit mengepak barang-barang rosit kami pun membawanya untuk di masukan ke bagasi mobilku
"makasih ya sudah bantu" ucapku sambil memberikan uang 500 ribu kepada mereka
"eh,, gak apa-apa kak, gak usah ah" jawab doni
"gak apa kok terima aja" ucapku
"yasudah kami terima, makasih ya kak" ucap mereka berdua. Setelah itu rosit berpamitan kepada temanya dan kamipun bergegas ke rumahku karena matahari sudah mulai terbenam.
Sesampainya di rumah kami di sambut oleh satpam rumahku dan membuka pagar agar mobilku bisa masuk, kemudian ku perkenalkan rosit pada penghuni rumahku
"ini rosit adikku, pak satpam itu namanya bambang terus orang yg seumuran denganmu itu aan, dia yg membantuku mengurus rumah ini" ucapku.
Setelah mereka berkenalan aku, rosit, bambang, dan aan membawa barang-barang rosit menuju kamar kosong di lantai dua yg berada tepat di depan kamarku.
"ini kamar untukmu sit, kamar kakak di depan kamarmu, jadi kalau kamu butuh sesuatu bilang pada kakak saja" ucapku saat bambang dan aan kembali turun untuk melanjutkan kerja mereka.
"iya kak, maaf ya rosit ngerepotin kakak" ucapnya
"gak kok sit, gak ada yang direpotin sama sekali, oh iya besok kamu sudah mulai bekerja jadi biar aan saja yg menata barang-barangmu" ucapku
"gak usah kak, biar rosit sendiri aja"
"oh yasudah, nanti jam 8 turun ke bawah ya, kita makan malam" ucapku sambil berjalan menuju kamarku
"ok kak" jawab rosit.
awalan nama n paragraf sebaiknya pake huruf besar ya.
@3ll0 tanks atas kripik maichi nya