It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Komennya sama sama @freeefujoushi hehe
Tp abisa itu ceritanya bakal slesai dong yah...?!!
@Daser wah, ente sama2in aja heheheh
@3ll0 di tunggu lanjutanya aja senpai
Besok libur yeeeeee !!! Mungkin bakal sempetin waktu buat ngetik cerita lagi yg gak mau di tag bisik2 tetangga ya !
@harya_kei
@AbdulFoo
@3ll0
@Aurora_69
@doniperdana93
@lulu_75
@Bagus_CahBagoes
@freeefujoushi
@Cowok_polos
@Daser
@hendra_bastian
*******************************************
"Kak"
"Hmmm ?"
"Aku udah lama banget tau pengen makan di sini"
"Masa ? Kok gak pernah bilang kakak ?"
"Aku sih pengen bilang, cuma kelupaan mulu hehehe "
"Makanya jangan keasikan kerja mulu Sit"
"Seharusnya aku deh yg bilang gitu kak"
"Heheheh, oh iya sit. Kakak senin mau ajak kamu"
"Ke mana kak ?"
"Tebar pesona bareng defan, kemarin dia ngajak kakak" sebenarnya aku masih penasaran dengan masalah Defan dan Rosit jadi ajakan Defan aku iyakan untuk mencari tau apa yg sebenarnya terjadi.
"Hah tebar pesona ?"
"Iya, kita ber 3 kan masih single. Kali aja ada yg kebawa pulang 1"
"Hahaha, iya - ya kita ber 3 single. Kebawa pulang ? Anak kucing kali kak sampe kebawa pulang"
"Wah kayanya seru tuh kak, aku ikut deh"
"Ok kita habis pulang kerja ya"
"Sipp" kemudian waiters pun datang membawa semua pesanan kita. Rosit makan dengan sangat lahap, mungkin ini efek ngidam yg baru terpenuhi hehehe. Baru setengah makanan yg ada di meja aku makan, mulut ini sudah tak tahan untuk berucap, mengeluarkan isi hati dan fikiran yg aku tahan sedari tadi.
"Sit"
"Emm ?" Sahutnya dengan mulut masih mengunyah
"Mmm,, kakak mau ngomong sesuatu"
"Mau ngomong apa kak ? "
"Mm,, ka, mm kakak" uwaaa !!! Gak tahan untuk di ucapkan tapi sulit untuk terlontar dari mulut.
"?"
"Tek tek tek" loh kok getaran di dada sampe mengetarkan ruangan dan barang-barang di ruangan yah ?
"Kak ayok keluar" ucapnya seraya menarik tanganku
"Emang ada apa sit ?"
"Hah ? Kakak gak sadar ini sedang gempa kak ! Orang-orang pada panik kok kakak malah bengong"
"Hah gempa ?" Ucapku panik dan kamipun keluar dari gedung ini. Sesampainya di luar, banyak orang-orang panik dan ketakutan. Bahkan banyak anak kecil yg menangis.
Kurang lebih 5 menit bumi berguncang, Dan selama itu juga kami menunggu dengan rasa panik. Hp ku bergetar tanda ada panggilan di susul dengan hp Rosit.
"Halo mah"
"..."
"Iya rey baik-baik aja"
"...."
"Rosit juga mah"
"...."
"Iya, walaikumsalam"
"Siapa kak ?"
"Mamah, nanya keadaan kita"
"Oh, tadi juga mamahku telfon nanya keadaan kita"
"Kita lanjutin atau ?"
"Pulang aja deh, kamu tunggu di sini kakak mau bayar dulu"
"Ok"
Setelah membayar makanan tadi, aku dan rositpun memutuskan untuk pulang ke rumah. Jalan menuju rumahpun sangat macet, mungkin akibat dari gempa yg baru saja terjadi.
"Kak"
"Emm ?"
"Tadi kakak mau ngomong apa ?"
"Tadi ?" Oh iya, tadi sebelum gempa gw mau nyatain cinta
"Oh itu, bukan apa-apa kok Sit"
"Oh, kirain penting"
Sesampai di rumah aku dan Rosipun menuju kamar masing-masing untuk membersihkan badan dan melakukan rutinitas malam, ya betul sekali ! Tidur.
Pagi hari setelah aku dan Rosit sarapan, kamipun bergegas melakukan aktivitas sehari-hari. Menurutku hari senin adalah hari yg paling padat, ya ! kembali lagi sibuk untuk mengurus perusahaan papahku ini. Untuk urusan perusahaan tidak pernah aku menunda-nunda pekerjaan, mungkin ini kebiasaanku dari dulu.
Sebagai workaholic tidak ada kata istirahat kalau pekerjaan belum selesai, hal inilah yg membuat Rosit sering memarahiku. Dengan wajah cute nya yg masih seperti remaja dan pose tangan di lipat kedepan dan tatapan datar tapi membuat merinding yg bisa menghentikanku dari pekerjaan. Pernah 1 kali aku tak menanggapi nya dan meneruskan pekerjaanku, tanpa satu kata yg keluar dari mulutnya, ia pergi meninggalkan kamarku dan dia tak akan mengajaku bicara selama 1 hari full ! Saat aku bertanya kenapa dia marah ? Dia menjawab "ngomong aja sama laptop kakak" lalu pergi meninggalkanku, dan kalau sudah ngambek begini cuma 1 jalan keluarnya. Yaitu dengan cara menggodanya dengan kalimat-kalimat yg menyangkut kata 'ganteng'
#flashback#
"Masih marah nih si ganteng ?"
"." Wajahnya sedikit melunak
"Kalau cemberut gantengnya kok kurang yah ?"
"." Dan mulai sedikit tersenyum
"Tambah lagi dong senyumnya biar gantengnya maksimal"
" " dan akhirnya dia tersenyum
"Nah gitu dong"
"Gak enak kan di diemin ?"
"Ya gak lah sit"
"Nah itu yg aku rasain pas kakak sibuk ber autis ria sama laptop"
"Iya iya,, gak lagi-lagi deh"
#endflashback#
Ternyata cukup lelah juga bekerja full seharian, jam sudah menunjukan pukul 4 sore. Defan memberi kabar bahwa acara tebar pesonanya di undur jadi nanti malam, ada apa dengan dia ? Aku dilarang membawa mobil pribadi dan dia akan menjemputku dan Rosit di rumah jam 7 nanti, ada - ada saja kelakuanya yg susahku tebak.
*ping !*
*Udah di parkiran ?*
*Yups*
*Tunggu sebentar, kakak OTW*
*Ok*
Baru jam 4 sore dia sudah di parkiran ? Oh iya aku lupa memberi tau bahwa acaranya di undur, hahaha sebegitu antusiasnya kah ? Rosit Rosit, kamu seperti anak kecil yg akan di ajak liburan saja.
"Acaranya di undur" ucapku saat berada di dalam mobil bersama Rosit
"Defan yg ngundurin?"
"Iya sekarang kita pulang mandi dulu nanti jam 7 dia jemput"
"Jemput ? Kita pakai mobil dia ?"
"Iya"
"Ada - ada aja sih tuh anak"
Pernahkah aku berkata bahwa apapun yg dipakai Rosit ia selalu membuat aku jatuh hati ? Kalau belum maafkan aku lupa untuk hal yg 1 ini, dengan tampilan simple saja dada ini dia bergemuruh kencang. Kuharap suara di dada ini tak sampai terdengat di telinganya.
"Sudah siap kak ?"
"Sudah"
"Defan belum datang ?"
~~~tin tin ~~~
Nah mungkin itu Defan, ku dengar suara mobil berhenti di halaman depan dan suara langkah kaki seseorang memasuki ruangan tamu. Ternyata benar itu Defan, dengan gaya yg simple seperti itu tak mengurangi ketampanan wajahnya. Tapi tunggu dulu. Kenapa dia berhenti berjalan dan mematung di sana ? Setelah kuperhatikan arah matanya, mata Defan tertuju pada Rosit. Pantas saja dia mematung, Rosit sedang membaca sesuatu di HP nya dengan wajah senyum - senyum sendiri. Huaaaaa ! Boleh cubit gak sih ? Tampang cute nya gak nahan, tanpa sadar aku pun terus memandang wajah Rosit.
"Ehem !" Rosit berdeham
"Ehem ehem" kini suaranya semakin di perkeras, apa ? Kenapa ? Ada apa ?
"Ini kita jadi tebar pesona atau mau pada bengong ?"
"Hah ? Oh iya, lagian kamu tadi asik senyum - senyum sendiri"
"Oh tadi, aku lagi baca komik fairy tail, lucu aja liat tingkah konyolnya natsu"
"Sit" panggil Defan
"Apa ?"
"Kamu ganteng banget malam ini"
"Baru sadar ya ? Dari gw bayi juga udah ganteng kali Fan, lu kemana aja ?"
"Hahaha adik kakak yg satu ini PD banget sih" apa maksud dari perkataan dan tatapan mata Defan ?
"Iya dong kak, tapi masih gantengan kak Rey kok" ucapnya sembari menunduk malu
"Yuk jalan" ada apa dengan Defan ? Apa dia marah karna cuma aku yg di puji Rosit ? Hmmmm mencurigakan.
@LostFaro Ganteng update berikutnya jangan lama² ya.
#muji kaya Rey ke Rosit )
@hendra_bastian kita lihat siapa yg dapet duluan
Sesampainya di mall kami berencana untuk makan malan dahulu sebelum acara tebar pesona. Tau mengapa ? Rosit sudah perotes saat kami baru saja memasuki pintu mall.
"Kak, aku lapar !"
"Emang kita kesini mau makan Sit ?" Godaku
"Oh !"
"Iya iya, kita makan,, jangan ngambek dong"
"Nah gitu dong" dan Defan hanya bisa tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.
"Di sana aja kak !"
"Ok"
"Mba mba" panggil Rosit kepada seorang pelayan wanita
"Ada yg bisa di bantu mas ?"
"Minta pin BB nya dong" ada apa dengan anak ini ? Tumben - tumbenya menggoda perempuan, dan sang pelayanpun tersipu malu menundukan kepalanya.
"Bercanda kok mba"
"Ih, mas mah ! Beneran juga gak apa - apa" What the ,,, !
"Hehehe, boleh minta menunya ?" Ucap Rosit sembari menunjuk buku menu yg di pegang sang pelayan, Dan pelayanpun memberikanya.
"Hmmm,,, saya ayam goreng pake nasi ya mbak soalnya klo ayamnya aja gak kenyang" aku dan Defan hanya bisa menahan tawa, biasanya di saat laper saja Rosit bisa usil seperti ini
"Minumya orange juice 1"
"Ada lagi mas ?"
"Udah itu aja mba, temen - temen saya cuma liatin saya makan" tuh lihat kan ? Ini anak jadi semakin menyebalkan
"Oh gitu sit, kak kita pulang aja yuk" ajak Defan
"Yuk" sahutku sembari bangun dari duduk, seketika tangan Rosit memegang tangaku dan Defan bersamaan
"Yah, gitu aja ngambek. Ga asik ah"
"Gimana mau asik ? Kamu aja asik sendiri sama mba nya dari tadi" ucap Defan
"Hehehe, maaf maaf. Kakak mau pesan apa kak ?"
"Oh jadi yg di tawarin cuma kak Roni ?"
"Oh iya, lo apa Fan ?"
"Aku pesen kamu aja boleh?" Apa apan Defan ini, bikin jealous aja
"Sorry gw dah di booking" ucap Rosit santai dan seketika wajah Defan sedikit murung, apa mungkin Defan punya rasa pada Rosit ?
"Kakak samain aja deh sit"
"Gw juga deh, cuma minumnya ice tea aja"
"Udah di catet kan mba ?"
"Iya mas, mohon di tunggu ya"
"Ok"
"Jadi inget dulu ya sit"
"Oh iya yah, dulu kita juga pernah makan di sini"
"Ternyata kamu masih ingat"
"Heheheh, ingat dong kan dulu kamu,,," seketika Rosit menutup mulutnya
"Dulu kenapa sit ?"
"Eh engga kak" Defan hanya tersenyum, aku hanya bisa penasaran tentang apa yg terjadi antara mereka berdua
Selang beberapa waktu pelayan pun datang membawa makanan yg kami pesan tadi dan kami langsung saja menyantap makanan dengan lahap, tak terkecuali Rosit, dia seperti anak kecil yg sedang makan makanan kesukaanya. Selalu ada senyuman di setiap kunyahan, ku lirik Defan menatap Rosit tanpa memperdulikan sekitar.
Setelah makan kalian tau dong kita akan ngapain ? Tepat sekali, kita ke wahana permainan ! Ini gimana bisa tebar pesona ? Tak usah kuperjelas siapa yg mengajak.
"Ok kita main game di dalam game"
"Maksudnya sit ?"
"Kita ber 3 lomba siapa yg paling banyak masukin bola ke dalam ring bisa minta 1 permintaan kesetiap yg kalah dan tidak boleh menolak"
"Ide bagus tuh" sahut Defan
"Hmmm,, kakak ikut aja deh"
"Ok kita mulai 1, 2, 3" dan kami mulai permainan dalam permainan ini
"Hahahaha aku menang jawab Defan"
"Ah padahal beda 1 point" ucap Rosit
"Kalian serius banget mainya"
"Ok 1 permintaan, emmmm pertama kak Rey"
"Hah ? S3karang juga nih permintaanya ?"
"Iya dong kak, kalo kelamaan di simpen nanti basi"
"Ok ok, kakak harus ngapain ?"
"Gampang kok kak, kakak cuma harus jawab 1 pertanyaan aku"
"Apa ?"
"Inisial nama orang yg kakak suka sekarang ini ?"
"What ? Hmmmm"
"Ayo dong kak" ku lihat Rosit sedikit penasaran
"Emmm,, R" seketika wajah Rosit sesikit memerah sedangkan wajah Defan agak muram
"Oh ok, Sekarang buat lo Sit"
Apa Fan ?"
"Lo samperin mas mas yg badanya gede di sana"
"Cuma samperin ?"
"Gak lah, lo minta pin BB nya dan jadiin kontak lo"
"Hah ? Lo gila ya Fan ?"
"Baru tau"
"Dasar setres !" Dengan wajah terpaksa Rositpun mendekati orang yg di tunjuk Defan, kurang lebih 5 menit kami tertawa - tawa Rosit pun datang dengan senyuman di wajahnya.
"Dapet ?"
"Dapet dong, nih liat aja DP kontaknya"
"Wiihh hebat juga lo"
"Yoi"
"Oh iya tadi lo ngomongin apa aja ? Kaya nya seru banget"
"Oh, tadi mas mas nya mau ngajak dinner besok"
"Serius ?" Ucapku dan Defan sedikit teriak
"Ya gak lah, gile aja gw jalan sama mas mas gak di kenal, nanti di culik gimana ?" Aku dan Defan menghembuskan nafas lega. Untung tadi cuma bohongan.
Setelah cape keliling mengurus 2 anak yg lepas dari orang tuanya ini, aku memutuskan untuk pulang karna jam sudah menunjukan pukul 11 malam, wajah kedua anak hilang ini tiba - tiba menjadi muram. Please gw gak mau lagi ngurusin 2 anak hilang ini, cape nya berasa banget.
Defan memutuskan untuk aku yg menyetir sampai rumah, sementara dia dan Rosit asik ngobrol di belakang. Setiap gerak gerik Defan tak lepas dari pandanganku. Tatapan itu, senyuman nya saat melihat Rosit tertawa, matanya yg berbinar saat mendengarkan cerita yg terlontar dari mulit Rosit, aku bisa memutuskan bahwa Defan juga menyukai Rosit. Atau mungkin masalah tempo hari ada kaitanya dengan ini ? Biarkan waktu yg akan menjawab.