It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
deh coz kesannya aq kayak ngatur jalan cerita yang sepenuhnya hak TS, walau aq berharap David sama Jacob aja coz kalau aq jadi Alto aq pasti kecewa dan sakit hati kalau ortunya harus pisah.
setuju. jack cari yg lain laaa. david sama jacob aja udah. lagian mereka udah punya alto jd klo pisah kasian altonya
@BN nanti tengah malem dilanjut
@freeefujoushi iya rebutan mereka, wah cerita baru lagi ya, mantion terus ya, besok weeken kejar target baca maraton cerita kamu
@OkiMansoor hehehe belom tau adimnya cowo atau cewe hehehehe
@akina_kenji iya tau tuh jack mentang" jadi duda hahah, eh iya masih ada typo ya maaf"
@erickwen1 punya tapi nanti, tau tuh jack ga tau malu malah ngejar david, belom tau dah ada musuh baru atau ga hahaha
@alfidimasm2 nanti tengah malem dilanjut
@Cowok_Polos2 tau david jadi bimbang nih
@lulu_75 iya sudah ingat dia
@Cowok_Polos2 gapapa malah jadinya dapet ide tambahan
@Agova tapi davidnya bimbang gimana dunk
@freeefujoushi @4ndh0 @balaka @evanfarrel
@Tsu_no_YanYan @3ll0 @Sho_Lee
@SteveAnggara @lulu_75 @doniperdana93
@Gaebara @Wita @Bun @jim_69
@Watiwidya40Davi @zeamays @mio redblack
@Aurora_69 @Agova @rama_andikaa @line
@Cowok_Polos2 @boy_lovers @Greent
@Rajeendra @bapriliano @kvnandrs6
@FransLoenardy_FL @ken89 @syafiq
@ricky_zega @Djie_hk @OkiMansoor
@tianswift26 @Rabbit_1397 @akina_kenji
@alfidimasm2 @AvoCadoBoy @erickwen1
@Lovelyozan @BN @FajarrSipitt @Valle_Nia
Jacob terbangun lebih dahulu untuk rutinitas biasanya, selesai mandi dan berpakaian dia melihat David duduk diranjang. "Kamu sudah bangun sayang." ujar Jacob mendekat lalu mengecup keningnya.
"Badanku sakit semua." ujar David merenggangkan tubuhnya
"Apa kamu sakit?" tanya Jacob memeriksa suhu tubuhnya, "kamu istirahatlah." pinta Jacob
"Ah tidak, aku baik-baik saja, cuma rasanya tubuhku lelah dan pegal-pegal, mungkin terlalu banyak istirahat, aku juga sepertinya kurang berlatih, aku masih lemah tak dapat melindungi kalian semua." ujar David menunduk lemah.
Jacob duduk disamping David dan memeluknya hangat, "kamu tidak lemah sayang, lagi pula aku tidak masalah kamu kuat atau tidak, aku akan selalu melindungimu dan Alto apapun yang terjadi, jadi semangatlah sayang." ujar Jacob mengecup pipi David mesra
David menoleh dan menatap Jacob "apa aku tak bilang padamu kalau aku ini Beta." ujar David
"Mantan." intrupsi Jacob "walau aku tau ingatanmu sudah kembali, tapi kau adalah mateku dan mantan beta dari kawanan Jack." sambung Jacob mengingatkan
David menghela nafas "ya kamu benar, lagipula posisiku sudah digantikan oleh Lina." jawab David
"Ya sudah aku berangkat kerja dulu sayang, oh iya besok rumah kita sudah selesai diperbaiki, kita akan segera kembali kerumah." ujar Jacob, dan David mengangguk, Jacob lalu melumat bibirnya lembut sejenak dan beranjak pergi keluar dari kamar diikuti oleh David sampai kedepan rumah, dia pun melambaikan tangannya kearah Jacob.
"Momy, Alto berangkat dulu ya." ujar Alto membuat David menoleh kearah rumah.
"Sama siapa?" tanya David
"Sama kakek Frank." jawab Alto.
"Ayo Alto, David aku antar cucuku dulu ya." sahut Frank
"Hati-hati om, Alto jangan nakal ya sayang." ujar David tersenyum
"Panggil aku Ayah saja, kamu sudah kuanggap anakku sendiri." pinta Frank dan David mengangguk "kami pergi dulu." sambung Frank
"Dah momy." Alto melambai berjalan bersama Frank
David membalas melambaikan tangannya. Lalu kembali masuk kedalam rumah. Didalam David bercermin melihat dirinya sendiri "tampangku kacau sekali." gumamnya kemudian dia melepas semua plester dan perban yang menempel pada tubuhnya, karena werewolf regenerasinya jauh lebih cepat dari manusia biasa. Lalu dia mengambil handuk dan bergegas mandi.
Selesai mandi David terkejut saat keluar kamar mandi melihat Jack bersandar didinding menatap David yang hanya menggunakan handuk dengan tersenyum begitu menawan membuat David menunduk malu tak berani menatapnya.
"Kau tak berubah seperti dulu, kalau melihatku pasti menunduk, apa aku sebegitu menyeramkannya sampai kau tak berani menatapku?" tanya Jack
"Bu... Bukan begitu, hanya saja...." jawab David gugup dan ucapannya menggantung
"Hanya apa?" tanya Jack melangkah mendekat kearah David
Dada David makin berdebar hebat "aku kekamar dahulu." ujar David hendak melangkah menuju kamarnya tapi dihadang oleh Jack, dia makin salah tingkah dengan kelakuan Jack "Jack." ujar David tanpa berani melihatnya.
Jack mengangkat wajah David menatapnya "kenapa aku baru menyadari kalau kau begitu menggemaskan, begitu manis, aku sangat bodoh baru menyadarinya sekarang." ucapan Jack membuat David bersemu merah.
David mencoba menghindar dari tatapan mata Jack "Aku harus berpakaian." ujar David menyadari dirinya belum berpakaian dan hendak beranjak pergi. Jack mendekatkan wajahnya ke David, menghirup aroma tubuh David yang segar membuat Jack bergairah.
"Hmmm.... Kau sexy dalam keadaan seperti ini." goda Jack berbisik menahan David untuk beranjak pergi
David mendadak gugup dan gemetaran "Jack..." ujar David pelan memejamkan matannya
"Hei kamu gemeteran." goda Jack menjilat telinga David dan mendorong David pelan merapat bersandar ke dinding.
"Jac.... Hmmmphh." ujar David terpotong oleh lumatan bibir Jack yang sudah tak bisa menahan diri lagi untuk mencicipi bibir indah milik David.
"Ehm." suara seseorang berdehem membuat Jack dan David tersontak kaget, kemudian Jack melepas bibirnya dari David dan menoleh kearah suara itu.
"A... Ayah." ujar Jack terkejut, sedangkan David menunduk sangat malu dipergoki ciuman bahkan dirinya tak menolak sama sekali dan malah menikmatinya.
"David." panggil Frank tegas membuat David menoleh dengan takut kearah Frank "cepat pakai bajumu sana, nanti kau masuk angin." ujar Frank lembut tapi tegas, lalu menoleh kearah Jack "dan kau Jack, kita harus bicara." sambung Frank menatap tajam Jack.
"Aku Pemisi yah." ujar David lemah melewati Frank dengan sedikit takut, Frank hanya bergumam sambil mengangguk, sedangkan Jack melihat David dengan tersenyum.
"Kita bicara diluar." ajak Frank, dan Jack mengikutinya dari belakang.
Diluar rumah agak jauh mereka berdua duduk diatas bebatuan besar "aku sih setuju saja jika David denganmu tapi tidak dengan cara saat dia bingung seperti itu, jangan jadi orang jahat yang mendapatkan pasangan orang lain untuk mengajaknya ke tempat tidur. Itu cara yang salah Jack, aku hanya ingin kau merebut dari hatinya." ujar Frank angkat bicara setelah beberapa saat mereka terdiam.
"Maaf ayah untuk yang tadi, aku hanya tak bisa menahan diri menyentuhnya, baru kusadari David begitu menggoda, menyesal aku menolaknya dahulu, kalau tau bahwa David bisa hamil sudah kujadikan dia mateku dahulu." jawab Jack jujur
"Ya ayah mengerti, tahan dirimu kalau walau dia sangat menggoda, mungkin kalau hanya sebuah ciuman tak masalah, tapi jangan lebih dari itu sebelum kau mendapatkan hatinya, mengerti Jack." ujar Frank, "dan satu lagi, sainganmu berat kali ini, karena Jacob sudah menjadikan David matenya dan ada Alto yang menjadi dinding tipis dihati David, namun sulit untuk ditembus." sambung Frank
"Iya ayah, aku tau itu." jawab Jack santai
Disisi lain dalam rumah Jack, David dalam kamar sedang menyentuh bibirnya sendiri, ingatannya masih terbayang akan sentuhan lembut bibir Jack, yang selama ini di dambakannya, disudut hatinya berbunga-bunga dengan sendirinya tapi disudut lain hatinya terasa sakit dan merasa bersalah, entah dia harus senang atau sedih, dia bingung saat ini akan perasaannya sendiri.
"Aku bingung." gumam David, lalu dia bergegas pergi menuju suatu tempat tanpa disadari oleh Jack dan Frank.
Frank pergi kembali entah kemana sekalian akan menjemput Alto, Jack kembali kerumah, "David... David..." panggil Jack mengetuk pintu kamarnya tapi tak ada jawaban, Jack pun membuka pintu kamarnya yang tak dikunci, Tapi David tak ada dikamar, lalu Jack mencari David kesetiap sudut rumah tapi tak ada sama sekali. "Hmm apa mungkin dia ketempat kerja Jacob?" gumam Jack pada dirinya sendiri, lalu Jack pun keluar rumah menuju kekawanannya mengawasi keadaan wilayahnya.
Ditempat lain David mondar-mandir berfikir didepan suatu rumah dari sejam yang lalu, karena sang pemilik rumah tidak ada didalam, alhasil David mondar-mandir sendiri didepan rumah orang.
Sebuah tepukan mengagetkannya "waaaa..." teriak David
"David ini aku." ujar Lina membuat David cengengesan "ada apa kau kesini?" tanya Lina heran
Raut wajah David berubah sedih "aku ingin curhat." ujar David malu
Lina tersenyum lalu merangkul David "ayo kita kedalam saja." ajak Lina membawa David kedalam rumahnya
"Rhea kemana?" tanya David
"Aku baru saja mengantar Rhea dan Keith kebandara ditemani oleh Peter." jawab Lina
David duduk di pinggir ranjang milik Lina sedangkan Lina duduk terbalik di kursinya menghadap David mendengarkan dengan seksama apa yang diceritakan oleh David. "Aku bingung harus bagaimana." ujar David akhirnya setelah selesai menceritakan semuanya.
Lina menatap tajam David dengan raut wajah marah, David terkejut dengan reaksi Lina, baru kali ini dia menunjukan ekspresi itu didepan David.
David menunduk dan tak berani menatap Lina "ke... Kenapa ka...u menatapku seperti itu?" tanya David menunduk dan menatap apapun tidak fokus. Lina bankit dari duduknya, David melihat langkah kaki Lina mendekatinya, sebuah sentilan kecil mendarat tepat di dahi David, "aaaww." pekik David pelan lalu mengangkat wajahnya menatap Lina sambil mengusap dahinya sendiri.
"Itu hukuman untukmu karena kau mudah sekali terpancing oleh perasaan masa lalumu." omel Lina pelan
"Tapi aku mencintainya." ujar David membela diri.
Lina memegang kedua bahu David "hei kau lupa sekarang milik siapa?" tanya Lina
David menggeleng "aku tidak lupa, karena itu aku jadi merasa bersalah." jawab David lemah.
"Sadarlah, dia itu masa lalu, dan kau juga sudah punya masa depan dengan orang lain."
"Tapi kau tak mengerti Lina, perasaan yang selalu kau simpan akhirnya muncul kembali setelah dia membalasnya dengan perasaan yang sama denganmu." ujar David menerangkan keadaan perasaannya.
Lina menghela nafas lalu duduk disebelah David dan menaruh kepala David dibahunya kemudian merangkulnya "hei apa kau lupa kalu dia sudah menyakitimu, apa kau lupa dia sudah menolakmu mentah-mentah, apa kau lupa akan hal itu?" tanya Lina
"Tapi..."
"Dengarkan aku David, aku tak melarangmu jika ingin bersama dengan Jack, tapi pikirkan kedepannya, bagaimana dengan Alto dan Jacob, apa itu tak melukai mereka?" tanya Lina kembali
David mengusap wajahnya frustasi dengan kedua tangannya "aku bingung pada diriku sendiri." ujar David pelan
"David apapun keputusanmu nanti, ikuti kata hatimu yang terdalam, aku yakin kau pasti tau jawabannya." ujar Lina menenangkan.
"Tapi aku tak bisa ambil keputusan itu sekarang, aku tak tega menyakiti hati mereka." jawab David
Lina tersenyum "untuk saat ini tak perlu kau pikirkan, nikmati saja sampai kau mendapatkan jawabannya."
"Terima kasih Lina." ujar David memeluk Lina
"Sama-sama." ujar Lina membalas pelukannya
"Ummm.. Lina." ujar David melepas pelukannya.
"Iya David?"
"Bolehkah aku menginap disini, untuk menenangkan pikiran, hanya malam ini." pinta David malu
"Tentu." jawab Lina tersenyum lembut.
Disisi lain malam harinya Jacob pulang mendapati Jack menunggu didepan pintu rumahnya "apa?" tanya Jacob sinis
"Dimana David?" tanya Jack balik
Jacob bingung dengan pertanyaan Jack "apa maksudmu?" tanya Jacob
"Bukannya dia bersamamu sejak tadi siang?" tanya Jack sama bingungnya
"Bukannya dia dirumah, Dave tidak datang ke tempat kerjaku sama sekali, lalu dimana Alto." ujar Jacob mulai terpancing emosi
"Hei tenang, Alto didalam bersama ayah." jawab Jack "kau tak bercanda kan, lalu David dimana?" tanya Jack sedikit cemas
"Mana aku tau, kan seharusnya dia dirumah. Apa yang sebenarnya terjadi." ujar Jacob mulai cemas saat Jack menggelemg tidak tahu, "aku akan mencarinya." ujar Jacob tanpa pikir panjang berbalik menjauh dari rumah Jack.
"Aku ikut denganmu, ayah tolong jaga Alto." teriak Jack menutup pintunya lalu menyusul Jacob
Jack dan Jacob mencari kesegala arah, setiap sudut kota, dibantu oleh sebagian anggotanya sampai hp milik Jacob berdering, kemudian Jacob mengangkatnya, Jack memperhatikan Jacob yang sibuk dengan telpnya karna raut wajahnya berubah menjadi lebih tenang.
Jacob menoleh kearah Jack "apa?" tanya Jacob
"Telp dari siapa?" tanya Jack
"Dari Lina, Dave ada disana sejak pagi." terang Jacob malas memberitahu Jack
"Benarkah." ujar Jack menjadi tenang
Jacob langsung menuju rumah Lina diikuti oleh Jack sebelumnya Jack meminta anggotanya untuk istirahat.
Beberapa jam kemudian mereka berdua sudah sampai didepan rumah Lina, Jacob segera mengetuknya. Tak berapa lama Lina muncul dari balik pintu "dimana David?" tanya Jack tak sabaran
Lina menatap Jack sedikit jengah "dia didalam sedang tidur." jawab Lina, Jacob dan Jack kemudian masuk kedalam setelah dipersilahkan oleh Lina "perlu kubangunkan?" tanya Lina setelah membuka pintu kamarnya memperlihatkan David tidur pulas telungkup memeluk bantal.
"Jangan, biarkan dia istirahat." pinta Jacob, dan Lina tersenyum
"Kalaupun dia bangun dia tak akan mau pulang." ujar Lina
"Kenapa?" tanya Jack heran
"Dia minta untuk menginap disini dan tidak memberi tau kalian berdua." terang Lina
"Apakah kami berbuat salah?" tanya Jacob bingung
Lina mengedikan kedua bahunya "aku tidak tau." jawab Lina
Jacob berfikir "pasti gara-gara kau." tuduh Jacob
"Aku, mungkin karna ulahmu tanpa kau sadari." tuduh Jack tak mau kalah
"Hei kalau kalian mau bertengkar diluar sana jangan dirumahku." sela Lina kesal
"Kalau begitu aku menginap disini." ujar Jack cuek
"Apa!" ujar Jacob dan Lina kompak
"Enak saja, kau pasti mau berbuat curang, aku tak percaya padamu, aku juga akan menginap disini." timpal Jacob
"Apa!" kali ini Jack dan Lina kompak
Lina geleng-geleng melihat Jack dan Jacob tak mau kalah
"Kau masih ada Alto kan, pulang sana temani Alto." usir Jack
"Apa... Aku lebih mencemaskan Dave jika bersamamu dari pada meninggalkan Alto dengan om Frank." balas Jacob dingin
"Hei hentikan." sahut Lina kesal membuat mereka berdua menoleh kearahnya "terserah ya jika kalian menginap disini, tapi jangan buat keributan dan jangan masuk kekamar David." ujar Lina tegas lalu bergegas meninggalkan mereka berdua di rumah tamu depan kamar David.
Jack dan Jacob saling melempar pandangan dingin, Jacob menuju pintu David "hei hei mau apa kau?" tanya Jack ketus
Jacob memutar bola matanya "aku ingin menutupnya agar kau tak macam-macam." jawab Jacob sinis
Jack lalu menelpon kerumahnya memberitahukan kepada ayahnya kalau dia dan Jacob menginap dirumah Lina.
Jacob duduk disofa menghadap pintu kamar David mencoba berisitirahat, sedangkan Jack tiduran di karpet tebal dengan tangan dibelakang menyangga kepalanya menoleh kearah kamar David....
Lina mengintip dari balik kamarnya dan tertawa kecil melihat tingkah dua werewolf jantan dominan memperebutkan seorang pria lembut yang tangguh, walau dia sendiri sedikit cemburu, tapi asal David bahagia, dia sebagai sahabatnya akan mengusahakan agar sahabatnya selalu bahagia, sudah cukup dia menderita selama ini....
Kan uda ada Jacob. Jack,,ke laut aja dehhh.