It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Seorang polisi yang baru saja diangkat dari jabatan nya dari bripda menjadi briptu berjalan dengan gagah nya menuju ruang atasan nya Bripka Putu ngurah Aji Darwis susanto, dia melangkah ke ruang tersebut dengan langkah yang mantap , rambutnya di cukur rapi , alisnya tajam bagai belati , matanya menyibak rasa percaya diri yang kuat beserta kulitnya yang agak terbakar matahari , melihat nya saja sudah membuat panas , dada nya sungguh bidang hingga bagian atas seragam polisi tersebut serasa mau lepas, Bripka aji menyuruh briptu tersebut duduk , briptu itu duduk dengan tenang, lalu melihat dengan geli asbak rokok yang sudah penuh dengan abu rokok, dan di meja tersebut ada photo keluarga bripka aji dengan krluarga nya yang membuat briptu tersebut keceplosan bicara
“wahhhhh bapak kelihatan bagus sekali pakai baju safari”
“hahaha, nak aidit bisa saja…tapi aku mengundang briptu aidit kesini bukan karena tanpa alasan, kasus pembunuhan beberapa civitas kampus XXX (di sensor guys) sudah ada perkembangan apa belum ?”
aidit berusaha membasahi tenggorokan nya , dan berpikir untuk mencari jawaban yang terbaik karena bagaimana pun dia belum menemukan titik temu antara hal yang di selidiki dan kaitan nya
“masih dalam tahap penyelidikan , kelihatan nya kami mentok dalam penyelidikan ini, seorang saksi bernama darvin sedang koma dan kemungkinan di serang oleh orang yang sama”.
Sebulan yang lalu ,
wanita berambut coklat tersebut mulai mematikan lampu di sekitar ruangan nya karena hampir sudah menunjukan pukul 9 malam dan ia bergegas tidur di karena besok ada rapat dengan pak andrika anak dari pemilik salah satu saham di perusahaan dimana ia bekerja , wanita itu bernama Ajeng Krisna , dia adalah asistent pak andrika ,
“Pltak!”
suara ketukan keras ada di pintu depan membuyarkan niatnya mematikan lampu rumah nya
“aduhh siapa sih malam malam begini datang”
katanya menggerutu dan dengan cemas membuka kunci pintu rumah nya
“ajeng tolong aku ,ajeng !”
“heii, tenang dulu dong, ayo duduk dulu trisna , aku akan berikan teh baru bicara”
trisna dwipayani , dia adalah pegawai di salah satu staf dimana pak andrika memimpin , wajahnya sangat terlihat khawatir dan hampir menangis , dia terlihat memakai jaket sederhana dan sepertinya siap pergi
“tidak, tidak usah, aku akan mengatakan dengan jelas dan padat”
lalu trisna memberikan sebuah flasdisk ke ajeng dengan tangan yang masih bergetar karena ketakutan
“aku mengetahui sesuatu yang tak seharusnya aku ketahui”
ajeng ternganga mendengar penyataan trisna tersebut dan mulai menajamkan pandangan nya ke trisna
“apa yang kamu ketahui”
“di dalam flasdisk tersebut ada aliran dana dari perusahaan Horpent and co dengan perusahaan Bali griya sumber kencana , di sana di tulis nilai aliran dana tersebut senilai 78 milyar”
dan ajeng memandang seakan nilai uang tersebut sangat wajar
“laaa, wajar dong , kan mereka menjalin kerja sama dalam bidang property bulan ini?”
dan trisna menggelengkan kepala nya
“duhhh bukan seperti itu , aliran dana tersebut bukan ke perusahaan tapi ke rekening kloningan yang setelah aku telusuri di bantu teman ku ternyata pemilik rekening tersebut adalah pak andrika, pak andrika menyelewengkan uang perusahaan , dan agar tak di ketahui dia mengkopi semua data file yang berhubungan dengan perusahaan nya dan ketika di check uang itu ada, bagian penting nya uang itu sekarang menghilang , dan pak andrika membuat salinan yang lain, ke atm darvin aranda, nah masalah nya pak andrika sudah membuat surat wasiat dimana harta dari darvin aranda terkunci jika ia meninggal”
ajeng terperangah mendengar mendengar hal trsebut dan mendadak mengambil flasdisk tersebut
“ini harus di rahasiakan, pak andrika akan tahu dan keekkkkk…kamu akan mati”
dan trisna menitikan air mata
“jika aku mati kamu harus berikan bukti ini ke pihak yang berwajib”
dan ajeng menggeleng karena keberatan
“tidak, aku tidak bisa”
“ya kamu harus bisa, aku punya firasat hidup ku tak akan lama”
kata trisna dengan suara yang serak karena tangis.
Waktu sekarang
Ajeng bekerja di depan ke computer dengan ulet dia berusaha menahan rahasia tersebut dan menunggu waktu akan di keluarkan , trisna sahabat nya tersebut menghilang entah kemana setelah kejadian tersebut ,pak andrika masuk ke ruangan nya dan menatap dengan culas ke wajah ajeng tapi ajeng tetap membalas nya dengan senyuman
“selamat pagi pak, hari ini anda ada rapat perusahaan Horpent and co tentang investasi yang mereka tanam, apakah bapak akan menghadirinya ?”
wajah pak andrika terilihat terkejut dan ajeng sudah menduga nya , “kena kau” kata ajeng dalam hati
“aku tak akan datang bilang aku ke luar kota”
“baik pak”
kata ajeng dengan senyum yang sangat artificial,lalu ia mengeluarkan flasdisk yang ia sudah kopi menjadi 20 buah di masing masing flashdisk dan siap siap di sebarkan ke orang orang jika ia terancam dalam bahaya.
Ajeng keluar dari ruangan nya dan membagikan flasdisk tersebut ke orang orang yang ia sudah ajak bekerja sama dan ia menelpon nomor rahasia
“halo ?, apakah ini benar nomornya sang penyiar”
aryaman menganggkat nomor tersebut dengan penasaran
“aku ingin kamu mengambil sebuah bukti yang bisa menjatuhkan andrika, kamu menginginkan nya dari dulu kan?”
“siapa ini ?” Tanya aryaman
“tak penting siapa aku, yang perlu kamu tahu aku menaruh flasdisk tersebut di pohon dekat parkiran Kfc depan bank BRI , jika kamu mau mengetahui nya, aku yakin posisi ku dalam bahaya sekarang”
kata ajeng dengan suara di bisikan lalu membuang hp nya agar tak di ketahui orang .
Sesudah ajeng menaruh flasdik tersebut di pohon , dia lalu pulang ke rumah nya dengan langkah aman , tepat di gang rumah nya ia merasa ada yang mengikuti ,
“aku sudah bilang jangan pernah ikut campur urusan orang”
kata seorang lelaki yang ternyata di belakang ajeng dan menyergap nya hingga pingsan.
ajeng terbangun dengan dengan rasa sakit di kepalanya
“ahggg”
“akhirnya kamu terbangun juga !”
seorang laki laki duduk di depan ajeng dan di depan nya ada kursi yang memisahkan mereka, kepala ajeng masih pusing dan melihat lelaki memakai setelan hitam yang sangat rapi
“siapa kamu?”
Tanya ajeng dengan suara merintih karena bekas pukulan di dahi nya
“aku gisalda haman , kamu sepertinya membuat atasan ku resah dengan perbuatan mu , dia tahu kamu menyebarkan rahasia perusahaan”
“hahah rahasia perusahaan atau rahasia dirinya sendiri”
“baiklah kita akan bicara secara tenang ,anggap sajakamu meninggalkan impresi yang mendalam, sangat dalam, gadis berumur 23 tahun dengan tubuh yang tinggi serta mata berwarna coklat terang,terlihat sangat cantik bukan , apalagi rahang mu yang tajam terlihat sangat menantang dengan bibir mu yang berisi, ajeng , kamu cantik sekali, tapi yang harus kamu tahu aku di sini bukan untuk memuji keanggunan para wanita ,aku hanya ingin kamu menyerah,bosku tak akan membiarkan mu hidup”
ajeng tertawa lebar dan memandang getir tampaknya ajeng sudah kehilangan kewarasan , dia cekikikan dan berhenti sejenak
“menyerah dari apa, aku tahu kamu membunuh teman ku trisna”
lalu gisalda menaruh pistol di meja sebagai bukti ia tak main main ia ingin ajeng percaya dengan ancaman nya
“pistol ini akan menembus otak mu dengan sangat cepat tanpa rasa sakit, tapi aku tak melakukan nya dan akan ku letakan di sini, aku ingin kamu dan aku bernegosiasi”
“negosiasi apa ?”
kata ajeng terbata bata, mulutnya kering dan butir butir keringat membasahi kening nya, dan gisalda menaruh pistol tersebut diatas meja,perlahan namun pasti tangan ajeng yang di borgol mimintirkan kawat untuk di pakai melepas borgol tersebut, namun sangat susah , hp gisalda tiba tiba berdering dan dengan sigap ajeng merampas pistol gisalda dengan masih bergetar dan tak stabil,
“jangan bergerak atau aku tembak”
gisalda hanya tersenyum licik melihat sosok ajeng yang rapuh dan hampir menangis
“aku tak menyangka wanita seperti mu bisa melepaskan borgol tersebut, tepuk tangan untuk mu”
kata gisalda meremehkan ajeng yang terlihat ketakutan
“aku tak yakin kamu bisa menem…”
DOR DOR DOR DOR DOR DOR
ajeng menembakan pistol ke gisalda tepat di mukanya dan jantung nya , tahu ia telah melakukan pembunuhan dia melihat ke sekeliling ruangan tersebut dan melap meja yang dimana ada sidik jarinya beserta membawa pistol yang di pakai menembak gisalda
“jangan pernah meremehkan musuh mu”
kata ajeng ketakutan dan berlari keluar gedung tersebut dengan menangis
Aidit sekarang di lepas tugaskan karena belum adanya perkembangan dalam kasus pembunuhan tersebut . baju polo yang ia pakai terasa kekecilan karena dada nya sangat bidang dan menyembul , rambut potongan crewcut sangat cocok untuknya , dia terlihat macho dengan rahang yang persegi dan tubuh yang tegap ia menjadi perhatian di sunset road , dengan lose jean yang lumayan kebesaran untuk menutupi pahanya yang kokoh serta ia terlihat agak malu malu berjalan sendirian , bukan karena apa tubuhnya sendiri sangat tinggi dan sangat menonjol di kerumunan di perjalanan nya pulang dengan ia menaiki motor ninja nya di parkiran depan kfc .
Darvin POV
aku melihat ke luar jendela jam menunjukan pukul 2 siang dan aku sudah menunggu pesanan ayam goreng yang belum datang
“kak Jordan mana nehhh !, hadohhh lama sekaleee”
kata ku keceplosan , aduh masak aku di tubuh aryaman ngomong nya kaya gitu ?, harus macho, harus thought !, kata ku dalam hati berjanji gak bakal keceplosan seperti ketika aku di tubuh ku sendiri yang
“maaf telat , pesanan mu lima dada kan”
kata Jordan
“hahhh ?, lima dada ?, aku pesan nya satu !”
kata ku terperangah Jordan memesan lima dada , gila emang aku hulk makan sebannyak itu
“biasanya aryaman memesan sebanyak itu”
“hooohh gitu?”
kata ku pasrah dengan apa yangkak Jordan berikan, sesekali ia mengecek hape nya untuk melihat adanya pesan
“alaaah baru hape baru aja di lihatin”
kata ku mengejek namun mata Jordan menyemburkan tatapan kematian ke aku seakan berkata
“ngomong dikit= Bacok !”
“ini aku lagi lihat pesan dari aryaman dia mau datang ada perkembangan katanya dia sudah mengambil flashdisk yang katanya berisi bukti andrika korupsi”
dan aku terperangah
“kesini ?, sekarang ?”
“iyaaa, sekarang katanya”
kata Jordan singkat
Selang beberapa menit kak aryaman datang , dan aku terperanjat tubuh indra semenjak kak aryaman pake kenapa jadi lebih bagus warna nya ,ahgg terlihat sangat panas ketika melihat nya saja sudah bikin aku menjauh karena kepanasan
“hei, nanti kamu jadi penyiar malam ini aku sudah dapat buktinya”
dan aku hanya mengangguk dan mengambil flashdisk yang di berikan kak aryaman
“makan dulu kak”
kata ku dengan pelan dan enek melihat dada ayam sebanyak itu diatas piring ku
“aku melihat dananjaya tadi dia sudah mulai baikan”
kata kak aryaman dan aku hanya mengangguk saja
“begitu juga dengan indra” kataku
“apa yang kamu bilang?”
Tanya kak aryaman kepada ku dan aku mengangguk danmenepuk pundak kakak ku
“semakin keras,ahggg enaknya dia kalau sadar tubuhnya di pelihara dengan baik oleh kakak”
kata ku sesederhana mungkin dan memakan ayam yang tadi masih nganggur
“ya begitulah ini tubuh orang lain aku harus rawat baik ,ini Cuma tubuh titipan”
kata kak aryaman dan memandang kearah ku
“kalau kamu gimana rawat tubuh kakak ?, kelihatan nya makin gemuk saja”
Jleb banget omongan kakak aryaman seperti men smack down jantung ku -_-
“dia hanya ber onani dengan video gayporn gratisan di yang ia download dengan gratis di VK.com ukuran 1080 HD”
kak Jordan nyeroscos yang membuat ku terkejut ia melihat ku ber onani lancang sekali kak Jordan mentang mentang bukan aku yang punya tubuh bukan berarti dia boleh seperti itu
“hei kakak melihat ku ber onani ?, tidak sopan ,aku butuh privasi !”
teriak ku ke kak Jordan dan kak Jordan tertawa cekikikan
“setidaknya kamu harus pilih film porno yang bagus”
kata kak aryaman menambahkandan aku hanya terdiam tak bisa berkata apa apa di buli oleh kedua kakak ku ini, ngomong tentang kakak, gimana ya kabarnya kak diva aku jadi kangen dengan nya, apakah dia baik baik saja ?, ahhh aku kangen kakak.
Aku pulang sendirian karena kak Jordan mau menyelesaikan pekerjaan nya di bank dulu dan kak aryaman ?, tentu saja pulang ke rumah indra ,aku menerima sms dari kak aryaman nanti antar dia ke rumah sakit lihat keadaan tubuh ku , ketika aku bersms an dengan kak aryaman aku menabrak seseorang ,
“ohggggg”
teriak ku dan aku heran dengan tubuh yang lumayan tinggi setinggi tubuh kak aryaman seharusnya bisa dengan mudah menabrak orang tapi kok aku yang jatuh, setelah aku melihat ternyata aku menabrak seseorang yang lebih besar dari kak aryaman
“kamu tak apa apa ?”
Tanya orang tersebut menatap ku dengan tatapan simphati, ahhg aku benci ini aku harus berlagak seperti pria dewasa dan hanya mengatakan seadanya saja
“tidak aku tidak apa apa”
“ohh baiklah aku kira kamu kenapa “
kata lelaki tersebut , rambut nya tertata rapi dan pendek dia terlihat sangat ramah dan dengan muka sangat simpati nya
“ooh ya nama ku aidit, maaf tadi kamu sepertinya lagi sms an jadi tidak melihat”
“haaa , lupakan saja, aku juga mau pulang sekarang”
kata ku dengan suara yang di turunkan agar tak terlihat seperti anak kecil ahgg aku benci hal ini ,
“bye”
kata aidit dan aku hanya melambikan tangan dengan kaku, lalu masuk ke mobil.
Ajeng menangis dengan keras dan masuk apartemen nya dia berteriak sangat keras dan langsung menuju meja yang penuh berisi minuman keras dan menegaknya dengan sangat cepat lalu melanjutkan tangisan nya , ia tak menyagka ia membunuh seseorang semenjak kejadian kelam 5 tahun yang lalu , tapi hari ini lebih nyata dia seakan membunuh orang dengan membabi buta
“pertama akan sulit namun untuk kedua kalinya kamu akan menemukan diri mu senang dengan perbuatan itu”
perkataan dari seorang lelaki lima tahun yang lalu menghantui dirinya dia meminum minuman itu lagi dan sekarang dalam porsi yang lebih banyak ajeng tak tahu apa yang ia perbuat , ia masih menyimpan pistol tersebut dan sekarang ia tak mengerti apa yang ia harus lakukan tapi yang ia tahu sekarang ia harus memulai strategi lain , yaitu pura pura tak terjadi apa apa , dan andrika tak akan menuduh dia membunuh gisalda , karena sampai dia menuduh ajeng , berarti sama saja ia membongkar siapa dirinya sendiri.
@lulu_75 @arieat @d_cetya @danze @arifinselalusial
@Zazu_faghag , @Wita , @Tsu_no_YanYan , @balaka
@D_Phoenix , @3ll0 , @hehe_adadeh @gatot_kece @Laruku
@totoS37
@doel7 @WYATB @cute_inuyasha @andre_patiatama
@ricko_syilendra
@blackorchid @Monster_Swifties @Tristandust @reza_agusta89
@agran @muffle @faisalrayhan
@MarchJulio @Tsunami
@aries18 , @Selena , @Duna , @sasadara , @4ndh0 , @agungrahmat @003xing @zakrie @jjk_mod_on @congcong @ckidung @klintu_darnyep @hendra_bastian , @chioazura , @denis_saputra @farizpratama7 @Guardia26 @jacksmile , @bagastarz , @doniperdana93 , @Sho_Lee , @lucifer5245 , @doniperdana93 , @bagastarz , @pokemon , @putrafebri25 , @Guardia26 @Gaebara @DoojoonDoo @ricky_zega , @kikyo , @kvnandrs6 @Ricky89 Thx for reading guys, so sorry for short update
summon yaa kalo update
salam kenal ts ^^
waaah tokoh baru nih aidit, punya peran berarti kah dia?
Indra:Kiki Farrel
Aryaman:Rio Dewanto
Dananjaya:Vino G Bastian
Aidit: -
Jordan:Atiqah Hasiholan
Ajeng:Marissa Jeffrina
ini versiku namun semua itu tergantung penulis dan pembaca lain yg mau ngebayangin karakter lain dr msng2 tokoh.