It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
semakin berhubungan semuanye, n semakin kompleks juga ye
kayaknya tara itu abimanyu yg nyamar.
Image reveal : Jordan and Diva
Episode 3 : What would i do without you , what would you do without me ?
Darvin Pov
aku terbangun dengan suasana baru, kamar yang aku tempati dulu ketika aku menginap di rumah kak diva sudah berubah ,kak diva memakai jendela geser yang menyatu dengan kamar , dan kamar mandi di dalam lemari menurut ku adalah yang yang jujur membuat ku berpikir apa yang ada di pikiran kakak ku , tapi menurut ku itu ide yang kreative juga , ok jadi seperti masuk ke kamar mandi , terus masuk ke lemari dan keluar sudah rapi, ahayyyy, sangat membuat ku bergidik geli mengetahui hal praktis tersebut bisa terjadi kapan saja,
“darvin boleh aku masuk ?”
indra masuk tanpa persetujuan ku
“ya sepertinya kamu sudah masuk indra”
dan indra mendekati ku lalu memperlihatkan bekas cupangan yang aku tahu itu milik siapa siapa lagi kalau bukan kak tara
Writter POV
10 hari lalu, 3 jam setelah kematian Davira
dananjaya membawa mayat davira ke ke rumah aidit dan di rumah yang sepi tersebut sesosok lelaki telah berdiri dengan khawatir ,
“gimana keadaan mayat nya ?”
“menurut mu bagaimana?”
tanya dananjaya dan membuka kantung mayat tersebut, mayat tersebut bersimbah darah ,
“niko !, kamu tahu kan, kamu sudah dalam perjanjian !, jadi kamu tak boleh memberitahukan keadaan ini !”
“iya , aku tahu danan!”
teriak niko dan menyeret mayat tersebut dengan penuh kekuatan, sementara mereka sudah masuk ke dalam , niko menunjuk ke arah plafon tepat dimana lampu gantung di tempatkan
“disana danan !”
“kamu yakin, aku tahu, ulang tahun darvin akan dilaksanakan 2 hari lagi, aku tak ingin mereka tahu, ada mayat di atas gantungan lampu
“ayolah, jika itu terjadi , kamu janji akan keluar dari negeri ini kan ?”
“aku tak bisa berjanji , aku akan menemui darvin , jika itu terjadi”
“ayolah! , jangan idiot !”
“ini semua kesalahan davira, dia memang pantas mati!”
“iya, aku tahu, dia akan menghalangi jalan kita niko”
kata dananjaya dengan mengandong mayat tersebut lalu ke lantai dua untuk membuat rongga yang bisa di tembus untu menyembunyikan mayat tersebut
“kekasih mu jangan sampai tahu aku membantu mu !”
kata niko besungguh sungguh dan mengambil blakas lalu memotong beberapa bagian tubuh tanpa persetujuan dananjaya
“kamu gila niko !”
“aku akan membuat pengalih perhatian !, hingga polisi berpencar mencari nya”
kata niko dengan enteng
“dimana kamu akan menyembunyikan nya ?”
“di rumah ananda”
“kamu gila !”
teriak dananjaya hingga hampir memukul niko
“hanya itu jalan keluar nya, sehingga ananda akan menjadi tersanggka sementara, dan kamu bisa pergi sebelum menyadari keganjilan yang akan terkuak nanti nya, ingat kamu masuk dalam permainan ini dan sekarang di luar kendali, kamu tak tahu siapa yang kamu ajak bersekutu, aku niko dan aku tak akan berhenti sampai masalah ini selesai”
“dia pacar mu niko?”
“ya, aku berhasil menggaet nya, aku tak sebodoh itu dananjaya !, kamu tahu itu !, jika dia berbicara tentang cinta dia ke aku, aku bakan mengelak, kecuali indra dan darvin tahu aku menjalin hubungan dengan ananda , aku akan cari cara lain menutupi ini, dan tak ada yang akan menuduh mu lagi.”
teriak niko dan niko keluar dengan sangat enteng membaya sebuah tangan yang sudah dimasukan di kantong plastik.
7 bulan sebelumnya, 24 juni 2014
Writter POV
“pak dananjaya?”
seorang petugas rumah sakit jiwa datang dengan ramah memanggil nama dananjaya dan dananjaya maju kedepan untuk mengambil no antrian pengunjung , dan petugas tersebut mengantar dananjaya ke sebuha bilik komunikasi yang hanya di beri lubang kecil, di sana berdiri seorang lelaki seumuran darvin , lelaki itu tersenyum dan mendekati ke kaca dimana dananjaya menatap nya dengan kasihan
“ayah mu ingin kamu di bebaskan, aku tak tahu caranya tapi aku punya rencana”
“dananjaya ?, kamu mau bawa aku ke indonesia?, hahahahahahha?”
“kenapa kamu tertawa?”
tanya dananjaya heran , karena lelaki tersebut mengetahui rencana nya
“tentu saja orang tua ku mau menjauhkan ku dari mereka ?, mereka tak menginginkan ku kan?”
“ayah mu teman baik ku, aku berjanji akan membantu mu sembuh”
“aku tak sakit !”
teriak lelaki itu dan memukul kaca anti peluru tersebut hingga bergetar
“aku tahu kamu tak gila !,niko tapi semu berpikir begitu sekarang !”
“jika kamu berhasil melepaskan ku, apa yang kamu inginkan dari ku ?”
“tidak ada, ayah mu adalah teman baik ku, aku tak meminta balasan apapun, aku tulus melakukan nya”
“sangat membosankan !”
hardik niko dengan tatapan masih mengejek
“jika memang aku mau balasan, apa yang akan kamu berikan?”
“apapun itu!”
kata niko menatap nakal , kulitnya bekas tersengat listrik tak membuat dirinya menjadi buruk rupa, sebaliknya, dia masih terlihat tampan dengan rambut hitam pekat nya
“baiklah jika itu mau mu”
kata dananjaya dan tersenyum ke niko , karena dia sudah menemukan sekutu sekarang ini.
Waktu sekarang
Darvin POV
“kamu siap?”
tanya ku ke indra, dia hanya mengangguk pelan , sampai aku tak bisa mengenal tanda anggukan atau gelengan kepala, antara iya dan tidak, aku menampel kepala nya dan dia mengaduh kesakitan
“siap apa gak ?”
lagi lagi indra seakan menggeleng , namun juga mengangguk
“entahlah, ini teralu beresiko”
“jangan jadi pengecut “
“baiklah”
kata indra pelan dan aku mengambil obat tidur dan menghancurkan obat tersebut hingga menjadi bubuk, lalu aku memberikan nya ke indra ,
“berikan di jus itu ke tak tara”
indra dengan mengendap endap memasukan serbuk itu ke dalam jus jeruk tersebut
dan kembali memantau dari jauh, melihat kak tara meminum jus itu dan berhasil , kak tara meminum nya dan sekarang menunggu obat itu bereaksi
7 menit kami menunggu nya dan melihat kak tara sudah tertidur pulas
“sekarang apa rencana mu”
kata indra dan aku hanya tersenyum puas
“permainan ada di tangan”
kata ku dan mulai menyeret kak tara ke dalam kamar nya
“woooe bule...bantuin dong”
“iya iya”
kata indra dan memegang kedua kaki kak tara
10 hari yang lalu, 1 Jam sebelum kematian Davira
Writter POV
Dananjaya terus berlari, dia sendiri ketakutan dengan pistol yang dia genggam , dia bisa saja menembak orang yang mengejarnya, namun dia berusaha untuk tak menggunakan nya ,
“berhenti kamu dananjaya!”
teriak davira dengan pistol yang ia bawa , dia mengacungkan pistol tersebut ke dananjaya, dan dananjaya berhenti melangkah, karena di depan nya ada jurang yang terjal ,
“setidaknya menyerahlah dananjaya!”
dananjaya hanya tertawa mengetahui davira mengacungkan pistol ke dirinya
“kamu mengetahui persembunyianku pasti dari kakak mu kan?, kakak...aku sudah menduga nya , kakak mu mendekati darvin hanya untuk mencari diri ku !, sangat pintar sekali kamu davira !”
Di lain tempat, 10 hari yang lalu , 2 jam sebelum kematian Davira
Rumah kak diva
“diva kamu sudah kehilangan akal mu diva !”
teriak sudara iparnya , Jordan mengikuti diva yang membawa pistol yang dia ambil dari rumah nya
“mereka telah bermain di belakang ku jordan !, mereka tak tahu bermain dengan siapa !”
teriak diva langsung naik mobil nya dan jordan masuk juga ke dalam mobil diva
“apa yang kamu lakukan!”
“kamu kira aku tak akan diam saja ?, mereka mengambil uang perusahaan dan tara akan meninggalkan ku !, mereka !, dia dan tara sama jahat nya, aku tak memaafkan mereka, mereka tak memiliki hati!”
“kamu di luar kendali diva!”
diva dan jordan beradu argument ,karena jordan di luar kendali namun setelah semua yang jordan dengar jordan menjadi mengerti dan ingin membantu diva
“jika ini di luar kendali aku akan keluar dari permainan”
“kamu sudah masuk jordan , jangan pernah keluar lagi!”
kata diva dan meng gas mobilnya sangat kencang menuju suatu rumah
“di sana ?, sepertinya dia akan keluar !”
“dasar polisi bajingan, kamu menuntut keadilan , tapi ternyata kamu mengambil hak orang lain, akan ku perlihatkan bagaimana hak itu berjalan”
kata diva sangat geram dan jordan melihat dari jauh,
“ikuti sajadia, diva...dan konfrontasi dengan kepala dingin”
kata jordan dan mulai mengikuti orang tersebut hingga ke sebuah rumah kecil di jimbaran,
“ini dekat kampus darvin kan ?, kalau tak salah ?”
tanya jordan dan diva hanya mengangguk saja
“ya, ini tempat adik ku kuliah”
“kita tunggu di sini jordan, aku yakin di sini tempat tara dan dia bertemu”
kata jordan, dan suara tembakan berasal dari rumah kecil tersebut, jordan dan diva saling bertatapan aneh, karena mendengar suara tembakan, dan dananjaya keluar dari rumah tersebut dan berlari menju huta
“hei, itu dananjaya!”
seru diva dan jordan hanya mengangguk saja,
“mereka pergi ke hutan, haruskah kita ikuti mereka?”
tanya jordan dan diva tanpa basa basi langung keluar dan berlari dengan sepatu hak tingginya
“ayo cepetan !”
teriak diva mengajak jordan keluar
“kita harus mencari tahu ada hubungan apa Davira dengan dananjaya?”
teriak diva dan jordan pun mengangguk pelan, lalu mengikuti diva yang terlihat sangat marah tersebut,
dari kejauhan Niko sudah melihat dan mengulum senyum
“ada tamu yang tak di duga, aku harap mereka mendukung dananjaya”
kata niko mengikuti jordan dan diva dari jarak 70 meter jauh nya.
Waktu sekarang
Darvin POV
“buka baju mu dan buka baju kak tara capat !”
kata ku membuka baju indra dan dia sempat menolak
“apa mau mu darvin ?, aku tak mengerti”
“kita buat simulasi dimana kamu tidur dengan nya , jika perlu telanjang, biar lebih meyakinkan”
“nama ku bisa tercoreng”
kata indra yang membuat ku geram,
“setidaknya kau dan dia tenggelam bersama sama, dia hanya mementingkan dirinya sendiri, dia pasti akan menyerah daripada kamu memberikan poto tersebut ke kak diva, percayalah”
indra mengangguk pelan dan mulai membuka baju nya sendiri,lalu aku membuka baju kak tara dengan hati hati ,
“kamu siap indra?”
tanya ku dan dia naik keranjang dan bergabung dengan kak tara tertidur pulas pose se erotik mungkin hingga membuat diriku sendiri terangsang akan hal tersebut , namun aku tetap memotret semua adegan demi adegan hingga aku rasa cukup, aku menghentikan indra dan dia memakai bajuanya kembali,
“sudah, sekarang sudah selesai”
kata ku dengan sangat pusa
“darvin aku percaya kamu,jangan pernah hianati kepercayaan ku davin”
kata kata indra terdengar sangat lirih dan aku hanya mengangguk saja
“indra, kita sudah bersahabat sejak kecil,aku tak akan pernah memaafkan diri ku jika melakukan hal yang membuat mu sedih”
kata ku ke indra dan dia tersenyum mendengar ku mengatakan hal tersebut, tangan nya masih memegang tangan ku dan dia menatap ku dalam dalam hingga bibir kami bertemu dan bertautan sangat dalam
“terimakasih darvin telah menjadi penyelamat hidup ku”
“tidak, kamu lah yang harus di selamatkan dari ku indra, kamu”
kata ku setelah dia mencium bibir ku, namun dia menggeleng pelan,
“aku tak pernah ragu”
kata nya dan mencium bibir ku lagi, perasaan ku campur aduk , saat dia mencium ku, perasaan senang, namun sangat berdosa menyelimuti diriku, aku menikmati setiap bibir lembutnya bergesek dengan bibir ku dan lidah nya membelai lidah ku
“aku mencintai mu darvin”
kata indra dan aku hanya terdiam tak berkata apa apa.
10 hari yang lalu, 1,5 Jam sebelum kematian Davira
Writter POV
“menyerah lah dananjaya”
kata davira dan dananjaya masih kukuh pada pendirian nya , dia tak mau menyerahkan diri nya
“aku tak tahu kamu selicik itu !”
kata dananjaya dan melanjutkan pembelaan nya
“kamu , saudaramu hanya memanfaat kan darvin agar bisa mencari tahu keberadaan ku?,kamu membuat ku kasihan, sebegitu ingin nya kamu menangkap diri ku”
kata dananjaya dan davira menggeleng pelan
“jika aku tak bisa mengkapa mu hidup hidup, maka aku akan mengkap mu dalam keadaan mati”
kata davira dan menarik pelatuk di pistol nya,suara tembakan terdengar keluar dari segala penjuru hutan, nafas dananjaya tercekat ,davira terkejut dengan suara tembakan itu, dia bahkan belum menembakan pistol nya, dananjaya melihat ke belakang , diva berdiri dengan pistol yang sudah berasap,mukanya sangat ketakutan, dananjaya bisa melihat ketakutan di muka diva , di samping itu jordan memegang tubuh diva yang hampir jatuh, dan tubuh davira tumbang ,peluru mengenai perut davira dan mengeluarkan banyak darah,
“dasar pelacur, kamu ingin mengambil suami ku dan sekarang kamu ingin memunuh sepupu ku, dan ternyata kamu memanfaatkan adik ku darvin !”
teriak diva dengan sangat emosi , di tubuh davira yang sekarat, dananjaya mendekat ke diva yang gemetaran
“dia masih bisa di selamatkan”
“kamu membunuh bayi ku”
kata davira dengan pelan, diva yang mengetahui hal tersebut bergetar dan shock ,
“aku pembunuh jordan , aku pembunuh!”
teriak davira yang di peluk oleh jordan
“bukan, kamu bukan pembunuh jordan, bukan kamu, dia masih bisa di selamatkan”
kata jordan, lalu mengambil pistol dari tangan diva
“aku akan membunuh nya”
kata jordan lalu menembakan peluru ke perut davira berkali kali hingga davira tak bernyawa lagi
“kamu gila jordan”
kata dananjaya
“tidakkkkkkkk”
teriak diva sangat lantang, tangisnya tak terbendung lagi
“lalu apa yang akan kalian lakukan?, membawa nya ke rumah sakit dan membiarkan kalian di tahan begitu ?, aku sudah menyelamatkan kalian dari kesembronoan kalian, dan kamu diva, aku sangat tak bisa mengerti kamu kenapa menembakan pistol ke arah nya?”
teriak jordan
“aku hanya ingin melindungi dananjaya, dia akan menembak danajaya”
kata diva dengan isak tangis yang tak henti henti
“tenang, kalian semua, aku akan mencari cara agar kita bisa terbebas dari kekacauan ini”
kata jordan berpikir keras
dan tepuk tangan dari seseorang membuat mereka tersadar, bahwa mreka diawasi dari tadi, dengan sigap jordan mengambil pistol dan mengacungkan nya ke sesosok lelaki yang semakin jelas penampakan nya
“tenang,tenang, aku ada di pihak dananjaya, apa kamu akan membunuh ku!?”
teriak niko dan diva terhenyak,
“hei kamu bukanya teman adik ku?”
“in this case , we don’t know each other !,okay ?”
kata niko memperingati diva agar tak mengenalinya untuk saat ini
“kita akan cari kambing hitam!”
kata niko dan melanjutkan pembicaraan nya lagi
“jordan, kamu beli katung tidur ukuran besar !, sekarang !”
teriak niko
“hei, bagaimana kamu tahu nama ku”
“tidak, penting !, sekarang lakukan perintah ku”
bentak niko dan melihat diva yang masih menangis
“hei, kamu jangan menangis !, bantu aku membersihkan lokasi ini, di sini banyak daun yang berserakan, jangan pernah ambil atau sentuh pistol dari davira!”
“baiklah, aku mengerti”
kata jordan
“dananjaya pergi ke apotik dan beli kaporit serta bensin !, dan satu lagi, kantong plastik !”
kata niko memerintah dan dananjaya hanya mengangguk mengerti
“tenang saja, diva...”
kata niko tersenyum ke diva
"kenapa bahasa indonesia mu lancar sekali?"
tanya diva dan terdiam.
siapakah menurut mu yang paling bersalah dari permasalahan ini
A. Dananjaya
B. Jordan
C.Diva
D.Tara
E. Darvin
F. Niko
G. Aidit
@lulu_75 @arieat @d_cetya @danze @arifinselalusial
@Zazu_faghag , @Wita , @Tsu_no_YanYan , @balaka
@D_Phoenix , @3ll0 , @hehe_adadeh @gatot_kece @Laruku
@totoS37
@doel7 @WYATB @cute_inuyasha @andre_patiatama
@ricko_syilendra
@blackorchid @Monster_Swifties @Tristandust @reza_agusta89
@agran @muffle @faisalrayhan
@MarchJulio @Tsunami
@aries18 , @Selena , @Duna , @sasadara , @4ndh0 , @agungrahmat @003xing @zakrie @jjk_mod_on @congcong @ckidung @klintu_darnyep @hendra_bastian , @chioazura , @denis_saputra @farizpratama7 @Guardia26 @jacksmile , @bagastarz , @doniperdana93 , @Sho_Lee , @lucifer5245 , @doniperdana93 , @bagastarz , @pokemon , @putrafebri25 , @Guardia26 @Gaebara @DoojoonDoo @ricky_zega , @kikyo , @kvnandrs6 @Ricky89 , @AvoCadoBoy , @Watiwidya40Davi , @majesty
#BerasaTaraHaters
yupp betul. tara
yupp betul. tara
hajjaaarrrr...