It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Terus...
Ngghh
*argumenstuck*
Mas Tedjo suka bingit itu
Btw saya ga ngejudge agama kamu apa loh. Yang masalah mistranslation itu berlaku buat semua agama resmi di indo yang notabene agama import kabeh.
Peace, love, gawl.
(pake bahasa elu gue aja deh. kayak gimana gitu kalau pake aku atau saya)
Gue sih gak mau punya prinsip kayak elu.
Bukan perkara baik buruk, tapi cocok gak cocok.
Buat gue gak cocok.
Buat lo cocok ya terserah.
Perkara prinsip yang cocok buat gue itu dipandang sombong sama lo dan orang lain juga terserah.
Percuma lo jelasin ke gue dan orang orang lain yang punya prinsip dan keimanan yang berbeda.
Apalagi buat yang dengan mantap bilang dirinya agnostik (kayak gue) dan atheist.
Percuma banget kalau bahas agama konservatif.
Kami menjadi agnostik dan/atau atheist juga melalui serangkai proses dan pemikiran sebagaimana dijelaskan panjang lebar oleh @kamapret
Pada akhirnya apa? Ya jalanin aja masing masing. Gue ngerti kok, ngerti banget sama semua yg lo tulis, tapi emang gue gak mau jalanin.
Pun begitu orang lain. Toh kami gak radikal. Kan urusan ranjang. Siapa sih yang tau kita pernah berhubungan seks atau belum sama orang selain partner seks sendiri? Kan gak ada. Ga ganggu orang dong.
Masuk neraka? Iya tau kok, itu kan yang percaya neraka. Gue kan gak enggak.
Negara melarang? Gue kan gak koar koar masalah beginian ke pemerintah setempat. Ketuhanan yang maha Esa kan? Bukan keagamaan yang maha berkuasa? Gue percaya Tuhan tapi definisi gue tentang Tuhan itu beda, dan gue gak akan jelasin kecuali ke sesama agnostik, temen terdekat, atau mereka yang mau ketemu langsung sama gue.
Gue toh masih setuju untuk memeluk agama katolik, Yesus itu tokoh nomor satu banget buat gue, tapi bagaimana gue memaknai Katolik dan Yesus, itu adalah urusan gue, proses gue.
Gue yang akan memilih siapa guru gue, apa kitab gue, bagaimana gue menjalani ajaran guru dan kita gue, mana aturan yang cocok buat gue.
Dan yang gak cocok, mau diancem sama neraka yang dipercayai semua orang lain pun, ga akan gue pilih, ga akan gue jalani.
Lo juga demikian kan?
Lo setuju aja diatur negara dan agama ya karna lo merasa aturan mereka cocok.
Beberapa mungkin merasa gak cocok tp ya ngikut ngikut aja.
Standar ganda mungkin.
Apa itu jelek?
Ya balik ke pribadi yang menjalani.
Sekali lagi, kalau cocok, kalau pilihan itu dirasa baik untuk dirinya sendiri, ya gak masalah.
Gue gak bisa kayak gitu.
Kan juga udah pada dewasa, cobalah untuk percaya bahwa kita tau apa yang kami lakukan.
Kami tau kata negara salah, kata agama salah, kata medis berpotensi bahaya, tapi kami juga punya suara yang kami jadikan prioritas dan suara kami bilang, gak, kami gak salah.
Tapi kami gak mau berurusan sama suara negara dan suara agama, maka kami bersuara pada tempatnya.
Soal bahaya aids, banyak kok yg main aman. Banyak kok yang kehidupan seksualnya sehat.
Tapi ujung ujungnya ada yg mati karna aids. YA. Tapi lo tau kan kita gak hidup di dunia yang sempurna? Gak bakalan ada yang gak mati. Gak bakalan ada orang yang kena aids itu jumlahnya NOL. Setidaknya dalam waktu dekat ini. Tapi ada orang orang yg peduli. Yang nampung mereka ketika mereka dibuang keluarga dan masyarakat. Masih ada LSM yang rutin memberikan penyuluhan tentang perilaku seks sehat bahkan pada orang orang homoseksual.
Kembali lagi ke awal,
Ini masalah cocok gak cocok.
Silakan berjalan di jalan yang dirasa cocok untuk dilalui.
Karna dasar logika yang dipake aja udah beda, dan memang sebenarnya gak harus sama juga.
Jadi ya udah lah~
Serius, gue UDAH ngerasain ini.
Tapi kasusnya beda sama lo @Algibran26
Dulu gue juga mikirnya gak akan mau having sex kecuali udah kenal dulu, akrab, sukur sukur kalau udah jadian. Sekarang, gue beberapa kali having sex sama orang orang yang gue kenal di grindr.
Dulu ada prinsip tertentu, ujung ujungnya "hancur".
Dan gak nyesel juga.
Toh having sex, ONS, itu bikin gue belajar. Serius! Bukan hanya hal hal erotis semata.
Pada dasarnya dari dulu gue toh gak mengutuki mereka yang beda prinsip sama gue. Gak memandang rendah. Cuma mikir gue gak mau, buat gue gak cocok, udah itu doang. Jadi ketika pada akhirnya gue gak sesuai prinsip, well, ternyata gue juga ngerasain langsung seperti apa prinsip mereka dan emang bener gak jelek. Malah ternyata setelah gue maknai sendiri jadi cocok.
Jadi, coba lebih menghargai mereka yang berbeda.
Apa ternyata udah? Ya bagus! Pertahankan atau malah tingkatkan.
Dengan sebelumnya evaluasi diri lagi, bener nih, udah menghargai perbedaan?
Ibarat pemikiran kita, Anda berjalan di ranah agnostik dan liberal sementara saya tidak...
Terserah apa kata elu deh @silencewords
Sudah gue jawab argumen elu di atas...
Hukum dan agama itu mengikat, gak boleh seenaknya sendiri...
Kalau seenaknya sendiri itu ya seperti hewan...
Kenapa?
Aturan (hukum dan agama) itu buat mahluk yang berakal...
Sementara hewan kan cuma punya nafsu dan tanpa akal...
Hewan bisa cerdas bukan karena akal, tapi naluri...
Nah kalau elu mau seenaknya sendiri dan seakan akan elu cuek bebek sama agama ya terserah elu...
Baca buku PKN Semester pertama siswa kelas SMP bahwa Hukum itu mengikat...
Sudah sudah...
Kalau sama elu bawaannya gue panas...
Jujur aku sakit hati sama orang yang menginjak nginjak hukum dan agama...
Seakan dirinya melebihi Tuhan yang sudah menciptakan jagat raya...
Ingat loh ya...
Bahwa otakmu itu tidak ada apa apanya dibandingkan yang menciptakan otakmu...
Jujur aku sesek banget deh sama orang orang yang merendahkan dan menginjak nginjak hukum dan agama...
Tolong Anda hapus komen Anda dari tread saya ini...
Sudah aku jelaskan kepada bahwa aku gak mau berdebat lagi...
Capek debat sama orang gak berketuhanan ya...
Seenaknya sendiri...
Pake otak mulu...
Tanpa dasar argumennya...
Andai saya syahrini...
Saya sudah hempas Anda dari sini...
Semoga Tuhan memberikan yang terbaik kepada hidup dan OTAKMU...!!!
Jika sekarang sudah baik, semoga lebih baik lagi...
Amin...!
Malah merendahkan.
Bawa bawa pelajaran.
Ya sudahlah.
Mudah mudahan otak saya gak diberkati dan membusuk aja~
Agnostik itu ada agnostik theist dan agnostik atheisy
Asexual itu orientasi seksual btw. Jadi ya kaya homoseks yang doyannya cuma sama cowok tapi kalau aseksual itu gak doyan sama sekali.
Coba deh cari orang semacam itu kalau merasakan cinta tanpa sex. Eh tapi cari yang asexual sejati ya, bukan yang ngaku asexual karena punya tujuan menjaga kesucian atau apalah. Asexual itu murni gak punya hasrat seks. Tapi semoga beruntung juga sih soalnya biasanya aseksual itu aromantic juga jadi gak tertarik memiliki hubungan romantis. Sering disebut juga Aro Ace.
bukankah bagi orang beragama tujuan hidupnya adalah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa?
Fikirlah dengan kerendahan hati... Ingatlah kasih Tuhan kepada Anda sepanjang masa anda itu...
Aku tadi udah adem ayem loh sama @mumura tapi elu malah naikin tensi deh...
Coba fikir dengan lembut...
Jika suatu saat saya melakukan seks dengan seseorang yang belum disahkan oleh hukum dan agama.
Saya gak akan merasa diri saya benar karena sebagai orang yang beragama itu adalah sebuah kesalahan jika melakukan hal yang dilarang Tuhan...
Aku gak akan bersombong ria seperti orang orang yang seakan akan otaknya itu lebih hebat dari pada yang menciptakan otaknya itu sendiri...
Aku akan memberi penjelasan seperti @mumura... Aku suka itu... Merendah... makasih @mumura...
ingat @silencewords aku bilang ini jika kamu masih beragama... jika kamu agnostik ya abaikan sajalah...
Tapi aneh ya... Ngaku beragama tapi kok agnostik... Hahhaa...