It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
***
Tiga hari berlalu sejak Satria datang menemuiku waktu itu.
Lelaki yang berhasil melenyapkan akal sehatku itu betul betul menjadikanku manusia paling jahat di dunia.
Betapa tidak,bersamanya bahkan mulutku tidak mampu mengungkap fakta bahwa Mahesa adalah kekasih sah ku.
Pacarku sejak setengah tahun lebih yang lalu.
Lidahku selalu kelu setiap ingin berseru memaki Satria dan mengatakan bahwa aku sesungguhnya milik lelaki lain.
Otaku rasanya tumpul setiap ingin meminta maaf pada kekasihku sendiri.
Yang kulakukan hanya terus diam dan diam.
Seoalah segalanya bail baik saja.
Normal normal saja.
Membiarkan semuanya terjadi didepan mata.
Membiarkan senyum Satria terus mengembang.
Membiarkan luka di jiwa Mahesa makin menganga.
"Ta..abang tidur cepet ya..udah sepet matanya,"
Mahesa menutup laptop.
Aku yang tengah melamun memandanginya di sampingya duduk,tersentak.
"Masih sore bang,baru jam 8..,"
"Iya sih,tapi mata udah berat ,dari tadi ngetik panjang banget,"
Abang menguap panjang.
Aku masih memandanginya.
"Bang...,"
Lirih aku memanggilnya.
Dia menoleh,menatapku.
"Iya Ta?"
"Maaf...,"
Desisku sakit.
Aku tak lagi berani menatap matanya.
"Maaf kenapa Ta?"
Mahesa bertanya tak kalah lirih.
Suaranya bergetar.
"Aku..ga pantas untuk abang..,"
Suaraku tercekat.
"Kamu..bahagia dengan dia?"
Mahesa tampak sekali berusaha tegar.
"Aku..ga tau bang...,"
Aku menggeleng sedih.
Aku memang tak tahu,cinta atau nafsu yang kurasakan terhadap Satria.
"Kalau dia lebih membahagiakanmu,tidak apa2 Ta...abang sadar abang ga bisa bahagiain kamu..terlebih dengan ketidaksempurnaan abang ini..,"
Suara kekasihku itu terdengar kian getir.
"Bang...,"
Aku menahan tangis.
Benar benar sakit.
"Tapi..abang juga sangat menyayangi kamu Ta..abang tidak mampu pergi dari sini..abang terlanjur bahagia bisa melayani kamu..mengurus keperluan orang yang sangat abang cintai...,"
Aku mendekat pada mahesa dan kudekap tubuh cacatnya erat erat.
Tangisku tumpah.
Tak pernah kubayangkan diberi kesempatan mengenal dan memiliki lelaki setulus kekasihku itu.
"Jika Satria bisa memberimu kebahagiaan dengan kesempurnaan yg ia miliki,maka ijinkan abang yang tidak sempurna ini memberimu kebahagiaan dengan cara lain,melayani keperluanmu misalnya,"
Air mataku makin deras mengalir mendengar bisikan lembut mahesa ditelingaku.
***
Satu bulan berlalu.
Ketulusan luar biasa mahesa nyatanya tak juga menyadarkanku dari menjadi manusia tak berhati.
Dengan tololnya aku justru merasa dipersilahkan menikmati cinta lelaki lain.
Merasa dijinkan dimiliki pria lain.
Entah sudah keberapa kalinya kekasihku itu harus menyaksikan bibirku dicium Satria di depan matanya setiap lelaki itu datang ke kontrakanku.
Entah sudah berapa kalinya mahesa terpaksa harus pura pura tak melihat setiap satria berlaku mesra terhadapku di hadapannya.
Entah sudah keberapa kalinya pula kekasihku itu terpaksa menghindar pergi menginap entah dimana setiap satria bermalam di kontrakanku dan memcumbu tubuhku.
Aku terus berlaku bodoh,kejam,jahat atau apalah itu hingga saat ini.
Terus berpikir bahwa semua akan baik baik saja .
Tak mampu kupungkiri aku terlalu terbuai dengan kesempurnaan Satria.
Kehadiranya dihdupku sungguh mewarnakan hari hariku.
Aku tak mampu menolak ketampanannya.
Kesempurnaanya.
"Bang hapenya getar,ada panggilan tuh,"
Aku menoleh ke arah ponsel mahesa yang terletak di samping laptopnya.
Mahesa tak bergeming.
Aku menolehnya,rupanya sudah tertidur.
Aku meraih ponselnya,berniat hendak mengangkat telepon.
Tapi tak lama panggilan itu berakhir.
Aku lihat nama penelepon.
Dari rudi!
Sahabatku.
Terdorong rasa ingin tahu yang begitu kuat,aku lalu dengan lancang membuka buka pesan2 bbm rudi dan kekasihku.
"Sore bang,lgi apa?
Gimana Ananta bersikap baik kan sama abang?"
"Tentu saja baik dek,ananta selalu baik sama abang,"
"Syukur deh klo si kunyuk itu baik bang,ga pernah aneh2 kan bang dia?"
"Aneh2 gimana maksutnya dek?"
"Ya bersikap kurang ajar sama abang,misal bentak2,merintah2 abang,jgn terlalu manjain dia bang,"
"Jgn suudzon gitu dek,ananta sangat menjaga sikap kok sama abang,dia menghormati abang,"
"Bagus deh klo gtu,sabar aja ya bang klo mungkin kadang ada sikap dia yang menyakiti abang,ga usah dimasukin ati klo ada salah salah ngomong dari dia,"
"Ananta ga pernah menyakiti abang dek,jgn kawatir,"
"Yaudah jaga kesehatan ya bang,jangan capek capek,jgn ngurusin si kunyuk terus,perhatiin juga diri abang,kesehatan abang,"
"Iya dek kmu juga ya,yaudah abang mau masak makan mlm dulu,bentar lagi ananta pulang,"
"Oke bang,rudi sayang abang...,"
"Abang juga sayang kamu,adek abang...,"
Aku memejamkan mata.
Menahan sesak.
Sakit.
Sungguh sakit.
Kekasihku terpaksa harus berbohong demi menutupi kebejatanku.
Aku letakkan ponsel mahesa.
Kuhempaskan tubuhku disamping kekasihku yang sudah lebih dulu terlelap.
Kudekap ia dari belakang.
Aku menangis di punggungnya.
***
Boyslove
Fuck u donnypraas!
(Abigail)
Mungkin gw konyol menulis ini di thread.
Tapi gw bener2 gedeg sama kelakuan bf gw yang terlalu lenjeh.
Ralat,bukan lagi bf gw,tp mantan bf gw.
Mantan terkonyol.
Udah jadi pacar gw tapi masih ganjen ngelayani rayuan top top lain dari forum.
Masa dibelakang gw dony main juga sama beberapa member di situs ini.
Sama Daniel,sama lukas,sama rony!!
Bangsat!!
Dasar botty lenjeh!!
Botty gatel!!
Mentang2 cakep terus seenaknya mainin laki!
Mamam tuh kontol mereka!
Udah jijik gw sama lu!
Apa semua homo emg ga bisa setia!!!
Daniel525: duh broo dony kata kalian udah putus makanya gw tanggepin dia,gw bnr2 ga tau Gail!
Evandra: nah lohhh ketauan belangnya
Mahatma: ett dah busettt gail ngamukkk
Abiyaksa:serius dony kayak gtu???parahh
Riyand:mamam tuhhhh
Lukas89:hahahaa jgn pernah pecaya maho manapun,bulshit smuanya,dony terlalu kece untuk dilewatkan bung!so gw sikat juga doi dari lu
Rony69:dony juara klo ngemutt,puasss bgttt gw,ga usah lebay lah gail,dony milik publik
RudianSyah:whaattt??? Otak kalian di jembut ya!!!
Mahendraseta:mau dong rud jembut lu
Abigail: WHATEVER!!!
RudianSyah:ga nyangka gw ternyata lu lu pade(dony,lukas,rony) otaknya isinya kek peju!
Ga menghargai kesetiaan,contoh tuh si sempak yang bisa setia sama bang mahesa!
Evandra:mahesa? Bukanya Nanta sama bang Satria bro?
Abiyaksa:kok mahesa?Satria kalii
Rickyrich:setauku ananta jadian sama satria deh
Priamacho69:mahesa yg mana? Yg penulis populer forum itu?
Rudiansyah: gaakk,ananta sama bang mahesa,satria cuma nafsu sesaat
SatriaAji: ???????? What do you mean rudiansyah??? Tell me about that!!
Abiyaksa;nah loohh
Evandra;ga ikut ikutan
Mahatma;pulang aja yukk
Aku membaca postingan thread yg ditulis gail dengan nafas memburu.
Kaget sekali.
Oh God!!!
Apa yang harus kulakukan???
Seharian penuh aku dibuat resah oleh absennya satria meneleponku,bahkan mengirimiku pesan singkat pun tak dilakunanya.
Padahal biasanya lelaki tampan itu setiap beberapa jam selalu menghubungiku minimal via bbm.
Dia tak prnah absen menghujaniku dengan rayuan2 picisan yang menerbangkanku.
Aku bolak balik mengecek ponsel.
Nihil.
Teleponku pun tak diangkatnya.
Pesan pesanku diabaikannya.
Tapi keresahanku terjawab tak perlu menunggu lama lama.
Malam ini lelaki yang membuatku cemas seharian itu datang ke kontrakanku.
Tapi ada yg berbeda dengan kedatangannya kali ini.
Tak kulihat lagi senyum menawannya memghias sempurna dibibir seksinya.
Tak kulihat lagi kehangatan tatap matanya saat berpandangan denganku.
Yang kulihat adalah amarah!
Yang jelas tercetak di dalam mata besar lelaki pujaanku itu.
"SIAPA LU?!"
aku dan mahesa kaget luar biasa mendengar seruan satria yang menatap marah ke arah kekasihku.
"Berani ya lu ngambil bf gua!!! Bangsat luu!!!"
Satria mendekat ke arah mahesa dan tanpa babibu langsung memukul pipi kekasihku itu keras.
"BAAANGGGG!!!"
aku menjerit histeris melihat mahesa terhuyung jatuh ke lantai setelah menerima pukulan keras dari satria.
"Ngacaaa luu njinggg lu tu cacatt!! Berani bgt rebut laki gua hah!!"
Satria menarik tubuhku dengan kasar saat aku membantu mahesa bangkit dari jatuh.
Aku yang tidak siap dengan apa yg akan dilakukan lelaki yang tengah kalap itu terkaget kaget saat ia merobek tshirt yang kukenakan dengan paksa.
Dilucutinya semua yang melekat ditubuhku dengan gerakan kasar .Bahkan sampai celana dalamku pun ditanggalkannya hingga aku telanjang bulat.
Tak sampai disitu,lelaki yg tiba tiba berubah beringas itu lalu jugaa melucuti seluruh pakainnya sendiri.
Hingga polos tanpa sehelai benang pun.
Setelah menelanjangiku dan dirinya sendri,satria lalu mendorongku ke ranjang,ditindihnya tubuhku lalu diciuminya aku dengan buas,tapi matanya tak memandangku namun menatap puas ke arah mahesa yang masih terduduk di lantai memegangi pipinya yang berdarah.
Meski aku terus meronta ronta sambil menangis satria justru makin kalap mencumbuku dengan ganas.
Sekarang ditariknya kepalaku lalu ditekannya ke arah kontolnya,dimasukkanya batang kejantananya itu ke dalam mulutku sementara dia berdiri diatasku sambil menatap penuh benci ke arah mahesa.
"Liat nih orang cacattt,lu liattt ananta itu milik gua!!"
"Lu ngaca sana lu tu siapa! Menggelikan sekali liat tubuh lu yg aneh itu!pake kepedean ngeecengin pacar gua!tengik lu!"
"Baangg...bang...please..."
Aku merintih rintih diantara rasa sakit dikepalaku dan juga di hatiku.
Wajahku penuh air mata.
Tapi satria sama sekali tak mau mendengarku,malah didorongnya tubuhku ke kasur dan dibalikkanya membelakanginya.
Ia tindih tubuhku dari belakang lalu dimasukkanya batang kemaluanya ke dalam lobang anusku.
Dientotnya aku dengan kasar.
"Aaaakhhhh!!!! Oughhhhh!!!! Saaakitt banggg!! Awwwwhhhh!!"
Aku menjerit dengan sisa sisa tenagaku merasakan rasa pedih di lubang anusku karna permainan yg terlalu keras dilakukan satria.
Bagaimana tidak,kontol besar lelaki itu disodokkan dengan sangat kencang ke lubang pembuanganku tanpa ampun.
Sungguh tidak ada rasa nikmat sedikit pun disetubuhi lelaki pujaanku kali ini.
"Aaaakkhhh!! Ohhh!! Awww!! Sakitt bang sakitt!!"
Aku menjerit putus asa.
Terlebih saat tangan satria mencakari punggungku sambil menyodomiku dengan kasar.
Dia juga menggigit kencang tengkukku sambil mendekap erat tubuku yg tengah digaulinya.
"Ja..jangan sakiti dia...lakukan dengan lembut...aku mohon...."
Aku menangis terguncang guncang mendengar suara mahesa yg masih ditempat itu,menyaksikan persetubuhanku denfan satria.
"Katakan kalau lu ga pernah nyentuh bf gua!!!!"
Sambil terus menusuk lobangku kencang2 satria berseru pada mahesa.
"Klo smpe lu pernah ngentot pacar gw,gw bunuh lu cowo cacat!!!"
"Tidak pernah sama sekali..jangan kuatir..aku tidak pernah menggauli ananta....,"
"Bagussss njing!!"
"Lagian dengan tubuh lu yg cacat itu mana bisa lu muasin ananta! Yg ada bikin jijik,ilfeel!"
"Ya,aku tau..maka dari itu aku mijta sama kamu,lakukanlah dengan baik,dengan lembut,jangan sakiti orang yg kamu cintai dengan perlakuan kasarmu...,aku mohon...,"
"Ga usah dikte gua anjing!!!"
"LU YANG ANJINGGG BIADAPP!!!"
Sekonyong konyong aku mendengar teriakan histeris seseorang.
RUDI!!!!
........
'Mengapa slalu saja ku tak puas dengan apa yg kulakukan..
Yang kupikirkan..
Brrdiri ku bercermin dan memaki bayanganku sendiri..
Yang tertawa yang mengina
Slalu datang dan berputar dikepalaku
Dan mengapa tubuhku pikiranku
Tak seperti yang kuinginkan
Apakah aku hanya kerikil yang terinjak
Dimanapun aku berada
Apakah selamanya aku akan
Menjadi sesuatu yang biasa
Dan apakah sempurna sesuatu yang tak mungkin ada di dunia
Tapi mengapa semua orang terlihat lebih baik dari diriku!!!
Kuingin sempurna seperti mereka
Yang slalu saja merendahkanku
Kuingin berarti ku ingin menjadi sesuatu yang tak hanya diacuhkan....
"Sempurna" #captain jack
@aurora_69
@riyand
@tuink
@jjsssan
@rama212
@RinoDimaPutra
@arifinselalusial
done ep 34
Klimaks? Ananta pantas mendapatkannya ? Seharusnya sejak awal dia tegas, tapi dia membiarkan dirinya terbawa arus dan FLOP ! Gak nyangka semuanya terbongkar dg cara seperti ini. Btw enak tuh diperkosa ma kenti gede, mamam tuh
....
Bening matamu..
Pancarkan kesedihan..
Tak pernah kulihat..selama ini..
Senyum pedihmu
Lukiskan airmatamu..
Perihnya hatimu...
Menyentuh batinku..
Sungguh mati aku tidak bisa
Meninggalkan dia
Walaupun kau dekap aku
Ampun aku bila kini
Yang terkuak hanya perih
Yang mungkin kan menghantui
Hidupmu hidupku...
Hidupmu hidupku..
Detak jantungmu
Tegaskan perih hatimu
Dan perih hatiku
Hidupku..hidupmu...
"Hidupmu hidupku" #Zigaz
***
Segalanya terkuak.
Kebusukanku.
Keposesifan Satria.
Kenaifan Mahesa.
Menyisakan perih.
Membekaskan lara.
Aku masih mengingat kejadian kemarin malam dengan sangat jelas.
Dimana Satria menghancurkan hati Mahesa sehancur2nya.
Dimana aku meremukkan ketegarannya seremuk remuknya.
Tak dapat kulupakan momen ketika lelaki itu menumpahkan air matanya didepanku,demi menyaksikan persetubuhanku dengan Satria.
Ia kehilangan kekuatannya.
Kehilangan ketegaranya.
Aku juga masih ingat ketika rudi tiba tiba datang dan memukuli Satria dengan kalap.
Dan juga menampar pipiku hingga bibir bawahku robek.
Aku juga masih ingat sahabatku itu lalu menngendong tubuh mahesa kekasihku dan dibawanya pergi entah kemana.
Meninggalkan aku dan satria dalam kesakitan batin dan raga.
Yang kutahu tidak ada apa apanya dibanding luka dua lelaki yg meninggalkan kami.
Aku menyesal?
Tentu saja aku menyesali yg tlah terjadi.
Aku membenci diriku lebih dari siapapun.
Aku merutuki diriku setiap waktu.
Tapi bodohnya aku masih saja mengikuti paksaan Satria untuk pindah ke rumahnya di jakarta.
Gilanya aku masih mencintainya setelah semua yang terjadi.
Hingga aku sudah berada satu rumah dengan lelaki yang membuatku berpaling dari mahesa kini.
Konyolnya aku menurut saja dengan perintah satria untuk resign dari bank tempatku bekerja.
Aku mengikuti semua kemauan lelaki yg memabukkanku itu.
Aku..telah dibutakan cintanya.
***
"Den Ananta,makan dulu ya den,ini bi sum bawakan sup,"
Aku tersentak kehilangan lamunan mendengar suara yg mengagetkanku.
Kutoleh kepalaku lalu kulihat pembantu rumah tangga Satria menyodorkan nampan berisi makan siangku ke hadapanku.
Kusingkap selimut yang membungkus tubuhku,kuterima nampan itu dari tangan bi sum.
"Makasih bik..,"
Suaraku terdengar lemah.
"Abis makan obatnya diminum ya den biar cpt reda demamnya,"
Wanita berusia sekitar 55 tahun itu menyiapkan obat penurun demam untukku.
"Bibik asistan tangga baru ya,dulu saya kesini blum liat,"
Aku memandangi sosok wanita seusia ibuku tsb.
"Oh engga den,bibik ini justru pembantu di keluarga pak Sentosa sudah sejak puluhan tahun yg lalu,bahkan sejak den Satria belum lahir ,"
"Oh ya?? Woww lama bgt bik!"
Aku memandang bi sum takjub.
"Hehe iya den,sejak bibik masih gadis ikut keluarga ini...tapi sejak ibu bibi di kampung sakit2an bibi mengundurkan diri dari sini,bibi plng kampung untuk merawat ibu bibi..,"
"Ohh gitu..lalu sekarang kok bibi disini lagi?"
"Ibu bibi sudah meninggal,begitu juga suami bibi,sakit paru paru,kami juga tidak mempunyai keturunan,jd bibi pikir lbih baik kembali kesini mengurus den satria,daripda mau ngapain di kampung ,"
"Oh maaf bik,turut berduka cita ya,"
"Gpp den,trimKasih,lagipula kasian den satria sendirian sejak mama papanya netap di luar negri ngurus bisnisnya..,"
"Tapi sepertinya den Satria ga akan kesepian lagi sekarang,sudah ada pacar lg yg nemenin aden,hehehe,"
Aku menghentikan aktifitasku makan.
Kutatap bi sum lekat lekat setelah mendengar perkataan wanita itu baru saja.
"Pacar?? Abang punya pacar??siapa bik??"
Tiba tiba hatiku terasa sesak.
"Nih yang lagi makan hehehe,"
????
"Maksutnya bik?"
"Ya den Ananta toh pacar den Satria!"
????
!!!!!
"Ma..mak..maksutnya apaan bik,"
"Aduh muka aden jd merah gitu hehehe...aden pasti bingung ya knp bibi tau klo aden itu pacar den satria...,"
"Bibi tau segalanya tentang keluarga ini den..,bagaimana den Satria tumbuh..bagaimana aden sekolah,kuliah,lalu bekerja...siapa saja teman dekat aden,begitu pula pacar 2 aden...den Satria orangnya sangat terbuka,ketika pertama kali membawa laki laki kerumah ini aden langsung mengenalkanya sebagai pacar aden pada bibik...,sejak itu bibik paham aden berbeda..,"
Aku terbengong bengong mendengar penjelasan wanita simpatik itu tentang keterbukaan putra juragannya.
"Bagaimana bang satria tumbuh bik.."
"Aden tumbuh berlimpah kasih sayang dan materi dari juragan.
Mama papanya sangat memanjakan aden,dan itu buat aden tumbuh mnjadi lelaki yg terbiasa memiliki apapun keingimnanya...."
Sedikit banyak aku lalu menjadi tau tentang lelaki yg kini tinggal satu atap denganku,dari cerita2 bi sum siang ini.
***
"Ngantuk belum sayang..?"
Satria membelai rambut kepalaku sambil tangan tangan satunya yg bebas memeluki tubuhku.
Aku melirik jam di dinding sebelum menjawab.
Pukul 9 malam.
"Belum..,"
Sahutku kemudian sambil kembali memusatkan perhatian pada layar tv.
Satria mengecupi tengkuk ku.
Kepalaku menggelinjang geli.
"Kamu milikku sayang..ga boleh ada yang rebut kamu dariku..,"
Satria berbisik ditelingaku.
Aku diam tak menanggapi.
Bayangan wajah Mahesa berkelebat muncul di kepalaku tiba2.
Dimana dia sekarang?
Di rumah rudi kah?
Aku sudah menghancurkannya.
"Kalau sampe si cacat itu berani ngambil kmu dari abang,gw mutilasi dia!!"
Aku tersentak,bergidik ngeri mendengar kalimat satria.
Sepertinya keputusanku memilih mengikutinya daripda menyusul mahesa sudah tepat!
Tak sanggup kubayangkan jika aku memilih kembali ke pelukan mahesa dan satria benar2 mbunuh lelaki berhati emas itu deñgan sadis,memutilasi contohnya;seperti yg dikatannnya.
***
MAHESA POV
Aku memandangi layar ponsel dengan perasaan tak menentu.
Sejak satu jam yang lalu yg terus kulihat adalah nomor kontak Ananta.
Ah.
Aku menggigit bibir.
Rasa sakit kembali menyergapku mengingat nama itu.
Nama lelaki yg begitu kucintai.
Nama kekasihku.
Ah masihkah ia boleh kusebut kekasihku?
Ia tidak mencariku.
Tidak mencari tahu tentangku.
Tidak menghubungiku.
Tidak sama sekali.
Luka.
Sakit.
Perih.
Hancur.
Mengingat ia kesakitan.
Melihat dia meronta.
Mendengar ia merintih dan menangis.
Andai aku punya tubuh sempurna,paling tidak memiliki tangan untuk menolongnya lepas dari lelaki yg menyakiti tubuhnya itu.
Aku menyesal hanya bisa diam menangisi kesakitan lelaki yg teramat kukasihi.
Maafkan abang,Ananta...
Dia menghancurkanku?
Iya,lebih dari itu.
Dia membunuhku?
Iya,lebih dari itu.
Lalu aku membencinya?
Tidak,takkan mampu aku membenci lelaki yg kusayangi.
Aku menyesali pertemuan dan kebersamaanku dengannya?
Tidak,aku bahagia punya kesempatan menjalani hari hari bersama lelaki yg kucintai.
Aku bodoh?
Mungkin.
Aku naif?
Jelas.
Aku payah?
Pasti.
Tapi kalau boleh aku menjelaskan,mengapa aku tetap tak mampu membenci Ananta,berpaling dari dirinya yang telah melarakan aku sedemikian dalam,aku hanya bisa berkata bahwa aku memiliki luka yang jauh lebih dalam dari luka apapun.
Apa itu?
Dibuang orang tuaku.
Tak diinginkan.
Dibenci kelahirannya.
Karna kecacatanku.
Terhadap orang tuaku,aku mampu memelihara kebencian sedalam dalamnya.
Siapa yg mau dilahirkan cacat?
Aku tidak bisa memilih bentuk tubuhku ketika lahir.
Aku benci mereka!!!
"Bang,jgn ngelamun,dimakan dong nasinya bang,"
Rudi menyentakku dari lamunan.
Lelaki yg kusayangi dari kecil sebagai seorang adik itu menatapku penuh kasih.
"Iya de...,"
"Abang mikirin si bangsat itu?"
Rudi mengepalkan tangan.
Aku diam menunduk.
"Biarin dia sama bajingan tengik itu bang! Ga usah dipikirin! Rugii!"
Aku tetap diam.
"Setann rudi benci klo inget kelakuan bejat mereka di depan abang!"
"Bukan mau Ananta de..dia juga kesakitan..,"
Aku membuka suara lirih.
"Cihhh!! Bukan maunya apaan! Dari dulu dia emang doyan!anjing emng ananta!!!"
Wajah rudi memerah menahan amarah.
"Dek!! Abang mohon jgn katakan itu lagi...jangan sebut ananta seperti itu please...,"
Lelaki yg kurawat sejak dia kecil di panti asuhan itu menatapku sakit.
"Terus aja bela dia bang...terus aja...mungkin klo dia ngencingin abang di muka abang juga pasti tetep bela dia...ya kan bang,.."
Suara rudi terdengar letih.
Dia terluka.
Maafkan abang de...
"Abang hanya melihatnya..abang tidak pernah melihatku...
Rudi mencintaimu bang...tapi rudi tak pernah berada di hatimu kan bang..hanya ananta..hanya dia.."
Ia putus asa.
Ia bangkit berlalu meninggalkanku dikamar rumahnya yg besar ini sendirian.
Maaf de...maaf...
Sepeninggal rudi aku kembali memandangi ponselku.
Harapanku dihubungi ananta tak juga surut.
Aku terus menyakinkan diri kalau ponsel itu akan segera berbunyi tanda panggilan masuk dari lelakiku itu.
Atau paling tidak pesan singkat sms atau wa,atau bbm.
Tapi sampai kapan aku menunggu?
Sudah hampir dua minggu ia tak juga menghubungiku.
Aku sangat merindukanya!!
Aku rindu melihatnya makan masakanku dengan lahap.
Aku rindu melihatnya begitu tampan dengan seragam yg kucuci dan kusetrika.
Aku rindu membersihkan kontrakannya.
Aku rindu anantaku...rindu sekali...
Terdorong rindu yg teramat kuat,aku memutuskan untuk menghubungi lelaki terkasihku itu lebih dulu.
Selama ini aku hanya bisa menunggu dan menunggu karna terlalu takut mengganggu hubunganya dengan Satria.
Aku takut mengusik kedamaian merrka.
Tapi aku sungguh tak kuat lagi menahan kerinduan.
Setidaknya aku harus tahu keadaanya.
Yang terpenting dia baik baik saja.
"Ananta apa kabar? Kamu sehat sehat kan? Jgn lupa makan teratur,jgn cape cape,jgn banyak pikiran..abang selalu doain km supaya kamu baik baik saja dan bahagia dimanapun dan apapun pilihan hidup kamu..terus semangat ya Ta...,oh iya ,jgn buat satria marah supaya dia tidak menyakitimu,supaya dia tidak lagi mengasarimu...layani dia sebaik2nya biar dia juga memperlakukanmu dengan baik pula..,"
Aku mengetik huruf demi huruf dengan daguku pada layar ponsel.
Jantungku berdegup sangat cepat.
Aku memejamkan mata setelah pesanku pada bbm ananta terkrim.
Nafasku memburu.
Menunggu balasan ananta drngan perasaan tak menentu.
"Bajingann!!!! Ngapain lu njinggg bbm pacar guaaa!!!"
Aku kaget membaca pesan balasan di ponselku.
Masih terkaget2 aku lalu dikejutkan dering hp tanda panggilan masuk.
Nomor Ananta.
"Ha...halo?"
"Otak lu dimana anjing??!!udah gua bilang ananta itu punya gua!! Lu selain cacat goblok juga ya!!jangan ganggu pacar orang! Sekali lagi lu hubungi ananta gua cincang lu njing,gua mutilasi lu biar mampus!"setaannnn!!"
Sekuat hati kutahan perasaan.
Kutahan air mata agar tidak tumpah.
Tuhan,lindungi Anantaku.
Dia bersama pria yg bertemperamen begitu keras.
Srmoga dia tidak menyakiti anantaku.
Kutitipkan dia kepadaMU Tuhan.
Memikirkan keadaan ananta mbuatku menyerah untuk tidak menangis.
Ketegaranku lenyap entah kemana.
Aku dihantui perasaan takut lelaki yg kucintai itu mendapat perlakuan kasar dari Satria ketika ia dikuasai amarah.
Aku pernah melihatnya sendiri mrnyakiti ananta dalam hubungan badan ketika marah.
Aku menguatkan hatiku.
Aku memutuskan untuk tidak lagi mengganggu ananta.
Agar ia aman bersama satria.
Bersma lelaki yg sanggup memberinya kesempurnaan.
Agar tidak menyulut amarah satria.
Agar ananta tidak disakiti.
Hanya inilah caraku melindungi orang yang kucinta.
.....
'Takkan pernah sirna..
Bayang tentang dirimu..
Mengharap kau kembali ke dalam pelukan...
Hanya sisakan perih..
Luka yang semakin dalam..
Sampai kapan kuterus tangisi rindu yang tak terbalas...
Masih adakah cinta untukku..
walau hanya untuk kau kenang..
Andai ku harus kehilanganmu..
kan kubawa hatimu ke dalam jiwaku...
Luka dalam dada semakin terasa pilu...
Adakah kesempatan untuk kembali milikimu...
"Masih adakah cinta" # Ada band
Djogja,2014