It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Keluarkan aku dari sini" ucap mas Burhan lemah. Mas Wawan lalu memapah mas Burhan keluar dari gudang dan mendudukannya dikursi meja makan.
"Bur??" mas Wawan masih memanggil nama mas Burhan, sementara mas Burhan merebahkan kepalanya ke meja makan.
"Gi buatin air yang manis" perintah mas Wawan, Ugi langsung mengambil gelas.
"Mas Burhan liat apa aja?" tanyaku, mas Burhan gak langsung menjawab. Dia hanya menatapku.
Ugi meletakan air sirop diatas meja makan.
"Minum dulu Bur" ucap mas Wawan sambil membantu mas Burhan duduk dengan baik. Mas Burhan minum air itu sampai tandas.
"Lagi mas?" tanyaku
"Udah, Wan aku mau ngobrol berdua sama Firman ya" ucap mas Burhan, mas Wawan mengangguk lalu mengajak Ugi pergi bersamanya.
"Ada apa mas?" tanyaku sedikit deg-degan
"Dek, sepertinya ada hubungan khusus antara ayahmu dan om-om yang tadi itu. Ayahmu adalah orang ketiga"
"Orang ketiga? Maksudnya mas?"
"Mereka menjalin cinta segitiga, ayahmu, om-om itu dan seorang wanita yang kepalanya ada dalam gudang. Wanita itu hamil dek, dan ayahmu adalah orang ketiga yang merusak hubungan om-om itu dengan wanita tadi" jelas mas Burhan. Otak ku mencerna lambat kalimat yang keluar dari mulut mas Burhan.
Kalo ayah adalah orang ketiga yang merusak hubungan cinta papa mbak Denok dan kekasih wanitanya. Akan kah ayah juga yang membunuh wanita itu?
gak masuk tandanya kaboys disuruh belajar dulu. tik atik hapeny disita loh @boyszki
tebak tebak buah manggis
siapa dia si hitam manis
teroret toretotet ♪
ow ow siapa diaaaa
@Arielz09
Semalaman aku gak bisa tidur karena memikirkan ucapan mas Burhan. Aku juga belum memberitahu ayah, kalo ada mayat yang dikubur di gudang. Sejak bertemu papa mbak Denok, ayah gak keluar dari kamar. Dia juga melewatkan makan malamnya.
Aku gak yakin kalo ayah bisa menghabisi nyawa orang lain. Ayahku orang yang baik. Dia juga gak pernah marah.
Berbeda dengan ibu, ibu ku justru lebih galak dan tegas. Dan yang aku tau ayah sangat mencintai ibu. Ayah sendiri yang bilang kalo cuma ibu yang bisa membuatnya klepek-klepek.
Tapi bukankah manusia juga bisa khilaf dan berbuat hal diluar batasannya. Mas Burhan bilang kalo mayat wanita itu sedang hamil, siapa yang menghamilinya? Ayahkah? Atau papa mbak Denok?
Kalo ayah adalah orang ketiga, artinya ayah lah yang muncul belakangan dalam kisah cinta papa mbak Denok dan wanita itu. Dan itu berati ayah juga yang menghancurkan hubungan cinta itu. Karena ayah sudah merebut hati papa mbak Denok.
Dan wanita itu jangan-jangan dia hamil karena ayah? Eh gak, aku salah. Ayahku kan punya hubungan khusus dengan papanya mbak Denok berati ayah gay. Dan dia gak mungkin menghamili wanita itu. Mungkin aja wanita itu hamil dengan papa mbak Denok.
Kalo dipikir-pikir kasian sekali wanita itu, nasibnya sungguh malang. Dimana bagian tubuhnya yang lain dikubur? Besok aku harus memberitahu ayah tentang semua ini. Aku haus sekali. Kuraih gelas diatas meja kecil disamping tempat tidurku, ternyata kosong.
Kusingkap selimut yang menutupi tubuhku. Aku haus, jadi kuputuskan keluar kamar meski hatiku enggan.
Puas minum aku bergegas kembali ke kamar tapi saat melintas diruang keluarga kudengar suara orang menangis. Sedikit merinding aku mencari darimana arah suara itu berasal.
Dan ternyata dari kamar ayah. Kutempelkan telingaku ke pintu kamar ayah. Samar kudengar ayah bicara. Ayah bilang "maafkan aku Suci" berungkali. Siapa Suci?
Baru aja aku mau menjauh dari kamar ayah, saat tiba-tiba kaki ku ditahan oleh sesuatu. Aku tegang luar biasa, dengan keberanian yang gak seberapa aku menunduk, mencari tau apa yang menahan kaki ku.
Aku mendapati sepasang tangan mencengkram kaki ku. Bersamaan dengan itu kudengar pintu gudang terbuka. Suara deritnya seperti teriakan yang menyayat hati.
"A... Ayah" tengorokan ku tercekat, aku ingin berteriak tapi gak bisa. Lalu kepala itu menggelinding dan berhenti tepat di depan ku. Matanya menatapku, wajah pucatnya membuat tubuhku gemetar hebat hingga gelas yang kupegang jatuh ke lantai.
"Ah
-dag-dig-dug-derr- tapi tu hantu frontal bgt ke si firman knpa ga lgsg kerumah mbak denok kan tetangaan. Wkwkwk #SokNgaturCerita #dicolokts
"AAAAKKKHH AYAAAAAAHHHH!!" aku ambruk kelantai karena gak bisa lari, sepasang tangan itu terus mencengkram kedua kaki ku.
Lenganku terluka karena pecahan gelas menancap disana. Sementara potongan kepala itu terus merintih. Mulutnya mengeluarkan banyak darah, aroma anyir segera meyergap indra penciuaman ku.
Aku masih berteriak saat kulihat Ugi berlari kearahku. Lalu memukul kepala itu dengan guling yang dibawanya. Ugi menarik ku tapi kaki ku tertahan oleh sepasang tangan yang keluar dari lantai. Aku sudah menangis sankin kalutnya.
Ayah keluar dari kamar dengan wajah bingung.
"Om tolongiiin" ucap Ugi sambil menarik kuat kaki ku. Aku menggigit bibirku menahan sakit dikaki ku. Ayah berlari menghampiriku lalu membantu Ugi menarik ku.
"Ahh sakit" ucapku
"Diam!!" dengan kejam Ugi menjitak ku.
"Haris~~ Tolong keluakan aku~ Keluarkan~"
Ayah terkejut luar biasa, mendapati kepala itu melayang mendekatinya.
"Suci...." ucap ayah
"Kumohon keluarkan aku~" setelah mengucapkan itu, kepala itu lenyap. Pun juga cengkraman di kaki ku. Meninggalkan luka lecet yang besar dipergelanan kaki ku.
Ayah masih mematung ditempatnya berdiri sebelum akhirnya menggelesoh dilantai.
biar jadi cerita lol