It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
> akhirnya update jg... hmmph yaaa bgtulah kbykn kisah plu... jarang yg happy ending.. 1:100,,
betul bos,kalau happy ending ntr bnyk yg tertarik jadi homo hahaha
> @Andy_Story
trims air matanya hehe
> mengharukan ... lagi-lagi bromance ...
trims sudah terharu
> mengharukan ... lagi-lagi bromance ...
trims sudah terharu
Sebut saja aku sandy.Udah empat tahun lebih merantau di jakarta dengan berbagai macam pekerjaan,mulai dari office boy sampai pernah menjajal jualan tahu gejrot bareng temen.Kalau ada satu hal aja yang awet dariku,itu adalah tempat tinggalku di ibu kota ini.Dari awal datang kesini sampe sekarang udah nyaris lima taun, aku gak pernah pindah dari kos kosan murah meriah milik seorang keturunan betawi asli.Saat penghuni kos datang silih berganti,aku kekeh menetap disini.Gak peduli atapnya sering bocor karna usia.Gak masalah air sering mati.Gak papa gak ada ranjang dan perabotan inti yang biasa disediakan pemilik kos.Yang bikin aku betah adalah uang sewa yang sangaaat miring dan bisa di cicil,haha.
Dari kos sederhana a.k.a murah meriah ini aku juga mendapat pengalaman tak dinyana yang sampai sekarang belum bisa hilang dari ingatan.Pengalaman erotis yang benar benar mendebarkan meski belakangan berakhir menyedihkan.Aku ingin membagikan kisahku ini kepada para pembaca sekalian.
Aku baru aja balik dari pulkam saat seorang penghuni baru menempati sebelah kamar kos ku yang tadinya dihuni seorang mahasiswa;yang kami sebetulnya sangsi atas statusnya itu mengingat kegiatannya yang lebih sering nganggur di kosan daripada kuliah.Entah kemana mahasiswa gadungan itu pergi,tiba tiba aja udah ada penghuni baru. Si orang baru ini,sebut aja iwan gitu,mengaku seorang duda yang baru aja berpisah dari istrinya karna ketidakcocokan.Usianya baru 24 tapi udah nikah dari usia 21 tahun,karna satu dan lain hal yang gak etis aku ceritakan disini.Tadinya pasangan itu ngontrak di depok selama tiga tahun ,sampai akhirnya berpisah dan menjalani hidup masing masing.Iwan memutuskan mencari pekerjaan baru di jakarta dan gak ada keinginan untuk pulang kampung pasca cerai.
Baru beberapa hari aja aku dan iwan sudah akrab,karna kami sama sama jenis orang yang suka ngomong.Ada aja yang kami obrolin dikos.Aku juga yang masukin dia ke tempat kerjaku setelah beberapa minggu dia kesulitan mendapatkan pekerjaan.Sejak ada iwan hidupku banyak berubah.Aku selalu pengen buru buru pulang hanya karna ingin ngobrol sama iwan.Kami kerja dengan sistim shif jadi gak selalu dapat jadwal yang sama di tempat kerja.Aku memang seorang pria dengan kelainan seksual,seorang pria yang menyukai pria lainnya sejak usiaku masuk 20an.Dulu gak sengaja juga bisa masuk dunia plu.Ada temen yang kukira seorang normal seperti pria lain tapi ternyata seorang homosex,dari dia aku dapat pengalaman percintaan sejenis saat usiaku genap 20 tahun.
Tapi awalnya aku gak berencana untuk jatuh suka pada iwan,meski dia punya tampang yang lumayan dan badan yang cukup bagus.Karna aku selalu hanya akan tertarik pada pria gay daripada para straight.Aku cukup sakit hati tiap mendengar kisah kisah kawan kawan gay ku yang patah hati karna ulah para straight yang kerap antipati terhadap kaum kami.Tapi iwan berhasil buat aku lupa tentang prinsipku untuk gak jatuh hati pada kaum hetero.Iwan yang umurnya satu tahun dibawahku itu selalu bikin aku kangen.Sejak kami makin akrab aku sama dia sering menghabiskan waktu bareng jalan keliling ibukota kalau malem.Kadang ke kotu begadang sampe pagi sambil ngopi,saling cerita tentang masa lalu yang pahit maupun manis.Lama lama aku beneran ngerasa jatuh sayang sama lelaki ceria itu.
Masa bodoh dia straight bahkan sudah pernah merit,aku kadung menggilai sosoknya yang selalu menemani hari hari ku di pengapnya ibukota.Aku menikmati jatuh cinta pada seorang straight untuk pertama kalinya,dan jujur rasanya menyenangkan sekaligus mendebarkan.Sensasi itu belum pernah kurasakan ketika aku jatuh cinta pada kaum sendiri a.k.a gay.Aku jadi sosok yang berbeda ketika jatuh cinta pada iwan yang seorang straight.Kalau suka sama sesama gay aku cenderung to the point alias terang terangan,gak butuh waktu lama untuk memutuskan mengajaknya menjalin hubungan lebih dari teman.Tapi sama iwan?Tunggu dulu.Dia straight dan setauku gak banyak kaum mereka yang dgn mudahnya berubah jadi homo setelah orang homo mengungkapkan perasaanya.Aku dulu juga mengalami fase denial cukup pnjang setelah akhirnya menerima keadaanku yang berbeda dari pria normal.Dengan iwan aku hanya mampu memendam rasa suka dan sayangku di dalam hati.Tapi jujur di awal awal aku justru menikmati proses tsb.Jatuh hati sama straight tak kusangka semenyenangkan ini.Aku suka sensasi memandanginya diam diam saat sedang bersama.
Aku bertahan dengan proses itu hingga berbulan bulan,meski kadang rasanya gak tahan pengen bisa nyium dia tiap liat dia senyum atau ngoceh menceritakan banyak hal.Percayalah iwan itu kissable banget.Hingga suatu hari saat hujan turun deras di musim yg memang masuk penghujan,iwan izin numpang tidur dikamarku krna kamarnya bocor parah.Pemilik kos menjanjikan manggil tukang servis hari itu,tapi saat itu jakarta dilanda banjir yang lumayan parah dan itu jadi alasan si tukang servis menangguhkan kesediannya datang ke kosan ini.Jangan ditanya gimana suka citanya aku dengan musibah bocor yang dialami iwan.Mimpi apa aku bisa tidur berdekatan disamping orang yang aku taksir.
Dan baru kali itu untuk pertama kalinya aku bersyukur kos kosan tak layak huni ini sering mengalami berbagai musibah seperti bocor.Iwan tidur dengan cepat malam itu krna kelelahan membersihkan kamarnya yang kebocoran sedari pagi.Dia dengan mudah tidur menghadap tembok dan memunggungiku.Dengkuran halusnya terdengar seksi di telingaku.Pikiranku udah kemana mana.Udah ujan deres diluar,dingin banget pula,disampingku tidur lelaki yang aku sukai dengan nyenyaknya.Gimana gak horni.Berjam jam aku susah merem.Bolal balik dan gelisah.Liatin punggung iwan yang betah banget gak berubah posisi dari awal tidur.Lama lama aku makin sulit menahan diri.Tanganku mulai nekad menyentuh punggungnya.Pelan.Deg degan.Kuelus area punggung itu dengan degup makin kencang.Sejak menyukainya,tiap sentuhanku di badannya menimbulkan sensasi bergairah.Aku gak bisa lagi merasa biasa biasa saja tiap tangan iwan merangkul pundaku saat kami berjalan bersama.Sampai adzan subuh terdengar,aku hanya bisa membelai belai punggung,kepala dan pundak iwan.Tapi saat iwan akhirnya berganti posisi dan berbalik ke arah mukaku,aku kehilangan akal sehatku.Aku benar benar gak tahan melihat mulutnya yang sedikit terbuka saat tidur. Aku betul betul berhasrat melumat bibir dia!
Dan aku melakukannya.Seperti pencuri aku mendekati bibirnya yang agak menganga dan perlahan lahan aku menempelkan bibirku sendiri ke bibir iwan yang terlelap tidur.Dadaku rasanya mau meledak.Yatuhan,begini rupanya mencuri ciuman dari lelaki straight.Pantas saja banyak homo tergila gila sama pria straight.Sensasinya jauh berbeda dari saat kita menyukai sesama kaum plu.Iwan yang gak sadar bibirnya sedang kukecup pelan pelan,gak bergerak sama sekali.Tapi saat alarm hp ku berbunyi kencang,iwan seperti terkejut.Dia langsung bangun dari posisinya tidur,duduk mengucek ngucek mata sebentar,melihat sekeliling,menguap lebar,lalu kembali rebah sambil membetulkan selimut.Tak lupa aku yg pura pura tidur lelap juga diselimutinya.Aku menahan senyumku.Duh iwan,kenapa pula aku harus jatuh cinta sama kamu...
Sebetulnya aku tak berniat meneruskan kekonyolanku mencuri curi ciuman dari bibir iwan,saat kulihat lelaki itu kembali tidur dengan nyenyaknya.Ada sedikit perasaan bersalah menggelayuti hatiku saat menatapnya terlelap seperti itu.Aku baru terpikir gimana reaksi iwan andai tau kelakuan orang yang selama ini menjadi tempatnya berbagi penat maupun kegembiraan.Aku lalu bangkit untuk sholat subuh.Aku sengaja gak membangunkan iwan karna tau dia memang jarang menunaikan kewajiban ibadah sebagai muslim.Tapi dalam sholat pun aku terus terbayang bibir iwan yang baru saja kucuri kekenyalannya.Shit.Rasanya sholat subuh kali ini adalah ibadah terbulshit yg pernah kulakukan,gyahaha.Bahkan selesai sholat aku buka bokep di hp ku disamping iwan yg sudah kembali ngorok.Dan ini adalah kesalahan fatal yang mengawali peristiwa subuh itu bersama iwan.Aku sange berat setelah nonton bokep homo yang begitu panas di hp ku.Kesadaranku entah lenyap kemana saat dengan nekadnya aku meraih tangan iwan yang tengah memeluk guling disisiku,dan kuletakkan tangan lelaki itu ke area kejantananku dengan nafas yang memburu.Dari yang awalnya cuma menempelkan telapak tangannya di kelaminku sampai 'menyuruhnya' meremas dan mengocok alat vital ku tanpa dia sadar.Aku terengah-engah diburu nafsu.Makin kesini kesadaranku kian hilang,kali ini tanpa takut lagi aku mendekati iwan dan melumat bibirnya,sementara dibawah sana tangannya terus kuposisikan mengocok penisku dengan irama yg lebih cepat.Aku bagai kesetanan menyelomoti bibir dan lidah iwan yang terengah engah di tengah kesadarannya yg sudah timbul seratus persen.Aku merasakan tubuh iwan memberontak,tapi dengan segenap kekuatan aku mengikat bahu dan lehernya dengan lenganku yang bebas.Aku terus menciumi bibir dan turun ke lehernya dengan penuh nafsu.Tapi saat mulutnya merasa bebas dari lumatanku yang ganas,iwan sukses berteriak memakiku dengan sebutan kasar.Setelah itu bahkan tangannya yang sedang kuposisikan mengocok penisku berhasil lepas dan langsung digunakannya memukul dadaku yang menindih tubuhnya.Bagai kesetanan lelaki itu juga melayangkan bogem ke mukaku hingga tiga kali.Aku tersungkur di dinding sementara dia bangkit keluar kamar dengan membanting pintu kencang dan meneriakkan sebutan anjing tanpa sudi melihatku lagi.
Dan peristiwa subuh itu berakhir dengan darah di sudut bibirku akibat tinju orang yg kusukai selama beberapa bulan ini.Tapi itu sama sekali tdk ada apa apanya dibanding rasa sakit di hatiku akibat hasil perlakuan mesumku yang sungguh memalukan.Aku benar benar akan kehilangan iwan sebentar lagi.Memikirkan itu saja sukses buat aku nangis di pagi buta.Aku merasa hina sekali di hadapan iwan.Kenikmatan yang bahkan kurang dari sepuluh menit itu berhasil menghancurkan pertemananku dgn lelaki yg kusukai.
Paginya aku berniat meminta maaf dgn iwan setelah berjam jam memikirkan dengan baik apa yang harus kuperbuat pada lelaki yang sukses bikin aku berbuat tak terpuji.Tapi saat aku ke kamarnya,hanya ada tukang yang benerin atap.Iwan pergi entah kemana,yg pasti bukan bekerja krma hari itu kami sama sama mendapat jadwal siang.Seharian aku bagai orng gila memikirkan iwan.Aku bingung,sedih,kecewa sama diri sendiri.Bagaimana bisa aku bertindak sejauh itu pada teman yang sudah sangat mempercayaiku sebagai sahabatnya.Aku yang dianggapnya abang tempat dia berkeluh kesah tentang bekas istrinya,tentang hidupnya yg serba sulit sebagai sesama perantauan,mampu mencuranginya dengan tindakan kotor yg teramat memalukan.Betul betul aku kecewa pada diri sendiri.
Terlebih saat tahu iwan benar benar pergi tanpa memaafkanku.Dia meninggalkan kosnya tanpa pamit pada kami semua.Padahal kamarnya baru saja selesai di renovasi.Meski aku masih bisa melihatnya di pabrik krna dia gak keluar dari pekerjaanya(aku pikir dia berusaha bertahan disana krna sulitnya mencari kerja di ibu kota),tetap saja aku gak pernah berhasil mengajaknya bicara.Iwan bagai orang asing tiapkali kami berpapasan di tempat kerja.Dia selalu memasang muka penuh kebencian tiap bertemu denganku.Aku sakit sendiri dan akhirnya menyerah mendekatinya untuk meminta maaf.Hal tsb berlangsung hingga lima bulan,sampai akhirnya aku dengar kabar iwan out dari pabrik.Dari teman satu grupnya di pabrik aku tau iwan pulang kampung dan berencana mandiri di kampung halamannya entah di bidang apa.
Dan aku? Melanjutkan hidupku seperti semula,seperti saat iwan belum hadir di dalam malam malam penuh cengkrama di kota tua sampai pagi menjelang.....
> Dilanjut cerita berikutnya bro..
>
siap bos,trim ya
Sebut saja aku sandy.Udah empat tahun lebih merantau di jakarta dengan berbagai macam pekerjaan,mulai dari office boy sampai pernah menjajal jualan tahu gejrot bareng temen.Kalau ada satu hal aja yang awet dariku,itu adalah tempat tinggalku di ibu kota ini.Dari awal datang kesini sampe sekarang udah nyaris lima taun, aku gak pernah pindah dari kos kosan murah meriah milik seorang keturunan betawi asli.Saat penghuni kos datang silih berganti,aku kekeh menetap disini.Gak peduli atapnya sering bocor karna usia.Gak masalah air sering mati.Gak papa gak ada ranjang dan perabotan inti yang biasa disediakan pemilik kos.Yang bikin aku betah adalah uang sewa yang sangaaat miring dan bisa di cicil,haha.
Dari kos sederhana a.k.a murah meriah ini aku juga mendapat pengalaman tak dinyana yang sampai sekarang belum bisa hilang dari ingatan.Pengalaman erotis yang benar benar mendebarkan meski belakangan berakhir menyedihkan.Aku ingin membagikan kisahku ini kepada para pembaca sekalian.
Aku baru aja balik dari pulkam saat seorang penghuni baru menempati sebelah kamar kos ku yang tadinya dihuni seorang mahasiswa;yang kami sebetulnya sangsi atas statusnya itu mengingat kegiatannya yang lebih sering nganggur di kosan daripada kuliah.Entah kemana mahasiswa gadungan itu pergi,tiba tiba aja udah ada penghuni baru. Si orang baru ini,sebut aja iwan gitu,mengaku seorang duda yang baru aja berpisah dari istrinya karna ketidakcocokan.Usianya baru 24 tapi udah nikah dari usia 21 tahun,karna satu dan lain hal yang gak etis aku ceritakan disini.Tadinya pasangan itu ngontrak di depok selama tiga tahun ,sampai akhirnya berpisah dan menjalani hidup masing masing.Iwan memutuskan mencari pekerjaan baru di jakarta dan gak ada keinginan untuk pulang kampung pasca cerai.
Baru beberapa hari aja aku dan iwan sudah akrab,karna kami sama sama jenis orang yang suka ngomong.Ada aja yang kami obrolin dikos.Aku juga yang masukin dia ke tempat kerjaku setelah beberapa minggu dia kesulitan mendapatkan pekerjaan.Sejak ada iwan hidupku banyak berubah.Aku selalu pengen buru buru pulang hanya karna ingin ngobrol sama iwan.Kami kerja dengan sistim shif jadi gak selalu dapat jadwal yang sama di tempat kerja.Aku memang seorang pria dengan kelainan seksual,seorang pria yang menyukai pria lainnya sejak usiaku masuk 20an.Dulu gak sengaja juga bisa masuk dunia plu.Ada temen yang kukira seorang normal seperti pria lain tapi ternyata seorang homosex,dari dia aku dapat pengalaman percintaan sejenis saat usiaku genap 20 tahun.
Tapi awalnya aku gak berencana untuk jatuh suka pada iwan,meski dia punya tampang yang lumayan dan badan yang cukup bagus.Karna aku selalu hanya akan tertarik pada pria gay daripada para straight.Aku cukup sakit hati tiap mendengar kisah kisah kawan kawan gay ku yang patah hati karna ulah para straight yang kerap antipati terhadap kaum kami.Tapi iwan berhasil buat aku lupa tentang prinsipku untuk gak jatuh hati pada kaum hetero.Iwan yang umurnya satu tahun dibawahku itu selalu bikin aku kangen.Sejak kami makin akrab aku sama dia sering menghabiskan waktu bareng jalan keliling ibukota kalau malem.Kadang ke kotu begadang sampe pagi sambil ngopi,saling cerita tentang masa lalu yang pahit maupun manis.Lama lama aku beneran ngerasa jatuh sayang sama lelaki ceria itu.
Masa bodoh dia straight bahkan sudah pernah merit,aku kadung menggilai sosoknya yang selalu menemani hari hari ku di pengapnya ibukota.Aku menikmati jatuh cinta pada seorang straight untuk pertama kalinya,dan jujur rasanya menyenangkan sekaligus mendebarkan.Sensasi itu belum pernah kurasakan ketika aku jatuh cinta pada kaum sendiri a.k.a gay.Aku jadi sosok yang berbeda ketika jatuh cinta pada iwan yang seorang straight.Kalau suka sama sesama gay aku cenderung to the point alias terang terangan,gak butuh waktu lama untuk memutuskan mengajaknya menjalin hubungan lebih dari teman.Tapi sama iwan?Tunggu dulu.Dia straight dan setauku gak banyak kaum mereka yang dgn mudahnya berubah jadi homo setelah orang homo mengungkapkan perasaanya.Aku dulu juga mengalami fase denial cukup pnjang setelah akhirnya menerima keadaanku yang berbeda dari pria normal.Dengan iwan aku hanya mampu memendam rasa suka dan sayangku di dalam hati.Tapi jujur di awal awal aku justru menikmati proses tsb.Jatuh hati sama straight tak kusangka semenyenangkan ini.Aku suka sensasi memandanginya diam diam saat sedang bersama.
Aku bertahan dengan proses itu hingga berbulan bulan,meski kadang rasanya gak tahan pengen bisa nyium dia tiap liat dia senyum atau ngoceh menceritakan banyak hal.Percayalah iwan itu kissable banget.Hingga suatu hari saat hujan turun deras di musim yg memang masuk penghujan,iwan izin numpang tidur dikamarku krna kamarnya bocor parah.Pemilik kos menjanjikan manggil tukang servis hari itu,tapi saat itu jakarta dilanda banjir yang lumayan parah dan itu jadi alasan si tukang servis menangguhkan kesediannya datang ke kosan ini.Jangan ditanya gimana suka citanya aku dengan musibah bocor yang dialami iwan.Mimpi apa aku bisa tidur berdekatan disamping orang yang aku taksir.
Dan baru kali itu untuk pertama kalinya aku bersyukur kos kosan tak layak huni ini sering mengalami berbagai musibah seperti bocor.Iwan tidur dengan cepat malam itu krna kelelahan membersihkan kamarnya yang kebocoran sedari pagi.Dia dengan mudah tidur menghadap tembok dan memunggungiku.Dengkuran halusnya terdengar seksi di telingaku.Pikiranku udah kemana mana.Udah ujan deres diluar,dingin banget pula,disampingku tidur lelaki yang aku sukai dengan nyenyaknya.Gimana gak horni.Berjam jam aku susah merem.Bolal balik dan gelisah.Liatin punggung iwan yang betah banget gak berubah posisi dari awal tidur.Lama lama aku makin sulit menahan diri.Tanganku mulai nekad menyentuh punggungnya.Pelan.Deg degan.Kuelus area punggung itu dengan degup makin kencang.Sejak menyukainya,tiap sentuhanku di badannya menimbulkan sensasi bergairah.Aku gak bisa lagi merasa biasa biasa saja tiap tangan iwan merangkul pundaku saat kami berjalan bersama.Sampai adzan subuh terdengar,aku hanya bisa membelai belai punggung,kepala dan pundak iwan.Tapi saat iwan akhirnya berganti posisi dan berbalik ke arah mukaku,aku kehilangan akal sehatku.Aku benar benar gak tahan melihat mulutnya yang sedikit terbuka saat tidur. Aku betul betul berhasrat melumat bibir dia!
Dan aku melakukannya.Seperti pencuri aku mendekati bibirnya yang agak menganga dan perlahan lahan aku menempelkan bibirku sendiri ke bibir iwan yang terlelap tidur.Dadaku rasanya mau meledak.Yatuhan,begini rupanya mencuri ciuman dari lelaki straight.Pantas saja banyak homo tergila gila sama pria straight.Sensasinya jauh berbeda dari saat kita menyukai sesama kaum plu.Iwan yang gak sadar bibirnya sedang kukecup pelan pelan,gak bergerak sama sekali.Tapi saat alarm hp ku berbunyi kencang,iwan seperti terkejut.Dia langsung bangun dari posisinya tidur,duduk mengucek ngucek mata sebentar,melihat sekeliling,menguap lebar,lalu kembali rebah sambil membetulkan selimut.Tak lupa aku yg pura pura tidur lelap juga diselimutinya.Aku menahan senyumku.Duh iwan,kenapa pula aku harus jatuh cinta sama kamu...
Sebetulnya aku tak berniat meneruskan kekonyolanku mencuri curi ciuman dari bibir iwan,saat kulihat lelaki itu kembali tidur dengan nyenyaknya.Ada sedikit perasaan bersalah menggelayuti hatiku saat menatapnya terlelap seperti itu.Aku baru terpikir gimana reaksi iwan andai tau kelakuan orang yang selama ini menjadi tempatnya berbagi penat maupun kegembiraan.Aku lalu bangkit untuk sholat subuh.Aku sengaja gak membangunkan iwan karna tau dia memang jarang menunaikan kewajiban ibadah sebagai muslim.Tapi dalam sholat pun aku terus terbayang bibir iwan yang baru saja kucuri kekenyalannya.Shit.Rasanya sholat subuh kali ini adalah ibadah terbulshit yg pernah kulakukan,gyahaha.Bahkan selesai sholat aku buka bokep di hp ku disamping iwan yg sudah kembali ngorok.Dan ini adalah kesalahan fatal yang mengawali peristiwa subuh itu bersama iwan.Aku sange berat setelah nonton bokep homo yang begitu panas di hp ku.Kesadaranku entah lenyap kemana saat dengan nekadnya aku meraih tangan iwan yang tengah memeluk guling disisiku,dan kuletakkan tangan lelaki itu ke area kejantananku dengan nafas yang memburu.Dari yang awalnya cuma menempelkan telapak tangannya di kelaminku sampai 'menyuruhnya' meremas dan mengocok alat vital ku tanpa dia sadar.Aku terengah-engah diburu nafsu.Makin kesini kesadaranku kian hilang,kali ini tanpa takut lagi aku mendekati iwan dan melumat bibirnya,sementara dibawah sana tangannya terus kuposisikan mengocok penisku dengan irama yg lebih cepat.Aku bagai kesetanan menyelomoti bibir dan lidah iwan yang terengah engah di tengah kesadarannya yg sudah timbul seratus persen.Aku merasakan tubuh iwan memberontak,tapi dengan segenap kekuatan aku mengikat bahu dan lehernya dengan lenganku yang bebas.Aku terus menciumi bibir dan turun ke lehernya dengan penuh nafsu.Tapi saat mulutnya merasa bebas dari lumatanku yang ganas,iwan sukses berteriak memakiku dengan sebutan kasar.Setelah itu bahkan tangannya yang sedang kuposisikan mengocok penisku berhasil lepas dan langsung digunakannya memukul dadaku yang menindih tubuhnya.Bagai kesetanan lelaki itu juga melayangkan bogem ke mukaku hingga tiga kali.Aku tersungkur di dinding sementara dia bangkit keluar kamar dengan membanting pintu kencang dan meneriakkan sebutan anjing tanpa sudi melihatku lagi.
Dan peristiwa subuh itu berakhir dengan darah di sudut bibirku akibat tinju orang yg kusukai selama beberapa bulan ini.Tapi itu sama sekali tdk ada apa apanya dibanding rasa sakit di hatiku akibat hasil perlakuan mesumku yang sungguh memalukan.Aku benar benar akan kehilangan iwan sebentar lagi.Memikirkan itu saja sukses buat aku nangis di pagi buta.Aku merasa hina sekali di hadapan iwan.Kenikmatan yang bahkan kurang dari sepuluh menit itu berhasil menghancurkan pertemananku dgn lelaki yg kusukai.
Paginya aku berniat meminta maaf dgn iwan setelah berjam jam memikirkan dengan baik apa yang harus kuperbuat pada lelaki yang sukses bikin aku berbuat tak terpuji.Tapi saat aku ke kamarnya,hanya ada tukang yang benerin atap.Iwan pergi entah kemana,yg pasti bukan bekerja krma hari itu kami sama sama mendapat jadwal siang.Seharian aku bagai orng gila memikirkan iwan.Aku bingung,sedih,kecewa sama diri sendiri.Bagaimana bisa aku bertindak sejauh itu pada teman yang sudah sangat mempercayaiku sebagai sahabatnya.Aku yang dianggapnya abang tempat dia berkeluh kesah tentang bekas istrinya,tentang hidupnya yg serba sulit sebagai sesama perantauan,mampu mencuranginya dengan tindakan kotor yg teramat memalukan.Betul betul aku kecewa pada diri sendiri.
Terlebih saat tahu iwan benar benar pergi tanpa memaafkanku.Dia meninggalkan kosnya tanpa pamit pada kami semua.Padahal kamarnya baru saja selesai di renovasi.Meski aku masih bisa melihatnya di pabrik krna dia gak keluar dari pekerjaanya(aku pikir dia berusaha bertahan disana krna sulitnya mencari kerja di ibu kota),tetap saja aku gak pernah berhasil mengajaknya bicara.Iwan bagai orang asing tiapkali kami berpapasan di tempat kerja.Dia selalu memasang muka penuh kebencian tiap bertemu denganku.Aku sakit sendiri dan akhirnya menyerah mendekatinya untuk meminta maaf.Hal tsb berlangsung hingga lima bulan,sampai akhirnya aku dengar kabar iwan out dari pabrik.Dari teman satu grupnya di pabrik aku tau iwan pulang kampung dan berencana mandiri di kampung halamannya entah di bidang apa.
Dan aku? Melanjutkan hidupku seperti semula,seperti saat iwan belum hadir di dalam malam malam penuh cengkrama di kota tua sampai pagi menjelang.....