It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
>
>
>
> Menjaga Jarak
>
>
>
> Kadang aku tak habis pikir,bagaimana aku bisa begitu senang tiap hendri mengajakku keluar cari makan.Andai dia tahu aku sangat menikmati berduaan dengannya di tiap kesempatan.Hendri teman kosan di kota tempat kami menimba ilmu ini,tepatnya sudah lebih dari setahun yg lalu.Kamarnya persis di sebelahku.Dia tampil sangat pria.Gak suka kebersihan,gak suka bersih bersih diri,apalagi bersih bersih kamar,terlebih bersih bersih lingkungan.Dia adalah simbol kemalasan nomor satu.
>
> Tapi aku menyukainya.Aku menggunakan kesempatan malasnya untuk mendekat.Aku menikmati mengomeli kamarnya yg bau dan berantakan.Aku menikmati memunguti kolor nya yg tersebar di segala penjuru kamar dan memasukkanya ke ranjang cucian.Inginnya berbuat lebih,mencucikan semua pakaian kotornya bak seorang istri sholehah.Tapi aku masih waras.Aku tak ingin kehilangan kesempatan menjadi teman dekatnya dengan tindakan bodoh tsb.Siapa menjamin dia akan ilfil melihatku seperti perempuan yg dgn senang hati mencuci pakainnya?
>
> Menyukai seseorang yg tak sewajarnya,tentu butuh kehati hatian extra.Akan mudah jika aku atau hendri beda jenis.Aku akan bebas mengekpresikan perasaanku.Aku bebas memasak makanan favoritnya lalu memintanya mencicipi.Aku akan bebas memberinya kado ulang tahun tanpa canggung.Aku akan bebas memeluknya kapan pun aku ingin.
>
> Tapi hendri dan aku tercipta dari jenis yg sama.Sebab itu meskipun aku sangat menyukainya,aku selalu berupaya menahan diri.Membatasi gerak.Menjaga jarak.Semata tak ingin ketahuan.Aku tak tahu,bahwa sikap sikap tsb bisa membuatnya justru curiga lalu membentuk opini sendiri dengan bebas!
>
> Rasa heran yg naik tingkat menjadi curiga itu mulai dirasakan hendri akhir akhir ini,tepatnya sejak dia menjemputku dari tempat kerja parttime ku di dekat kampus.Motorku sedang diperbaiki di bengkel,aku ke kampus naik bus dan berniat naik ojek malamnya krna hari itu aku shif kerja hingga malam.Hendri sms menawarkan jemputan.Bisa dibilang aku belum pernah naik motor berboncengan dengan hendri.Kemana mana kami naik motor masing masing.Jujur aku sangat gugup malam itu.Ini menjadi pengalaman pertamaku membonceng hendri.Sesimple itu namun aku begitu nervous.Kegugupanku berasalan.Aku tidak bisa duduk dgn nyaman dibelakangnya.Aku menahan diri.Membatasi gerak.Menjaga jarak.Betapa rumitnya hanya karna rasa sialan yg tak seharusnya!
>
> Kau tau?Hendri merasakan kejanggalan.Dia merasa aneh dgn sikapku yg menjaga jarak dibelakangnya.Berkali kali dia menoleh,menanyakan pertanyaan sialan yg bingung harus kujawab bagaimana.
>
> "Ver,ngapain loe duduk jauh jauh dibelakang gitu?"
> "Hah?apa?! Gak denger hen!"
> "Elo ngapain jauhan?!"
> "Apanya?!"
> "Duduk loe,budeggg!"
> "Gudegg?elo pgn gudegg?! Emang masih buka jam segini wijilan?!"
> "Kampret!"
>
> Kukira,hendri akan berhenti setelah kami sampai di kos.
>
> "Ver,gue bauk ya??iya sih,gue mandi terakhir kemarin sore heheheh"
> "Tapi segitunya sampe gak mau dket dket,cih"
> "Untung loe gak jatoh di jalan,gue ngebut elo bukanya pegangan gue malah duduknya mojoook dibelakang"
> "Gue mandi dah"
>
> Sementara,gue aman.Gue biarkan hendri berspekulasi sendiri.Tapi di lain kesempatan,dan ini jarak harinya memang dekat dari kejadian boncengan itu,hendri seperti menciptakan spekulasi baru.Hendri habis mandi dan keramas sore itu,mendadak aja dia menerobos kamarku dan memelukkan dirinya ke tubuhku yg sedang tiduran main hp.
>
> "Nihh nihhh gue udah wangiii nihh gue udah gak bauukk meeen"
>
> Aku,yg sangat terkejut dengan apa yg terjadi diatas tubuhku,reflek bangkit dan mendorong hendri menjauh dariku.Dorongan itu lumayan keras,bukan dorongan wajar seorang teman sesama pria yg pura pura jijik dgn perlakuan temannya.Harusnya aku mengambil sikap wajar dalam situasi demikian.Akan lebih baik jika aku membalikkan tubuh hendri lalu menguncinya di bawah tubuhku.Lalu kami akan tertawa tawa bermain gulat layaknya para teman antar pria.Tapi sudah terlanjur.Hendri tampak kaget dgn sikap spontan yg kuambil.Untuk beberapa saat kami saling terdiam.Tuhan,lenyapkan aku dari situasi awkward ini.
>
> Sejak itu sikap hendri berubah.Dia seperti canggung.Dimana seharusnya aku yg lebih canggung.Dia menyapaku bagaikan kami baru kenal dua hari yg lalu.Senyumnya seolah bukan dari hatinya.Apa aku telah kehilangan dia?Kira kira apa yg dipikirkan hendri tentang sikapku?Apa yg ada dikepalanya mengenai aku?Aku aneh?Aku bersikap tak wajar?
>
> Setelah berhari hari berlalu dan sikap hendri begitu dingin,aku memberanikan diri mengajaknya bicara.Ada yg harus diluruskan.Tapi pernyataan hendri diluar dugaan.Aku benar benar telah kehilangan dia.
>
> "Elo...maho,kan?"
> "Sikap lo gak wajar,dari situ gue tau"
> "Klo lo normal,sikap lo juga akan normal"
> "Awalnya gue gak paham,tapi gue punya temen cewe di kampus yg demen bgt sama dunia homo,kalau gk salah sebutannya fu..fu..fudo?fujo?serah lah itu"
> "Saat gue iseng cerita soal elo,dia bilang dgn keyakinan 100 persen,elo homo"
> "Gpp sih itu urusan elo,hak elo juga"
> "Tapi temen fudo gue itu bilang,ada kemungkinan elo suka gue..dilihat dari sikap lo yg menjaga jarak sama gue.Gue baru nyadar,gue ngerasa kita udh deket bgt selama kos disini setaon,tapi elo sering kayak membatasi diri sama gue.Bukan krna elo gak nyaman di dekat gue,tapi elo takut ketauan kan..."
> "Sori ver,gue gak jijik,sumpah enggak,tp jujur gw takut sama elo.Sama homo homo lain juga.Kalian asing buat gue.Baiknya elo makin jaga sikap elo sama gue,jaga jarak,batasi gerak.Sori sekali lagi."
>
>
so sad~
Ada batasan yg tak boleh dilanggar,terlebih jika anda seorang pendidik.Kalimat bernada peraturan yg menjadi wajib ditaati tsb sangat pas dengan kondisi saya lima tahun yg lalu.Saya menyandang profesi yg menyulitkan ruang gerak saya untuk bertindak sesuka hati.Saya adalah pendidik di mata pelajaran sejarah untuk sekolah menengah akhir.Tahun 2013 saya mengajar di sebuah sma swasta dimana saya merupakan alumnus sekolah tsb.
Sebagai guru sekaligus wali kelas dua,saya dikenal sebagai guru yg kalem oleh para siswa.Saya bukan guru killer,tapi bukan guru yang dekat dengan para murid juga.Di sekolah ini ada dua pengajar yg sangat bertolak belakang,pak samsudin guru bahasa inggris yg populer dengan 'kekejamannya',serta pak amir guru matika yg sangat dekat dengan semua siswa karna kekocakannya.Pak Amir mematahkan asumsi bahwa guru hitungan selalu keji.
Saya kalem bukan karna ingin.Tapi lebih untuk menjaga diri.Saya tak ingin murid murid saya tahu sesuatu yg rapat rapat saya tutupi terkuak jika saya bersikap akrab pada mereka seperti yg pak amir lakukan.Saya tak kan pernah siap menghadapi bagaimana sikap mereka jika aib saya terbongkar.Saya selalu takut hal besar seperti itu terjadi dalam hidup saya.
Saya seorang homosexual sejak duduk di kelas dua smp.Meski hingga usia nyaris 28 ini saya belum pernah menjalani hubungan dgn sesama jenis,tetap saja kegilaan terhadap mahluk sejenis itu tidak bisa hilang begitu saja dalam hasrat.Meski saya menyibukkan diri di dunia pendidikan,meski saya berupaya keras meredamnya,hasrat itu malah kian melekat dalam benak.Parahnya,saya memperoleh kesempatan menikmati hasrat tersembunyi tsb melalui bidang pekerjaan saya.Saya seorang guru sejarah yg menikmati hidup dengan menyukai para siswa laki laki yg saya didik disekolah.
Tapi dari sekian ratus siswa di sma ini,ada satu siswa yg menjadi tokoh sentral dalam hati saya.Sebut saja dia tyo,dia siswa dgn prestasi yg sedang sedang saja,tidak banyak bertingkah,menjalani statusnya sebagai pelajar dengan sebagaimana adanya.Wajahnya tergolong cakep dengan kulit yg bersih serta penampilan yg cukup rapi.Tyo tidak bergabung dalam genk manapun di sekolah,seperti yg dilakukan kebanyakan siswa disini.Tapi dia selalu terlihat akrab dan dekat dengan rendy,teman sebangkunya yg karakternya berbanding terbalik dengannya.Rendy biasa menclok sana sini,menganggu siswi2,membantah guru,tukang onar dan biang rusuh di kelas.Tapi tyo seperti tak peduli.Dia selalu bersama rendy dimana pun.Dikantin,di ruang komputer,di taman sekolah.
Saya sudah lama memperhatikan tyo.Terkadang,saya terlalu terobsesi dengannya.Melihat matanya yg sayu,pandangannya yg hanya lurus di papan tulis,meski dia tidak termasuk siswa pintar,sikapnya yg lebih banyak diam dan hanya tersenyum kecil melihat kerusuhan yg ditimbulkan rendi sahabatnya.Saya menyukai anak itu dan benar benar terobsesi.Kadang saya menggunakan wewenang saya sebagai wali kelas agar bisa lebih dekat dengannya dengan menyuruhnya banyak hal.Saya meminta dia membawakan pr satu kelas ke ruangan saya,dimana seharusnya tugas tsb menjdi tanggung jwb ketua kelas.Saya juga pernah memintanya menulis bab pelajaran di papan tulis,semata hanya untuk menikmati punggungnya dari belakang.Tiap menjelaskan pelajaran,saya sengaja selalu berdiri di samping bangkunya berlama lama.Saya menikmati menghirup aroma tubuhnya yg khas tanpa deodorant atau perfume.Ketika sedang mendikte,saya selalu diam diam menatapnya yg sedang serius menulis apa yg saya dikte.Semakin saya menatapinya,semakin rasa saya membuncah.Kenapa anak itu bisa begitu menarik perhatian saya?
Seringkali,saya merasa iri bahkan cemburu pada rendi yg bisa begitu dekat dengan tyo.Saya cemburu melihat hanya dengan rendi lah tyo tersenyum hangat.Saya cemburu melihat hanya kepada rendi lah tyo melingkarkan tangannya ke bahu sahabatnya itu.Saya sangat ingin menjadi rendi.Saya sering menyesal kenapa tyo adalah murid yg biasa biasa saja di kelas ini.Andai dia beny si preman sekolah yg bisa sering ketemu saya karna kebadungannya,atau andai dia aldi si murid terpandai di kelas saya dimana kami sring bertemu membahas nilai nilai pelajarannya.Sayang sekali tyo hanya siswa standar.Tidak mungkin saya terus menerus memerintahnya menemui saya ke ruangan untuk mengumpulkan pr atau tugas.Yg lain bisa merasa aneh nanti.
Tapi saya selalu ingin bertemu dan berdekatan dgn tyo.Melihatnya selalu membahagiakan saya.Bocah yg belum genap 18 tahun itu begitu memikat hati saya.Pernah suatu saat,saya telah kehilangan akal karna rasa cinta yg berlebihan.Saya berhasrat sekali bisa memeluk tyo,sekali saja sepanjang saya mengajar di sekolah ini.Siang itu saya berniat melaksanakan rencana gila itu seusai sekolah berakhir.Saya berencana berpura pura sakit kepala di samping bangku tyo saat sedang menerangkan,kemudian menjatuhkan diri di tubuh murid yg saya gilai itu.Saya tahu saya adalah guru terkonyol dan pling tidak kompeten sepanjang sejarah tenaga pendidik,hehe.Tapi mau bagaimana lagi,saya kehabisan cara untuk bisa bersentuhan langsung dgn siswa yg saya sukai.
Saya gugup sekali ketika akan melakukan rencana itu.Beberapa menit berlalu saya masih menerangkan dengan buku mapel ditangan kanan,sementara tangan kiri saya sengaja saya letakkan di sisi meja tyo.Saya bisa membaui keringat tyo dari jarak sedekat itu.Mendadak saya memegangi kepala seolah tiba tiba pening,kemudian saya mengerang lirih,lalu bruk,saya berhasil menjatuhkan diri di pelukan tyo yg tampak begitu terkejut.Siswi siswi menjerit dan siswa berlarian mendekati saya yg pura pura pingsan di dada tyo.Sialnya,rendi dan beni yg malah memapah saya ke uks,bukan tyo yg sangat saya harapkan.Saya sangat kecewa ketika itu.Saya kesal dan uring uringan.Saya kehilangan akal sehat dengan memarahi beni dan rendi yg sudah membantu saya.Saya tak peduli mereka bengong saya marahi tanpa memahami apa kesalahan mereka.Cinta ternyata mampu membuat orang menjadi kekanakan.
Tahun 2014 saya mesti berpisah dari tyo.Dia lulus dgn nilai standar dan tak berencana melanjutkan kuliah.Saya tahu itu setelah menemuinya secara pribadi di ruang guru di hari kelulusan.Dihari itu saya tak peduli lagi tentang apa yg akan dia pikirkan ketika saya memintanya menemui saya di ruang guru.Dia menjadi satu satunya siswa yg saya temui pribadi di hari terakhir.Saya bertanya mau melanjutkan ke univ mana.Dia menjawab akan bekerja membantu abangnya.Ketika saya bertanya hal paling konyol sepanjang saya menjadi guru,ada siswi yg kamu suka selama sekolah disini,tyo sempat terdiam menatap saya.Saya tahu dia heran sekali.Kalau anak muda bilang,kepo banget guru satu ini.Apa urusanya sama guru.Toh udah lulus juga.Gak ada kaitanya lagi.Tapi tyo menjawabnya setelah sekian detik terdiam dalam keherannya.Tidak ada pak.Percayalah,jawaban tyo sangat melegakan hati saya.Saya gunakan kesempatan tsb untuk menyentuh tyo lagi.Saya tepuk tepuk pundaknya dengan menyembunyikan rasa sayang sekuat hati.Sebentar lagi dia tak bisa saya lihat di kelas.Saya sedih,saya ingin mengungkapkan perasaan,tapi saya selalu terbentur profesi saya sebagai gurunya.Meski dia sudah lulus dan bukan lagi anak didik saya,rasanya tidak etis seorang pendidik menyatakan hal yg tak sepatutnya.
Akhirnya yg saya katakan selanjutnya hanyalah kalimat kalimat yg sepatutnya diucapkan oleh seorang guru.
"Prestasi mu memang tergolong biasa tyo,tapi paling tidak km bisa ambil kursus,biar kelak dapat pekerjaan yg layak sesuai kemampuan kamu"
Tapi jawaban tyo sungguh di luar perkiraan saya.
"Saya setelah lulus mau menikah pak .Saya menghamili siswa sma **.Saat ini kandunganya sudah lima bulan.Dia dikeluarkan dari sekolah."
Hidup kadang biasa saja dan flat bagi sebagian orang,tapi bagi sebagian yg lain hidup penuh goncangan bagaikan drama di layar tv.
Nilai plusnya, tanpa eksploitasi adegan seks pun cerita2nya tetep asik diikutin. Keep posting
> untuk cerita yang Pedo itu, aku rasa salah dalam memberi arahan ... memang sih untuk meminta maaf atas perbuatan di masa lalu tapi untuk membuatnya menjadi lurus kembali itu adalah kesalahan terbesar kedua ... seharusnya menerima dia dan memberi nasehat mencintai seseorang yang sebenarnya bukan hanya sex semata ... ini hanya pendapatku ...
aku juga berpikiran sama bro,tapi pikiran setiap individu tentunya berbeda satu sama lain
> Masuk lapak ini berasa nonton film omnibus.
> Nilai plusnya, tanpa eksploitasi adegan seks pun cerita2nya tetep asik diikutin. Keep posting
trims boz,kalo mau ikut nulis kisah pribadi di lapak ane boleh banget lho
> Lanjut bro @andyStory ...
siap boz
Enjoy Your Day
Kalau tahu bagaimana akhir dari suatu hubungan,tidakkah kau berpikir tak akan memulainya,terlebih jika akhirnya hanyalah tentang luka dan kepedihan?Tapi jika begitu,bukankah dunia akan terasa gelap tanpa merah,hijau dan biru?Hidup takkan berwarna jika kita takut memulai banyak hal hanya karna tau bagaimana kita akan terluka pada akhirnya.Maka dari itu aku meneruskan niatku.Melangkah tanpa keraguan ke terminal bis menuju kota seseorang yg kucintai.
Meski aku sudah tau akan berakhir menyakitkan suatu saat nanti,tetap saja langkahku tak terhenti.Aku terus menyakinkan diri tentang bagaimana menikmati hidup yg katanya hanya singkat.Aku membulatkan tekad menemui seorang pria yg kukenal melalui jejaring facebook dua tahun yg lalu(2011,red.),firman.Dua tahun aku mengumpulkan keberanian untuk menemuinya di kota kelahirannya.Firman sering menjanjikan akan lebih dulu datang ke kota ku sebelum aku yg mendatanginya,namun janji itu terus teringkari karna alasan kesibukannya bekerja.Dua tahun kami menjalani hubungan bodoh jarak jauh yg anehnya sangat menyenangkan meski di masa sekarang aku menertawai kekonyolan tsb.Dua tahun kami pacaran lewat sms,telp,fb,dan phonsex.Memalukan.
Aku baru saja menyelesaikan kuliahku ketika keberanian itu muncul.Aku memantapkan niat menemui firman.Ini akan menjadi kejutan besar karna dia sama sekali tak tahu rencanaku.Beruntung aku memegang alamat rumahnya karna kami pernah saling mengirimkan paket di masa awal pacaran kami.Aku mengiriminya kaos bola klub favoritnya ac milan,sementara dia mengirimiku camilan yg begitu banyak karna nafsu ngemilku yg besar.Aku berangkat ke terminal pukul 10 pagi,tapi bus ke kotanya baru berangkat pukul 2 siang.Aku gugup,tapi bersuka cita.Aku menikmati tiap pemandangan di luar jendela bus sambil berpikir,suatu saat nanti pemandangan ini akan menjadi kenangan indah.Pukul 11 malam aku sampai di kota firman.Tak terkatakan bagaimana perasaanku saat itu.Rasanya dadaku akan meledak.Sekedar info,firman adalah pacar pertamaku.Dia adalah pengalaman pertamaku di dunia plu.Hal itu mendasari kegugupan yg melanda begitu hebat di hatiku saat akhirnya menginjakkan kaki di kota tempat tinggal orang yg kusukai.Karna sudah lumayan larut,aku memutuskan menginap di terminal untuk malam itu.Esoknya dengan menggunakan taksi aku mencari alamat firman.Bukan alamat yg susah ditemukan,firman tinggal di tengah kota yg padat penduduk bersama kedua orang tua serta tiga adiknya.Firman terkejut dan sempat marah krna kedatanganku yg tiba tiba,tapi aku mengerti kemarahanya adalah karna malu.Keluarga firman sangat sederhana jika sebutan miskin terlalu merendahkan.Ayahnya sudah tidak bekerja krna usia,tapi ibunya masih kuat membantu bisnis katering tetangga mereka.Adik firman yg paling besar kelas dua sma,yg kedua kelas satu smp dan yg bungsu kelas tiga sd.Melihat fakta firman bekerja keras untuk menyokong biaya sekolah ketiga adiknya,membuatku akhirnya tahu alasan firman tak kunjung menemuiku di kotaku.Firman tentu belum bisa menyisihkan uang untuk datang menemuiku.Penghasilannya a sebagai pekerja serabutan akan lebih berguna untuk membayar sekolah adik adiknya daripada untuk ongkos menemui pacar dunia mayanya di facebook.
Tapi rasa malu dan marah firman tak berlangsung lama,hanya dengan ciumanku pada bibirnya yg asal asalan karna itu pengalaman pertamaku berciuman,amarahnya segera surut.Kami menghabiskan malam panjang di kamarnya yg sempit dgn penuh gairah.Kami betul betul menikmati pertemuan pertama kami ini.Rasa lelah setelah perjalanan panjang terbayarkan dgn melihat wajah firman secara nyata,menyentuhnya secara langsung.Keesokan harinya firman membawaku keliling kota dgn motor butut milik bapaknya.Firman sebetulnya malu dan gengsi atas segala keterbatasannya,tapi aku terus berupaya agar dia percaya diri.
Tiga hari di kota pacarku terasa begitu singkat.Tapi aku berjanji akan mengunjunginya lagi dalam beberapa bulan ke depan.Begitulah hubungan kami berjalan hingga dua tahun berlalu,firman baru sekali gnti datang ke kotaku dgn hasil jerihnya menabung,aku yg lebih sering mengunjungi dia ke kotanya.Di tahun ketiga hubungan kami,firman mengejutkanku dgn niatnya mencari pekerjaan di kota tempatku tinggal.Aku senang sekali waktu itu.Aku mencarikannya kerja dgn sukacita.Setelah mendapat pekerjaan dan tempat tinggal,hubungan kami menjadi jauh lebih mudah dan membahagiakan.Kami bisa bertemu kapan pun kami mau.Kami memiliki lebih banyak waktu untuk bersama.Hingga tahun kelima hubungan kami,segalanya terasa manis dan menyenangkan.Satu hal,semakin sering kami bersama makin besar pula rasa saling ketergantungan diantara kami.Hal itu awalnya kuabaikan,tapi makin lama perasaan bergantung itu bertumbuh menjadi rasa takut kehilangan.Dan perasaan itu makin menganggu dari waktu ke waktu.Terutama sejak lebaran tahun lalu.Hari raya kali itu menjadi awal ketakutanku bahwa firman takkan kembali lagi ke kotaku.Aku mulai dilanda risau.
Ketika aku menyampaikan kecemasanku tsb firman menanggapinya dengan lebih santai.Dia selalu bilang tak perlu merisaukan apa yg belum terjadi di depan.Dia selalu memintaku menikmati hari ini.Tapi firman tak pernah tau,bahwa dalam hidup kita tak selalu bisa menikmati hari hari yg kita lewati.Ada hari dimana kita akan terguncang,dimana kita merasa kesulitan bernafas,dimana kita tak bisa sedikit pun menikmati hari!
Dan hari yg kurisaukan itu harus datang di suatu ketika,di suatu hari yg tak pernah bisa kulupakan.Firman tak kembali dari mudiknya setelah lebaran usai beberapa hari.Yg kutahu firman hanya mendapatkan jatah libur hari raya lima hari,tapi sudah seminggu lebih berlalu dia belum kembali dan sama sekali tak menghubungiku.Hp nya seperti sengaja dia non aktifkan.Aku ketakutan seperti mau mati.Di hari kedua belas setelah lebaran akhirnya aku menyusulnya ke kampung halamannya.Dalam perjalanan firasatku sudah buruk.Bus yg kutumpangi nyaris kecelakaan,seolah memberiku tanda tentang kebenaran firasatku saat itu.Dan benar saja,aku tiba dirumah firman dengan disambut berita mengejutkan.Terlalu mengejutkan hingga rasanya aku bisa terkena serangan jantung secara mendadak.Dari awal kedatanganku sore itu,keluarganya memandangku penuh benci.Ibunya tak keluar kamar setelah melihatku di ruang tamu.Padahal sebelumnya dia sangat menyayangiku karna dianggapnya aku banyak membantu firman tentang pekerjaaan selama merantau di kotaku.Adik adik firman menatap rendah diriku seolah aku mahluk menjijikan.Dan aku baru mengerti apa maksut tatapan rendah mereka setelah bapak firman menyidangku malam itu.Adik perempuan firman yg pertama(20 thun),tanpa sengaja membaca pesan masuk di hp kakaknya.Pesan tak biasa bernada mesra yg muncul di bilah notif hp firman,pesan penuh cinta dariku di idul fitri hari pertama.Awalnya,adiknya merasa gembira,dia pikir kakaknya punya pacar yg belum di kenalkan pada keluarga.Terdorong rasa penasaran,dia membuka semua pesan pesan dariku yg dia pikir adalah perempuan.Penasarannya kian menguat,dia buka galery photo dimana dia berpikir bisa menemukan foto pacar kakaknya disana.Tentu dia heran,bingung,lalu sementara waktu menduga duga,untuk kemudian menyadari sesuatu mengejutkan yg tak pernah dia duga seumur hidupnya.Foto2ku bersama firman bukan foto biasa seperti teman,meski teman paling karib sekalipun.Tidak ada dua lelaki berciuman bibir kemudian mengabadikannya lewat foto dan menyimpannya di galery hp,kecuali mereka gay.Adik firman yg bukan anak kemarin sore langsung memahami fakta mengerikan tsb,dan dengan gegabah langsung melaporkan yg dia tahu kepada orang tuanya.Nyawaku terasa terpotong sepuluh tahun saat bapak firman menyampaikan hal itu padaku.Aku menahan diri sekuat kuatnya.Aku tak diijinkan bertemu firman lagi.Aku tak tahu dimana firman.Tapi siksaan itu tak berakhir disitu saja,dunia ku serasa runtuh ketika bapak firman menyampaikan suatu kabar yg tak pernah ingin ku dengar seumur hidup,firman akan segera dinikahkan.Keluarganya mengambil tindakan cepat dan tegas sebelum segalanya semakin kacau.Saat itu,aku sama sekali tak berpikir tentang siapa calon istri firman,yg kuingat aku keluar rumah itu dan langsung menuju terminal untuk pulang.Bahkan aku tidak menumpangi bus ke arah kotaku,karna saat itu bus yg kesana belum datang,tapi aku yg kalut setengah mati asal naik bus malam ke arah kota yg bukan kota tempat tinggalku.Aku mengeluarkan seluruh kekecewaan dan amarahku dalam tangisan diatas bus malam.Tak peduli penumpang di kiri kananku menyaksikanku dengan kebingungan mereka.Aku berharap bus ini terguling ke jurang dan aku mati berkeping keping.Aku benar benar sakit dan terguncang.
Aku berjalan lemah di kota asing yg belum pernah kusinggahi.Aku dalam keadaan kacau tanpa keinginan hidup lebih lama lagi.Aku duduk di sebuah tanah lapang dan mulai menangis lagi.Aku ingat seorang bocah berkisar 6 tahun mendekatiku lalu menyodorkan plastik berisi es teh dari tanganya yg kotor penuh tanah.Airmataku kian deras meluncur melihatnya.Firman,inikah hari yg selalu harus kunikmati seperti permintaanmu?Baiklah,untuk saat ini aku akan mengikuti perkataanmu.Aku ingin menikmati es teh untuk menyegarkan kerongkonganku yg kering setelah berjam jam tidak minum.Aku menikmatinya,firman.Air es teh ini sungguh segar.....
Tiga bulan berlalu sejak peristiwa nyasar ke kota orang yg konyol itu.Aku tidak tahu lagi kabar firman,dan aku tidak ingin tahu juga.Untuk seseorang yg selama lima tahun membuatku menikmati hari hari dalam hidup,tapi menghancurkan hatiku dalam waktu satu hari,lalu tak pernah berusaha menghubungi apalagi menemuiku,dia sama sekali tak pantas mendapat kepedulianku.Hatiku terlalu berharga untuk peduli.Hariku terlalu berati untuk memikirkan dia.Aku menikmati hidupku dan menghargai setiap detiknya dgn bahagia,dengan keluarga dan teman temanku.
Meski tak kupungkiri,di saat saat tertentu ada hari yg tak mampu kunikmati.Dialah hari saat aku merindukan firman begitu dahsyat.Biasanya,aku hanya mengijinkan satu hari saja mengingatnya,merindukan dan menangisinya.Hari selanjutnya aku berjuang keras untuk menikmati hari dgn bahagia....
Satu hal,aku tidak pernah menyesal.Seperti yg kukatakan dari awal,meski aku tahu bagaimana akhirnya,betapa aku akan terluka dan merugi,aku tidak pernah takut untuk memulainya.Karna hidup adalah tentang beragam warna.Terkadang kita bersuka cita dalam warna warna cerah,suatu hari yg lain kita terjatuh dalam warna gelap penuh derita.Tapi dari sana kita bertumbuh dan belajar setiap hari.
Enjoy your day.
*baca pas lagi ngeplay lagu secret base. Hampir mewek. Untung ga jadi. Wkwk
> enjoy your day too..
you too bro,trims
> mengharukan ...
butuh tissue? hehe