It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ambisi
Aku hidup tanpa mimpi.Bagiku bisa bekerja dan punya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri,syukur syukur bisa menyisihkan sedikit untuk orang tua sudah cukup.Aku tidak ada keinginan hidup melimpah,atau minimal punya pekerjaan bagus seperti teman teman seangkatan ku di sma dulu.Aku tidak merasa iri melihat beberapa diantara mereka sukses dengan karir mereka setelah menyandang gelar sarjana.Mereka juga telah berhasil memiliki kendaraan roda empat bahkan beli rumah sendiri dari hasil karir sukses mereka.
Sementara aku bisa bekerja bantu bantu di studio foto saja sudah senang,mengingat pendidikan terakhirku yg hanya mentok di sma saja.Setiap teman teman mengadakan reuni,aku datang dengan motor astrea bututku serta penampilan apa adanya.Tapi aku tidak pernah minder,apalagi setelah mendengar berbagai keluhan mereka tentang pekerjaan yg memusingkan kepala,tagihan kartu kredit yg membengkak,cicilan mobil dan rumah yg bikin kepala pecah,dan masih banyak lagi yg lain.Aku satu satunya yg bisa menyeruput es dan makan dengan nikmatnya,tanpa pusing memikirkan semua yg mereka alami.Aku bahkan bangga saat mereka mengatakan iri melihatku menikmati hidup.Tentu saja aku menikmati hidup bung.
Aku bertahan dalam kehidupan apa adanya tsb hampir lima tahun lamanya.Beberapa temanku jatuh,mobil ditarik,karir terancam,kehidupan serba wah yg selama ini mereka kenyam dengan cepat segera memudar.Aku prihatin,tapi aku bersyukur atas hidupku sendiri yg walau sederhana namun cukup.Tetapi tidak ada yg menyangka bahwa suatu saat aku akan sangat terobsesi dengan kehidupan orang kaya seperti teman teman seangkatanku,hanya karna aku jatuh cinta...
Aku mengenal dodik lewat fb di tahun 2010.Komen komenan,inbokan,makin deket dan akhirnya ketemuan.Sebelumnya perlu kuceritakan bahwa aku banyak memberi dodik cerita palsu.Aku malu dikenal sebgai pria miskin dengan motor butut dan hanya bekerja sebagai seksi bantu bantu di studio foto.Maka terpaksa aku mengarang indah demi menutupi gengsi.Bahkan sampai bertemu muka pun kebohongan kebohongan itu terus berlanjut,dengan meminjam mobil teman aku berhasil membuat dodik terpukau.Bahkan aku mengakui rumah temanku yg mewah sebagai rumahku.Beruntungnya teman temanku bisa diajak bekerja sama.Fyi teman segank tau orientasiku yg berbeda dari mereka.
Makin mengenal dodik aku makin menyayangi dirinya.Dodik sulung dari empat bersaudara dan kehidupan keluarganya serba susah sejak bapak nya di phk.Dodik banting tulang menghidupi adik adik yg semuanya masih usia sekolah dan ibunya yg hanya buruh garmen kecil kecilan di kampungnya.Dodik seorang boti yg tampak kuat dan sangat lelaki ketika bekerja serabutan untuk menghidupi keluarganya,tapi berubah menjadi pria manja dan manis ketika hanya berdua denganku.Aku gemas sekali sama dia.Mengingat untuk kali pertama dodik masuk pekarangan "rumahku" yg sebenarnya milik sahabatku,betapa noraknya dia melepas sepatu lusuhnya dan menyembunyikannya di balik pot.Betapa terkagum kagumnya dia melihat isi rumah.Betapa kagetnya dia melihat kolam renang di belakang rumah.Sementara aku,berkali kali menginjakkan kaki di rumah ini,tak pernah sedikit pun terbersit rasa kagum,apalagi kepengen,tapi sejak melihat binar mata dodik yg terkagum,untuk pertama kalinya aku merasa iri atas kekayaan milik temanku.Andai rumah dan mobil itu sungguh kepunyaanku,alangkah bangganya mendapat kekaguman dari orang yg kucintai.
Sejak itu pikiranku berubah.Cinta dan sayangku pada seorang lelaki polos dan pekerja keras berhasil merubah hidupku yg tadinya datar menjadi ambisius.Aku mengambil berbagai kursus.Sambil tetap bekerja aku belajar keras demi merubah nasip.Singkatnya aku diterima bekerja di perusahaan besar,meski awalnya hanya sebagai pegawai kelas teri.Tapi ambisiku yg besar berhasil membawaku pada jabatan lumayan tinggi yg berimbas pada kehidupan ku yg juga berubah total.Dalam kurun waktu berapa tahun aku berhasil kredit mobil dan kpr perumahan.Yg paling hebat,aku bisa membantu perekonomian dodik,lelaki manis yg sangat kucintai.Aku bahkan menyokong biaya sekolah adik adiknya dan mengkreditkan dodik motor baru.
Tapi ketika kupikir semua baik baik saja dengan segala yg kumiliki saat itu,ternyata aku salah.Peningkatan ekonomi,popularitas,jenjang karir,membuatku terlena dengan mudahnya.Aku berpikir,aku telah berkerja begitu keras,tidak ada salahnya menggunakan hasil jerih payahku dengan bersenang senang.Aku mulai kecanduan gaya hidup orang borju.Aku menghabiskan uangku di tempat tempat dimana para ekskutif menghamburkan uangnya.Karna aku seorang gay,tentu aku tidak menghabiskan uangku di tangan para pelacur kelas atas,tapi aku menghamburkannya pada cowok cowok muda dan seksi menggairahkan.Aku mabuk pada darah muda mereka yg meledak ledak.Aku kecanduan dan semakin terlena.Aku...dengan mudah melupakan dodik.
Hingga akhirnya,dodik yg sudah bersabar berusaha menyadarkanku selama berbulan bulan,menyerah dan pergi.Dia bahkan mengembalikan motor yg kubelikan.Dia juga melarangku membayar uang sekolah adik adiknya.Dodik mengakhiri hubungan denganku setelah kebersamaan kami selama hampir lima tahun.Di awal awal,aku sedih dan kehilangan.Bagaimanapun dodik adalah cinta pertamaku.Karna dialah aku berubah dari pria tanpa mimpi menjadi manusia penuh ambisi.Tapi uang ku membuatku segera mengenyahkan dia dari ingatanku.Aku menghibur diri dengan bersenang senang dgn para brondong yg jauh lebih menarik dari dodik.
Sampai suatu ketika,aku dipertemukan dengan mantan ku itu setelah setahun kami berpisah.Aku sedang menginap di salah satu hotel dengan dua lelaki muda piaraanku,ketika dodik menyapaku dengan hormat sesuai standar profesinya sebagai housekeeping.Melihatnya saat itu,terasa getar rindu menyelimuti hatiku.Aku memang mudah mendapatkan lelaki dengan uangku,tapi lelaki tulus yg mau mencintaiku tanpa embel embel kekayaanku,kurasa hanyalah lelaki polos di depanku ini.Aku masih terngiang kalimat dodik yg mengatakan penyesalannya tentang semua kebohonganku demi untuk mendapat simpatinya.Dodik lebih suka diriku yg apa adanya,dan dia membuktikan ketulusannya itu dgn mengembalikan motor yg kubelikan.Dan aku makin yakin akan ketulusan hati dan cintanya setelah tahu hubungannya dengan seorang lelaki pekerja buruh pabrik dengan gaji pas pasan yg ekonominya bahkan lebih minim dariku dulu sebelum sukses.Aku merasa sesak melihat dodik dan pacarnya yg sama sama miskin itu saling tersenyum hangat.Saling merangkul dan bercerita tentang kegiatan pekerjaan hari itu.Mereka makan di warung tegal dgn mesranya tanpa memusingkan masa depan.Mereka berboncengan motor butut tapi tertawa lepas tanpa memikirkan ambisi dan kekayaan.Mereka bahagia dengan apa yg mereka miliki saat ini.
Aku berandai andai,andai dulu aku memacari dodik tanpa kebohongan.Andai aku tampil apa adanya di hadapan dia.Pasti yg sekarang tertawa bersamanya adalah diriku,bukan pacarnya yg sekarang.Uangku tak bisa membeli ketulusan pria polos pekerja keras seperti dodik.Uangku hanya laku untuk brondong brondong matre yg bisa hengkang kapan saja ketika uangku habis.Ah...dodik....
Jadi homo dan naksir straight itu pahit.Tapi anehnya aku menikmatinya.Gak muluk muluk,bisa menjadi teman akrabnya aja udah lebih dari cukup.Bisa ngobrol sambil makan bareng di kosan,nonton bola bareng,nyuci baju bareng,rasanya berlebihan kalau aku berharap lebih dari sekedar teman.Lagipula dia bukan homo sepertiku.Malah dia punya pacar cewe yg udah jalan cukup lama,empat taun.
Erwan ini tipe cowok setia sama satu gadis.Katanya rani adalah cinta pertamanya dari sma dulu.Mereka udah lebih dari lima kali mengalami putus nyambung,tapi sekalipun gak pernah saling berpaling ke lain hati.Saat break mereka akan saling intropeksi diri,saling meminta maaf lalu balikan lagi seperti yg sudah sudah.Aku salut dengan kokohnya hubungan mereka.Erwan sangat sangat mencintai rani.Aku bisa melihat besaran rasa yg miliki teman sekamarku itu pada gadisnya lewat sikap dan perilakunya tiap sedang bersama pacarnya.Erwan sangat memuja rani.Sering menceritakan tentang rani padaku.Kadang juga suka memujinya berlebihan.
"Gue gak tau bro kalo smpe pisah sama rani,kayak apa idup gue"
"Gue mendingan mati klo smpe rani ninggalin gue"
"Gue sayang bgt sama rani bro,dia cinta pertama gue"
"Rani satu satunya cewe yg paling ngerti gue bro,dia yg paling tau gue luar dalem"
"Rani bukan cewe tercantik bro,tpi dia istimewa"
Dulu sebelum perasaanku kian dalam pada erwan,aku setuju mengenai semua pujiannya untuk rani.Namun sejak rasaku makin subur,sejak aku makin kesulitan menguasai diri,kesusahan menutupi cemburu,aku mulai menentangnya.Menurutku rani biasa aja,kecantikanya nyaris dimiliki banyak gadis yg lainnya alias pasaran,kebaikanya juga belum tahap malaikat,malah aku merasa diriku masih lebih baik dalam mengurusi erwan.Ketika erwan sakit dan rani masih bekerja part time,akulah yg lebih dulu merawatnya.Ketika erwan menunggu rani untuk makan bersama,akulah yg lebih dulu memaksanya makan karna maagh yg dideritanya.
Tapi ternyata,aku lebih senang jika rani yg mengurusi erwan ketika sakit.Menemaninya makan.Mengajaknya ngobrol dengan mesra.Sungguh lebih baik rani yg melakukan semua hal yg tadinya kupikir lebih baik aku yg melakukannya.Tepatnya sejak rani meninggalkan erwan setelah nyaris lima tahun hubungan yg mereka bina.Erwan bagai mayat hidup yg ingin mati tapi sulit mengakhiri hidupnya.Erwan kehilangan seluruh tenaganya untuk bangkit.Dia kehilangan ingatannya tentang cara tersenyum dan menikmati hidup.
Andai aku tahu akan seperti ini.Aku tak akan lelah meminta rani untuk sering datang ke kos kami.Membuatkan nasi goreng pete kesukaan erwan,yg selalu dipuji oleh lelaki itu meski keasinan.Aku tentu tak akan iri hati karna nasi gorengku yg rasanya lebih manusiawi tak pernah mendapat pujian dari erwan.Andai aku tahu lelaki yg kusukai akan begitu terpuruk karna kehilangan rani,aku tak kan pernah mencemburuinya seperti kemarin.Aku akan mengalah dan mengabaikan rasaku yg konyol dan tak masuk akal.
Aku menyesal setelah rani pergi.Setelah mendapat kabar tentang kecelakaan yg menimpa gadis yg sangat dicintai lelaki yg kucintai.
trims @seiranu
Dia kawan mendaki yang asik.Komedinya selalu segar.Sangat menggilai perempuan tomboy.Semangat nya bagai tak pernah padam.Punya mimpi konyol bangun rumah kayu di atas puncak gunung.Tidak menyukai perempuan manja dan banyak make up.Tidak menaruh respect terhadap lelaki funkee yang doyan jalan ke mall.Aku menyukai segala sesuatu tentang mas teguh ini sejak pertama berkenalan dengannya di kampus dua tahun yg lalu.Sikapnya yang hangat dan banyak mengajakku ngobrol membuatku lekas nyaman berada diantara para pecinta alam di disana.
Awal awal mendaki aku tergolong lemah,bahkan nyaris menyerah.Sejatinya aku melakukan hal yang bukan menjadi hobiku pribadi.Aku melakukannya untuk seseorang yg sangat mencintai gunung,tapi impiannya untuk mendaki semua gunung di negri ini mesti kandas karna satu alasan yg tak ingin kubahas lagi.Seseorang itu adalh mas kandungku sendiri.Sejak saat itu aku mempelajari semua hal tentang gunung dan pendakian.Aku,yang jalan berapa kilo saja sudah merasa lelah meneruskan impian seseorang yg paling berharga dalam hidupku.Tapi senior ku yang satu itu tak pernah menyerah menyulut semangatku kembali agar berkobar lebih besar.Dia seperti tau aku mendaki karna suatu tujuan khusus.
Semakin kesini,aku malah jatuh cinta pada gunung.Dulu tiap mas ku mengoceh tentang keindahan pemandangan dari puncak gunung aku selalu jenuh mendengarnya.Aku lebih antusias jalan ke distro melihat lihat tshirt atau kulineran di tempat tempat makan terbaru.Tapi merasakan sendiri hembusan angin yg dingin menusuk di tengkuklu dari puncak gunung,membuatku mengerti mengapa mas ku mencintai alam begitu dalam.Terlebih,ada mas teguh senior favorit ku yang menambah semangatku mendaki.
Semakin kesini juga,aku tertarik pada mas teguh lebih dari seorang senior maupun teman.Aku mulai melow tiap memikirkan dia.Mengingatnya bernyanyi lagu kebangsaan di puncak gunung sambil mengibar-ibarkan bendera merah putih,mengingatnya memakaikan jaket ke tubuhku yg menggigil,mengingatnya memelukku dengan kakinya saat kami tidur bersama sama.Aku mulai cemburu pada mbak sekar,pendaki perempuan yang rasanya sulit disebut perempuan karna penampilannya yang super tomboy.Mas teguh sejak lama naksir dia,tapi perempuan itu seperti enggan dengan urusan asmara.Dia sering bilang kalau kekasihnya adalah gunung.Mas teguh tak pernah menyerah.Lelaki yg aku sukai itu bahkan berusaha menciptakan lirik lagu untuk mbak sekar.Yang ketika di nyanyikanya dengan diiringi gitar tak berhasil meluluhkan hati dingin perempuan yg dia cintai,tapi malah aku yg terpesona.Aku ingat waktu itu mbak sekar melempar mas teguh dengan ketela bakar yang sudah dingin,sambil mengolok olok kalau mas teguh alay.Dia bilang nyanyian yg disukainya adalah nyanyian alam,suara burung burung,suara desau angin yang berhembus dingin menerpa kulit.Mas teguh kalah oleh nyanyian alam.
Sebenarnya aku cukup dekat dengan mbak sekar.Kebetulan dia mengenal mas ku karna dulu sesama pendaki,dan mereka memiliki jiwa yang sama gilanya dengan alam dan gunung.Mas ku juga persis seperti mbak sekar,jomblo akut saking kepincutnya sama gunung.Mas ku juga tidak pernah terlihat jatuh cinta pada perempuan,meski dia bukan gay sepertiku.Dia hanya terlalu menyukai kegiatan alam hingga terlupa bahwa perempuan tak kalah menarik dari gunung,setidaknya bagi pandangan para lelaki straight.Suatu waktu saat kami sedang di puncak gunung,aku berkelakar menjodohkan mbak sekar dengan mas ku.Aku hanya iseng sekedar mengusir rasa cemburuku akan usaha mas teguh yg tak kenal lelah mendekati mbak sekar.Tapi reaksi mbak sekar mengejutkan semua orang disana.
"Gue sukanya sama elo rid,udah lama gue kepincut,elo keren bisa ngelakuin hobi mas lo yg gak bisa naek gunung lagi.Padahal gue tau elo anak mall,tapi rasa sayang lo sama mas lo bikin lo mampu taklukin alam.Elo sehebat itu dimata gue."
Pengakuan perempuan yg usianya lima taun di atasku itu bukan sekedar omong kosong.Karna setelahnya dia benar benar menunjukkan rasa sukanya padaku secara terbuka.Mbak sekar bukan tipe perempuan malu malu mau yg kalau naksir lelaki tak mau mengakui tapi menunggu pernyataan lwan jenis,tapi dia secara blak blakan mendekatiku lebih dari seorang senior pasca pengakuannya tsb.Dia memberiku perhatian ekstra,kerumah ku menengok mas sekaligus modus mengapeliku,bahkan dia belajar masak hanya untuk mendapat sedikit perhatianku.
Disaat seperti itu,rasa suka ku pada mas teguh justru makin dalam.Bagaimana tidak,mengetahui perempuan yg dia taksir sejak lama malah menyukai orang lain,lelaki itu tak sedikit pun berubah sikap seperti yg aku duga dan aku khawatirkan.Dia memang terlihat kecewa pada awalnya,tapi sikapnya padaku tak pernah berubah.Dia tetap hangat,mengajakku ngobrol dan berkelakar,meski kutahu hatinya pasti terluka.Dengan sikapnya yg begitu gimana aku gak tambah cinta sama dia.Suatu saat kami mendaki dan mbak sekar melakukan tindakan konyol menciumku di pagi buta dari atas gunung.Perempuan itu datang dari belakang dan mendekapku yg sedang berdiri terpejam menikmati belaian angin.Saat aku terkaget dan menoleh,cup.Dia mengecup bibirku yang sedikit terbuka.Lalu perempuan itu tertawa dan mengacak acak rambutku kemudian berlalu.Aku marah.Ciuman pertamaku dengan seorang perempuan,itu benar benar bukan seperti yg selalu kuharapkan.Aku mendiamkan mbak sekar dan itu membuatnya galau sepanjang hari.Dia secara terang terangan mengaku di depan para anggota mendaki bahwa dia telah mencuri ciuman dariku,dan dia meminta maaf padaku disaksikan semuanya.Aku acuh.Aku terlalu kecewa dengan tindakan perempuan yg selalu kucemburui krna mas teguh.Saat aku dalam kemarahan itulah mas teguh mencoba membujukku.Waktu itu kami sudah turun gunung dan beristirahat di camp.Hanya kami berdua yang masih terjaga,yang lain terlelap kelelahan.
"Jgn gitu lah rid,kasian sekar lo cuekin terus dari tadi"
" salah dia mas,seenaknya nyipok orang"
"Namanya juga cinta..."
"Cinta apaan,cewek kok gak ada aturannya,main nyosor aja sama cowok,kesannya jdi murahan kan"
"Lho elo lupa sekar anak gunung?Dia bukan cewe mayoritas rid yang suka muna kalau naksir cowok,sukanya nunggu cwok yg usaha buat dapetin cewe ,justru gue suka sama tipe cewek kayak sekar yg blak blakan"
"Yaudah si kalau mas teguh yg suka sana mas aja yg pacarin"
"Maunya si gitu tapi yg dia suka kan elo rid..."
Cup.
Aku mengecup bibir mas teguh tepat saat dia menyelesaiakan ucapannya.Aku gak tahan lagi.Aku benar benar menyukai lelaki pencinta alam ini seperti mbak sekar yg menyukai ku.Aku nekad memeluknya erat erat dan melumat bibirnya dengan sedikit ganas.Mas teguh meronta,saat bibir kami terlepas dia teriak anjing dan menendang pahaku.Teriakan lelaki itu berhasil membangunkan para anggota pendakian.Sejak itu segalanya berubah .Kalau kemarin mas teguh tetap hangat padaku meski mbk sekar menyukaiku dan bukan dirinya,sekarang dia bagai orang asing tiap bertemu denganku.Dia cuek,tak mau menyapa apalagi mengobrol,tak mau memandangku apalagi bicara dari hati ke hati.
Aku terpuruk.Aku tak mau naik gunung lagi.Aku gak sanggup lihat mas teguh bersikap tak mengenalku disana.Aku bahkan menangisi seorang lelaki untuk pertama kalinya.Mas ku ikut sedih dan bingung sejak aku berhenti mendaki,meski ia tak pernah tau apa alasanku berhenti mencintai gunung.Aku ingin jujur padanya,tapi aku trauma kejadian mas teguh yg shock dengan perlakuanku tempo hari.Meski dia kakak kandungku sendiri,tak ada yg menjamin dia mau menerima pengakuan jati diri adiknya yg homosex.
Bertahun tahun telah lewat dan aku belum juga berhasil menghapus lelaki gunung itu dari hatiku....
> kasihan ... terlalu cepat ...
trims lulu