It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"relex" ujarnya santai. ia meludahi pantatku. kakiku semakin diangkat. ia meludahi lagi.
"tas, di tas" aku baru ingat ada sesuatu pemberian adis waktu aku main ke tempatnya. pelumas dan kondom.
ia bangkit untuk mengambil tasku yang tergeletak di dekat pintu.
ia terlihat seksi dalam cahaya coklat ini.
punggungnya yang lebar, ada tanda hitam disana, aku tidak bisa melihat jelas itu, karena menuju pintu lampu mati.
ia berjalan balik dengan tasku ditangan kanannya.
mataku langsung tertuju pada satu titik. penis tegang yang berhiaskan rimbunnya hutan belantara. aku menelan ludahku sendiri. erotis, menawan, dan menggoda.
"ternyata sudah dipersiapkan dengan baik, good job!" ia menciumku.
selesai ciuman singkat ia mendekatkan penisnya ke wajahku. dan memberikan kotak kondom padaku.
"pasang" perintahnya.
aku membuka kotak itu, ada dua bungkus di dalamnya. aku mengambil satu dan menaruh sisanya sembarang.
di robek dan dikeluarkan benda itu.
aku masih bingung, bagian mana dalam dan luarnya. untungnya ia membimbingku saat melihat aku kebingungan.
ia beranjak dari tempat tidur dan berjongkok kembali. kakiku dibuka lebar-lebar. pantatku ditahan dengan bantal.
ia sudah melumurinya dan mulai menusuk lubangku dengan jari tengahnya.
'awww' rintihku. sudah pakai pelumas kenapa masih perih. ia keluarkan lagi jarinya. matanya melihatku.
" relax, nikmatin" katanya.
jarinya menerobos lagi, kini lebih dalam. keluar dan masuk.
kini dua jari, masih perih, tapi aku mulau terbiasa ada sesuatu yang mengganjal di lubangku. keluar dan masuk dalam tempo sedang. ia bangkit berdiri dan melepaskan jari-jarinya. kini ia mengocok penisnya sendiri dan mencoba mengarahkannya ke lubangku. saat penisnya mulai menerobos aku meremas bantal. lubangku seperti mau robek. sakit. ini lebih besar dari dua jari tadi. aku menahan tubuhnya agar ia tidak mendorong lebih dalam.
"santai, tahan" hanya kata itu saja. ia tidak tahu betapa sakitnya ini.
ia memindahkan tanganku yang menahan tubuhnya. ia mencoba mendorong lebih dalam. gila. aku hanya bisa membuka mulutku lebar, ingin besuara tapi aku tahan.
perasaan sedikit lega saat ia mencoba mengeluarkan sedikit demi sedikit penisnya. belum keluar seutuhnya ia sudah menghujam lagi.
aku hanya bisa memejamkan mata dan mencoba merasakannya
> wow ...
terima kasih, maaih melihat lapak ini
> @Tommy_Merlyn terimakasih masih melihat lapak ini
Setia menanti lanjutannya. :x
dia tak ada di sampingku. untuk tidur menemani.
aku menyalakan lampu tidur. hp, pelumas, dan kondom yang tersisa 1 bungkus berjejer rapi di meja. kenapa hpku bisa berada di meja, seingatku dia berada dalam kantong celana. celana?
aku melihatnya sudah bersandar rapi di sofa putih bersama kemeja, kaos dalam dan celana dalam berserta tasku. rapi.
tanpa aku mengecek keadaanku, aku tahu, aku tak mengenakan apapun, hanya selimut putih yang menutupi tubuh polosku.
aku mengambil hpku, terlihat jam 01: 29 sekarang.
aku melihat ada pesan di hpku. dari MY BOSS.
'istirahat, besok jangan masuk. pulang kerja aku jemput'
aku menarik napas, lalu ku buang.
mataku beralih menuju pelumas dan kondom pemberian adis.
tanganku langsung merayap menuju pantatku, tak ada yang basah atau licin, kering. mungkinkah dia sudah? mungkin saja. rapi, bersih.
mataku kembali beralih ke pelumas dan kondom itu lagi.
menyesal? entahlah.
bahagia? entahlah.
keputusan ini yang sudah aku ambil
setengah hati ini, itulah yang aku kerjakan.
suara ketukan pintu, dia datang jam 2 siang.
rapi, dan wangi. itulah yang terlihat dan tercium saat membuka pintu.
canggung, saat pintu ditutup lalu ia mencium pipiku.
"bagaimana?" suara berat itu bertanya.
"apa?" tanyaku balik
"masih sakit?" oh yang ia maksud pantatku.
"sedikit perih dan berasa tebal." jawabku.
pertanyaan untuk kalian yang baca, sama enggak sih sama yang aku alamin. perih, tebal seperti ada yang mengganjal. apa cuma aku doang?
aku dibawa ke ranjang.
"tengkurap" perintahnya.
dengan cepat ia membuka boxerku.
"masih perih" tegasku.
ia tak menjawab, malah merekahkan pantatku lebar-lebar. rasa perih itu menjadi-jadi.
"oh baret, sepertinya kena kukuku," ujar santainya. kampret. perih tahu.
dingin, perih, dingin.
perlahan rasa perih itu sirna sedikit demi sedikit saat jarinya dengan lembut mengolesi anusku dengan pasta gigi.
apalagi saat anusku diusap dengan handuk yang basah, rasa dinginnya semakin terasa.
"aduh" pekikku.
ia menggigit pantatku.
aku mengusap usapnya. ia malah tersenyum. gemes katanya.
ia merapikan handuk dan pasta gigi. menaruhnya kembali ke kamar mandi.
aku sudah memakai boxerku lagi dan berbaring di tempat tidur.
ia berjalan menghampiriku. berdiri diantara meja dan aku. tangannay menadah tepat dimukaku.
"upah" katanya.
"upah untuk apa?"
"pengobatan"
"lah inikan penyebabnya kamu"
"yah, tetap saja aku minta upah"
aku hanya tersenyum kecut. gila...
"jangan gila ah" aku menupuk tangannya untuk jauh jauh.
ia malah membuka ikat pinggangnya, membuka resleting, dan mengeluarkan penisnya.
jarak penis dia dengan mukaku hanya dua jengkal tangan mungkin.
"dia juga minta upah" matanya menunjuk ke arah penisnya. gila ini memang gila.
aku hanya bisa menelan ludahku. melihat penis itu lagi dalam waktu belum genap 1 hari.
" tapi masih perih." ucapanku dengan nada memelas.
"ya udah, diisep aja"
"aku belum pernah, kocok aja yah?" tawarku.
"isep dan kocok" aku sudah tak bisa berkata apa-apa lagi. kami hanya saling beradu pandang.
"enggak ada yang pertama kalau kamu enggak mau coba," ia mengeluarkan hp dari kantong celananya. "di ajarin" lanjutnya.
"sa...ma kamu?" nadaku kurang yakin.
"bukan sama dia" matanya tertuju pada hpnya yang sedang ia tunjukan padaku.
sebuah video. playboy.tv. tulisan yang muncul pertama kali. mungkin judulnya karena aku baru pertama kali melihatnya
pertama tama di suck penis prianya. mau tak mau aku mengikutinya. perintah selanjutnya adalah lick. akupun mengikutinya. wanita itu menjilati lubang kencing, aku pun mengikuti. disentuh-sentuh kepala penisnya akupun mengikuti. dijilati batang penisnya akupun turut. hingga ia memasukan penis itu ke dalam mulutnya hingga sampai pangkal. aku pun tak yakin.
aku menatap matanya. matanya memerintahkanku untuk turut seperti dalam video. perlahan lahan aku memasukan. kepala, batang, sampai pangkal. hidungku pun menyentuh semak belukarnya. geli dan mau muntah. geli karena rambut kemaluannya mengelitik hidungku. mau muntah karena penisnya menyentuh kerongkonganku. dengan cepat aku menjauhkan benda itu.
mengatur napas agar makan siangku tak keluar.
ia menaruh hpnya di atas kasur. lalu kedua tangannya menuntun tanganku untuk mengocok penisnya lagi
> pertanyaan untuk kalian yang baca, sama enggak sih sama yang aku alamin. perih, tebal seperti ada yang mengganjal. apa cuma aku doang?
>
Nggak tau, Om. Aku masih virgin.
> > @mumu3gemez menulis:
> > pertanyaan untuk kalian yang baca, sama enggak sih sama yang aku alamin. perih, tebal seperti ada yang mengganjal. apa cuma aku doang?
> >
>
>
> Nggak tau, Om. Aku masih virgin.
bangke
https://www.storial.co/book/bastard/