BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Kualitas Pendidikan Terbaik di Dunia

124»

Comments

  • blueriyo wrote:
    abxis wrote:
    blueriyo wrote:
    Pantesan bisa bikin nokia
    yg mana yg bikijn nokie yah
    finlandia kaleee...
    Masak india
    :)
    tp gw suka bhs finland
    bhs nya lucu:
    kutjuupakaa tuponeenu sukonnen donal matiijaar ukunuinunamaaen puvkelueguni pahhetni hupu lupu tupu
    tokoh ponakan donald bebek namanya diganti menjadi hupu lupu tupu
    setau abx juga itu..makana nanya yg mana yg bikinan india gituhhh
  • bener fak pendidikan seakan pilihan terakhir jika pilihan yg laen sudah tidak memungkinkan untuk di raih....

    tapi ada juga seh sebagian siswa yang bener niat mo jadi guru dan akhirnya masuk fak pendidikan... tapi ini jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan siswa yang berminat msuk kedoktran, hukum dsb....

    menurut saya, hal ini dikarenakan seperti yg saya jelaskan di atas..tidak ada jaminan kesejahteraan dri pemerintah untuk guru. sehingga guru (ato pendidik) dijadikan profesi terakhir jika profesi lain tidak di dapat.
  • mulky wrote:
    Tahukah Anda negara mana yang kualitas pendidikannya menduduki
    peringkat pertama di dunia? Kalau Anda tidak tahu, tidak mengapa karena
    memang banyak yang tidak tahu bahwa peringkat pertama untuk kualitas
    pendidikan adalah Finlandia. Kualitas pendidikan di negara dengan
    ibukota Helsinki, dimana perjanjian damai dengan GAM dirundingkan, ini
    memang begitu luar biasa sehingga membuat iri semua guru di seluruh
    dunia.

    Peringkat I dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization forEconomic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal
    dengan nama PISA mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika. Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga menunjukkan unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental.

    Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas.
    Lantas apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi Top No 1 dunia? Dalam
    masalah anggaran pendidikan Finlandia memang sedikit lebih tinggi
    dibandingkan rata-rata negara di Eropa tapi masih kalah dengan beberapa
    negara lainnya.

    Finlandia tidaklah mengenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau
    memborbardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia
    mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan
    negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka
    justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan
    Korea, ranking kedua setelah Finnlandia, yang siswanya menghabiskan 50
    jam perminggu

    Lalu apa dong kuncinya? Ternyata kuncinya memang terletak pada kualitas gurunya. Guru-guru Finlandia boleh dikata adalah guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri
    adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah
    fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar
    untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan dan hanya 1 dari 7
    pelamar yang bisa diterima, lebih ketat persaingainnya ketimbang masuk
    ke fakultas bergengsi lainnya seperti fakultas hukum dan kedokteran!
    Bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok oleh siswa dengan kualitas seadanya dan dididik oleh perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula.

    Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan dan pelatihan guru
    yang berkualitas tinggi tak salah jika kemudian mereka dapat menjadi
    guru-guru dengan kualitas yang tinggi pula. Dengan kompetensi tersebut
    mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, mereka justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. "Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajar siswa untuk lolos ujian." ungkap seorang guru di Finlandia.," Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian." Pada usia 18 siswa mengambil ujian untuk
    mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga
    lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.

    Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK!
    "Ini membantu siswa belajar betanggungjawab atas pekerjaan mereka
    sendiri," kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso,
    Finlandia," Dan kalau mereka bertanggungjawab mereka akan bekeja lebih bebas. Guru tidak harus selalu mengontrol mereka."

    Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. "Kita tidak belajar apa-apa kalau kita tinggal menuliskan apa yang dikatakan oleh guru. Disini guru tidak mengajar dengan metode ceramah." Kata Tuomas Siltala, salah seorang siswa sekolah menengah. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. "Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan. " Sambungnya.

    Siswa yang lambat mendapat dukungan yang intensif. Hal ini juga yang
    membuat Finlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD.

    Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai
    kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani
    masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi
    setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai,
    umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu;
    berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu
    untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.
    Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka.
    Menurut mereka, jika kita mengatakan 'Kamu salah!' pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.

    Kehebatan sistem pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara
    kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada
    keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. "Kalau saya gagal dalam
    mengajar seorang siswa," kata seorang guru," maka itu berarti ada yang
    tidak beres dengan pengajaran saya.". Benar-benar ucapan guru yang
    bertanggungjawab.

    Regards

    Mulky


    Disarikan dari Milis diskusi SD-Islam
    Dikutip dari "Top of the Class" Fergus Bordewich
    Milis Diskusi Pendidikan
    dan berbagai sumber lainnya

    good post..
    :)
Sign In or Register to comment.