BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Flash Fiction & Belajar Menulis (Tips Page:1)

13567

Comments

  • nanti lg pak guru ini jg sebenernya cuma berusaha mengalihkan perhatian dr lapak #lol... #dasar penulis gak becus #plak

    btw kt pak guru mau kasih kripik pedas...jd menurut pak guru secara overall lapak saya gimana? #deg2an

    @xchoco_monsterx

    hahahah sebenarnya masih banyak ketikan salah misal kata depan tadi. alu agak terburu-buru. juga aku lebih suka romance, jadi kadang jika ada bau porn langsung aku sipi :)
  • oh gitu ya... ternyata pak guru lelaki normal logika otak bawah lebih mendominasi logika otak atas #lol
  • wakakakakaka ada juga otak kiri dan kanan..
  • edited May 2012
    @xchoco_monsterx Ya udah deh aku coba. Tapi gak bakat deh kayaknya. @gr3yboy mohon penilaiannya.

    -- BINGUNG --

    Dalam gelap aku memandangmu. Melihat kehancuran tubuhmu, mendengar detak-detak lirih suaramu. Perlahan aku menghampiri dirimu. Gemetar tanganku mencoba meraihmu. Tapi aku tak sanggup untuk menjamahmu.

    Terlintas kenangan yang telah kita lewati bersama. Bertahun sudah kau begitu setia menemani diriku. Mengiringi lelap tidurku, menyapa riang untuk membangunkanku. Tapi pagi ini emosi begitu menguasaiku. Kepenatan tubuh dan jiwa kulampiaskan padamu. Aku tak peduli lagi padamu. Kulempar dirimu ke sisi tempat tidurku.

    Aku tercekat. Penyesalan perlahan datang menghampiriku. Kuarahkan jemariku untuk menyentuh dingin tubuhmu. Aku bingung . . begitu bingung. Apa yang harus kulakukan tanpamu.
    Duhai jam wekerku yang malang.
  • @bi_ngung bagus banget soal detail saya serahkan kepada pak guru, tapi itu bagian akhirnya jebakan betmen
    m179.gif
  • Emang apaan yang ngejebak neng @xchoco_monsterx . perasaan wajar2 aja tuh sayang ama barang tertentu.
  • ada sesi blajar nulis juga ini teh? ikut mantau ah..
  • edited May 2012
    Tidaaaakkkk . Kenapa semua orang kalo bingung selalu me mention diriku. left_right105_007.gif
  • @kiki_h_n selamat siang. Kiki ikutan belajar ngarang ya. tuh ada master @xchoco_monsterx n @gr3yboy
  • oh no diriku bukan master...saya jg lg belajar
    m049.gif
  • bi_ngung wrote: »

    Dalam gelap aku memandangmu. Melihat kehancuran tubuhmu, mendengar detak-detak lirih suaramu. Perlahan aku menghampiri dirimu. Gemetar tanganku mencoba meraihmu. Tapi aku tak sanggup untuk menjamahmu.

    Terlintas kenangan yang telah kita lewati bersama. Bertahun sudah kau begitu setia menemani diriku. Mengiringi lelap tidurku, menyapa riang untuk membangunkanku. Tapi pagi ini emosi begitu menguasaiku. Kepenatan tubuh dan jiwa kulampiaskan padamu. Aku tak peduli lagi padamu. Kulempar dirimu ke sisi tempat tidurku.

    Aku tercekat. Penyesalan perlahan menghampiriku. Aku bingung . . begitu bingung. Apa yang harus kulakukan tanpamu. Duhai jam wekerku yang malang.


    hahahah saya suka ini, punya akhir yang ngetwist. :)
    ini salah satu hal yg sulit dalam FF, membuat akhir tak terduka..

  • kiki_h_n wrote: »
    ada sesi blajar nulis juga ini teh? ikut mantau ah..

    mari belajar bersama.. @kiki_h_n
  • --- Bulan Biru---


    Tanganku masih menggenggam sobekan kertas putih. Bertinta merah darah. Mataku mengatup berleleh embun asin yang mengalir ke pipi. Serta badan polos penuh sayat mengering. Meringkuk pada bebatuan cadas kaki bukit.

    Di sampingku, ada seonggok raga kosong. Mati. Membiru perlahan bersama dengan membekunya alam. Terlihat kilasan senyum perdu yang kelu.

    Aku berjalan mendekatinya. Membelai rambut urai indahnya. Bibir mungil yang dulu merekah. Pipi rona jingga yang nyaris aku gigit jika melihatnya. Beku. Kini semua pucat pasi.

    “Nir, apa kau dengar aku?” beberapa kali aku membisik lirih. Berkali juga tiada jawab. Bau busuk pun tidak.

    Aku cubit lengannya yang beku. Tepuk pipinya hingga tetap biru. Tiada perubahan. Sama. Seperti sebulan yang lalu.

    “Nir, sekali saja buka matamu. Tinggalkan sisa hangat bibirmu. Di bibirku.” aku elus mungil bibir itu. Lalu tidur di sampingnya.

    “Lihatlah langit begitu indah. Taburan serbuk itu merasi. Bukankah kau suka itu Nir?” dan lagi tubuh itu tak bereaksi. Kenapa orang tanpa nyawa tak berekspresi.

    Aku getir. Muak. Mengapa sendiri itu begitu menyiksa. Lebih sakit dari melukai setiap kulitku dengan belati. Apa salahku hingga menjadi seperti ini.

    “Bangun, jelaskan mengapa kau lakukan ini kepadaku. Mengapa kau semaha jahat ini?” tangisku pecah dan saat itu juga membeku jadi kristal es. Dingin serasa membakar.

    Aku tarik tubuh beku ini. Seret. Hingga pada puncak bukit. Aku tengadahkan kepalanya hingga menantang langit.

    “Kau lihat bintang keperakan itu? Di sana aku telah membangun rumah untukmu. Apa kau tak percaya?” aku rengkuh kepalanya, berusaha membuka matanya.

    Masih tetap mati. Tak bergeming.

    Aku getarkan lagi tubuhnya. Tapi kenapa masih saja tak ada balasan. “Kenapa kau ini mati. Kenapa kau rela menukar nyawamu untukku?” angin membawa gema suaraku. Menjauh.

    Aku pandangi lagi kertas yang aku cabik tadi. Aku tata ulang perpotongan. Hingga mewujud kalimat.

    “Jika kita bersama maka akan terjadi malapetaka. Bumi dan langit akan begejolak. Jadi biarlah aku menukar nyawaku dengan nyawamu setelah membunuhmu. Bukankah sudah terjadi dua kematian? Jadi bulan biru akan kembali tertidur. Tak lagi mengejarmu.” kata terakhir yang tertulis dengan darah.

    “Mengapa mencinta itu selalu berbatas dunia. Berbatas dimensi?” aku melengking. Mulutku menyembur api.

    Aku gendong wanitaku. Aku kepakkan sayap hitamku. Kuruncingkan ekor dan dua cula di kepalaku.

    “Bulan biru. Akan merahkan ranahmu!” seruku melesat rupa kilat. Menuju bulan biru yang datar menatap perihku.
  • #GELAP-GILIRAN
    Perih mataku menatap kesunyian.Menahan sepertiga jiwa dalam keberanianku.
    Asap pelita mengotori udara menandai perjuangan mereka melawan pekat.
    ...Segelas kopi dan gorengan menemani malamku,
    huh ! hari ini pabrik elektrik memutuskan cintanya...seenaknya menggilir aku tanpa perasaan ! Aku benci kau menggilirku malam ini !! Tak bisa kulihat Nikita Willy di kotak bodoh berpendar itu !
    Aku benci kau menggilirku malam ini !!!
    Mudah-mudahan secepatnya bisa CLBK lagi...!!!
Sign In or Register to comment.