It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@bi_ngung iya kayak gini, tapi kurangi penggunaan kata "yang" berlebih. Padatkan kalimat juga. Sama kayak bro ularus, sesuatu yg ngetwist. Sulit memang tp gak ada salahnya nyoba.
1. Pikirkan tema.
2. Pikirkan ending biasa.
3. Ubah ending berlawanan, kalau bisa absurd sekalian. Agar menimbulkan kesan. Wahhhhh.
Besok Insya Allah aku post disini, mohon bimbingan shifu @gr3yboy
Jemariku teronggok kaku, memelas menahan nafas, tak ada kreatifitas.
Kenangan saat berjaya menyesakkan dada, sakit.
Aku; seorang purnawirawan wartawan, yang telah habis terkikis oleh zaman.
Mungkin kejayaanku tak ada dalam memori kalian, akulah yang menulis setiap berita besar saat negeri kita dipimpin oleh orang besar.
Seorang presiden yang sangat independen dan kompeten.
Kata-katanya adalah sabda, dan tingkah lakunya adalah sumber berita.
Sumber uang untuk keluarga kecilku yang terjepit hutang.
Aku; seorang ayah dari anakku yang selalu merengek meminta uang sangu.
Tak peduli, siapa ayahnya ini.
Lelaki lemah yang hanya tahu bangku sekolah, tak mengenal sawah.
Aku dididik untuk menjadi lelaki egois, bermuka manis, tapi tidak kritis.
PENJILAT…
Ya, aku terdidik untuk menjadi penjilat.
Mengartikan kepentingan hidup bersumber pada keakuan.
Memanfaatkan siapa saja yang bermanfaat.
Memamerkan senyum untuk siapa saja yang menguntungkanku.
Tapi melupakan bahwa aku telah mendustai nurani.
Kalian, generasi muda yang digembar-gemborkan akan menjadi tulang punggung bangsa.
Jangan pernah mencoba mengikuti jalanku; berkata iya ketika nurani berteriak tidak.
Hanya dengan berdamai dengan hati nuranilah, kejayaan yang hakiki akan kalian raih.
----
nah lo, setelah dibaca lagi kok kayak puisi yak?
-Kau,bintang dan loteng-
dan pertemuan sesaat itu mampu membuatku
menatap langit malam yg cerah selama berjam-
jam, ribuan bintang yg brsinar satu persatu
bersambung membentuk gugusan raut wajahmu,
yg membuat tubuhku tergetar, baru ku
sadari,sepertinya aq kembali rindu padamu.
melihat senyum getir diwajahmu, hadir tanya
dibenakku, apakah kau bahagia dgn
pernikahanmu?
apakah kau tak lagi mengingatku?
apakah rasa cintaku ini harus ku kubur hidup-
hidup?
semua tanyaku tak terjawab, hening, sunyi,
sesunyi selaput malam yg telah menebar
embun. . .
"disudut hati"