It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sebelum pandangan ini penuh dengan air mata, saya bangun dari kasur. Dan menuju kamar mandi. Saya cuci muka ini dengan air hangat. Dari sisa air yang menggenang, saya benamkan wajah ini cukup lama. Ingin rasanya berhenti bernafas dan pergi kehadapan Allah untuk meminta keadilan dari Nya. Tapi itu tidak mungkin karena saya masih banyak tugas dari Nya dalam memaknai sandiwara dunia.
Letih tubuh ini tidak terasakan, padahal 6 jam nonstop bekerja di Tenda pasar natal, dan satu jam di appartment Aldi. Yang terfikir hanyalah melupakan Mas Hans selama-lamanya. Kenangan itu selalu muncul saat mata ini mulai terpejam jelang dini hari, bisa dipastikan saya tidak akan bisa tidur karena tubuh saya menolak keras apa yang difikirkan oleh otak saya.
Sebagai pelampiasnya, saya coba menjalin hubungan di dunia maya (di FB). Tertuju pada sosok yang begitu manis dan juga berkharakter. Aa Fiky seorang student pendidikan dokter spesialis di kota Bandung. Selama satu minggu ini saya bahagia disamping Aa. Dini hari waktu Berlin dan siang hari waktu Indonesia. Air mata ini mengalir saat saya chating dengan Aa yang sempat-sempat nya menawarkan Katy Perry last Friday Night padahal saya masih terpaku dengan lagu Pergilah Kasih by Chrisye dan Someone like You by Adele.
Aa sangat kocak itu khas cowok gaul. Aa dari Bogor. Mungkin Aa merasa ada sesuatu dengan saya maka tiba-tiba ingin intim dengan nya di dunia maya, tapi pada dasarnya dia juga bertipe easy going. Kalo sudah chating dah kayak suami istri gitu. Kalimat yang biasa saya dapat di inbox “susah ya ngubungi kamu” hihihi si Aa ya iyalah saya kan kerja, ada kelas, ada diskusi dengan pembimbing, ada kumpul-kumpul dengan adek-adek studkol, dan latihan vocal dan gitar tentunya.
“Ada apa Aa” tanya saya
“Gw butuh journal penelitian tentang Anasthetic dan Analgesic untuk pediatrik bukan untuk orang dewasa, kalo bisa dari jornal ELSEVIER” perintah si Aa.
Dalam hati saya, ya iyalah journal-journal seperti itu butuh dana yang besar untuk mendownloadnya dari Indonesia alias harus bayar tidak gratis. Kebetulan di campus saya semua journal penelitian adalah gratis.
Saya kirimkan melalui Email 10 journal terbaik yang bisa saya pilihkan. Aa tampak senang sekali, dan ada satu journal lagi yang teramat penting. Saat itu tengah malam waktu Indonesia, tapi masih sore di Berlin. Secepat kilat saya carikan journal itu dan langsung saya kirimkan untuk si Aa.
Hubungan saya dengan Aa makin terjalin, ga ada masalah rasanya dengan ruang dan waktu yang sangat bertolak belakang antara jerman dan indonesia.
Selanjutnya Allah menunjukkan hal-hal yang tidak terfikirkan sebelumnya. Si Aa lumayan banyak keinginan sih, dia minta foto yang terbaru dan dijadikan profil pict itu saya sanggupi, ngajak live cam saya sanggupi tapi dia bermasalah dengan profider internetnya Ax........., hehehehe.... zaman sekarang pilihlah yang teruji.
Akhirnya diputuskan untuk menelpon saja, saya katakan sangat mahal kalau saya gunakan HP. Maka saya coba gunakan jasa Telecentre yang super murah untuk menelpon, tapi sangat tidak berkualitas, lamaaaaaa, slowmotionnnnn, dan kresek kresek tidak bening sedikitpun. Tapi itulah yang terbaik mengingat kantong mahasiswa berapa sih .....
Aa juga butuh dana sepertinya dan tidak murah kan untuk pendidikan dokter spesialis itu. Jadi perlu strategi untuk mengatur pengeluaran uang. Tapi kelihatannya Aa pengen makan ini, pengen makan itu, pengen ke Moscow, pengen anu dan lain lain.
Saya sanggupi untuk menelpon dia pada malam hari waktu Indo dan sore hari di Berlin. Sudah mulai agak ketahuan sih dia sangat Jutek, dan itu diakuinya kalau sedang chating. Padahal saya harus konsentrasi juga dengan kuliah untuk membalas chatingnya yang gemar menggunakan kata-kata super jutex, hihihi begitulah si Aa. Katanya dia sudah tidak sabar pengen dapat telepon dari saya.
Dengan tergopoh-gopoh di bawah rintik salju saya meluncur ke check point charlie disana dengan mudah ditemui telecentre. Badan usaha ini biasanya dikelola oleh orang Turki. Aa mungkin belum ada pengalaman menerima telpon dari telecentre sepertinya dan tidak menduga akan mengalami hal yang sangat tidak berkualitas, lamaaaaaa, slowmotionnnnn, dan kresek kresek tidak bening sedikitpun.
Hal hasil dia berteriak-teriak di telpon, kamu dengar ga sih ? kamu dengar tidak ? kamu gimana sih ?
Saya berusaha untuk sabar, kalo sudah terdesak gini saya lupa kosa kata bahasa indonesia yang keluar malah kosa kata inggris dan jerman.
Akhirnya keluarlah kata-kata “SAYA CAPEK NGOMONG DENGAN KAMU” dan dalam bilangan detik telpon diputusnya. Saya coba telpon lagi lalu keluar lagi kata-kata“SAYA CAPEK NGOMONG DENGAN KAMU” dan pemutusan telpon lagi. Hingga saya coba telpon untuk yang ketiga kali sudah tidak diangkatnya.
Saya melangkah lunglai menuju subway dan balik ke campus. Mata ini saya pejamkan selama di perjalanan. Mungkin memang cinta itu tidak pernah jadi milik saya, pergilah Aa teruslah begitu dengan semua orang.
Saya tidak masuk ke office, malah masuk ke bagian Keller dimana berlokasi bermacam tipe elektron microsope, saya merenung di meja Atomic Forced Microscope yaitu spesialis saya untuk mengkarakter new material, itulah bidang studi S1 yang saya dalami saat ini.
Larut malam saya buka pintu Appartment, laptop saya masih nyala dengan FB nya. Tapi tidak ada sedikitpun pesan dari Aa Fiky, sekedar Hi saja tidak ada setelah berkata-kata sangat kasar pada saya.
Sebelum saya terpuruk lebih dalam dan mendapat ketidak adilan lebih lanjut, maka dengan titikan air mata saya delete Aa dari FB. Bukan maksud apa-apa, karena saya sudah tidak sanggup lagi memahami arti kata cinta. Dengan hilangnya Aa diharapkan hilang pula hasrat saya untuk membuka FB.
Tapi Email dan YM masih bisa kok di gunakan si Aa untuk menghubungi saya. Itu sangat-sangat lebih bermanfaat untuk dia dan untuk progress study nya di Bandung.
Pagi-pagi saya bangun dapat Email dari Aa.
Kamu delete saya, saya dipermainkan anak kecil .... Email 1
Fuck, anjiiing, Ngentot, Ibu mu pelacur ..... Email 2
Pantesan Ibumu di gaet Bule, karena Bapakmu mainin perempuan ..... Email 3
Dan Email yang lainnya super kasar
Saya hanya membalas Astagfilluah ! begini kah seorang dokter ? dan dia menjawab dengan kata-kata yang tidak bisa saya terima begitu saja dari seseorang yang saya kagumi.
Saya menyadari sekali, mungkin alasan yang fundamen dalam membina hubungan ini adalah sangat tidak kuat, karena saya kecewa dengan mas Hans mengapa harus Aa yang saya pilih ?
Jauh di lubuk hati abdi Aa, teruslah maju Aa. Request lah Journal Penelitian yang Aa butuhkan dari ELSEVIER dari American Association of Pharmacology dan lain lain yang sangat mahal kalau didownload dari Indonesia.
Saya yakin Aa baca cerita ini, saya tidak pernah marah sama Aa. Seperti yang Aa tahu saya coba menghubungi Aa dari HP jika ada perasaan bahwa Aa sedang sedih saat ini atau Aa lagi jaga malam di rumah sakit tempat Aa praktek.
Pergilah Aa, kejarlah cita-citamu, selagi ada waktu.
Jangan hiraukan diriku yang terbenam dalam dinginnya Winter. Karena itu Aa, saya tidak suka Winter ......................................................
BLM WAKTU JA KALE
BTW INSPIRATIF ">
diusahakan mas ! jadi bahan perenungan. kadang kita tidak sadar telah menyakiti orang lain. ambisi lebih sering ngalahin kesadaran
Dialognya kok sikit amat ade rahmat??.
Mas Aries,
hahaha mas aries ketemu lagi ya, makasih atas komentnya.
Setiap sesinya (coba mas Aries lihat) itu untuk orang2 tertentu mulai dari Ibunda, Bang Petrus, Mas Hans, dan Aa dengan peristiwa yang berbeda.
Respon dan sikap yang ditunjukkan Amir juga berbeda. Itu bukan lah curhat mas seperti Pergilah Aa kejarlah keinginan mu : itu adalah sikap terbaik wujud dari ikhlas tapi tetap mendo'a kan yang terbaik untuk orang tersebut.
Hmm hehe dialog nya sedikit, karena ini masih tentang teman di Berlin sana mas ! agak kurang berani saya ngasih dialog takut ga sesuai. Ada nanti sesi yang berhubungan dengan saya mas, InsyaAllah saya kupas habis dialognya.
Selamat tahun baru ya mas Aries, sukses selalu ....
Wassalam,
Ade
Oke....aku tunggu ceritanya....??
Ceritanya klu bleh yg buat pembaca jadi penasaran dan juga bisa membawa emosi pembaca....!!
Selamat tahun baru juga mas ade...
Kita udah makin tua ya.....!!hihi
SDH MULAI PENASARAN DIKIT, SMP & SMA SI AMIR SEPERTI APA, TERHARU PERJUANGAN AMIR KECIL DAN ADEGAN NYANYI DI RESTORAN MESIR.
MUNGKIN KURANG DAHSYAT JA
JGN BNYAK DIALOG MAS ADE, PA LAGI DIALOG BHS SUNDA TERUS ADA TRANSLATE, INI BARU HALAMAN 3 DI SECANGKIR KOPI MACHIATOS
Thanxs mas Aries dan mas Zoro. Saya masih libur dan awal January mulai kuliah lagi. Ada banyak waktu untuk menyatukan ide jadi tulisan. Sabar ya
Iya, hihihi kita jadi makin tua ....
Datanya sudah terkumpul mas zoro dalam dua hari ke depan mas akan tahu jawaban nya, hari ini saya selesaikan menulis bagian yang lain dulu ya.
Uuuoooghhh.........., yang terjadi silahkan berlalu......... Semangat saya masih ada untuk menatap masa depan.
Acara pertukaran kado Indonesian student di Berlin berlangsung lancar dan jadi banyak kenal dengan adek-adek yang baru memulai study di Berlin sekitar 32 orang. Kemudian kami rame-rame mengunjungi tenda indonesia di pasar malam natal. Saya yang kebagian jaga jam 20.00 hingga dini hari. Kebetulan hari ini adalah hari terakhir pasar malam itu. Rombongan meningglakan tenda jam 01.12 dini hari. Saya dan Bu Santi masih bertugas melayani pengunjung. Jam 03.00 pagi saya baru sampai di appartment dan tidur hanya 5 jam. Jam 10.00 pagi saya dah nongol di kampus
Seharian ini saya masih menjalani aktivitas seperti biasanya : memflatten surface properties dari polimer baru dari teman di jurusan polymeric organic chemistry, malaporkannya pada profesor, kena marah sama profesor karena datanya saya ambil masih dengan resolusi multilaser, tapi juga kena puji jelang natal tidak ada satupun mahasiwa yang bekerja hanya saya yang bekerja, hihihi si profesor tidak tahu karena itu saya lakukan hanya untuk menghilangkan bayangan Mas Hans dan Aa.
Sore harinya saya boleh pulang setelah mendengar omelan, ceramah, pujian, dan cerita profesor tentang tradisi natal di kampung halamannya sebuah desa di tepi danau negara Swiss. Saya fikir lebih indah Jerman dan lebih besar dibandingin Swiss. Student dari Swiss ga berkutik kalo kuliah di Jerman karena mereka akan jadi bahan tertawaan. Pada awalnya saya juga tidak setuju, tapi setelah mendengar langsung kosa kata dan pengucapan mereka dalam bahasa jerman ternyata emang lucu. Dibilang bahasa jerman tidak dan dibilang bahasa Italia juga tidak. Karena mereka hidup dengan menggunakan tiga bahasa yang berbeda yaitu Jerman, Perancis, dan Italia.
Senangnya hati saya ketika melewati pintu gerbang jurusan dan terbayang natal yang indah. Tiba-tiba terdengar suara profesor yang super bass keras amat :
“Hallo Amir, vergest du etwas. Dieser Bericht Format geschrieben werden soll”
kata si profesor yang jengkel karena (saya lupa membawa format isian yang harus dilaporkan untuk universitas jelang tutup tahun TERJEMAHANNYA).
Dalam hati saya, ini profesor manja amat, padahal semua data sudah saya kasih tinggal dimasukin ini saja susah amat bagi dia.
“Ah ja, ich glaube, Sie können es alleine tun, ohne meine Hilfe. Trotzdem versuche ich es zu lösen”
kata saya (yang jengkel juga mengerjakan tugas dia tetapi akan saya coba menyelesaikannya TERJEMAHANNYA).
“We werden Ja nach diesem 28.Tag des Weihnachtsfestes zu sehen”
pinta profesor (kita bisa ketemu tanggal 28 setelah hari natal ini TERJEMAHANNYA)
“Aber ich bin nicht sicher, ob ich schnell wieder aus Marburg” kata saya (yang tidak yakin bisa segera balik dari liburan di Marburg TERJEMAHANNYA).
Keluar suara lantang menggelegar :
“Hey müssen, ich habe ein Geschenk für dich, must das Es der Post geschickt, lustig sein”
geram si profesor (Hey harus, karena saya punya hadiah untuk kamu, masa harus dikirim via pos lucu aja TERJEMAHANNYA)
Saya tidak mau kalah,
“Na Ja, es ist zu Anfang Januar zu trefen” kata saya ga mau kalah (Awal januari kita kan bisa ketemu TERJEMAHANNYA)
“Bitte an mich vom 28 kommen Ja.. !” kata si profesor memelas sambil memegang kepala saya.
Uffft... ini profesor kalo sudah ada maunya susah ditolak. Sambil mengiyakan saya jalan nuju parkir sepeda di lorong bawah tanah. Hanya lima menit ngayuh sepeda tanpa hambatan saya sampai di pelataran gedung DPR Jerman di Berlin. Dunia juga tahu gedung DPR Jerman di Berlin yang sangat besar dengan arsitektur menawan dan berlokasi dekat Gerbang kota Berlin. Ke dua icon ini juga sebagai magnet mengapa saya datang ke Berlin. Ternyata memang indah meski tiap hari saya lewati jalan ini tidak ada bosan-bosan nya.
Saya mengayuh sepeda ke arah kanan dan tiba di depan Bistro tempat saya perform senja ini bersama teman-teman termasuk Tareq. Kami latihan 30 menit dan setelah itu ganti pakaian. Di ruang pekerja Bistro saya buka saja pakaian di depan Tareq tapi tetap pakai CD. Saat saya angkat ke dua tangan waktu menanggalkan kaos dalam, si Tareq terpaku emang agak keluar aroma deodorant spray nivea invisible for men.
“Emang kamu ! ga mandi seminggu dasar onta” dalam hati saya. Kelihatan Tareq semakin mendekat dan saya makin terpojok ke dinding. Takut dianggap ada hati saya hanya santai, Emang iya santai masih mual melihat orang-orang dari kalangan mereka.
Tareq agak manja bicaranya kalau sudah terangsang begini,
“Ja, danke, es ist wie bei uns mitzumachen. Sie scheinen zu schwitzen”
kata dia (BTW makasih dah gabung dengan kami, kok kamu berkeringat ya ? ...translate) tangan dia mengelus punggung saya. Anjriiittt pegang-pegang tubuh gw kamu ya dasar onta dalam hati saya.
“So wurde, bis das Fahren eines Fahrrades”
kata saya sedanya (Iya kan kesininya pakai sepeda ..... translate)
Wajah sudah rapi, kumis dicukur, jambang halus menawan, rambut tipis hehehe emang dicukur cepak, Saya pake kemeja Polo petak-petak halus biru dan merah, jas hitam, dan celana jeans biru tua. Sepatu kulit winter warna abu-abu. Postur tubuh yang sedang, wajah yang datar khas Indonesia, dan sopan adalah daya tarik tersendiri bagi orang bule dan arab.
Tetapi saya tidak peduli, saya kesini bekerja yang digaji 10 Eur per jam sekitar 5 jam saya berada disini jadi nanti malam saya dapat 50 Eur ya lumayan lah untuk ongkos kereta ke Marburg.
Tiga lagu dengan gitar bertema natal nya jerman kami bawakan bersama tim, tapi saya belum dapat kesan dan masih terasa datar. Vocal saya mengalun bersama petikan gitar dan piano dari George. Di sesi dua terakhir saya melantunkan vocal serta gitar diiringan 3 gitar yang lain : Kristol, Tareq, dan Melsjich perform dengan STARK yang populer oleh Ich und Ich. Pengunjung yang tadinya asik ngobrol dimejanya, menjadi diam dengan mata seksama mengamati empat cowok ganteng perform dengan gitar.
. .... aber ich stehe nur hier oben und sind mein leid ........
itulah kalimat pada nada pengoyak perasaan dan mencabik-cabik rasa sesal seseorang jika sadar telah berbuat tidak adil pada orang lain. Suara lantang dan berat dengan beban emosi dapat banget saat reff nya. Itu bakat alami yang kadang-kadang tidak pernah saya sadari. Saat latihan juga tidak pernah keluar makanya teman-teman kaget dan juga terbawa emosi dengan kesan yang tercipta. Kali ini saya lihat wajah Tareq tegang dan ada juga belas kasihan dari sorot matanya ketika melihat saya waktu itu.
Setelah menyalurkan semua perasan dan emosi pada saat yang tepat setiap baitnya, saya terduduk lemas. Ada juga malasnya kalau nyanyi-nyanyi gini, sering menyerang urat syaraf saya yang lain yaitu urat syaraf nyeri tanpa sadar air mata suka mengalir sendiri. Saya akan berusaha untuk menahannya kedepan akan lebih tahan karena seiiring dengan berjalannya waktu dan jam terbang.
Sambil memeluk saya yang terduduk di bangku ruangan pekerja Bistro, Tareq berucap :
“Singen nicht, dass mehr so leise mein Liebe ”
katanya (please deh jangan nyanyi yang mengoyak perasaan ku lagi sayangku, apa yang harus saya ucapkan lagi saat ini untuk mu..... translate)
“Dieser Kurs OK Tareq, nichts mit dir passiert”
kata saya (biasa aja Tareq saya OK kok, dan tidak ada hubungan dengan kamu).
Di parkiran sepeda Tareq berguman dengan tidak terduga dan sangat keras sehingga turis yang lalu lalang di jalan itu ketawa karena mereka juga ga ngerti Deutsch :
...........“Du kanst sich nicht weigern ich immer !!!! Du denkst, sieht nicht das Elend deine Schmerz fühlen haaa ....?“ ...............
katanya dengan nada marah (kamu tidak bisa menolak saya terus, kamu fikir saya harus bagaimana dengan perasaan yang mendalam setiap kamu perform ......Translate).
Saya sangat emosi pada orang ini yang sangat sok tahu apa yang saya fikirkan dan saya tarik tangannya dengan sangat kasar. Saya banting dia ke dinding tembok pelataran parkir. Secepat kilat dia mencium bibir saya, kurang ajar !!!! saya kasih boxer wajahnya dan dengan sangat kesal saya berucap :
“Hallo Bandit, vor mir du davon zu sprechen, in der gleichen Zeit, die Du machst Anhänger Mädchen. Die Menschen hat nicht eine Haltung, so wie Du bist ? “
gemetar mulut ini menahan geram (halo bandit bisanya kamu berkata begitu, dalam waktu yang sama kamu gandeng cewek..... Translate)
Tareq terpaku diam, sambil memegangi wajahnya yang kena bogem mentah dari saya. Pelajaran seperti ini harus ditegakkan untuk menyadarkan orang-orang yang tidak konsisten dan menganggap mudah untuk mendapatkan cinta dari seseorang.
Adooooh ini baru begadang nulis masa dipaksa nulis lagi ? mas tahu ga lagu Stark by Ich und Ich, aku baru dapat di youtube, yea ... keren banget ....... sekeren Amir ....... love you Amir ........
iya keren emank, makanya loe belajar donk biar bisa ke Berlin nolongin hajar si Handoko, si Tareq dah dapat bogem mentah, tunggu giliran si Handoko, mari kita hajar orang-orang yg bermental begitu, moga teman-teman di Tanah Air tetap mengerti arti mencintai seseorang !