BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com
Howdy, Stranger!
It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Quick Links
Categories
- 31.1K All Categories
- 24.4K BoyzLife!
- 5.5K BoyzStyle
- 1.9K BoyzStories
- 5K BoyzLove
- 5.9K BoyzRoom
- 2 *Members Only!
- 1 BoyzAlbum*
- 1 BoyzChat*
- 12.8K BoyzConnect!
- 6K Jabodetabek
- 3.9K Jawa
- 2.5K Nusantara
- 451 International
- 291 BoyzForum Info
- 8 Apa Itu BoyzForum?
Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
COKLAT CAP AYAM JAGO (TAMAT)
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@adacerita : kenapa ya kok jadi belajar sejarah begini. Bingung juga Authornya.
Tapi kalau mengutip pernyataan kang kabayan, "Bangsa yang besar adalah yang tidak lupa akan sejarah"
Jadi aja author wajib menuliskan sedikit sejarah dalam cerita ini.
ЂёђёђёЂёђёђё
Plok... Plok.... Plok... Plok.....
⌣Ơ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡⌣
@pokemon maaf aku nga ngarti kamu ngomong apaan sih
Klo di dunia nyata ada sahabat kaya Hendra mah seneng banget gitu...
Makasih udh mantion..
Ditunggu lanjutannya CATAR !!
@ariet : Lanjut ya bacanya...Sebentar lagi author update part 51
@avatar17 : Siap Catar !!!!
Lanjut ya baca ke part 51
@Alvalian_Danoe : Author sudah menjawab kenapa tidak menginap di rumah Ferdi.
Lanjut ya ke part 51
@4ndh0 : ada kok karakter kayak Hendra didunia nyata. Author kan mengobservasi masing-masing karakter sesuai dengan yang ada di dunia nyata.
Lanjut ya baca ke part 51
~Oktaviandri~
Mata gw perlahan terbuka, gw lirik jam yang tertera pada layar ponsel, ternyata sekarang sudah pukul 5.30 pagi. Baru kali ini gw tidur dipeluk oleh seseorang. Walaupun badannya Ferdi sangat kekar, namun tetap nyaman berada dalam pelukan tubuhnya.
Perlahan gw bangkit dari tempat tidur agar Ferdi dan Hendra tidak terbangun. Waktunya melakukan rutinitas dipagi hari. Setelah itu Gw bangunkan Hendra dan Ferdi untuk melakukan shalat subuh.
”Fer….teh nya sudah gw buatkan. Gw taro di meja ya.”
”Makasih ya sayang…”
”Aa…aku dibuatkan kopi ngga ?”
”Dibuatkan Hendra…Sana mandi dulu ya..”
”Siap A…”
”Fer…kita nanti pulang jam berapa ?”
”Jam berapa saja boleh kok sayang….”
”Tapi pesawatnya jangan yang kemarin ya…”
”Nah itu dia sayang, aku udah beli tiketnya kemarin. Tinggal lapor saja mau kapan digunakannya.”
”Fer….lo tega banget sama gw.”
”Tega kenapa sayang…”
”Gw bayar tiketnya bagaimana Fer…lo kan tau kerjaan gw kayak gimana.”
”Ngga usah bayar sayang…kan sudah aku bayarin kemarin.”
”Tuh kan Fer….Gw itu ngga suka dibayarin seperti itu”
”Memangnya kenapa sayang ? Sekarang kan kamu pacar aku.”
”Iya, gw juga tau Fer, tapi gw pernah baca artikel, seseorang diputusin pacarnya, kemudian dia menuntut semua barang yang sudah diberikan dan diminta untuk dikembali, termasuk juga uang dan lain-lainnya.”
”Gw takut kalau lo sampai kayak gitu ke gw Fer….”
”Ngga dong sayang, masa aku setega itu sih…”
”Tapi kalau sampai kejadian seperti itu, lebih baik lo nagihnya pake golok aja ya. Gw ngga mungkin bisa bayar Fer…”
”Sudah ya Andriku sayang…ngga usah berfikir terlalu jauh. Sini dulu, aku pengen peluk kamu.”
”Iya Fer…gw sayang banget sama lo” ucap gw sambil memeluk badannya Ferdi.
”HENDRA HARGIANA….AA KAMU BARU NGOMONG KALAU AA KAMU SAYANG BANGET SAMA AKU !!!!”
”Lo tuh ya Fer…”
”IYA FER….TAPI SAMA AKU JUGA SI AA MAH SAYANG PISAN SIAH.” teriak Hendra dari dalam kamar mandi.
”Kamu sih ngga pernah mengungkapkan rasa sayang dan cinta kamu sama aku.”
”Iya Fer…maaf ya…Tapi rasa sayang gw sudah gw ungkapkan melalui perbuatan, tanpa harus dengan ucapan.”
”Aku tahu kok sayang….”
”Kamu mau aku ajak kemana hari ini ?”
”Terserah aja Fer…gw sama sekali ngga tau apa-apa tentang Singapore.”
”Tapi jangan ketempat belanja kayak Mustafa ya, kemarin lo sama Hendra belanjanya banyak banget.”
”Iya Andriku sayang….ntar kita makan saja ya.”
”Beneran ya Fer..”
Cup..
Ferdi hanya mencium bibir gw tanpa menjawab. Gw pun kemudian menata belanjaan yang Ferdi dan Hendra beli di Mustafa kemarin. Setelah tertata rapih di dalam koper, gw rebahan di atas kasur. Hendra baru saja beres mandi, sekarang giliran Ferdi yang mandi pagi.
”Si Aa teh udah laper belum ?”
”Iya Hen…tapi ngga terlalu kok. Pasti lo udah laper banget ya..?”
”Pisan siah A….”
”Tunggu Ferdi beres mandi ya Hen…”
”Hen…gw mau tanya. Tapi lo harus jawab jujur ya…”ucap gw
Hendra menuju tempat tidur, dan merebahkan diri disamping gw. Tanganya dia lingkarkan ke perut gw.
”Siap A….Aa emang mau tanya apa ?”
”Lo ngga marah kan kalau gw pacaran sama Ferdi ? Kalau lo ngga suka bilang ya.”
”Si Aa mah yah malah nanya kayak gitu….emang Aa marah kalau aku pacaran sama Rena ?”
”Ya ngga lah Hen….Rena kan calon istri lo.”
”Sama aku juga A…Ferdi kan pacarnya si Aa, jadi aku mah ngga akan cemburu.”
”Aku takut kalau ntar aku nikah, si Aa masih ngga punya pacar.”
”Makasih ya Hen….Lo tuh selalu ada di hati gw selamanya. Gw sayang banget sama lo”
”Iya Aa ku sayang….aku juga sayang pisan lah sama si Aa teh.”
Gw melihat Ferdi baru keluar dari kamar mandi. Baru kali ini dia bertelanjang dada hanya mengenakan handuk yang dia lilit dibawah perutnya yang kotak-kotak. Gw sampai terpana melihat badannya.
”Iteuh si Aa meni sampe melotot gitu.”Ucap Hendra sambil menutup mata gw.
”Iya Hendra….gw sekarang udah merem.”
Setelah mata gw dibuka, ternyata Ferdi sudah menggunakan baju dan celana jeansnya. Agak sedikit kecewa sih, tapi seenggaknya gw sudah pernah lihat sekilas.
”Yuk A…kita cari sarapan…”
”Iya Hen…gw udah siap kok dari tadi.”
Kami pun langsung keluar kamar hotel menuju Scott Road. Gw dan Hendra hanya mengikuti kemana Ferdi melangkah.
”Fer….kita mau kemana sekarang ?”
”Sarapan di Tangs Plaza dulu ya sayang….Dilantai dasar ada yang jual nasi lemak.”
”Aku…aku…aku mau nasi lemak.”
”Iya Hendra….”
Di pagi hari ini, suasana jalan Scott dan Orchard masih belum terlalu ramai, namun sudah ada beberapa orang yang berlalu lalang. Untuk menyeberang jalan, kami harus berjalan melewati terowongan bawah tanah. Namun terowongan ini sangat bersih dan nyaman. Setelah kami sampai di Tangs Plaza, seperti biasa Ferdi yang membeli makanan.
”Hen….Ferdi banget banget ya..”
”Iya siah A….Dia mah rela berkorban sama aku teh, padahal dulu belum terlalu deket kayak sekarang.”
”Gw semakin cinta sama dia Hen….”
”Harus atuh A…da Ferdi mah pilihan aku.”
”Iya Hendra….makasih ya…”
”Hen….Kamu belum pernah makan Old Chang Kee kan ?”
”Apaan itu Fer….?”
”Lihat aja sendiri…enak banget loh…”
Gw melihat bungkusan yang diberikan Ferdi kepada Hendra. Ada 6 tusuk sate yang diantaranya 3 tusuk bakso ikan goreng isi 3 dan 3 tusuk seperti cumi goreng crispy.
”Sayang…makan dulu ya, itu Old Chang Kee nya untuk lauknya.”
”Iya Fer…”
”Fer….Ini cumi gorengnya meni enak pisan siah…”
”Iya Hen…makanan favorite aku itu.”
Ternyata memang sangat lezat Old Chang Kee yang dibeli Ferdi.
”Dri…kalau di Bandung kan dulu kita makan es durian, nah kalau di sini ada durian yang super enak. Dagingnya tebel banget, bijinya kecil.”
”Dimana tempatnya Fer….”tanya gw
”Ngga jauh kok, di pasar Bugis.”
”Aku mau durian A…”ucap Hendra sambil mengunyah bakso ikan.
Setelah selesai sarapan pagi, kami melanjutkan perjalanan menuju pasar Bugis dengan menggunakan MRT. Di station City Hall, kami berganti MRT jalur EW. Satu station berikutnya kami turun di Bugis.
Ternyata tidak jauh berbeda dengan station Orchard, station Bugis juga berada di bawah pusat perbelanjaan. Kami pun naik ke atas untuk keluar dari gedung pusat perbelanjaan ini. Gw lihat diseberang jalan ada pusat perbelanjaan yang mirip dengan pasar tradisional, namun sangat bersih. Ferdi mengajak kami masuk ke dalam pasar tersebut. Sudah banyak orang yang berlalu lalang dipasar ini. Di kanan dan kiri terdapat jongko yang menjual souvenir-souvenir bertuliskan Singapore. Sangat unik barang-barang yang dijajakan, namun gw sama sekali tidak tertarik untuk memilikinya.
Setelah melewati lorong pasar, kami keluar dari pasar tersebut dan berbelok ke kiri.
”Ini Hen yang jual Duriannya. Ada yang masih dalam bentuk utuh, ada juga yang sudah dikeluarkan dari kulitnya.”
”Fer…belinya yang sudah di bungkus aja ya…kan kita baru saja sarapan.”
”Iya Andriku sayang….”
”Aku mau yang ini ya Fer….Gede banget duriannya, warnanya juga kuning. Kayaknya mah legit pisan.”
Memang rasanya berbeda dengan duren yang pernah kami temui di Indonesia, walaupun dagingnya tidak terlalu lembek, namun sangat manis. Ditambah lagi dengan aroma yang sangat khas, menambah kelezatannya. Tidak semua orang suka dengan aroma khas duriann, namun kami bertiga sangat menikmatinya.
Dari pasar Bugis kami berjalan-jalan dipusat perbelanjaan yang berada di daerah Bugis. Pada dasarnya, yang namanya pusat perbelanjaan di Singapore, rata-rata barang yang dijual tidak terlalu berbeda. Hanya lokasi dan nama gedungnya saja yang berbeda.
Setelah kami puas berjalan disini, kami pun kembali ke Hotel, karena harus check-out sebelum jam 12 siang. Barang-barang Ferdi dan Hendra sudah gw bereskan tadi pagi, jadi Ferdi dan Hendra tidak harus repot membereskan barang belanjaannya, dan kami bisa langsung check-out.
Kami menuju bandara menggunakan taksi dari Hotel Royal On Scott. Tiba di terminal 3 bandara Changi pukul 13.05 waktu jakarta atau atau 14.05 waktu Singapore. Ferdi mengurus tiket pesawat. Aku dan Hendra menunggu sambil melihat-lihat keramaian orang berlalulalang di terminal ini.
”Hen….langsung masuk yuk, pesawatnya sejam lagi berangkat.”
”Siap Catar !!!”
”Andriku sayang….ada yang mau dibeli ngga di bandara ?”
”Ngga ada Fer…Tapi kalau lo masih mau belanja, gw temenin.”
”Ngga sayangku…udah yuk masuk.”
Kami pun langsung masuk menuju pintu keberangkatan. Setelah mengurus dokumen di Imigrasi Singapore, lalu kami menuju ke ruang tunggu. Hanya 20 menit kami menunggu, terdengar pengumuman kepada seluruh penumpang pesawat Singapore Airline dengan nomor penerbangan SQ 960 tujuan Cengkareng dipersilahkan untuk masuk kedalam pesawat. Kami pun masuk kedalam pesawat. Tepat pukul 15.20 waktu setempat, pesawat yang kami tumpangi tinggal landas menuju Jakarta.
Masih ditunggu laanjutannya CATAR !!
No comment lah part yang ini mah, pokoknyaa mah bagus pisan euy...
Part selanjutnya, hari ulang tahunnya Ferdi.
Bentar lagi tamat. Akhirnya.....