It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
" Kenapa mas" tanya ku
"Kamu masih waras kan" kata nya sambil menyentuh kening ku dengan punggung tangan nya
"Nga tau deh mas" kata ku sambil menahan tawa, melihat muka nya mas Rudy yang serius banget
"Mas" kata ku
"Kenapa yo" tanya mas Rudy dengan lembut
"Mas makasih ya" kata ku
"Makasih kenapa yo, kan mas yang harus nya bilang itu"
"Makasih mas, malam ini mau menamani aku disini" kata ku sambil meraih tangan nya, menggengam nya dan mencium tangan kekar itu
"yo.." kata mas Rudy
"Bahkan tidak kedua orang tua ku, saat saat aku butuh belaian kasih mereka, saat aku butuh perhatian, butuh pujian, mereka hanya bisa melihat kesalahan ku saja, hanya kritikan yang aku dapat, entah seberapa keras aku berusaha menyenangkan hati meraka" aku menghela nafas "hanya abang ku yang di lihat, di puji"
"Semua itu berawal sejak aku
Mas Rudy tetap memegang erat tangan ku
"Entah sudah berapa batang gagang sapu yang patah saat bapak memukul aku, bahkan saat aku diam pun di anggap aku sedang membangkang, di anggap memberontak pada nya"
Aku pilih kakaaaa aja deh..
"Priyo, mas nga nyangka begitu berat perjalanan hidup mu" kata mas Rudy sambil menyeka air mata nya
"Abis mas nga bisa bayangin kalau harus jadi kamu yo"
"Ya udah nga usah di bayangin mas" kembali ku cium tangan nya
Pintu kamar ku di buka seseorang, aku segera lepaskan tangan mas Rudy, takut kelihatan orang, kasihan gw sama mas Rudy, aku nga mau dia tambah masalah gara gara aku
Ternyata yang masuk Ferdy, membawa berapa kantong belanjaan
"Pak Sate nya di plasti yang putih" kata nya pada Mas Rudy
Bagi dunk..ehhehe
eh salah ding, pasti tinggal tusukannya dweh
Numpang ngomel nih ma @pokemon, pokkeeeeeeeeee si agus gimana ma mas damarnye?
(Maaf @adacerita )
"Sudah pak, tadi sambil nungguin abang nya bakar sate, saya sambil makan, oh iya piring sama sendok ada di plastik yang satu nya, juga air minum nya pak, saya tinggal dulu ya pak" kata Ferdy
"Ya makasih Fer" kata mas Rudy
"Mas, aku salut sama mas, baik banget sama orang yang kerja sama mas" kata ku
"Ya gimana, kita kan saling membutuhkan, lagian karyawan kan juga manusia yang punya hati dan perasaan, yuk kita makan dulu, sebentar mas siapin dulu" kata nya
"Sini yo, mas suapin kalo Priyo nga keberatan" kata nya saat makanan ku sudah mau habis
"Ah si mas, basa basi aja, udah tau tinggal secomot, baru nawarin" kata sewot
"Iya mas lupa, kalo kamu lagi sakit" kata nya sambil tertawa
"ih mas, orang sakit malah di ketawain"
"Abis kamu lucu, muka nya kaya fiml kartun, banyak banget plesteran"
"Mas tuh yang lucu, makan kaya bocah, masa nasi sampe di idung" kata ku
"masa sih" iya langsung meraba hidung nya
"wkwkwk" aku tertawa " emang enak di kerjain" kata ku
"Kurang ajar, awas ntar mas balas lebih kejam" kata nya
"Coba aja"
"Bener ya"
"iya, emang mas mau ngapain aku"
"Entar liat aja, rahasia dong"
"Ih maen rahasia rahasiaan" kata ku
"Mau nambah nga" tanya mas Rudy "Nih sate nya mas rudi masih banyak, belum mas sentuh kok" kata nya
"Boleh, tapi suapin, mas kan udah janji mau nyuapin aku makan" kata ku
"Emang iya" kata nya
"Ah si mas, masa ganteng ganteng pikun"
"Lucu ya mas" kata ku, sambil mengunyah makanan
"Lucu kenapa"
"ya lucu aja, dua orang pria dalam satu ruangan, yang satu menyuapi yang laen"
"Biasa aja"
"Kok biasa mas" tanya ku "Emang mas sering ya berduan sama cowo kaya gini"
"huss, bukan nya begitu" kata nya dengan tersipu malu "maksud nya ini kan rumah sakit dan kamu juga lagi sakit, ya wajar aja kalau mas suapin kamu" sambil nyupin nasi