It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Pasti habis ini ada adegan xxxnya, asik2
saya temen nya kang author mas. karna kang author sedang ada kegiatan jd minta tolong ke sy postingin dr fb ke forum. itu asli kok kang author yg bikin. sy ga rubah2.
@kiki_h_n : Makasih ya udah dibantu posting.
Untuk semuanya, saya akan posting ulang untuk part 19.
Hari ini authornya sibuk banget. Mau pulang kampung dulu.
Semoga di kampung bisa upload part selanjutnya.
Hotel Griya Sentana
Sepertinya Reskha sudah mabuk berat. Aku ngga menyangka dia bisa sampai mabuk seperti itu. Kalau dibawa pulang ke rumah, bisa terjadi perang dunia dengan Gilang.
Lebih baik aku bawa saja ke kamar hotel.
Untung aku selalu bawa kaos dan peralatan mandi di mobil. Biasanya aku gunakan setelah selesai fitness.
Mobilku kulajukan melalui jalan Adisucipto, sampai perempatan Tugu Jogja aku masih terus menuju jalan Diponegoro, kemudian kubelokan ke jalan Bumijo. Aku pilih hotel Griya Sentana yang berada di jalan Gowongan Lor. Selain hotelnya cukup bersih dan nyaman, harganya pun tidak terlalu mahal.
Aku berhenti persis di pintu masuk hotel Griya Sentana. Setelah melakukan proses cek in, aku pindahkan mobilku ke parkiran yang berada di belakang hotel ini.
“Kha…..Bangun dulu.”
“Eehh..ehh…iiy..iya Mas ?”
“Maa..Maaf sa..saya ketiduran…”
“Ngga apa-apa Kha..”
“Loe kuat ngga jalan ?”
“Kuat Mas…”
Kulihat Reskha berusaha untuk bangkit dan keluar dari mobilku. Namun dia tidak kuat menahan badannya.
“Kha…loe ngga apa-apa kan ?”
“Sa..saya ngga apa-apa kok Mas…”
“Mas…Ini dimana ?”
“Kita tidur aja disini malam ini ya.”
“Takutnya loe kenapa-kenapa..”
“Iy..iya Mas…”
Kemudian aku tuntun Reskha menuju kamar hotel yang berada di lantai dua.
“Mas….in..ini kenapa tangganya lari-lari.”
“Sa..saya susah nginjeknya.”
“Hehehe…loe mabok sih Kha…”
“Jadi jalannya yang susah.”
“Bukan tangganya yang lari-lari.”
“Mas Agam…Perut saya masih mual.”
“Rasanya mau muntah.”
“Tahan dulu ya Kha…”
“Bentar lagi sampai kamar kok.”
Setelah kubuka kamar hotel ini, aku menuntun Reskha ke kamar mandi, agar tidak muntah di kasur.
Dengan sukses dia memuntahkan seluruh isi perutnya.
Aku harus memberikan dia minum air anget, agar badannya lebih nyaman.
Aku memesan kepada resepsionis, 2 gelas teh hangat.
“Kha….”
“Loe tiduran dulu ya…”
“Iy…iya Mas…”
“Sa..sayya sakit apa ya Mas ?”
“Ngga sakit kok, cuma pengaruh minuman tadi.”
Tok…tok…tok….
Terdengar suara ketukan pintu kamar. Kubuka pintu kamar hotel ini. Ternyata seorang pegawai hotel yang mengantarkan dua gelas teh hangat.
“Kha…Loe minum dulu teh hangatnya.”
“Iy..iya Mas…”
“Sini gue bantu minumnya…”
“Pelan-pelan aja ya minumnya.”
Akupun membantu Reskha untuk meminum teh hangat ini. Kemudian aku baringkan kembali di kasur.
“Mas Agam kok baik banget sama saya…”
“Ngga apa-apa Kha…”
“Soalnya loe bisa menghibur hati gue.”
“Kok bisa Mas ?”
“Hehehhehe….udah tiduran aja dulu.”
“Bajunya gue lepas ya…”
“Iy..iya Mas…”
“Saya lepas sendiri aja.”
“Sini gue bantu Kha…”
“Loe diem aja…”
Aku muali membuka bajunya Reskha yang sedikit basah oleh oleh keringat. Kemudian celananya kubuka juga.
“Ma….Mas Agam….”
“Sa…saya malu…”
“Malu kenapa Kha…”
“Telanjang di depan Mas Agam…”
“Kan masih pakai celana dalam Kha…”
“Gue buka ya celana dalamnya.”
“Ntar ganti pake celana pendek dan kaos gue aja ya..”
“Iy..iya Mas.”
“Saya gantinya di kamar mandi aja.”
“Gue aja yang gantinya.”
Tanpa persetujuan Reskha, aku langsung membuka celana dalamnya. Aku langsung terangsang melihat Reskha dalam keadaan polos tanpa sehelai benangpun. Walaupun kemaluannya sedang dalam keadaan tertidur, namun sangat besar sekali.
Aku tidak menyangka dia mempunyai kemaluan yang cukup besar.
Setelah aku gunakan celana pendek dan kaos untuk Reskha, akupun melepas seluruh kain yang melekat pada tubuhku di kamar mandi. Karena aku hanya mempunyai satu celana pendek dan kaos yang sudah digunakan Reskha, aku hanya menggunakan handuk saja untuk menutupi kemaluanku.
“Kha…loe udah tidur.”
“Eemmmmm….”Ucap Reskha tanpa membuka matanya.
“Kha….gue sayang banget sama loe.”
“Haaa….!!!” Tiba-tiba Reskha terbelalak, dan bangkit dari kasur.
“Aduuuhhhhh…..”
“Kepalanya kok pusing lagi Mas…”
“Hehehehehe….loe sih pake acara kaget segala.”
“Udah rebahan lagi ya Kha…”
Setelah Reskha rebahan, akupun merebahkan badanku di sampingnya
“Mas Agam kok ngga pake baju ?”
“Ngga apa-apa Kha…”
“Kha…loe mau ngga jadi pacar gue ?”
“Haaa….”
“Aduh Mas….Kepala saya kok masih pusing.”
“Ngga usah bangkit terus..”
“Kan loe masih pusing kepalanya.”
“Mas Agam sih bikin saya kaget terus.”
“Heheheheh….”
Kemudian aku dekatkan mukaku ke mukanya Reskha. Kemudian aku cium bibirnya sama seperti waktu di Kaliurang.
“Ma…Mas…Agam.”
“Kenapa Kha ?”
“Loe ngga suka ya…?”
“Bukaan Mas….”
“Sa..saya malu Mas…”
“Kenapa malu lagi ?”
“Itu ada yang berdiri di bawah perut saya.”
“Mas Agam jangan bilang sama siapa-siapa ya…”
“Maaf ya Mas…”
Kulihat mukanya Reskha sedikit murung. Matanya mulai berkaca-kaca.
“Kha…Loe kenapa sedih ?”
“Pasti Mas Agam risih ya sama saya ?.”
“Pasti Mas Agam marah ya sama saya ?”
“Kenapa mesti risih, dan kenapa mesti marah Kha ?”
“Mas Agam sekarang tau siapa saya.”
“Saya kan suka sesama jenis Mas….”
Kemudian Reskha mulai menutup mukanya dengan bantal. Badannya sedikit bergetar. Rupanya dia sedang menangis.
“Udah ngga usah nangis Kha…”
“Gue ngga marah sama loe.”
“Gue sayang kok sama loe Kha.”
“Tapi kan saya bukan seperti Gilang yang suka sama perempuan mas…”
“Justru itu Kha…”
“Loe kan beda dengan Gilang.”
“Loe mau ngga jadi pacar gue ?”
“Haaa…..”
“Aduh….pusing lagi Mas…”
“Hehehehehe….”
“Sini gue cium lagi…”
Tanpa persetujuan Reskha, aku langsung melumat mulutnya karena sangat gemes melihat kelakuan Reskha.
Dia sedikit demi sedikit membalas ciumanku.
***
dah dposting ulang ma pnulis aslinya, hehehe..
Antara M*D atau K*C.... nnyaris berseberangan tempatnya. Heheheh[/quote]
iya k*c ma m*c dkt jg tp seinget aq klo dk*c g ad tmpt duduk diluarnya klo m*d ad..kan pnh ad dcerita mas agam milih makan duduk diluar tp2 g tw jg sih lupa aq hehehe
thanks udh d mention baca dl ya^^
[/quote]
Kalau jaman tahun 2006, hanya 1 yang ada kursi diluar ruangan, tetapi setelah itu, dua-duanya mempunyai kursi di luar.[/quote]Chck aja minumnya Fan*a ato Mir*nda